Surat Al-Waqi’ah Ayat 67

بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ

Arab-Latin: Bal naḥnu mahrụmụn

Artinya: Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

« Al-Waqi'ah 66Al-Waqi'ah 68 »

Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Kandungan Berharga Mengenai Surat Al-Waqi’ah Ayat 67

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 67 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjabaran dari banyak mufassirin berkaitan kandungan surat Al-Waqi’ah ayat 67, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

63-67. Tidakkah kalian memperhatikan tanaman yang kalian tanam? Apakah kalian yang menghidupkannya dari bumi atau Kami yang menetapkan batangnya di bumi? Bila Kami berkehendak, niscaya Kami menjadikan tanaman tersebut rontok mengering sehingga tidak bisa dimakan, lalu kalian heran terhadap apa yang menimpa tanaman kalian. Kalian berkata, “Sungguh kami merugi dan diazab. Kami gagal panen dan tidak mendapatkan rizki.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

67. Bahkan kami terhalang dari rezeki.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

67. بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ (bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa)
Yakni kami dihalangi dari rezeki akibat tanaman kami yang hancur.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

67. Bahkan kami pada kenyataannya tidak mendapat kebaikan apa-apa, kami tidak mendapatkan rizki sama sekali. Fungsi bal adalah untuk perpindahan pernyataan satu ke dalam pernyataan ke dua


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Bahkan kami dilarang”} dihalangi dari rezeki


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

63-67. Ini adalah karunia Allah bagi hamba-hambaNya, dengannya Dia menyeru para hamba agar mengesakanNya, beribadah kepadaNya, dan kembali kepadaNya, di mana Dia telah menganugerahkan nikmat kepada mereka dengan apa-apa yang memudahkan mereka berupa sawah, ladang, pohon, buah, kemudian keluar darinya berbagai macam jenis makanan, rizki, dan buah-buahan yang merupakan kebutuhan pokok dan kemaslahatan mereka yang tidak mungkin bagi mereka untuk dapat menghitungnya, apalagi mensyukuri dan menunaikan haknya. Oleh karena itu Allah menetapkan karuniaNya dengan berfirman, “Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami-kah yang menumbuhkannya?” maksudnya, apakah kalian yang mengeluarkannya dari bumi dalam bentuk tanaman, atau apakah kalian yang mengeluarkan bulir dan buahnya sehingga menjadi tanaman yang siap dipanen dan buah yang sudah matang? Atau hanya Allah-lah semata yang melakukan itu semua dan menganugerahkannya kepada kalian? Usaha maksimal yang bisa kalian lakukan hanyalah mengolah dan membajak tanah kemudian menabur benih padanya, setelah itu kalian sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu dan tidak ada kekuasaan bagi kalian yang lebih dari hal tersebut.
Namun meski demikian, Allah memperingatkan kalian bahwa tanaman itu berpotensi rusak jika bukan karena penjagaan Allah dan perlindunganNya, sebagai nafkah dan kesenangan sampai waktu tertentu. Dia berfirman, “Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia” maksudnya tanaman tersebut beserta apa yang ada padanya berupa buah-buahan, menjadi “kering dan hancur” maksudnya hancur berantakan, tidak ada manfaat dan rizki padanya sama sekali, “maka jadilah kamu” maksudnya disebabkan tanaman itu menjadi hancur setelah kalian lelah menanamnya dan telah mengeluarkan banyak harta untuknya “heran tercengang”, maksudnya, kalian akan menyesali apa yang menimpa kalian, sehingga dengan demikian akan sirna kebahagiaan, kesenangan, dan kegembiraan kalian, kemudian kalian akan mengatakan, “SEsungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,” yakni bahwa sesungguhnya kami telah ditimpa musibah yang membinasakan kami. Kemudian setelah itu kalian akan tahu dari mana sebenarnya kalian datang, dan karena sebab apakah kalian tertimpa musibah. Lalu kalian mengatakan, “Bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa”!
Oleh karena itu, panjatkanlah pujian ke hadirat Allah yang telah menanamnya untuk kalian, kemudian memelihara dan menyempurnakannya (hingga waktu panen), dan tidak mengirim perusak-perusak yang membuat kalian tidak dapat mendapatkan manfaat dan kebaikannya.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 67: 63-67. Ini adalah bukti yang kedua atas benarnya akan kebangkitan, dimana Allah berkata : Kabarkan kepada-Ku tentang benih yang tumbuh di tanah kalian, apakah kalian yang menumbuhkan tumbuhan dari bumi ?! Ataukah Kami yang menumbuhkannya ? Jika seandainya Kami menjadikannya (bumi) untuk bercocok tidak berbuah, dan tidak memiliki manfaat, maka kalian akan tercengang berkepanjangan karena cocok tanam kalian tanpa membuahkan hasil, dan berkatalah mereka yang keheranan : Sungguh kami adalah orang-orang yang merugi dengan kerugian yang besar; Hilang dari kami hasil (bercocok tanam) tanpa hasil yang sesuai; Bahkan Kami jadikan mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa dari bercocok tanam mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Oleh karena itu, pujilah Allah Subhaanahu wa Ta'aala karena Dia telah menumbuhkannya untuk kamu, menjaganya dan memeliharanya hingga sempurna dan tidak mengirimkan musibah yang membuat kamu tidak dapat mengambil manfaat dan kebaikannya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 67

65-67. Sekiranya kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang kami tumbuhkan itu dapat kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, 'sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa. '68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari' kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah kami yang menurunkan air itu' ketahuilah, kalau kami kehendaki niscaya kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu'.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Demikian kumpulan penafsiran dari beragam pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 67 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Sering Dikaji

Terdapat ratusan halaman yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 152, Al-Anfal, An-Nisa 29, Thaha, Al-Baqarah 168, Al-Jumu’ah 10. Juga Al-Insyirah 6, Ali ‘Imran 110, An-Nisa 146, Al-Jatsiyah, An-Nur 26, Al-Ahzab 56.

  1. Al-Baqarah 152
  2. Al-Anfal
  3. An-Nisa 29
  4. Thaha
  5. Al-Baqarah 168
  6. Al-Jumu’ah 10
  7. Al-Insyirah 6
  8. Ali ‘Imran 110
  9. An-Nisa 146
  10. Al-Jatsiyah
  11. An-Nur 26
  12. Al-Ahzab 56

Pencarian: quran al hujurat ayat 12, surat arab yasin, al hajj 18, ali imron ayat 92, biwalidaihi artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: