Surat Ali ‘Imran Ayat 23
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ نَصِيبًا مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ يُدْعَوْنَ إِلَىٰ كِتَٰبِ ٱللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ وَهُم مُّعْرِضُونَ
Arab-Latin: A lam tara ilallażīna ụtụ naṣībam minal-kitābi yud'auna ilā kitābillāhi liyaḥkuma bainahum ṡumma yatawallā farīqum min-hum wa hum mu'riḍụn
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
« Ali 'Imran 22 ✵ Ali 'Imran 24 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 23
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 23 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Didapati aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli ilmu terhadap isi surat Ali ‘Imran ayat 23, di antaranya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apakah kamu sudah melihat (wahai Rasul) suatu yang lebih mengherankan dari keadaan orang Yahudi yang telah Allah berikan kepada mereka kitab (Taurat), lalu mereka mengetahui bahwa apa yang kamu bawa adalah merupakan kebenaran, mereka diseru kepada ayat-ayat yang ada di dalam kitabullah (yaitu al-qur'an) supaya memutuskan perkara yang mereka perselisihkan, maka jika tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu mereka, kebanyakan dari mereka menolak hukum-hukum Allah, sebab sudah kebiasaan mereka berpaling dari kebenaran?
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
23. Allah berfirman kepada nabi Muhammad untuk mengingkari perbuatan orang-orang Yahudi dan Nasrani: “tidakkah kamu merasa heran dari orang-orang yang menyeru kepada kebenaran yang dikandung Taurat dan Injil agar dapat menyelesaikan perselisihan yang terjadi diantara mereka, namun sebagian mereka menolak seruan itu dan enggan mendengarkannya?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
23. Tidakkah engkau wahai Nabi melihat keadaan orang-orang Yahudi yang Allah berikan bagian dari ilmu melalui kitab Taurat yang memuat kabar tentang kenabianmu? Mereka diajak kembali kepada kitab Allah, Taurat, untuk mencari dalil yang dapat memutuskan apa yang mereka perselisihkan. Kemudian sebagian dari ulama dan pemimpin mereka menolak dan berpaling dari ketentuan hukumnya karena tidak sejalan dengan selera hawa nafsu mereka. Seharusnya -ketika mereka mengaku mengikuti kitab suci Taurat- mereka menjadi orang-orang yang paling bersemangat untuk mencari kepastian hukum padanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
23. أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا۟ نَصِيبًا مِّنَ الْكِتٰبِ (Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab )
Yakni para pemuka agama Yahudi.
يُدْعَوْنَ إِلَىٰ كِتٰبِ اللهِ ( mereka diseru kepada kitab Allah)
Mereka mendapat bagian dari kitab Allah yaitu kitab Taurat.
لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّىٰ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ (supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling )
Yakni berpaling dari menerima apa yang diseru kepada mereka, padahal mereka mengetahui dan mengakui kewajiban untuk menerima hal itu.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Disebutkan dalam ayat : { فَرِيقٌ مِنْهُمْ } "sebahagian dari mereka" ; karena perkara yang dimaksud dalam ayat ini tidak mencakup seluruh anggota dari mereka, tetapi sebagian dari mereka ada yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
23 Wahai Nabi, tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bagian dari kitab Taurat? Mereka adalah para pendeta Yahudi. Mereka diseru untuk menjalankan perintah Taurat dan menetapkan hukum tentang apa yang mereka perselisihkan. Dalam Taurat terkandung hukum untuk menyelesaikan perselisihan mereka. Namun sebagian dari mereka berpaling dari seruan yang ditujukan kepada mereka, padahal mereka tahu bahwa seruan itu benar. Mereka enggan untuk mendengarkan. Mereka telah keliru dengan menganggap bahwa mereka hanya akan merasakan sedikit siksa neraka saja. Ayat ini turun ketika orang-orang Yahudi mengklaim bahwa Nabi Ibrahim adalah Yahudi. Maka Rasul menjawab : Kemarilah, lihatlah kembali pada Taurat, Taurat telah ada di tangan kami dan juga kalian, Kemudian Allah menurukan ayat ini dari awal hingga akhir ayat berikutnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tidakkah kamu memperhatikan} mengetahui {orang-orang yang telah diberi bagian kitab?} orang-orang Yahudi yang diberi yang diberi bagian dari kitab Taurat {Mereka diajak pada kitab Allah untuk memutuskan} untuk memutuskan perkara {di antara mereka, kemudian segolongan dari mereka berpaling} berpaling {dan mereka adalah orang-orang yang menolak
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
23-25. Maksudnya, tidakkah anda perhatikan dan heran terhadap mereka, “orang-orang yang telah diberi bagian yaitu al-Kitab (Taurat)”, dan “mereka diseru kepada kitab Allah” yang membenarkan apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-rasulNya, “kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi” dari mengikuti kebenaran. Seolah-olah dikatakan, apa pendorong mereka berpaling seperti itu, padahal mereka adalah orang-orang yang paling berhak untuk mengikuti dan paling mengetahui hakikat dari apa yang dibawa oleh nabi Muhammad? Lalu Allah menyebutkan dua sebab dari hal itu:
Pertama, rasa aman dan persaksian mereka yang batil lagi diri mereka sendiri akan keselamatan dan bahwa neraka itu tidaklah akan menyentuk mereka kecuali hanya beberapa waktu saja yang mereka tentukan menurut hawa nafsu mereka sendiri yang rusak. Seolah-olah pengaturan kepemilikan kembali kepada mereka, di mana mereka berkata,
"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. QS- Al-Baqarah: 111-
Telah diketahui bahwa hal ini merupakan angan-angan kosong yang batil secara syari maupun akal.
Kedua, bahwasanya mereka ketika mendustakan ayat-ayat Allah dan membuat kebohongan atasnya, setan menghiasi perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, dan mereka terpedaya oleh hal tersebut, hingga Nampak oleh mereka bahwa itu merupakan sesuatu yang benar, (dan itu adalah) sebagai suatu hukuman atas keberpalingan mereka dari kebenaran, oleh karena itu, bagaimanakah kondisi mereka ketika Allah mengumpulkan mereka pada Hari Kiamat nanti? Di mana Allah akan memberikan balasan akan perbuatan manusia dan berlakulah keadilan Allah terhadap hamba-hambaNya. Saat itu tidaklah perlu ditanya lagi tentang siksaan yang akan mereka rasakan, kebaikan dan pahala tidak mungkin didapatkan. Dan itu adalah karena tindakan yang diperbuat oleh tangan mereka sendiri, dan tidaklah Tuhanmu itu berlaku zhalim terhadap hamba-hambaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 23-25
Allah SWT berfirman seraya menolak tegas tuduhan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim bahwa kitab-kitab yang ada pada mereka, yaitu Taurat dan Injil. Ketika mereka diajak untuk mengambil hukum kepada apa yang ada dalam kandungan kedua kitab itu berupa ketaatan kepada Allah sesuai dengan apa yang Dia perintahkan dalam kitab-kitab tersebut, berupa mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW, mereka justru berpaling dan menolak kandungan kedua kitab itu. Hal ini bertujuan untuk mencela mereka dan ejekan terhadap ketidaksesuaian dari apa yang mereka sebutkan dengan kekeras kepalaan mereka. Kemudian Allah berfirman, (Hal itu adalah karena mereka mengaku: "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung") yaitu keberanian mereka dalam mengingkari kebenaran dan sangkaan mereka kepada Allah dalam klaim mereka atas diri mereka sendiri bahwa mereka akan disiksa di neraka hanya selama tujuh hari dalam seribu tahun di dunia. Pembahasan mengenai hal ini telah disebutkan sebelumnya dalam surah Al-Baqarah.
Kemudian Allah SWT berfirman (Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan) yaitu mereka tetap kokoh pada agama mereka yang bathil, dan terhadap sesuatu yang mereka gunakan yang menipu diri mereka sendiri berupa sangkaan bahwa neraka tidak akan menyentuh mereka karena dosa-dosa mereka kecuali hanya beberapa hari saja. Mereka adalah orang-orang yang telah mengada-adakan klaim ini untuk diri mereka sendiri dengan sengaja. Allah belum menurunkan hukumannya karena hal itu, Allah berfirman seraya mengancam dan memberikan peringatan kepada mereka (Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya) yaitu bagaimana keadaan mereka sedangkan mereka telah mengada-adakan hal itu kepada Allah, mendustakan para rasulNya, membunuh para nabiNya, dan ulama’ dari kaum mereka yang memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran? Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada mereka atas hal itu semua dan akan menghisab mereka, serta membalas mereka atas hal tersebut. Oleh karena itu Allah SWT berfirman (Bagaimanakah nanti apabila mereka Kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada keraguan tentang adanya) yaitu tidak ada keraguan atas terjadinya (Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 23: Tidakkah engkau fikirkan (kejahatan) orang-orang yang diberi sebagian daripada Kitab? Diajak mereka kepada kitab Allah, supaya (Kitab) itu memberi keputusan antara mereka, kemudian, sebagian daripada mereka berpaling, padahal mereka membelakangi (kebenaran).
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabarkan tentang keadaan ahlul kitab yang telah mendapatkan nikmat-Nya berupa kitab-Nya, di mana hal tersebut mengharuskan mereka menjadi manusia yang paling lurus dan lebih mudah tunduk kepada hukum-hukum-Nya, namun kenyataannya saat mereka diajak mengikuti hukum yang ada dalam kitab Allah, mereka malah berpaling badannya dan berpaling pula hatinya. Dalam ayat ini, terdapat peringatan agar kita tidak berbuat seperti yang mereka lakukan sehingga kita mendapat celaan seperti halnya mereka dan mendapatkan siksa seperti mereka. Bahkan yang wajib dilakukan oleh setiap orang saat dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya adalah mendengar, taat dan tunduk atau "sami'naa wa atha'naa". Kemudian pada ayat setelahnya diterangkan sebab yang membuat mereka seperti itu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 23
Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan beberapa perilaku buruk kaum yahudi, ayat ini kembali menjelaskan perilaku buruk mereka lainnya. Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana sikap dan respons orang-orang yang telah diberi bagian kitab taurat' mereka diajak berpegang pada kitab Allah, baik yang tertera pada Al-Qur'an maupun kitab mereka sendiri, taurat, untuk memutuskan perkara yang diperselisihkan di antara mereka sendiri, kemudian sebagian dari mereka berpaling seraya menolak kebenaran tersebut, disebabkan oleh kedengkian dan permusuhan mereka berani melakukan hal itu adalah karena mereka berkata dengan penuh keyakinan, api neraka tidak akan menyentuh kami kecuali beberapa hari saja yang selanjutnya akan diganti oleh orang islam. Mereka, kaum yahudi, telah terpedaya oleh keyakinan mereka dalam memahami ajaran agama mereka, oleh apa yang se-cara sengaja mereka ada-adakan sendiri dengan menyimpangkan ajaran yang sebenarnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjabaran dari para mufassir mengenai makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 23 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.