Surat Al-Insyiqaq Ayat 5

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

Arab-Latin: Wa ażinat lirabbihā wa ḥuqqat

Artinya: Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).

« Al-Insyiqaq 4Al-Insyiqaq 6 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Al-Insyiqaq Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyiqaq Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah mendalam dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari kalangan ulama terkait isi surat Al-Insyiqaq ayat 5, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-5. Apabila langit dan awan remuk pada hari kiamat, Ia mematuhi perintah Tuhannya pada apa-apa yang Dia perintahkan kepadanya untuk terbelah,dan patut baginya untuk taat kepada perintah tuhannya. Apabila bumi dibentangkan dan di hamparkan,gunung-gunungnya dihantam pada hari itu. Bumi melemparkan orang orang mati yang ada di dalam perutnya dan mengosongkan diri dari mereka. Dia taat kepada tuhannya pada apa yang Dia perintahkan kepadanya,dan patut baginya untuk taat kepada kepada perintah tuhannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Dan bumi mendengarkan Rabbnya dengan tunduk patuh, dan sudah semestinya hal itu bagi bumi.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

5. Langit itu patuh dan taat terhadap perintah Allah, dan sudah sepatutnya langit itu mendengar dan melaksanakan perintah Tuhannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{serta patuh kepada Tuhannya dan semestinya patuh


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Ayat 3-5
“Apabila bumi diratakan,” yakni, digoncang hingga bergetar, gunung yang ada di atasnya diratakan dan segala bangunan diratakan. Allah meratakan bumi serata-ratanya hingga menjadi amat luas yang mencukupi untuk manusia yang menunggu di tempat pemberhentian meski jumlah mereka banyak. Bumi menjadi luas terbentang, tidak terlihat adanya dataran rendah dan juga bukit. “Dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya,” memuntahkan mayat dan simpanan-simpanan bumi, “dan menjadi kosong” dari mereka. Sangkakala ditiup, mayat-mayat pun keluar dari kubur ke permukaan tanah. Bumi mengeluarkan semua kandungannya hingga seperti bongkahan (lempengan) besar yang disaksikan oleh seluruh manusia, mereka pun menyesali apa yang dulu pernah mereka perlombakan. “Dan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-15
Allah SWT berfirman: (Apabila langit terbelah (1)) yaitu pada hari kiamat (dan patuh kepada Tuhannya) yaitu tunduk dan patuh kepada Tuhannya yang memerintahkan kepadanya untuk terbelah. Demikian itu terjadi pada hari kiamat (dan sudah semestinya langit itu patuh) yaitu sudah seharusnya langit patuh kepada perintahNya, karena Dia Maha Agung yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat dihalangi apa yang Dia kehendaki, bahkan Dia mengalahkan segala sesuatu, dan segala sesuatu tunduk kepadaNya. Kemudian Allah berfirman: (dan apabila bumi diratakan (3)) yaitu digelar, dihamparkan, dan diluaskan
Firman Allah SWT (dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong (4)) yaitu mengeluarkan semua mayat yang ada di dalam perutnya sehingga bumi kosong dari mereka; pendapat itu dikatakan Mujahid, Sa'id, dan Qatadah. (dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh (5)) Sebagaimana yang telah dijelaskan.
Firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya) yaitu sesungguhnya kamu telah berupaya dan beramal untuk menuju Tuhanmu dengan sebenar-benarnya, (maka kamu akan menemuiNya) kemudian sesungguhnya kamu akan menjumpai apa yang kamu kerjakan, berupa kebaikan atau keburukan.
Di antara manusia ada yang mengembalikan dhamir itu kepada firmanNya (Rabbika) yaitu: maka kamu akan menjumpai Tuhanmu, lalu Dia akan membalas semua amal perbuatanmu dan memberimu imbalan atas usahamu. Berdasarkan hal ini kedua pendapat saling berkaitan.
Qatadah berkata tentang firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu) Sesungguhnya jerih payahmu, wahai anak Adam, benar-benar lemah. Maka barangsiapa yang menginginkan jerih payahnya dicurahkan untuk ketaatan kepada Allah, maka hendaknya dia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya (7) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8)) yaitu mudah, tanpa kesulitan. yaitu, tidak dilakukan secara detail semua amal perbuatannya, karena sesungguhnya orang yang dihisab dengan demikian pasti akan binasa.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang diperiksa dengan teliti dalam hisab, maka dia disiksa” Aisyah berkata,”Aku bertanya, "Bukankah Allah SWT telah berfirman: (maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8))” Maka Rasulullah SAW menjawab,”Hal itu bukanlah hisab itu, tetapi penghisaban itu adalah orang yang diteliti dalam pemeriksaannya di hari kiamat, maka dia pasti disiksa”
Firman Allah SWT: (dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (9)) yaitu dia kembali kepada keluarganya di surga. Pendapat itu dikatakan Qatadah, bahwa (masruran) adalah gembira dan senang karena apa yang diberikan Allah SWT
Firman Allah SWT (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya (10)) yaitu dengan tangan kirinya dari arah belakang, dengan menjulurkan tangan kirinya ke arah belakang, lalu menerima kitabnya (maka dia akan berteriak, "Celakalah aku" (11)) yaitu, merugi dan binasa (Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) (12) Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir) (13)) yaitu bergembira, tidak memikirkan akibat dari amal perbuatannya, dan tidak takut kepada apa yang menunggunya di depan. Maka Allah menghukum kegembiraan yang sebentar itu dengan kesedihan yang panjang.
(Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya) (14)) yaitu, dia meyakini bahwa tidak akan kembali kepada Allah dan Allah tidak akan menghidupkannya kembali setelah mati. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya. Kata “Al-hur” adalah kembali. Maka Allah berfirman: ((Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya (15)) yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup sebagaimana Dia memulai penciptaannya dan Allah akan membalasnya sesuai amal perbuatannya yang baik dan buruknya, karena sesungguhnya Dia Maha Melihatnya, yaitu Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan dia mentaati perintah Tuhannya, dan sudah menjadi kewajiban baginya mentaati perintah itu.


