Surat Al-Waqi’ah Ayat 63
أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ
Arab-Latin: A fa ra`aitum mā taḥruṡụn
Artinya: Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
« Al-Waqi'ah 62 ✵ Al-Waqi'ah 64 »
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Al-Waqi’ah Ayat 63
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 63 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penafsiran dari para ahli ilmu terhadap isi surat Al-Waqi’ah ayat 63, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
63-67. Tidakkah kalian memperhatikan tanaman yang kalian tanam? Apakah kalian yang menghidupkannya dari bumi atau Kami yang menetapkan batangnya di bumi? Bila Kami berkehendak, niscaya Kami menjadikan tanaman tersebut rontok mengering sehingga tidak bisa dimakan, lalu kalian heran terhadap apa yang menimpa tanaman kalian. Kalian berkata, “Sungguh kami merugi dan diazab. Kami gagal panen dan tidak mendapatkan rizki.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
63-67. Katakanlah kepada-Ku tentang biji yang kalian tanam di tanah; apakah kalian yang menumbuhkan tangkainya, atau Kami yang mampu melakukan itu? Seandainya Kami menghendaki niscaya Kami akan menjadikan tanaman ini kering dan hancur sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai makanan, sehingga kalian bersedih atas apa yang menimpa tanaman itu dan menyalahkan diri kalian dengan berkata: “Sungguh kita orang-orang yang merugi dan mendapat azab, kita terhalang dari rezeki.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
63. Tidakkah kalian melihat benih yang kalian sebarkan di muka bumi.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
63. أَفَرَءَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ (Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam)
Yakni beritahukan kepadaku tentang tanah yang kalian tanami dengan meletakkan biji di dalamnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
63. Kabarkanlah kepada-Ku apa saja yang telah mampu kalian tanam ketika kalian hidup di bumi. Al harts adalah menumbuhkan sesuatu dari dalam bumi (tumbuhan, pepohonan, dll)
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah kalian memperhatikan benih yang kalian tanam} benih yang kalian tanam di bumi
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
63-67. Ini adalah karunia Allah bagi hamba-hambaNya, dengannya Dia menyeru para hamba agar mengesakanNya, beribadah kepadaNya, dan kembali kepadaNya, di mana Dia telah menganugerahkan nikmat kepada mereka dengan apa-apa yang memudahkan mereka berupa sawah, ladang, pohon, buah, kemudian keluar darinya berbagai macam jenis makanan, rizki, dan buah-buahan yang merupakan kebutuhan pokok dan kemaslahatan mereka yang tidak mungkin bagi mereka untuk dapat menghitungnya, apalagi mensyukuri dan menunaikan haknya. Oleh karena itu Allah menetapkan karuniaNya dengan berfirman, “Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami-kah yang menumbuhkannya?” maksudnya, apakah kalian yang mengeluarkannya dari bumi dalam bentuk tanaman, atau apakah kalian yang mengeluarkan bulir dan buahnya sehingga menjadi tanaman yang siap dipanen dan buah yang sudah matang? Atau hanya Allah-lah semata yang melakukan itu semua dan menganugerahkannya kepada kalian? Usaha maksimal yang bisa kalian lakukan hanyalah mengolah dan membajak tanah kemudian menabur benih padanya, setelah itu kalian sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu dan tidak ada kekuasaan bagi kalian yang lebih dari hal tersebut.
Namun meski demikian, Allah memperingatkan kalian bahwa tanaman itu berpotensi rusak jika bukan karena penjagaan Allah dan perlindunganNya, sebagai nafkah dan kesenangan sampai waktu tertentu. Dia berfirman, “Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia” maksudnya tanaman tersebut beserta apa yang ada padanya berupa buah-buahan, menjadi “kering dan hancur” maksudnya hancur berantakan, tidak ada manfaat dan rizki padanya sama sekali, “maka jadilah kamu” maksudnya disebabkan tanaman itu menjadi hancur setelah kalian lelah menanamnya dan telah mengeluarkan banyak harta untuknya “heran tercengang”, maksudnya, kalian akan menyesali apa yang menimpa kalian, sehingga dengan demikian akan sirna kebahagiaan, kesenangan, dan kegembiraan kalian, kemudian kalian akan mengatakan, “SEsungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,” yakni bahwa sesungguhnya kami telah ditimpa musibah yang membinasakan kami. Kemudian setelah itu kalian akan tahu dari mana sebenarnya kalian datang, dan karena sebab apakah kalian tertimpa musibah. Lalu kalian mengatakan, “Bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa”!
Oleh karena itu, panjatkanlah pujian ke hadirat Allah yang telah menanamnya untuk kalian, kemudian memelihara dan menyempurnakannya (hingga waktu panen), dan tidak mengirim perusak-perusak yang membuat kalian tidak dapat mendapatkan manfaat dan kebaikannya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Waqi’ah ayat 63: 63-67. Ini adalah bukti yang kedua atas benarnya akan kebangkitan, dimana Allah berkata : Kabarkan kepada-Ku tentang benih yang tumbuh di tanah kalian, apakah kalian yang menumbuhkan tumbuhan dari bumi ?! Ataukah Kami yang menumbuhkannya ? Jika seandainya Kami menjadikannya (bumi) untuk bercocok tidak berbuah, dan tidak memiliki manfaat, maka kalian akan tercengang berkepanjangan karena cocok tanam kalian tanpa membuahkan hasil, dan berkatalah mereka yang keheranan : Sungguh kami adalah orang-orang yang merugi dengan kerugian yang besar; Hilang dari kami hasil (bercocok tanam) tanpa hasil yang sesuai; Bahkan Kami jadikan mereka tidak mendapatkan hasil apa-apa dari bercocok tanam mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Apa yang disebutkan merupakan nikmat Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya, Dia mengajak mereka dengan menyebutkan nikmat itu untuk mentauhidkan-Nya, beribadah dan kembali kepada-Nya karena Dia telah melimpahkan nikmat kepada mereka dengan memudahkan mereka menanam tanaman dan tumbuhan, dimana dari sana keluar makanan dan buah-buahan yang menjadi kebutuhan pokok mereka maupun kebutuhan pelengkap (sekunder) mereka, dan mendapatkan kenikmatan lainnya yang tidak bisa mereka jumlahkan, terlebih untuk mensyukurinya dan memenuhi haknya, maka Dia membuat mereka mengakuinya, Dia berfirman, “Kamukah yang menumbuhkannya ataukah kami yang menumbuhkan?”
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 63
63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah'63-64
Itulah variasi penafsiran dari beragam pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 63 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.