Surat Al-Insyiqaq Ayat 3
ููุฅูุฐูุง ูฑููุฃูุฑูุถู ู ูุฏููุชู
Arab-Latin: Wa iลผal-arแธu muddat
Artinya: Dan apabila bumi diratakan,
ยซ Al-Insyiqaq 2 โต Al-Insyiqaq 4 ยป
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Berkaitan Surat Al-Insyiqaq Ayat 3
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insyiqaq Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari beragam mufassirun terkait kandungan surat Al-Insyiqaq ayat 3, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1-5. Apabila langit dan awan remuk pada hari kiamat, Ia mematuhi perintah Tuhannya pada apa-apa yang Dia perintahkan kepadanya untuk terbelah,dan patut baginya untuk taat kepada perintah tuhannya. Apabila bumi dibentangkan dan di hamparkan,gunung-gunungnya dihantam pada hari itu. Bumi melemparkan orang orang mati yang ada di dalam perutnya dan mengosongkan diri dari mereka. Dia taat kepada tuhannya pada apa yang Dia perintahkan kepadanya,dan patut baginya untuk taat kepada kepada perintah tuhannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
3. Dan jika bumi telah diratakan oleh Allah sebagaimana Dia meratakan permukaannya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
3. ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู (dan apabila bumi diratakan)
Yakni diratakan dan dicabut gunung-gunungnya sehingga menjadi tanah yang sangat rata.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
3. Apabila bumi telah dihamparkan dan diratakan, gunung-gunung dan semua apa yang ada di atasnya dihilangkan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โAwaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Apabila bumi diratakan} dilapangkan, diratakan dan diluaskan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ayat 3-5
โApabila bumi diratakan,โ yakni, digoncang hingga bergetar, gunung yang ada di atasnya diratakan dan segala bangunan diratakan. Allah meratakan bumi serata-ratanya hingga menjadi amat luas yang mencukupi untuk manusia yang menunggu di tempat pemberhentian meski jumlah mereka banyak. Bumi menjadi luas terbentang, tidak terlihat adanya dataran rendah dan juga bukit. โDan memuntahkan apa yang ada di dalamnya,โ memuntahkan mayat dan simpanan-simpanan bumi, โdan menjadi kosongโ dari mereka. Sangkakala ditiup, mayat-mayat pun keluar dari kubur ke permukaan tanah. Bumi mengeluarkan semua kandungannya hingga seperti bongkahan (lempengan) besar yang disaksikan oleh seluruh manusia, mereka pun menyesali apa yang dulu pernah mereka perlombakan. โDan patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).โ
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-15
Allah SWT berfirman: (Apabila langit terbelah (1)) yaitu pada hari kiamat (dan patuh kepada Tuhannya) yaitu tunduk dan patuh kepada Tuhannya yang memerintahkan kepadanya untuk terbelah. Demikian itu terjadi pada hari kiamat (dan sudah semestinya langit itu patuh) yaitu sudah seharusnya langit patuh kepada perintahNya, karena Dia Maha Agung yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat dihalangi apa yang Dia kehendaki, bahkan Dia mengalahkan segala sesuatu, dan segala sesuatu tunduk kepadaNya. Kemudian Allah berfirman: (dan apabila bumi diratakan (3)) yaitu digelar, dihamparkan, dan diluaskan
Firman Allah SWT (dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong (4)) yaitu mengeluarkan semua mayat yang ada di dalam perutnya sehingga bumi kosong dari mereka; pendapat itu dikatakan Mujahid, Sa'id, dan Qatadah. (dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh (5)) Sebagaimana yang telah dijelaskan.
Firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya) yaitu sesungguhnya kamu telah berupaya dan beramal untuk menuju Tuhanmu dengan sebenar-benarnya, (maka kamu akan menemuiNya) kemudian sesungguhnya kamu akan menjumpai apa yang kamu kerjakan, berupa kebaikan atau keburukan.
Di antara manusia ada yang mengembalikan dhamir itu kepada firmanNya (Rabbika) yaitu: maka kamu akan menjumpai Tuhanmu, lalu Dia akan membalas semua amal perbuatanmu dan memberimu imbalan atas usahamu. Berdasarkan hal ini kedua pendapat saling berkaitan.
Qatadah berkata tentang firman Allah: (Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu) Sesungguhnya jerih payahmu, wahai anak Adam, benar-benar lemah. Maka barangsiapa yang menginginkan jerih payahnya dicurahkan untuk ketaatan kepada Allah, maka hendaknya dia melakukannya, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya (7) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8)) yaitu mudah, tanpa kesulitan. yaitu, tidak dilakukan secara detail semua amal perbuatannya, karena sesungguhnya orang yang dihisab dengan demikian pasti akan binasa.
Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,โBarang siapa yang diperiksa dengan teliti dalam hisab, maka dia disiksaโ Aisyah berkata,โAku bertanya, "Bukankah Allah SWT telah berfirman: (maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8))โ Maka Rasulullah SAW menjawab,โHal itu bukanlah hisab itu, tetapi penghisaban itu adalah orang yang diteliti dalam pemeriksaannya di hari kiamat, maka dia pasti disiksaโ
Firman Allah SWT: (dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (9)) yaitu dia kembali kepada keluarganya di surga. Pendapat itu dikatakan Qatadah, bahwa (masruran) adalah gembira dan senang karena apa yang diberikan Allah SWT
Firman Allah SWT (Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya (10)) yaitu dengan tangan kirinya dari arah belakang, dengan menjulurkan tangan kirinya ke arah belakang, lalu menerima kitabnya (maka dia akan berteriak, "Celakalah aku" (11)) yaitu, merugi dan binasa (Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) (12) Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir) (13)) yaitu bergembira, tidak memikirkan akibat dari amal perbuatannya, dan tidak takut kepada apa yang menunggunya di depan. Maka Allah menghukum kegembiraan yang sebentar itu dengan kesedihan yang panjang.
(Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya) (14)) yaitu, dia meyakini bahwa tidak akan kembali kepada Allah dan Allah tidak akan menghidupkannya kembali setelah mati. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya. Kata โAl-hurโ adalah kembali. Maka Allah berfirman: ((Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya (15)) yaitu tidak demikian, sebenarnya Allah akan mengembalikannya menjadi hidup sebagaimana Dia memulai penciptaannya dan Allah akan membalasnya sesuai amal perbuatannya yang baik dan buruknya, karena sesungguhnya Dia Maha Melihatnya, yaitu Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Dan apabila bumi dihamparkan dan diluaskan agar memuat seluruh makhluk dibumi dan mereka pun beridiri diatasnya untuk hari perhitungan amal dan pembalasan.
Gunung-gunung diatasnya dihilangkan serta seluruh bangunan-bangunan tinggi, maka berubahlah permukaan bumi itu menjadi seperti yang Allah katakan dalam Al-Qur'an : { ููููุฐูุฑูููุง ููุงุนูุง ุตูููุตูููุง , ููุง ุชูุฑูููฐ ูููููุง ุนูููุฌูุง ููููุง ุฃูู
ูุชูุง } ( Maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali , Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi ) [ Thaha : 106-107 ] bumi diratakan dan dipermukaannyalah seluruh makhluk akan dikumpulkan.
📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H
ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู โdan apabila bumi diratakanโ Bumi yang kita huni saat ini tidak terbentang, pertama-tama: dia berbentuk bulat berputar, meski pin sebelah utara dan selatannya sedikit nampak terbuka, terbentang sedikit, dia berputar. Kedua: Kemudian ia juga bergelombang, ada yang sangat tinggi, ada dataran rendah, ada lembah-lembah, ada tebing-tebing, ada pasir. Ia tidak rata namun nanti pada hari kiamat ููุฅูุฐูุง ุงููุฃูุฑูุถู ู
ูุฏููุชู โdan apabila bumi diratakanโ Maknanya; Akan terbentang dengan bentangan yang satu seperti dibentangkannya kulit. Seakan akan dibentangkan seperti kulit yang rata. Sampai sampai semua manusia yang di atasnya akan bisa mendengarkan yang memanggil, dapat melepaskan pandangan mata, tetapi saat ini pandangan tidak dapat terbentangkan. Seandainya manusia saat ini melepaskan pandangannya maka anda akan mendapatkan orang-orang yang jauh lebih rendah, tidak terlihat. Tetapi di hari kiamat kelak pandangan mereka akan dibentangkan sehingga orang-orang yang jauh sama seperti orang-orang yang berjarak dekat, sebagaimana telah diberitakan dalam sebuah hadits:
ููุฌูู
ูุนู ุงูููู ุชูุนูุงููู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุงููุฃูููููููููู ููุงููุขุฎูุฑููููู ูููู ุตูุนููุฏู ููุงุญูุฏูุ ููููุณูู
ูุนูููู
ู ุงูุฏููุงุนููุ ููููููููุฐูููู
ู ุงููุจูุตูุฑู
โ Allah Taโala akan mengumpulkan seluruh makhluk pada hari kiamat, yang terdahulu maupun yang terakhir di satu tanah, penyeru akan terdengar oleh mereka, dan pandangan mata akan terbentang โ (1)
(1) dikeluarkan Bukhari (3340) dan Muslim (194) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insyiqaq ayat 3: 1-5. Surat ini dimulai dengan penjelasan sebagian dari keadaan hari kiamat, Allah berkata : Jika langit terbelah dan retak, langit tersebut mematuhi dan taat dengan apa yang diperintahkan oleh Rabbnya dalam terbelahnya dan ia mentaati (Allah) dengan sebenar-benar ketaatan dan kepatuhan. Dan apabila bumi diratakan, dan mengeluarkan apa yang ada dalam perutnya mayat dan selainnya. Dan mengingkari amalan-amalan (manusia) yang ada di atasnya (perut bumi), Dan bumi mentaati Rabbnya dengan sebenar-benar ketaatan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sehingga tidak ada lagi bangunan maupun pegunungan, dan bumi pun menjadi semakin luas sehingga dapat menampung orang-orang yang berada di mauqif (tempat pemberhentian atau padang mahsyar) meskipun banyak jumlah mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insyiqaq Ayat 3
3-5. Dan apabila bumi diratakan setelah gunung-gunung tersapu dari tempatnya akibat dahsyatnya kekuatan yang menghempaskannya. Gunung yang besar dan kekar berubah menjadi pasir yang kemudian diterbangkan oleh tiupan angin yang dahsyat, menjadi abu yang beterbangan. Dan apabila bumi memuntahkan apa saja yang ada di dalamnya, seperti manusia yang terkubur, batuan, dan sebagainya, dan karenanya menjadi kosong bagaikan ibu hamil yang telah melahirkan janinnya. Dan apabila bumi patuh kepada tuhan yang telah menciptakan-Nya, dan sudah semestinya bumi itu dan alam semesta tunduk patuh dalam kekuasaan dan genggaman-Nya. Ketika kejadian-kejadian luar biasa ini tiba, manusia akan mengetahui balasan atas semua perbuatannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penjabaran dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Insyiqaq ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.