Surat Al-Haqqah Ayat 17

وَٱلْمَلَكُ عَلَىٰٓ أَرْجَآئِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَٰنِيَةٌ

Arab-Latin: Wal-malaku 'alā arjā`ihā, wa yaḥmilu 'arsya rabbika fauqahum yauma`iżin ṡamāniyah

Artinya: Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

« Al-Haqqah 16Al-Haqqah 18 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Surat Al-Haqqah Ayat 17

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjabaran dari kalangan ulama terhadap isi surat Al-Haqqah ayat 17, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

13-18. Manakala malaikat meniup sangkakala sekali tiupan, yaitu tiupan pertama yang disusul dengan kehancuran alam semesta, bumi dan gunung-gunung di angkat dari tempatnya lalu keduanya hancur berkeping-keping dan dihantamkan dengan sekali hantaman. Saat itulah Hari Kiamat tiba. Langit terbelah, saat itu langit lemah dan rapuh, tidak kokoh dan tidak kuat, sedangkan para malaikat ada di sisi-sisi dan penjuru-penjurunya. Arasy Tuhanmu berada di atas mereka sambil dijunjung oleh 8 malaikat agung pada Hari Kiamat. Pada hari itu, kalian wahai manusia, dihadapkan kepada Allah untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasan, tidak ada sedikit pun rahasia kalian yang samar bagi Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

17. Para malaikat akan berada di penjuru-penjuru langit untuk menunggu perintah dari Allah yang harus mereka laksanakan. Di antara pera malaikat itu ada yang bertugas memikul ‘arsy yang berada di atas seluruh makhluk; mereka berjumlah delapan malaikat yang sangat besar, atau delapan baris malaikat yang berjumlah sangat banyak dan sangat kuat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

17. Dan para Malaikat berada di ujung-ujungnya dan penjuru-penjurunya, pada hari yang agung itu delapan Malaikat yang terpilih menjunjung Arasy Rabbmu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

17. وَالْمَلَكُ عَلَىٰٓ أَرْجَآئِهَا ۚ (Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit)
Yakni para malaikat pada setiap penjurunya menunggu sampai diperintahkan Allah untuk turun ke bumi dan mengeliling bumi dan penghuninya.

وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمٰنِيَةٌ (Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka)
Yakni delapan malaikat yang didekatkan kepada Tuhan mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

17. Malaikat-malaikat dari segala penjuru langit menyangga Arsy Tuhannya di atas kepala mereka pada hari kiamat. Jumlah mereka adalah 8 malaikat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Para malaikat} para malaikat {berada di berbagai penjurunya} di berbagai sisi dan penjuru langit {Pada hari itu delapan malaikat} delapan malaikat {menjunjung ʻArsy Tuhanmu di atas mereka} di atas kepala mereka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

