Surat Al-Mulk Ayat 21

أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ

Arab-Latin: Am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī 'utuwwiw wa nufụr

Artinya: Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?

« Al-Mulk 20Al-Mulk 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Mulk Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mulk Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjelasan dari berbagai mufassir mengenai kandungan surat Al-Mulk ayat 21, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-21. Apakah orang-orang kafir itu lalai dan tidak melihat kepada burung-burung yang ada di atas mereka, burung-burung itu membentangkan sayap-sayapnya saat terbang di angkasa dan terkadang merapatkannya? Hanya Allah yang Maha Pengasih yang menahannya ( di udara) sehingga ia tidak jatuh. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala sesuatu, tidak ada kekurangan dan perbedaan pada makhlukNya.
Siapakah orang yang menurut klaim kalian (wahai orang-orang kafir) merupakan sekutu kalian yang akan menolong kalian selain Allah manakala Allah menghendaki keburukan atas kalian? Orang-orang kafir dalam klaimnya ini hanya dalam kesesatan dan mereka tertipu oleh setan.
Atau siapakah yang memberi rizki untuk kalian manakala Allah menahan rizki itu dan tidak memberikannya kepada kalian? Orang-orang kafir itu justru bersikukuh dalam kesesatan dan pelanggaran, kesombongan dan penentangan, menjauh dari kebenaran, tidak mendengarkannya dan tidak mengikutinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21. Ayat ini memberi pertanyaan kepada orang-orang musyrik: “Apakah ada seseorang yang dapat memberi kalian rezeki ketika Allah menghalangi rezeki dari kalian?” Dan jawaban pertanyaan ini sangat jelas, tidak ada yang dapat melakukannya; akan tetapi orang-orang kafir itu tidak pernah mengakui hal itu, dan selalu bersikap angkuh dan enggan menerima kebenaran.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Dan tidak ada seorangpun yang mampu memberi rezeki kepada kalian jika Allah menahan rezeki-Nya untuk sampai kepada kalian. Tapi nyatanya orang-orang kafir itu terus menerus dalam kedegilan dan kesombongan serta menolak kebenaran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. أَمَّنْ هٰذَا الَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ (Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya?)
Yakni siapakah yang melimpahkan rezeki bagi kalian berupa hujan dan lainnya, jika Allah menahan rezeki itu dari kalian?

بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ (Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?)
Mereka


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Siapakah dia yang akan memberi kalian rejeki selain Allah, ketika Dia menghentikan rejekiNya untuk kalian? Namun mereka tetap enggan menerima kebenaran dan malah menjauhinya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Atau siapakah yang dapat memberi kalian rezeki jika Dia menahan rezekiNya. Sebaliknya mereka terus-menerus} berlanjut {dalam kesombongan} keras kepala dan kesombongan dan lari} menjauhkan diri dari kebenaran


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21. “Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?” maksudnya, semua rizki berasal dari Allah. Jika Allah menahan rizki dari kalian, siapa gerangan yang bisa memberikannya pada kalian? Manusia tidak mampu memberi rizki pada dirinya sendiri, lantas bagaimana bisa memberikannya pada orang lain? Yang Maha Memberi Rizki dan Memberi Nikmat itulah yang berhak untuk disembah, bukan lainNya. Namun oranng-orang kafir “terus menerus dalam kesombongan,” kekerasan hati, dan tidak tunduk pada kebenaran, “dan menjauhkan diri,” lari dari kebenaran.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 20-27
Allah SWT berfirman kepada orang-orang musyrik yang menyembah Dia bersama dengan sembahan-sembahan selain Dia, yang mereka mintai pertolongan dan rezeki seraya mengingkari apa yang mereka yakini, dan memberitahukan kepada mereka bahwa apa yang mereka angan-angankan itu tidak akan mendapatkan apapu. Jadi Allah SWT berfirman: (Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain dari Allah Yang Maha Pemurah?) yaitu, tidak ada bagi kalian seorang penolong, pelindung dan pembela pun bagi kalian selain Dia. Oleh karena itu Allah berfirman: (Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu)
Kemudian Allah berfirman: (Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya?) yaitu siapakah yang dapat memberimu rezeki selain dari Allah, apabila Dia memutuskannya darimu? yaitu, tidak ada seorangpun yang dapat memberi, mencegah, menciptakan, memberi rezeki, dan menolong selain Allah SWT, tidak ada sekutu bagiNya, yaitu mereka mengetahui hal ini, tetapi mereka menyembah selain Dia. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sebenarnya mereka terus-menerus) yaitu bahkan mereka tetap berkesinambungan dalam pelampauan batas mereka, kedustaan dan kesesatan mereka (dalam kesombongan dan menjauhkan diri) yaitu dalam keingkaran, keangkuhan, dan ketidak pedulian mereka terhadap kebenaran dimana mereka tidak mau mendengarkan dan mengikutinya. Kemudian Allah berfirman: (Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegak di atas jalan yang lurus? (22)) Ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah SWT tentang orang mukmin dan orang kafir. Perumpamaan orang kafir dalam apa yang dia alami sama dengan seseorang yang berjalan (dengan wajah tertelungkup) yaitu dia berjalan dengan telungkup pada wajahnya bukan dengan normal yaitu dia pasti tidak dapat mengetahui ke mana dia berjalan? dan bagaimana dia pergi? bahkan dia dalam keadaan kebingungan dan tersesat. Lalu apakah orang yang keadaannya demikian lebih mendapat petunjuk (ataukah orang yang berjalan tegap) yaitu, jalan dengan tegak (di atas jalan yang lurus?) yaitu di jalan yang jelas dan terang, sedangkan dia sendiri dalam keadaan tegak dan jalannya lurus. Demikianlah perumpamaan mereka di dunia dan demikian juga keadaan mereka di akhirat. Orang mukmin digiring dengan berjalan secara tegak di atas jalan lurus yang akan mengantarkannya ke surga yang luas. Adapun orang kafir, maka digiring dengan berjalan di atas wajahnya menuju ke neraka Jahanam. ("Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah (22) selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke nereka (23) Tahanlah mereka (di tempat perhentian), sesungguhnya mereka akan ditanya (24) "Mengapa kamu tidak tolong-menolong?" (25) Bahkan mereka pada hari itu menyerah (kepada keputusan Allah) (26)) (Surah Ash-Shaffat)
Firman Allah (Katakanlah, "Dialah Yang Menciptakan kamu”) yaitu memulain penciptaan kalian dari sebelumnya bukanlah sesuatu apa-apa (dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagi kamu) yaitu akal dan pemahaman ((Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur) yaitu sedikit sekali kalian menggunakan kekuatan yang telah dianugerahkan Allah kepada kalian untuk taat kepadaNya dan mengerjakan perintah-perintahNya serta menjauhi larangan-laranganNya.
(Katakanlah, "Dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi”) yaitu menyebarkan dan mengembangbiakkan kalian di berbagai kawasan di bumi dengan beragam bahasa, warna kulit, perhiasan, bentuk dan penampilan (dan hanya kepada-Nyalah kamu kelak dikumpulkan) yaitu kalian dikumpulkan setelah tercerai-berai dan terpisah. Dia akan mengumpulkan kalian sebagaimana Dia mencerai-beraikan kalian, dan Dia mengembalikan kalian sebagaimana Dia memulai penciptaan kalian.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan dan menganggapnya mustahil kejadiannya (Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?" (25)) yaitu, kapankah terjadinya apa yang kamu beritakan kepada kami, bahwa Allah akan mengumpulkan kami kembali setelah tercerai-berai? (Katakanlah, "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah) yaitu tidak ada seorang pun yang mengetahui waktunya dengan tepat selain Allah SWT. Tetapi Dia memerintahkan kepadaku untuk memberitahukan kepada kalian bahwa hari kiamat itu pasti akan terjadi, maka berhati-hatilah kalian terhadapnya (Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan) yaitu sesungguhnya tugasku hanya menyampaikannya kepada kalian dan sekarang aku telah menyampaikannya kepada kalian.
Firman Allah SWT: (Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram) yaitu ketika hari kiamat terjadi dan orang-orang kafir menyaksikan dan melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa perkaranya sudah dekat. karena setiap perkara yang pasti terjadi pasti datang sekalipun jarak masanya cukup lama. Dan ketika terjadi apa yang mereka dustakan itu, maka muka mereka menjadi muram karena mereka mengetahui keburukan yang telah mereka kerjakan sebelumnya, yaitu di saat keburukan meliputi diri mereka, maka datanglah hari kiamat menimpa mereka yang sebelumnya tidak mereka sadari dan perhitungkan. (Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan (47) Dan (jelaslah) bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok-olokkannya (48)) (Surah Az-Zumar) Oleh karena itu dikatakan kepada mereka dengan maksud mengecam dan mencela (inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya) yaitu kalian meminta untuk disegerakan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mulk ayat 21: Kabarkan kepada-Ku wahai orang-orang kafir, dari yang kalian klaim mampu menghamparkan rizki jika Allah menginginkan menahannya untuk kalian ? Sungguh orang-orang kafir itu keterlaluan dalam berdrbat dan mengusung kebathilan, dalam kesombongan dan melampaui batas, dan dalam menjauhkan (dirinya) dari hidayah. Mereka tidak mengambil pelajaran dari umat-umat yang sebelumnya, mereka juga tidak berpikir akan keselamatan mereka (di akhirat), mereka telah tenggelam dalam kebodohan dan kesombongan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni tidak ada yang dapat memberimu rezeki selain Dia. Hal itu, karena rezeki semuanya berasal dari Allah, jika Dia menahan rezeki-Nya dari kamu, siapakah yang dapat memberimu rezeki selain-Nya? Sedangkan makhluk tidak dapat memberi rezeki terhadap diri mereka, lalu bagaimana mereka memberi rezeki kepada selain mereka. Dengan demikian, Allah Yang memberi rezeki dan nikmat, dimana tidak ada satu pun nikmat yang diperoleh hamba kecuali dari-Nya, maka Dialah yang berhak diibadahi saja. Akan tetapi, orang-orang kafir sebagaimana diterangkan dalam lanjutan ayat di atas tetap berada di atas kesombongan dan menjauhkan diri dari kebenaran.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mulk Ayat 21

Setelah menampik adanya sumber pembelaan selain Allah, kini diteruskan dengan menampik adanya sumber pemberi rezeki. Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki secara terus menerus, jika dia yang maha pengasih, menahan rezeki-Nya' pastilah tidak ada. Meskipun bukti sudah sangat jelas, kaum musyrik itu tetap durhaka, bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri dari kebenaran. 22. Kaum musyrik yang durhaka itu dilukiskan pada ayat ini dan dibandingkan dengan kaum yang selalu taat kepada Allah dengan ungkapan yang tegas. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup sehingga terjungkal jatuh, yang lebih terpimpin dalam kebenaran ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang luas lagi lurus' tentu saja keduanya tidak sama. Hanya orang yang bodoh yang menilainya sama.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari berbagai ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Mulk ayat 21 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dicari

Terdapat berbagai konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 168, Al-Ahzab 56, Al-Jumu’ah 10, An-Nur 26, Al-Jatsiyah, Ali ‘Imran 110. Ada pula An-Nisa 29, An-Nisa 146, Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 152, Al-Anfal.

  1. Al-Baqarah 168
  2. Al-Ahzab 56
  3. Al-Jumu’ah 10
  4. An-Nur 26
  5. Al-Jatsiyah
  6. Ali ‘Imran 110
  7. An-Nisa 29
  8. An-Nisa 146
  9. Thaha
  10. Al-Insyirah 6
  11. Al-Baqarah 152
  12. Al-Anfal

Pencarian: artis surat an nas, surah 12, inna nahnu nazalna dikro wainahu lahapidun khasiatnya, surat al humaza, arti watini wazaitun

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.