Surat Al-Waqi’ah Ayat 49

قُلْ إِنَّ ٱلْأَوَّلِينَ وَٱلْءَاخِرِينَ

Arab-Latin: Qul innal-awwalīna wal-ākhirīn

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,

« Al-Waqi'ah 48Al-Waqi'ah 50 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Al-Waqi’ah Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir penting dari ayat ini. Ada beberapa penjabaran dari banyak ahli tafsir mengenai makna surat Al-Waqi’ah ayat 49, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

49-50. Hai Rasulullah, katakanlah kepada mereka: Semua makhluk; baik yang terdahulu atau yang setelahnya, akan dibangkitkan untuk menjalani hari perhitungan yang telah Allah tetapkan waktunya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengingkari kebangkitan itu, “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang terkemudian,


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْاٰخِرِينَ (Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian)
Yakni katakanlah hai Muhammad, bahwa orang-orang terdahulu dan yang setelahnya yang kalian termasuk di dalamnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49. Katakanlah kepada mereka wahai Rasulallah: “Sesungguhnya umat-umat pertama dan umat-umat terakhir termasuk kalian”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Katakanlah,“Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49-50. maksudnya, katakanlah (wahai Muhammad) bahwa orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudia, mereka semua akan dibangkitkan keembali oleh Allah dan mereka akan dikumpulkan pada waktu yang ditentukan di hari yang telah diketahui yang telah Allah takdirkan bagi para hambaNya ketika masa penciptaan telah berakhir, dan Allah akan membalas mereka atas amal-amal yang telah mereka perbuat di dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 41-56
Setelah Allah SWT menyebutkan tentang golongan kanan, Dia menghubungkannya dengan menyebutkan golongan kiri. Maka Dia berfirman: (Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu (41)) yaitu siapa sajakah yang termasuk golongan kiri? Kemuian Allah menjelaskan mereka dengan berfirman: (Dalam (siksaan) angin yang amat panas) yaitu angin yang panas, dan (dan air yang mendidih) yaitu air yang sangat panas (dan dalam naungan asap yang hitam (43)) Ibnu Abbas berkata bahwa makna yang dimaksud adalah naungan asap yang hitam dan sangat panas. Demikian juga dikatakan Mujahid, Ikrimah, dan Qatadah. Ini sebagaimana firmanNya: ((Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat),"Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya (29) Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai liga cabang (30) yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka” (31) Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana (32) Seolah-olah ia iringan unta yang kuning (33) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (34)) (Surah Al-Mursalat) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (dan dalam naungan asap yang hitam (43)( yaitu asap yang hitam pekat (Tidak sejuk dan tidak menyenangkan (44)) yaitu tiupannya tidak menyejukkan dan pemandangannya tidak menyenangkan, sebagaimana yang dikatakan Al-Hasan dan Qatadah tentang firmanNya: (dan tidak menyenangkan) yaitu tidak menyenangkan pemandangannya.
Ibnu Jarir berkata bahwa orang-orang Arab biasa menggunakan kalimat ini secara bergandengan dalam ungkapan nafi, sehingga mereka mengatakan bahwa makanan ini tidak enak dan tidak menyenangkan, daging ini tidak empuk dan tidak menyenangkan, atau rumah ini tidak bersih dan tidak menyenangkan. Demikian juga diriwayatkan Ibnu Jarir melalui dua jalur lain dari Qatadah dengan kalimat yang serupa.
Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa mereka berhak mendapatkannya, maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah (45)) yaitu mereka di dunia hidup senang dan bergelimangan dalam kemewahan dan mengejar kesenangan diri mereka tanpa memperhatikan apa yang disampaikan para rasul kepada mereka (Dan mereka terus-menerus) yaitu, selalu bersikeras dengan sikapnya dan tidak mau bertaubat (mengerjakan dosa yang besar) yaitu kafir kepada Allah dan menjadikan berhala-berhala dan tandingan-tandingan sebagai tuhan-tuhan selain Allah.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (mengerjakan dosa yang besar) yaitu menyekutukan Allah. Demikian juga dikatakan Mujahid. Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan lainnya.
(Dan mereka selalu mengatakan, "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (47) Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?” (48)) yaitu bahwa mereka mengatakan demikian dengan maksud mendustakan dan menganggap mustahil kejadiannya. Maka Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian (49) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal (50)) yaitu, beritahukanlah kepada mereka wahai Muhammad bahwa orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian dari anak cucu nabi Adam akan dikumpulkan di padang Mahsyar pada hari kiamat, tidak ada seorangpun dari mereka yang ketinggalan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk) (103) Dan Kami dadulah mengundur­kannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104) Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan seizin­nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia (105)) (Surah Hud) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal (50)) yaitu telah ditetapkan waktunya, tidak dapat dimajukan dan diundurkan, serta tidak dapat ditambahi dan dikurangi.
(Kemudian sesungguhnya kamu, hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan (51) benar-benar akan memakan pohon zaqqum (52) dan akan memenuhi perutmu dengannya (53)) Demikian itu karena mereka ditangkap dan diseret untuk memakan buah zaqqum sehingga perut mereka penuh dengannya (Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas (54) Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum (55)) yaitu unta yang sangat kehausan; bentuk tunggalnya adalah “Ahyam”. sedangkan bentuk muannastnya adalah “Haima”. Dikatakan juga bentuknya “ha’im” dan “ha’imah”.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, dan Ikrimah berkata bahwa “al-him” adalah unta yang selalu merasa kehausan
Kemudian Allah SWT berfirman: (Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan (56)) Apa yang telah kami sebutkan merupakan sajian untuk mereka di hadapan Tuhan mereka pada hari penghisaban mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman tentang hal orang-orang mukmin (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal (107)) (Surah Al-Kahfi) yaitu sebagai penghormatan dan kemuliaan


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 49: 49-50. Kemudian Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menjawab mereka dan berkata : Sesungguhnya orang-orang yang telah lalu dan yang akhir dari umat yang mengikutinya; Akan dikumpulkan Allah dalam satu barisan, yaitu dalam waktu yang telah ditentukan, tidaklah mengetahui akan waktu tersebut kecuali hanya Allah semata, itulah hari kiamat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 49

49-50. Wahai nabi, katakanlah untuk meyakinkan mereka, 'sesungguhnya orang-orang yang sudah meninggal terdahulu, termasuk kakek moyang mereka, dan orang-orang yang terkemudian, seperti anak cucu mereka, benar-benar akan dikumpulkan di padang mahsyar pada waktu tertentu pada hari yang telah dikenal dan ditetapkan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjabaran dari para pakar tafsir terkait isi dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 49 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi ummat. Bantu kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Sering Dikunjungi

Kaji banyak konten yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 110, Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 168, An-Nur 26, Al-Baqarah 152, Al-Anfal. Ada juga Al-Ahzab 56, An-Nisa 29, An-Nisa 146, Thaha, Al-Jatsiyah, Al-Insyirah 6.

  1. Ali ‘Imran 110
  2. Al-Jumu’ah 10
  3. Al-Baqarah 168
  4. An-Nur 26
  5. Al-Baqarah 152
  6. Al-Anfal
  7. Al-Ahzab 56
  8. An-Nisa 29
  9. An-Nisa 146
  10. Thaha
  11. Al-Jatsiyah
  12. Al-Insyirah 6

Pencarian: hal adullukum, surah an nahl ayat 36 beserta artinya, as shaff ayat 6, surat an-nas ayat 2, wa idza jibalu suyyirat artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.