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ “dan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya langit itu patuh,” Maknanya mendengarkan dan mematuhi Rabbnya, lalu diwujudkan perintahnya itu, sehingga bumi yang sebelumnya ada yang dataran tinggi, ada dataran rendah akan menjadi rata bagai kulit yang dibentangkan dengan satu bentangan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Insyiqaq ayat 5: 1-5. Surat ini dimulai dengan penjelasan sebagian dari keadaan hari kiamat, Allah berkata : Jika langit terbelah dan retak, langit tersebut mematuhi dan taat dengan apa yang diperintahkan oleh Rabbnya dalam terbelahnya dan ia mentaati (Allah) dengan sebenar-benar ketaatan dan kepatuhan. Dan apabila bumi diratakan, dan mengeluarkan apa yang ada dalam perutnya mayat dan selainnya. Dan mengingkari amalan-amalan (manusia) yang ada di atasnya (perut bumi), Dan bumi mentaati Rabbnya dengan sebenar-benar ketaatan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ini semua terjadi pada hari Kiamat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyiqaq Ayat 5

3-5. Dan apabila bumi diratakan setelah gunung-gunung tersapu dari tempatnya akibat dahsyatnya kekuatan yang menghempaskannya. Gunung yang besar dan kekar berubah menjadi pasir yang kemudian diterbangkan oleh tiupan angin yang dahsyat, menjadi abu yang beterbangan. Dan apabila bumi memuntahkan apa saja yang ada di dalamnya, seperti manusia yang terkubur, batuan, dan sebagainya, dan karenanya menjadi kosong bagaikan ibu hamil yang telah melahirkan janinnya. Dan apabila bumi patuh kepada tuhan yang telah menciptakan-Nya, dan sudah semestinya bumi itu dan alam semesta tunduk patuh dalam kekuasaan dan genggaman-Nya. Ketika kejadian-kejadian luar biasa ini tiba, manusia akan mengetahui balasan atas semua perbuatannya. 6. Wahai manusia! sesungguhnya kamu ketika di dunia telah bekerja keras siang dan malam untuk terus berbuat baik maupun buruk guna menuju kepada tuhanmu, maka pada akhirnya pasti kamu akan menemui-Nya. Tiap hari yang seseorang lalui pada hakikatnya adalah langkah menuju kematian, menuju pertemuan dengan tuhannya, berbekal amal masing-masing, lalu tuhan akan memberinya balasan yang setimpal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari banyak ahli ilmu terkait makna dan arti surat Al-Insyiqaq ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Bantu usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Cukup Banyak Dibaca

Kami memiliki ratusan halaman yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 45, Al-Qamar 49, Ali ‘Imran 139, Al-Jin, Al-Hadid 20, At-Thalaq. Ada juga Tentang Al-Quran, Al-Isra 25, Al-Ma’idah 8, Ad-Dukhan, Ali ‘Imran 97, Al-Baqarah 43.

  1. Al-Baqarah 45
  2. Al-Qamar 49
  3. Ali ‘Imran 139
  4. Al-Jin
  5. Al-Hadid 20
  6. At-Thalaq
  7. Tentang Al-Quran
  8. Al-Isra 25
  9. Al-Ma’idah 8
  10. Ad-Dukhan
  11. Ali ‘Imran 97
  12. Al-Baqarah 43

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.