Surat Al-Hadid Ayat 6
يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Arab-Latin: Yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa huwa 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr
Artinya: Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Al-Hadid Ayat 6
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hadid Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjabaran dari beragam mufassirin mengenai makna surat Al-Hadid ayat 6, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
6. Allah memasukkan sebagian waktu malam ke waktu siang sehingga siang lebih lama, Allah memasukkan siang ke waktu malam sehingga malam lebih lama, dan Allah Maha Mengetahui rahasia dan apa yang disimpan oleh dada, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
6. Allah memasukkan berkurangnya waktu malam ke dalam waktu siang, sehingga waktu siang bertambah; dan memasukkan berkurangnya waktu siang ke dalam waktu malam, sehingga waktu malam bertambah. Allah Maha Mengetahui niat dan rahasia yang ada dalam dada manusia.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
6. Dia memasukkan malam ke dalam siang sehingga datanglah kegelapan dan manusia tidur, dan Dia memasukkan siang ke dalam malam sehingga datanglah sinar dan manusia mulai berangkat menuju pekerjaan mereka, dan Dia Maha Mengetahui apa yang ada di hati hamba-hamba-Nya, tidak ada dari hal itu yang tersembunyi dari-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
6. يُولِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ ۚ (Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam)
Telah dijelaskan tafsir dari kalimat ini pada surat Ali Imran: 27.
وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُورِ(Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati)
Yakni segala yang disimpan dalam hati. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
{ وَهُوَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ } "Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati" Jika Anda membenarkan hal itu, dapatkah Anda menyimpan dalam hati Anda apa yang tidak diridhai Allah? Jika Anda seorang mukmin, maka hal itu tidak mungkin, maka sucikanlah hatimu dari riya' dan kemunafikan, kedengkian terhadap umat Islam, dan kebencian; Karena hatimu diketahui oleh Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
6. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dengan memberinya tambahan dan pengurangan. Dia Maha mengetahui tentang niat-niat yang tersembunyi di dalam dada, atau rahasia-rahasia yang diyakini dan rahasia-rahasia yang sangat penting. Maha Agung dan Maha Tinggi Allah
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia memasukkan} memasukkan {malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia Maha Mengetahui segala isi hati
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
6. “Dia-lah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam,” maksudnya Allah memasukkan siang ke dalam malam kemudian diselimuti dengan kegelapan sehingga manusia merasa aman dan tenang. Selanjutnya Allah memasukkan malam ke dalam siang sehingga kegelapan yang ada di bumi pun sirna. Bumi disinari dan manusia pun bergerak melakukan pekerjaan demi kepentingan dan kehidupan mereka. Allah senantiasa memutar siang ke dalam malam dan malam ke dalam siang dengan adanya tambahan dan pengurangan waktu serta panjang dan pendeknya waktu, sehingga musim dan masa menjadi stabil dan berbagai kepentingan pun didapatkan. Mahasuci Allah Rabb seluruh alam. Mahaagung dan Mulia Allah yang memberi nikmat kepada seluruh hambaNya dengan berbagai macam nikmat yang Nampak dan yang samar. “Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” Maksudnya, Allah mengetahui seluruh isi hati makhluk di seluruh ala mini. Allah memberikan taufik pada siapa saja yang diketahui Allah sebagai orang yang pantas untuk menerimanya dan merendahkan orang yang diketahui sebagai orang yang tidak patut menerima hidayahNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 4-6
Allah SWT memberitahukan penciptaan langit dan bumi serta isi keduanya selama enam hari; kemudian Allah SWT memberitahukan tentang istiwa’Nya di atas 'Arsy setelah Dia menciptakan semuanya. Telah disebutkan penjelasan tentang makna ayat ini dan ayat-ayat lainnya yang serupa sehingga tidak perlu diulang lagi.
(Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi) yaitu mengetahui jumlah biji dan benih yang dimasukkan ke dalam bumi (dan apa yang keluar darinya) yaitu berupa tanam-tanaman, tumbuh-tumbuhan, dan buah-buahan sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (59)) (Surah Al-An'am)
Firman Allah SWT: (dan apa yang turun dari langit) yaitu berupa hujan, salju, embun, takdir, hukum-hukum dan para malaikat yang mulia. Telah dijelaskan bahwa tidak ada setetes hujan yang diturunkan dari langit melainkan bersama malaikat yang menjatuhkannya di tempat yang diperintahkan Allah SWT sesuai dengan kehendakNya.
