Surat Ali ‘Imran Ayat 69

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَدَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Arab-Latin: Waddaṭ ṭā`ifatum min ahlil-kitābi lau yuḍillụnakum, wa mā yuḍillụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn

Artinya: Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.

« Ali 'Imran 68Ali 'Imran 70 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Terkait Surat Ali ‘Imran Ayat 69

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 69 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran penting dari ayat ini. Ada variasi penafsiran dari para ahli tafsir mengenai makna surat Ali ‘Imran ayat 69, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sekelompok orang-orang Yahudi dan nasrani berangan-angan untuk menyesatkan kalian (wahai orang-orang muslim) dari islam, dan mereka tidak akan menyesatkan kecuali diri mereka sendiri dan para pengikutnya, dan mereka tidak menyadari dan tidak mengetahui hal itu,


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

69. Allah mengabarkan tentang kedengkian sekelompok orang Yahudi, mereka berharap dapat menghalangi kaum muslimin dari agamanya sehingga dapat menghancurkan mereka. Namun tidak ada yang dapat mereka hancurkan dengan perbuatan mereka melainkan diri mereka sendiri dan para pengikut mereka, akan tetapi mereka tidak menyadarinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

69. Para ulama dari kalangan Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani ingin sekali menyesatkan kalian -wahai orang-orang mukmin- dari kebenaran yang Allah tunjukkan kepada kalian. Namun mereka tidak menyesatkan siapapun selain diri mereka sendiri. Karena usaha mereka untuk menyesatkan orang-orang mukmin itu justru menambah kesesatan mereka sendiri, dan mereka tidak mengetahui akibat dari perbuatan mereka tersebut.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

69. وَدَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ ( Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu)
Ayat ini turun untuk Bani Nadhir, Bani Quraidhah, dan Bani Qainuqa’ saat menyeru sekelompok umat Islam untuk masuk agama mereka.
Yakni mereka menginginkan dan keinginan itu melekat dalam hati mereka agar orang-orang Islam tersebut tersesat dari kebenaran dengan mengikuti apa yang mereka serukan.

وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ ( padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri)
Yakni karena keteguhan kaki-kaki orang mukmin diatas keimanan, sehingga bahaya cobaan itu hanya akan kembali kepada orang yang ingin menguji mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

69 Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu dari agamamu, padahal mereka sebenarnya hanya dirinya sendiri, sebab orang-orang mukmin teguh dalam keimanan. Siksaan yang berlipat adalah untuk orang-orang kafir, namun mereka tidak menyadarinya. Ayat ini turun untuk orang-orang Yahudi di Madinah ketika mereka menyeru kumpulan orang muslim untuk mengikuti agama mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Segolongan dari Ahlul kitab ingin} satu golongan ingin {menyesatkan kamu. Mereka tidak menyesatkan siapa pun, kecuali diri mereka sendiri. Namun mereka tidak sadar


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

69-74. Ini merupakan karunia Allah atas umat ini dimana memberitakan kepada mereka tentang tipu daya musuh-musuh mereka dari Ahli KItab, dan bahwa diantara usaha keras mereka dalam menyesatkan kaum Mukminin adalah mereka memakai berbagai cara dalam perbuatan munkar mereka yang busuk. Sekelompok diantara mereka berkata, “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang,” yakni, di awal hari dan berpalinglah dari agama mereka kembali pada petang hari, dan bila mereka melihat kalian berpaling sedang mereka yakin kalian memiliki ilmu, itu akan membuat mereka ragu terhadap agama mereka, lalu mereka akan berkata, “Sekiranya mereka tidak melihat dalam agama ini apa yang tidak menarik bagi mereka dan tidak sesuai dengan kitab-kitab terdahulu, niscaya mereka pasti tidak akan berpaling.
Ini adalah tipu daya mereka. Dan Allah yang memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya, hanya di TanganNya segala karunia yang Dia khususkan buat siapa yang dikehendakiNya, lalu Allah mengkhususkan kalian wahai umat ini dengan sesuatu yang tidak Dia khususkan bagi umat selain kalian. Dan orang-orang yang berbuat tipu daya itu tidak mengetahui bahwa agama Allah itu adalah haq, yang apabila hakikatnya sampai kepada hati tidaklah akan bertambah waktubagi orang tersebut kecuali akan semakin bertambah pula keimanan dan keyakinan, dan syubhat-syubhat yang ada justru itu menambah kuatnya mereka berpegang teguh pada agamanya dan semakin bersyukur kepada Allah serta memujiNya, di mana Dia telah melimpahkan karuniaNya itu atasnya.
Dan perkataan mereka, “Dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Rabbmu,” artinya, bahwa yang menyebabkan mereka melakukan perbuatan-perbuatan kemungkaran adalah hasad, dengki, dan ketakutan akan dikalahkan dalam berdebat, sebagaimana Allah berfirman,
"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS-Al-Baqarah:109-


