Surat Al-Munafiqun Ayat 6

سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ

Arab-Latin: Sawā`un 'alaihim astagfarta lahum am lam tastagfir lahum, lay yagfirallāhu lahum, innallāha lā yahdil-qaumal-fāsiqīn

Artinya: Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

« Al-Munafiqun 5Al-Munafiqun 7 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Terkait Surat Al-Munafiqun Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Munafiqun Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjelasan dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan surat Al-Munafiqun ayat 6, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

6. Sama saja bagi orang-orang munafik itu, apakah kamu (wahai Rasul) meminta ampunan bagi mereka kepada Allah atau tidak, sesungguhnya Allah tidak akan memaafkan dosa-dosa mereka selamanya, karena mereka bersikukuh dalam kefasikan dan bertahan dalam kekafiran. Sesungguhnya Allah tidak akan membimbing kaum yang kafir kepadaNya kepada iman, yang keluar dari ketaatan kepadaNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6. Hai Muhammad, sama saja bagi orang-orang munafik itu, apakah kamu meminta ampunan bagi mereka atau tidak, karena Allah tidak akan mengampuni mereka akibat kebebalan mereka di atas kemunafikan. Sungguh Allah tidak akan memberi petunjuk menuju jalan kebenaran bagi orang-orang yang berpaling dari ketaatan-Nya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Sama saja -wahai Rasul- kamu memohonkan ampunan untuk dosa-dosa mereka atau kamu tidak memohonkan ampunan, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberikan taufik kepada kaum yang keluar dari ketaatan-Nya dan terus menerus melakukan kemaksiatan terhadap Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ (Sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) memohonkan ampunan untuk mereka atau tidak engkau mohonkan ampunan bagi mereka)
Yakni hal itu tidak bermanfaat bagi mereka akibat kemunafikan dan kekafiran yang terus menerus mereka lakukan.

لَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَهُمْ ۚ (Allah tidak akan mengampuni mereka)
Selama mereka tetap dalam kemunafikan.

إِنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِينَ(sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik)
Yakni orang-orang yang benar-benar keluar dari ketaatan dan tenggelam dalam kemaksiatan. Dan orang-orang munafik yang paling layak untuk masuk dalam golongan orang-orang ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6. Ada atau tidak adanya permohonan ampun bagi orang-orang munafik itu sama saja. Tidak ada gunanya meminta mereka keluar dari kekufuran dan kemunafikan. Sesungguhnya Allah tidak membantu (menunjukkan) orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya kepada kebenaran dan keimanan. Ibnu Jarir dari Urwah berkata: “Saat ayat {Istaghfil lahum aw laa tastaghfir lahum …}[QS At-Taubah 9/80] diturunkan, Nabi SAW bersabda: “Aku akan menambahkan (permohonan maaf untuk mereka) sebanyak 70 kali” kemudian turunlah ayat ini.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sama saja bagi mereka apakah kamu memohonkan ampunan untuk mereka atau tidak memohonkan ampunan kepada mereka, Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang fasik


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6. Inilah di antara kelembutan dan anugrah kehormatan Allah terhadap RasulNya, karena orang-orang munafik tidak mendatangi Rasulullah untuk dimintakan ampunan, karena “sama saja bagi mereka,” apakah engkau memintakan ampunan untuk mereka atau tidak “Allah sekali-kali tidak akan mengampuni mereka.” Hal itu disebabkan karena mereka adalah kaum fasik, keluar dari jalur ketaatan, lebih memilih kekufuran daripada keimanan. Karena itu permintaan ampunan Rasulullah, andai Rasulullah memintakan ampunan untuk mereka, tidak berguna sama sekali. Ini semakna dengan Firman Allah, “Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” -At-Taubah: 80-


