Surat Al-Mulk Ayat 29

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Arab-Latin: Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa 'alaihi tawakkalnā, fa sata'lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn

Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata".

« Al-Mulk 28Al-Mulk 30 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-Mulk Ayat 29

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mulk Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari kalangan ahli ilmu terhadap makna surat Al-Mulk ayat 29, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

29. Katakanlah, “Allah adalah yang Maha Pengasih, kami beriman kepadaNya, mengamalkan syariatNya, kami menaatiNya, hanya kepadaNya kami bersandar dalam segala urusan kami. Kalian, wahai orang-orang kafir, akan tahu manakala azab turun, siapa di antara kita, kami atau kalian yang jauh dari jalan Allah yang lurus?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

29. Hai Nabi yang mulia, katakanlah kepada orang-orang musyrik: “Kami benar-benar beriman kepada Tuhan kami Yang Maha Pengasih; dan kami benar-benar meyakini kekuasaan dan keagungan-Nya, sehingga kami hanya bertawakkal kepada-Nya, dan hanya memohon pertolongan dari-Nya; sedangkan kalian mengingkari-Nya. dan pada hari kiamat -ketika Allah menghisab seluruh makhluk- akan terlihat golongan yang merugi dan tenggelam dalam kesesatan.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

29. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Dia lah Yang Maha Pengasih yang menyeru kalian untuk menyembah-Nya semata, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya-lah kami menyandarkan urusan kami, maka kalian akan mengetahui -tanpa ada keraguan- siapa yang berada di dalam kesesatan yang nyata dari kebenaran dan siapa yang berada di jalan yang lurus.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Tatkala amalan -keberadaan dan kesempurnaannya- bergantung pada tawakkal; Allah memilih tawakkal di antara semua amalan lainnya. Jika tidak, maka hal itu termasuk dalam keimanan dan di antara syarat-syaratnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

29. Katakanlah (Muhammad): “Dialah Allah yang Maha Pengasih. Kami membenarkanNya sebagai Tuhan yang Esa. Kami tidak akan menyekutukanNya. Hanya kepadanya (bukan selainNya) kami bersandar dan menyerahkan urusan-urusan kami. Kalian akan mengetahui wahai kaum musyrik, siapa yang jauh dari kebenaran, apakah kami atau kalian?”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah,“Dialah Dzat Yang Maha Pengasih, kami beriman kepadaNya dan hanya kepadaNya kami bertawakal. Kelak kalian akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

29. Di antara perkataan mereka menyatakan, bahwa mereka berada di atas petunjuk sedangkan Rasulullah berada di atas kesesatan. Mereka mengulang-ulang hal itu dan senantiasa seperti itu. Mereka pun berdebat dan berperang karena hal itu. Kemudian Allah memerintahkan NabiNya untuk memberitahukan tentang kondisinya dan kondisi para pengikutnya, dengan pemberitahuan itu, masing-masing orang akn terlihat jelas petunjuknya, yaitu mereka mengatakan, “Kami beriman kepadaNya dan kepadaNya-lah kami bertawakal.” Iman mencakup pembenaran batin dan amalan lahir batin. Mengingat kualitas dan kesempurnaan amalan tergantung pada tawakal, maka Allah mengistimewakan tawakal di antara berbagai amalan. Jika pun tidak demikian, tawakal tetap termasuk dalam keimanan dan termasuk salah satu konsekuensinya.
Karena seperti inilah kondisi Rasulullah dan orang yang bersamanya, kondisi yang mengharuskan mereka mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan. Sedangkan kondisi para musuh Rasulullah adalah sebaliknya. Mereka tidak memiliki keimanan dan tawakal. Dengan demikian dapat diketahui siapa yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 28-30
Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad, kepada orang-orang yang menyekutukan Allah dan ingkar kepada nikmat-nikmatNya (Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab yang pedih?) yaitu, selamatkanlah diri kalian, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari azab Allah selain taubat dan kembali kepada agamaNya. Dan tidak ada manfaatnya lagi bagi kalian apa yang kalian angan-angankan bahwa azab dan pembalasan akan menimpa kami. Maka sama saja apakah Allah mengazab kami atau merahmati kami, maka tidak akan mengubah nasib kalian yang pasti akan tertimpa pembalasan dan azabNya yang pedih.
Kemudian Allah berfirman: (Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal) yaitu kami beriman kepada Tuhan alam semesta, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan hanya kepadaNyalah kami bertawakal dalam semua urusan kami. Sebagaimana Allah berfirman: (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya) (Surah Hud: 123) Oleh karena itu Allah berfirman (Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata) yaitu apakah kami atau kalian, dan bagi siapakah akibatnya baik di dunia dan di akhirat?
Kemudian Allah berfirman (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering”) yaitu masuk ke dalam lapisan terbawah bumi, sehingga tidak dapat dicapai dengan cangkul dan besi, tidak pula dengan alat-alat yang kuat. Kata “Al-gha’ir” adalah kebalikan dari “An-nabi'” (memancar) Oleh karena itu Allah berfirman: (maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?) yaitu, yang memancar dan mengalir di permukaan bumi. yaitu tidak ada yang dapat melakukannya selain Allah SWT. Maka salah satu dari karunia dan kemurahanNya, Allah memancarkan air bagi kalian dan menjadikannya mengalir di berbagai kawasan di bumi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh hamba-hambaNya, ada yang sedikit dan ada yang banyak


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mulk ayat 29: Katakanlah wahai Nabi Allah kepada mereka yang menolak (seruanmu) : Sungguh aku berbicara kebenaran atas Ar Rahman, yang aku menyeru kalian untuk beribadah dan kepada-Nya dan berserah diri dari hukuman-Nya, serta beramal dengan syariat-Nya, mentaati-Nya, dan hanya kepada-Nya saja kami bergantung dan bertawakkal atas segala urusan kami; Dan jika kalian tidak menjawab seruanku dan beriman kepada-Nya, maka kalian akan segera mengetahui jika diturunkannya adzab Allah, bagi siapa yang meniti jalan kebenaran dan jalan yang lurus ? Kami atau kalian ?. Inilah ancaman atas setiap siapa yang kufur dan menyekutukan Allah.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Oleh karena orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka berada di atas petunjuk, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas kesesatan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada orang-orang kafir keadaan Beliau dan para pengikutnya dimana dengannya semakin jelas bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Beriman mencakup pembenaran di batin (dalam) serta amal dari batin dan zahir (luar). Oleh karena amal untuk terwujudnya dan sempurnanya tergantung tawakkal, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengkhususkan tawakkal di antara sekian amal, bahkan ia masuk bagian keimanan dan termasuk lawazim(bagian)nya sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Wa ‘alalllahi fa tawakkaluu in kuntum mu’miniin.” (artinya: Maka kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu orang-orang yang beriman). Jika demikian keadaan Rasul dan orang-orang yang mengikutinya, yakni beriman dan bertawakkal yang merupakan penentu keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan keadaan musuh-musuh Beliau adalah tidak beriman dan tidak bertawakkal, maka dapat diketahui siapa di antara dua golongan ini yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata.

Ketika melihat azab.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mulk Ayat 29

Kaum musyrik itu tidak berkutik dengan pertanyaan itu. Katakanlah, wahai nabi, 'dialah saja bukan selain-Nya, yang maha pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakal dengan sepenuh hati. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata apakah golongan kami atau kamu. '30. Sebagai penutup surah ini, Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad agar mengingat aneka nikmat Allah, terutama nikmat air yang merupakan sumber utama kehidupan (lihat surah al-anbiy'/21:30). Katakanlah wahai nabi Muhammad, 'terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu dan sumber air lainnya menjadi kering. Maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir''. Pasti tidak ada kecuali Allah, tuhan pemelihara seluruh alam. Maka sudah sewajarnya kalau manusia hanya menyembah kepada-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjelasan dari kalangan mufassir mengenai makna dan arti surat Al-Mulk ayat 29 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Support syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Sering Dilihat

Baca ratusan topik yang sering dilihat, seperti surat/ayat: An-Nisa 146, Al-Insyirah 6, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal, Al-Baqarah 168, Al-Baqarah 152. Ada juga Al-Jumu’ah 10, Al-Jatsiyah, An-Nisa 29, An-Nur 26, Al-Ahzab 56, Thaha.

  1. An-Nisa 146
  2. Al-Insyirah 6
  3. Ali ‘Imran 110
  4. Al-Anfal
  5. Al-Baqarah 168
  6. Al-Baqarah 152
  7. Al-Jumu’ah 10
  8. Al-Jatsiyah
  9. An-Nisa 29
  10. An-Nur 26
  11. Al-Ahzab 56
  12. Thaha

Pencarian: tulislah bunyi lafal ayat ke 3 surat al-kautsar, surah amayatasaalun, surat al asher, surah ar rad ayat 13, quran surah al-baqarah ayat 173

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: