Surat Al-Insan Ayat 1
ูููู ุฃูุชูููฐ ุนูููู ูฑููุฅููุณููฐูู ุญูููู ู ูููู ูฑูุฏููููุฑู ููู ู ููููู ุดููููููุง ู ููุฐููููุฑูุง
Arab-Latin: Hal atฤ 'alal-insฤni แธฅฤซnum minad-dahri lam yakun syai`am maลผkแปฅrฤ
Artinya: Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
ยซ Al-Qiyamah 40 โต Al-Insan 2 ยป
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Insan Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari banyak pakar tafsir terkait makna surat Al-Insan ayat 1, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1. Telah berlalu waktu yang panjang atas manusia sebelum ruh ditiupkan padanya, di mana saat itu dia bukan merupakan sesuatu apa pun yang dapat disebut, dan tidak diketahui jejaknya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1. Telah berlalu masa yang sangat panjang bagi alam semesta tanpa ada wujud manusia di dalamnya; yaitu ketika manusia belum diciptakan, sehingga mereka belum ada dan belum dikenal.
Sedangkan kata tanya (ูู) pada ayat ini digunakan sebagai penetapan dan penegasan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Telah berlalu pada diri manusia masa yang panjang, sebelumnya ia tidak ada, tidak pernah disebut.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1. ูููู ุฃูุชูููฐ ุนูููู ุงููุฅููุณูฐูู (Bukankah telah datang atas manusia)
Yakni telah datang kepada manusia saat masih dalam diri bapak mereka, Adam.
ุญูููู ู
ูููู ุงูุฏููููุฑู(satu waktu dari masa)
Terdapat pendapat mengatakan: yakni empat puluh tahun sebelum ditiupkan ruh kepadanya, ia diciptakan dari tanah liat, kemudian dari tanah yang membatu dan kemudian dari tanah yang kering.
ููู
ู ููููู ุดููููููุง ู
ููุฐููููุฑูุง (sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?)
Yakni sebelum ditiupkan nyawa kepadanya.
Pendapat lain mengatakan: yakni telah berlalu masa yang panjang sedangkan Adam sama sekali belum diciptakan dan belum disebut oleh makhluk manapun.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Dahulu para salaf, karena ketakutan mereka yang besar kepada Allah ๏ทป dan besarnya kecemasan mereka sejak mereka berdiri di hadapan Allah, mereka berharap agar mereka tidak diciptakan, sebagaimana Umar al-Faruq berkata tatkala mendengar seorang laki-laki membaca: { ูููู ุฃูุชูููฐ ุนูููู ูฑููุฅููุณููฐูู ุญูููู ู
ูููู ูฑูุฏููููุฑู ููู
ู ููููู ุดููููููุง ู
ููุฐููููุฑูุง } "Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?", Umar berkata: saya berharap hal itu dilakukan, artinya: Saya berharap saya tidak menjadi sesuatu yang disebutkan!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
1. Sudah pernah datang kepada manusia (anak adam) sebuah waktu di mana pada waktu itu segala sesuatu belum ada nama untuk menyebutnya. Dimana berawal dari setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi gumpalan daging, sehingga ditiupkan ruh, sampai bisa menjadi manusia yang sempurna. Fungsi hal yang bermakna apakah di sini adalah bermaksud mengungkapkan makna qad yang bermakna menegaskan kebenaran apa yang terjadi setelah itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimurajaโah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-โAwaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Bukankah telah datang} telah berlalu {kepada manusia suatu waktu} waktu yang panjang {dari masa dimana belum ada sesuatu yang dapat disebut
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1. Dalam surat ini Allah menjelaskan kondisi di masa awal, pertengahan, dan akhir manusia. Allah menjelaskan bahwa manusia telah melewati masa yang panjang sebelum keberadaannya pada saat manusia belum ada, bahkan belum dikenal.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-3
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan keadaan manusia, bahwa Dia telah menciptakan dan mengadakannya padahal sebelumnya dia bukanlah merupakan sesuatu yang disebut karena terlalu kehinaan dan keiemahannya. Jadi Allah SWT berfirman: (Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (1)) Kemudian hal itu dijelaskan, lalu Dia berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur) yaitu bercampur. Kata โAl-masyjuโ dan โAl-masyijโ yaitu sesuatu yang sebagian darinya bercampur dengan sebagian lain.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya SWT: (dari setetes mani yang bercampur) yaitu air mani laki-laki dan air perempuan jika bertemu dan bercampur, kemudian tahap demi tahap berpindah dari suatu keadaan kepada keadaan lain dan dari suatu warna ke warna lain. Demikian juga dikatakan Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan Ar-Rabi' bin Anas, bahwa kata โAl-amsyajโ yaitu bercampurnya air mani laki-laki dan air perempuan.
Firman Allah: (yang Kami hendak mengujinya) yaitu, Kami hendak mencobanya. Sebagaimana firmanNya: (supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya) (Surah Hud: 2)
(karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat) yaitu Kami menjadikan untuknya pendengaran dan penglihatan sebagai sarana baginya untuk melakukan ketaatan dan kedurhakaan.
Firman Allah: (Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus) yaitu Kami menerangkan, menjelaskan kepadanya, dan Kami menjadikan dia dapat melihatnya. Sebagaimana firmanNya: (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu) (Surah Fushshilat: 17) dan (Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (10)) (Surah Al-Balad) yaitu Kami menerangkan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan. Ini menurut suatu pendapat ulamaโ dan Mujahid yang terkenal darinya dan mayoritas ulama.
Firman Allah: (ada yang bersyukur dan adapula yang kafir) menjadi manshub sebagai haal dari dhamir โhaโโ yang ada pada firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus) Bentuknya adalah โMaka dia dalam hal ini ada yang celaka dan ada yang berbahagiaโ Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Malik Al-Asy'ari, dia berkata yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:โSemua orang akan pergi, maka apakah dia menjual dirinya yang berarti membinasakannya ataukah memerdekakannya?โ
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Insan ayat 1: 1-2. Allah mengabarkan bahwasanya telah lalu penciptaan manusia dan yang pertama kali adalah Adam, yaitu pada waktu ia (Adam) masih berupa jasad mati tanpa ruh di dalamnya. Dikatakan : Bahwasanya waktu (menjadi jasad tanpa ruh) adalah empat puluh tahun, baru kemudian ditiupkan ruh padanya. Allah menjelaskan bahwa penciptaan manusia adalah dari air manis laki-laki dan perempuan yang bercampur. Percampuran ini adalah yang kemudian berubah menjadi janin. Kemudian Allah mengujinya dengan dibebankannya syariat setelah sempurnanya proses tidur panjangnya (di rahim); Dimana Allah menjadikannya berakal yang memiliki ciri khas mendengar dan melihat; Untuk mendengar hujjah dan bukti-bukti yang menunjukkan atas Sang Pencipta (Allah). Pada surat ini dijelaskan proses penciptaan manusia yang mulia; Dimana Allah menciptakan Adam pertama kali, kemudian Allah ciptakan air mani yang menjadi cikal bakal diciptakannya seluruh manusia.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman memberitahukan tentang manusia, bahwa Dia mengadakannya setelah sebelumnya ia (manusia) sebagai sesuatu yang belum bisa disebut karena hina dan lemahnya. Syaikh As Saโdiy berkata, โAllah menyebutkan dalam surah yang mulia ini keadaan pertama manusia; awalnya, pertengahannya dan akhirnya. Allah menyebutkan bahwa telah berlalu atasnya masa yang panjang yaitu sebelum ia terwujud, sedangkan ia dalam keadaan tidak ada, bahkan tidak bisa disebut. Kemudian ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala hendak menciptakan manusia, Dia menciptakan bapak mereka, yaitu Adam dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya secara berturut-turut dari mani yang bercampur, yakni air yang hina dan dipandang kotor.โ
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 1
Surah ini diawali dengan peringatan kepada manusia tentang kehadirannya di pentas bumi sekaligus menjelaskan tentang tujuan penciptaannya. Bukankah, yaitu sungguh, pernah datang kepada manusia waktu dari masa yaitu sebelum ia diciptakan, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut' ketika itu manusia dalam ketiadaan, jangankan wujudnya, namanya pun belum ada. 2. Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya kami hendak mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu kami jadikan dia mendengar dengan telinganya dan melihat dengan matanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari banyak mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Insan ayat 1 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.