13-18. Ketika Allah menyebutkan apa yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang mendustakan para RasulNya dan bagaimana Allah memberi balasan serta menyegerakan siksaan mereka di dunia, Allah menyelamatkan para Rasul dan pengikutnya, hal ini menjadi pendahuluan balasan akhirat serta pembalasan amal perbuatan secara sempurna pada Hari Kiamat.
Allah menyebutkan berbagai hal mengerikan yang akan terjadi pada Hari KIamat. Pertama yang terjadi pada Hari Kiamat adalah ketika Israfil meniup “sangkakala”, ketika seluruh jasad bangkit pada tiupan pertama. Kemudian semua ruh keluar dan merasuk ke jasadnya masing-masing. Semua manusia berdiri menuju Rabb semesta alam. “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” Maksudnya, gunung-gunung dicabut dan terlepas dari bumi kemudian di angkat hingga bumi menjadi datar sama sekali, tidak terlihat adanya tanah menurun dan tidak pula perbukitan. Inilah yang dilakukan Allah terhadap bumi beserta seluruh yang ada di atasnya. Sedangkan yang dilkaukan terhadap langit; langit bergetar, berjalan, terpecah dan warnanya berubah. Kekokohan dan kekuatan besar pun melemah setelah itu. Hal itu terjadi tidak lain dikarenakan sesuatu yang besar yang membuatnya terguncang dan dikarenakan urusan besar yang membuatnya lemah.
“Dan malaikat-malaikat” mulia “berada di penjuru-penjuru langit.” Yakni, berada di tepi-tepi langit dan di pancang-pancang langit. Mereka tunduk karena Rabb mereka dan merendah karena keagunganNya. “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arasy Rabbmu di atas (kepala) mereka,” yakni para malaikat dengan kekuatan yang luar biasa ketika Allah datang untuk memutuskan perkara manusia dengan keadilan dan karuniaNya.
Karena itu Allah berfirman, “Pada hari itu kamu dihadapkan pada Rabbmu, tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” Tidak raga dan hati kalian, tidak perbuatan dan sifat-sifat kalian, karena Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Semua manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan alas kaki di tanah luas terbentang rata. Penyeru akan memperdengarkan kepada mereka. Pandangan Allah mengenai semua manusia. Pada hari itu Allah akan memberi balasan atas amal perbuatan mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 13-18
Allah SWT memberitahukan tentang kengerian hari kiamat, yang hal ini terjadi pada tiupan pertama yang mengagetkan. Kemudian diiringi dengan tiupan kematian, ketika semua makhluk yang ada di langit dan bumi mati semuanya kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian setelahnya tiupan kebangkitan untuk menghadap kepada Tuhan alam semesta, maka bangkit dan hidup kembali semua makhluk. Dan itu terjadi pada tiupan ini. Dan ditegaskan di sini bahwa itu hanya satu kali tipuan saja; karena perintah Allah tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan tidak perlu diulangi dan ditegaskan
Ar-Rabi' berkata bahwa itu adalah pada tiupan yang terakhir. Tetapi pendapat yang jelas adalah seperti apa yang kami sebutkan. Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur (14)) yaitu bumi digelarkan sebagaimana digelarkan kulit di pasar 'Ukaz, lalu bumi diganti dengan bumi lainnya (Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat (15)) yaitu, hari kiamat terjadi (dan terbelahlah langit, karena langit pada hari itu menjadi lemah (16))
Firman Allah (Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit) Al-Malak adalah isim jenis, yaitu para malaikat berada di semua penjuru langit.
Ibnu Abbas berkata mereka berada di bagian langit yang tidak lemah, yakni di semua pinggirannya
Firman Allah SWT: (Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka) yaitu pada hari kiamat, 'Arsy dipikul oleh delapan malaikat.
Firman Allah SWT: (Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah) (18)) yaitu kalian akan dihadapkan kepada Tuhan yang mengetahui rahasia dan pembicaraan rahasia yang tidak ada sesuatupun dari perkara kalian tersembunyi dariNya. Bahkan Dia mengetahui semua yang nyata, yang tersembunyi, rahasia dan yang terkandung di dalam hati. Oleh karena itu Allah berfirman: (tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 17: 13-18. Ketahuilah olehmu wahai manusia, jika malaikat telah meniupkan sangkakala dengan tiupan yang kedua, kemudian bumi akan terangkat begitu juga dengan gunung, kemudian dibenturkan keduanya, maka terbenturlah dengan sekali benturan. Dengan kejadian itu semua, maka terjadilah Al Waqi’ah, yaitu hari kiamat. Maka terbelah lah langit hingga terpisah, tidak utuh lagi dan juga padat atau, tiupan malaikat yang kedua adalah seruan untuk perubahan alam, awal perubahan alam dengan bentuk yang baru yang sebagaimana Allah inginkan untuk kebaikan kehidupan yang abadi, dengan dimulainya tiupan yang kedua ini. Kemudian Allah menjelaskan bahwa malaikat pada hari itu di sisi-sisi langit dan ujung-ujung langit untuk memenuhi perintah Allah. Dan malaikat pemikul Arsy Rabbnya, di atas (malaikat lain) di hari kiamat yang berjumlah delapan malaikat yang besar. Kemudian Allah menjelaskan bahwa manusia pada hari itu akan Allah berikan pemaparan atas balasan mereka, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah sesuatu apapun dari mereka, tidak juga rahasia-rahasia mereka. Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Baz tentang firman Allah وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍۢ ثَمَـٰنِيَةٌۭ : Hal ini terjadi pada hari kiamat, dan ketika di dunia sudah dikenal bahwa yang membawa Arsy adalah empat malaikat. Berkata DR Al Kabisi : Bawa Arsy disini hanya secara makna, berbeda pendapat antara Ahlus Sunnah; Bahkan terjadi perselisihan di antara para Nabi dan Al Qur’an. Dan sungguh menyimpang dari petunjuk Allah akan sebagian sifat-Nya dan sebagian permasalahan Aqidah yang di antaranya adalah ketinggian Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada keagungan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Yang sangat kuat.

Ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala datang untuk memberikan keputusan di antara manusia dengan keadilan dan karunia-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 17

16-17. Setelah gunung hancur dan bumi menjadi rata dan terbelahlah langit, karena dahsyatnya situasi saat itu maka pada hari itu langit menjadi rapuh. Dan ketika itu juga atas perintah Allah para malaikat berada di berbagai penjuru langit yang telah rapuh itu. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung'arsy yaitu singgasana tuhanmu di atas kepala mereka. 18. Setelah dijelaskan proses kehancuran alam raya, kini dijelaskan keadaan manusia yaitu pada hari itu kamu dihadapkan kepada tuhanmu untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan kamu, maka tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi bagi Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjabaran dari beragam mufassir terkait isi dan arti surat Al-Haqqah ayat 17 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Dukung kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikaji

Terdapat banyak topik yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Fatihah, An-Naba, Seribu Dinar, Al-Isra 32, Al-Falaq, Al-A’la. Ada pula Al-Qadr, Al-Kafirun, Yusuf 28, Do’a Setelah Adzan, Adh-Dhuha, Al-Hujurat 13.

  1. Al-Fatihah
  2. An-Naba
  3. Seribu Dinar
  4. Al-Isra 32
  5. Al-Falaq
  6. Al-A’la
  7. Al-Qadr
  8. Al-Kafirun
  9. Yusuf 28
  10. Do’a Setelah Adzan
  11. Adh-Dhuha
  12. Al-Hujurat 13

Pencarian: dua ayat terakhir al baqarah, surat an nasr artinya, surat mulk lengkap, surat al-mutaffifin, sesungguhnya tipu daya wanita itu

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.