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 5-8
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang munafik, semoga laknat Allah menimpa mereka bahwa mereka itu: (apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu," mereka membuang muka mereka) yaitu mereka menghalang-halangi dan berpaling dari apa yang dikatakan kepada mereka dengan sombong dan menghina. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan kamu lihat mereka berpaling, sedangkan mereka menyombong­kan diri) Kemudian Allah membalas mereka atas hal itu. Maka Allah SWT berfirman: (Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka; sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (6)) Sebagaimana yang disebutkan di dalam surah At-Taubah. Pembahasannya telah dijelaskan sebelumnya dan hadits-hadits yang diriwayatkan tentangnya.
Ibnu Abu Hatim berkata, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al-’Adani yang berkata bahwa Sufyan berkata tentang firmanNya: (mereka membuang muka mereka) Ibnu Abu Umar berkata bahwa Sufyan memalingkan mukanya ke arah kanan seraya melirikkan pandangan matanya dengan pandangan yang sinis, lalu berkata bahwa seperti inilah sikap mereka.
Telah disebutkan beberapa ulama salaf, bahwa konteks ayat ini diturunkan tentang dengan Abdullah bin Ubay bin Salul, sebagaimana yang akan kami terangkan, jika Allah SWT menghendaki.
Qatadah dan As-Suddi berkata bahwa ayat ini diturunkan terkait Abdullah bin Ubay bin Salul. Demikian itu karena ada seorang pemuda dari kerabatnya melapor kepada Rasulullah SAW dan menceritakan kepada beliau tentang Ibnu Salul. Maka Rasulullah SAW memanggilnya, tetapi ternyata dia bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa dirinya tidak mengatakannya dan berlepas diri dari hal itu. Maka orang-orang Anshar mendatangi pemuda itu dan mencacinya. Lalu Allah menurunkan firmanNya mengenai peristiwa ini, sebagaimana yang kalian dengar. Kemudian dikatakan kepada musuh Allah, "Sebaiknya kamu datang menghadap kepada Rasulullah SAW" tetapi dia memalingkan mukanya, yaitu aku tidak melakukannya.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata,"Ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam suatu peperangan, maka ada seorang lelaki dari kalangan Muhajirin mendorong seorang lelaki dari kalangan Anshar. Maka orang Anshar berkata,”Hai orang-orang Anshar!” Sedangkan orang Muhajirin berkata, “Hai orang-orang Muhajirin!”. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa seruan jahiliah itu muncul lagi?Tinggalkanlah itu, karena sesungguhnya itu busuk"
Abdullah bin Ubay bin Salul berkata,"Sungguh mereka melakukan itu. Demi Allah, sesungguhnya jika kita kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah darinya"
Jabir berkata bahwa orang-orang Anshar di Madinah lebih banyak daripada orang-orang Muhajirin di saat Rasulullah SAW baru tiba di Madinah, kemudian setelah itu kaum Muhajirin bertambah banyak. Maka Umar berkata,"Biarkanlah aku memenggal batang leher orang munafik ini" Tetapi Rasulullah SAW bersabda: “Biarkanlah dia” agar orang-orang tidak membicarakan bahwa nabi Muhammad membunuh temannya sendiri”


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Munafiqun ayat 6: Ketahuilah wahai Nabi Allah bahwa mereka orang-orang munafik sama saja di sisimu meskipun engkau meminta ampunan untuk mereka maupun tidak memintakan ampun kepada mereka, dan seandainya mereka datang kepada engkau untuk memnta ampunan, Allah tidak akan mengampuni mereka; Karena sebab mereka telah menjadi orang-orang yang berpenyakit dan berada dalam kesesatan, maka Allah tambahkan dalam hati-hati mereka hilangnya keimanan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak menyetujui dan memberi petunjuk kepada kaum yang mengingkari Allah dan ayat-ayat-Nya, yang mereka keluar dari ketaatan-Nya. Pada ayat ini ada pengkabaran dari Allah kepada Nabi-Nya ﷺ dengan ketiadaan kebenaran dan hidayah bagi mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Munafiqun Ayat 6

Allah mengingatkan nabi bahwa sama saja bagi mereka, orang munafik yang tetap dalam kemunafikannya hingga mati, apakah engkau wahai nabi Muhammad memohonkan ampunan untuk mereka, atau engkau tidak memohonkan ampunan bagi mereka, Allah tetap saja tidak akan mengampuni mereka yang mati dalam keadaan munafik; sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang yang terus menerus berbuat dosa hingga pikiran dan mereka tertutup dari cahaya Allah. 7. Mereka itulah, yakni orang-orang munafik di madinah yang berkata dengan pentuh hasutan kepada orang-orang ansar, 'janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang yang ada di sisi rasulullah yaitu kaum muhajirin sampai mereka bubar, meninggalkan rasulullah agar umat islam pecah dan lemah. ' padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi yang menjamin rezeki setiap orang, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami bahwa rezeki, hidup, dan mati setiap makhluk berada di tangan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari kalangan ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Al-Munafiqun ayat 6 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dikunjungi

Kaji berbagai materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: An-Nisa 29, Thaha, Al-Jumu’ah 10, Al-Anfal, Al-Ahzab 56, Ali ‘Imran 110. Juga Al-Jatsiyah, Al-Baqarah 152, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, An-Nisa 146, Al-Insyirah 6.

  1. An-Nisa 29
  2. Thaha
  3. Al-Jumu’ah 10
  4. Al-Anfal
  5. Al-Ahzab 56
  6. Ali ‘Imran 110
  7. Al-Jatsiyah
  8. Al-Baqarah 152
  9. Al-Baqarah 168
  10. An-Nur 26
  11. An-Nisa 146
  12. Al-Insyirah 6

Pencarian: al insyiqaq berapa ayat, surat yasin lengkap dengan latin, surah yusuf terjemahan, isi kandungan surat al zalzalah, allah bersama orang2 yang sabar

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.