Firman Allah SWT: (dan apa yang naik kepadanya) yaitu, malaikat-malaikat dan amal-amal perbuatan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih,”Dinaikkan kepadaNya amal perbuatan malam hari sebelum siang hari, dan amal siang hari sebelum malam hari”
Firman Allah SWT: (Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan) yaitu Maha Mengawasi kalian dan Maha Menyaksikan semua amal kalian di mana pun kalian berada, baik daratan ataupun lautan, di malam ataupun siang hari, dan di dalam rumah maupun di tengah hutan. Semuanya bagi ilmu Allah sama saja dan berada di bawah penglihatan dan pendengaranNya. Maka Dia mendengar pembicaraan kalian, melihat tempat kalian, mengetahui rahasia kalian dan apa yang kalian bisikkan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri darinya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain. Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati (5)) (Surah Hud)
Allah SWT berfirman: (Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari (10)) (Surah Ar-Ra'd) Maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia, Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW berkata kepada malaikat Jibril saat dia menanyakan kepada beliau tentang ihsan,”Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihatNya; dan jika kamu tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”
Firman Allah SWT: (KepunyaanNyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan (5)) yaitu Dialah Dzat yang Maha Merajai dunia dan akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia (13)) (Surah Al-Lail) Dan Dialah Dzat yang Maha Terpuji atas semuanya itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat) (Surah Al-Qashash: 70) Semua yang ada di langit dan bumi adalah milikNya, dan para penghuninya adalah hamba-hambaNya yang tunduk patuh di hadapanNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai seorang hamba (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti (94) Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (95)) (Surah Maryam) Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan) yaitu hanya kepadaNyalah semuanya dikembalikan pada hari kiamat, lalu Dia memberi keputusan kepada makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Dia Maha Adil, tidak akan melampaui batas dan berbuat zalim bahkan seberat dzarrah. Bahkan jika seseorang dari mereka melakukan suatu kebaikan, Dia melipat gandakan pahalanya sampai sepuluh kali lipatnya (dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar) (Surah An-Nisa: 40) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan (47)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah SWT: (Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam) yaitu Dialah Dzat yang mengatur makhluk, membolak-balikkan malam dan siang hari, dan menentukan kadar waktu keduanya dengan hikmahNya sebagaimana yang Dia kehendaki. Terkadang Dia memanjangkan waktu malam hari dan memendekkan waktu siang hari, dan terkadang sebaliknya, terkadang juga Dia membiarkan pertengahan antara keduanga. Dialah Dzat yang menjadikan musim, musim dingin, lalu musim semi, musim panas, dan musim gugur. Semuanya berdasarkan hikmah dan takdirNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki terhadap makhlukNya (Dan Dia mengetahui segala isi hati) yaitu, Dia mengetahui semua rahasia, betapapun kecil dan disembunyikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Hadid ayat 6: Allah menjelaskan bahwa Dia yang menjadikan kegelapan yang berkelanjutan sampai menjelang siang secara bertahap sampai kembali lagi gelap dan menjadi malam, kemudian kembali lagi siang secara bertahap hingga terbit matahari. Allah menjelaskan bahwa Dia mengetahui apa yang ada dalam dada dan rahasia-rahasianya serta kegalauan-kegalauannya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yang dimaksud dengan memasukkan malam ke dalam siang adalah menjadikan malam lebih panjang dari siang, dan memasukkan siang ke dalam malam ialah menjadikan siang lebih panjang dari malam sebagaimana yang terjadi pada musim panas dan dingin. Namun menurut Syaikh As Sa’diy, Dia (Allah) akan memasukkan malam ke dalam siang sehingga malam meliputi mereka (manusia) dengan kegelapannya, dan mereka pun bisa tenang dan beristirahat, kemudian Dia masukkan siang ke dalam malam, lalu menyingkirlah kegelapan yang menimpa bumi dan alam sekitarnya pun menjadi terang sehingga para hamba dapat beraktifitas serta bangun untuk maslahat dan penghidupan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala senantiasa memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam serta mempergilir di antara keduanya dalam hal bertambah lama dan berkurangnya, lama dan singkat sehingga tegaklah musim-musim itu dan zaman pun berlalu dengan lurus, serta terwujudlah berbagai maslahat dari itu, maka Mahasuci Allah Rabbul ‘aaalamiin, dan Mahatinggi Dia Yang Maha Mulia lagi Pemurah, dimana Dia telah melimpahkan kepada hamba-hamba-Nya nikmat-nikmat yang tampak maupun tersembunyi.
Sehingga Dia memberi taufiq orang yang Dia ketahui layak mendapatkannya dan menelantarkan orang yang Dia ketahui tidak cocok mendapatkan hidayah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hadid Ayat 6
Di antara tanda kekuasaan Allah adalah pergantian waktu. Dia memasukkan sebagian waktu malam ke dalam siang sehingga waktunya lebih panjang saat musim panas, dan memasukkan siang ke dalam malam sehingga waktunya lebih lama saat musim dingin. Dia mengatur semua yang ada dan dia maha mengetahui segala isi hati, baik yang kemudian diungkapkan maupun yang terus disembunyikan. 7. Bila sebelumnya Allah memperlihatkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, pada ayat ini Allah menganjurkan orang mukmin untuk berinfak. Wahai manusia, berimanlah kamu kepada Allah yang telah menciptakanmu dan kepada rasul yang diutus-Nya untuk menyampaikan tuntunan-Nya, dan infakkanlah sebagian dari harta yang dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya, kepada orang yang berhak. Sesungguhnya dalam hartamu itu terdapat bagian Allah bagi mereka. Maka, orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya di antara kamu dan menginfakkan sebagian dari hartanya di jalan Allah akan memperoleh pahala yang besar, baik di dunia maupun akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari para mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Al-Hadid ayat 6 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.