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 69-74
Allah SWT memberitahukan tentang hasad orang Yahudi terhadap orang-orang mukmin dan usaha mereka menyesatkan mereka (orang mukmin). Allah memberitahukan bahwa kejahatan yang mereka lakukan itu sebenarnya akan kembali pada diri mereka sendiri, dan mereka tidak menyadari bahwa tindakan tersebut akan merugikan mereka. Kemudian Allah SWT berfirman mengungkapkan seraya mengingkari mereka, (Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya) (70)) yaitu kalian mengetahui kebenaran ayat-ayat itu dan mengakui kebenarannya. (Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya (71)) yaitu mengapa kalian menyembunyikan apa yang ada dalam kitab kalian tentang sifat-sifat nabi Muhammad SAW, padahal kalian menyadari hal itu dan mengakui kebenarannya? (Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran) (72)) Ini adalah tipu daya yang mereka rencanakan untuk menyesatkan orang-orang lemah di antara manusia dalam urusan agama mereka. Mereka berunding agar menunjukkan iman di permulaan siang hari, dan bersama-sama kaum muslim melaksanakan shalat Subuh. Namun, ketika menjelang akhir hari, mereka kembali pada agama mereka, sehingga orang-orang awam berpendapat bahwa alasan mereka kembali pada agama lamanya adalah karena mengetahui adanya kekurangan atau kecacatan dalam agama kaum muslim, karena itulah mereka berkata, (supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran))
Diriwayatkan Mujahid mengenai ayat ini, bahwa Dia memberitahukan tentang orang Yahudi, yaitu mereka shalat bersama Nabi SAW pada shalat Subuh, namun pada akhir hari mereka ingkar, sebagai bentuk rencana mereka, agar orang-orang melihat bahwa ada kesesatan dari beliau yang tampak bagi mereka setelah mereka telah mengikutinya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: Ada kelompok dari Ahli Kitab yang mengatakan, “Jika kalian bertemu dengan para sahabat Muhammad di permulaan hari, maka berimanlah, dan jika pada akhir hari, maka shalatlah, agar mereka berkata, “Mereka adalah Ahli Kitab dan lebih berpengetahuan daripada kita.” Hal ini juga diriwayatkan dari Qatadah, As-Suddi, Ar-Rabi', dan Abu Malik.
Firman Allah SWT, (Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu) yaitu janganlah kalian merasa aman atau menunjukkan rahasia kalian dan apa yang ada pada kalian kecuali kepada mereka yang mengikuti agama kalian. Janganlah kalian menunjukkan apa yang ada pada kalian kepada orang-orang Muslim agar mereka mempercayai hal itu dan menggunakan itu sebagai hujjah terhadap kalian. Allah SWT berfirman, (Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk ialah petunjuk Allah) yaitu Dialah yang memberi petunjuk kepada hati orang-orang mukmin menuju keimanan yang paling sempurna dengan apa yang diwahyukan kepada hambaNya dan RasulNya, nabi Muhammad SAW, berupa ayat-ayat yang nyata, dalil-dalil yang jelas, dan hujjah yang terang. Jika kalian, wahai orang-orang Yahudi, menyembunyikan sifat-sifat Muhammad yang ada pada kalian dalam kitab-kitab kalian yang kalian warisi dari para nabi terdahulu.
Firman Allah, (Jika dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu) Mereka berkata, “Janganlah kalian menunjukkan apa yang ada pada kalian berupa pengetahuan kepada orang-orang Muslim. Biarkan mereka belajar dari kalian dan menjadi setara dalam pengetahuan dengan kalian, lalu mereka akan menjadi lebih utama dalam iman karena itu. atau mereka akan menggunakan pengetahuan itu sebagai hujjah terhadap kalian di hadapan Tuhan kalian, yaitu mereka akan mengambilnya sebagai dalil atas kalian dengan apa yang ada pada kalian. Dengan demikian, bukti-bukti akan ada di pihak mereka atas kalian, dan hujjah itu akan berlaku di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman, (Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya) yaitu semua urusan berada dalam aturanNya, Dia memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki dengan keiimanan, ilmu, dan pemahaman yang sempurna. Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki sehingga dia buta penglihatannya dan mengunci pendengarannya dan hatinya. milikNyalah hujjah yang sempurna dan karunia yang nyata (dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (73) Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar (74)) yaitu Dia telah memilih kalian, wahai orang-orang mukmin, dengan karunia yang tidak terhingga dan tidak dapat digambarkan dengan memberi kemuliaan kepada nabi kalian, nabi Muhammad SAW atas seluruh nabi-nabi dan telah memberikan petunjuk melalui beliau pada syariat yang paling lengkap.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 69: Segolongan dari ahli kitab suka hendak menyesatkan kamu, padahal tidak bakal mereka sesatkan melainkan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak sadar.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ayat ini sama seperti firman Allah Ta'ala:

"Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran…dst." (Terj. Al Baqarah: 109)

Usaha mereka menyesatkan kaum mukmin, tidaklah menimpa selain kepada diri mereka sendiri, membuat mereka semakin sesat dan bertambah azabnya. Allah Ta'ala berfirman:

"Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan." (Terj. An Nahl: 88)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 69

Setelah ayat sebelumnya menjelaskan tentang nabi ibrahim sebagai penganut agama tauhid, begitu juga nabi Muhammad dan umat islam, maka ayat ini menginformasikan ketidaksukaan sebagian ahli kitab dan upaya penyesatan mereka terhadap umat islam. Segolongan ahli kitab ingin menyesatkan kamu, wahai umat islam, dengan berbagai macam cara. Padahal, sesungguhnya mereka tidak menyesatkan siapa pun melainkan akibatnya akan menimpa diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari. Ayat ini merupakan puncak pencelaan dan penghinaan terhadap mereka sekaligus menunjukkan buruknya sifat dan perilaku mereka. Sebagai pelengkap penghinaan terhadap mereka, ayat ini menyeru kepada ahli kitab. Wahai ahli kitab! mengapa kamu mengingkari ayatayat Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad, padahal kamu mengetahui kebenarannya melalui kitab kalian sendiri'.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari beragam ahli ilmu terkait makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 69 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dikunjungi

Nikmati ratusan materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Maryam, Al-Ma’idah 32, Al-Baqarah 285-286, An-Naas, Al-Fatihah 6, At-Taubah 40. Ada pula Al-Hujurat 10, ‘Abasa, Yasin 9, Luqman 13, Al-Lail, Dua (2) Terakhir al-Baqarah.

  1. Maryam
  2. Al-Ma’idah 32
  3. Al-Baqarah 285-286
  4. An-Naas
  5. Al-Fatihah 6
  6. At-Taubah 40
  7. Al-Hujurat 10
  8. ‘Abasa
  9. Yasin 9
  10. Luqman 13
  11. Al-Lail
  12. Dua (2) Terakhir al-Baqarah

Pencarian: surat al isra ayat 23-24 beserta artinya, albaqarah 285-286, surah an nisa ayat 19, surah an nur ayat 2 latin, surat al maidah ayat 3 latin dan artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: