Surat As-Saffat Ayat 88

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى ٱلنُّجُومِ

Arab-Latin: Fa naẓara naẓratan fin-nujụm

Artinya: Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.

« As-Saffat 87As-Saffat 89 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat As-Saffat Ayat 88

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 88 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir terkait makna surat As-Saffat ayat 88, antara lain seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

88-90 Lalu Ibrahim memandang sepintas ke bintang-bintang dimana kaumnya memang menyembahnya, seraya memikirkan alasan yang akan disodorkan kepada kaumnya agar tidak berangkat bersama mereka menghadiri hari raya mereka, ”saya sakit” ini adalah ungkapan kias darinya, maka merekapun meningggalkannya di belakang mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

88-89. Kemudian Ibrahim menatap bintang-bintang di langit sebagaimana kebiasaan kaumnya melakukan itu; dia menghayati dan menjadikan bintang-bintang itu sebagai tanda berbagai kejadian, kemudian dia mengajukan uzur kepada kaumnya untuk tidak ikut pergi ke perayaan mereka: “Aku sedang sakit, sehingga aku tidak akan ikut pergi.” Maka kaumnya meninggalkannya dan pergi ke kerayaan tanpa dirinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

88. Ibrahim memandang ke bintang sejenak untuk memikirkan taktik melepaskan diri agar tidak berangkat bersama kaumnya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

88-89. فَقَالَ إِنِّى سَقِيم فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى النُّجُومِ (Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang. Kemudian ia berkata: “Sesungguhnya aku sakit”)
Dikatakan bahwa mereka dahulu mempelajari ilmu perbintangan, sehingga Ibrahim berinteraksi dengan hal itu agar mereka tidak mengingkarinya. Hal ini karena Ibrahim ingin membuat rencana untuk membuat bukti bagi mereka bahwa berhala-berhala itu bukanlah tuhan, sebab mereka di keesokan harinya harus pergi merayakan hari raya, dan Ibrahim tidak ingin mengikutinya sehingga dia beralasan sedang sakit.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

88-89. Lalu dia memandang bintang-bintang dengan berangan-angan dan berpikir mendalam untuk mereka bahwa dia sedang melamunkan bintang dan sedang sakit sehingga dia tidak keluar bersama mereka untuk merayakan hari raya. Kenyataannya bahwa dia sakit hati karena bersedih atas kekufuran mereka kepada Allah SWT.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu dia memandang sekilas ke arah bintang-bintang


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

88-93. Lalu, Nabi Ibrahim hendak menghancurkan patung-patung mereka, dan beliau mampu menghabisinya. Maka beliau pun mengambil kesempatan pada saat mereka lalai, tatkala mereka pergi menuju salah satu hari raya mereka, dan Ibrahim pun turut keluar bersama mereka, “Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang, kemudian ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sakit’.” Di dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Ibrahim tidak pernah berdusta kecuali tiga kali dusta saja, yaitu: ketika berkata, ‘SEsungguhnya aku sakit’, ketika berkata, ‘SEsungguhnya itu dilakukan oleh patung yang paling besar ini’, dan ketika berkata tentang istrinya, “Dia adalah saudara perempuanku’.”
Maksudnya adalah bahwa Nabi Ibrahim tidak ikut serta bersama mereka dengan maksud supaya bisa menghancurkan berhala-berhala mereka.
Maka dari itu, “mereka berpaling dari padanya dengan membelakang.” Dan tatkala beliau menemukan kesempatan, “ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka,” maksudnya, segera pergi kepadanya secara sembunyi-bunyi dan penuh kehati-hatian, “Lalu ia berkata” dengan nada mengejeknya, “Apakah kamu tidak makan? Kenapa kamu tidak berbicara?” artinya, bagaimana ia layak disembah padahal ia lebih lemah daripada hewan-hewan yang bisa makan dan berbicara; sedangkan berhala-berhala ini adalah benda mati yang tidak makan dan tidak pula bisa berbicara? “Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukul-mukulnya dengan kuat dank eras hingga menjadi hancur, kecuali berhala yang terbesar milik mereka (dibiarkannya) agar mereka kembali kepadanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-98
Sesungguhnya nabi Ibrahim berkata demikian kepada kaumnya agar dia tetap berada di negeri itu apabila kaumnya pergi ke tempat perayaan mereka, karena sesungguhnya saat itu mereka hampir saja keluar menuju tempat perayaan mereka, maka nabi Ibrahim menginginkan agar dia dapat menyendiri dengan sembahan-sembahan mereka agar dia menghancurkannya. Jadi nabi Ibrahim berkata kepada mereka suatu alasan yang pada hakikatnya benar, tetapi mereka mengira bahwa dia benar-benar sedang sakit (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90))
Qatadah berkata bahwa orang-orang Arab menganggap orang yang berpikir itu memandang ke arah bintang. Yang dimaksud Qatadah adalah bahwa dia memandang langit untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap dirinya. Lalu ia berkata: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu lemah.
Sufyan berkata tentang firmanNya: (Sesungguhnya aku sakit) yaitu terkena penyakit tha’un. dia berkata demikian karena kaumnya takut terhadap orang yang menderita penya tha’un, Jadi mereka lari meninggalkannya sendirian bersama berhala-berhala mereka.
Qatadah meriwayatkan dari Sa'id bin Al-Musayyib, bahwa nabi Ibrahim melihat bintang terbit, lalu berkata: (Sesungguhnya aku sakit) dia bermaksud membela agama Allah, (maka dia berkata,”Sesungguhnya aku sakit (89))
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Lalu mereka berpaling darinya dengan membelakanginya (90)) yaitu menuju perayaan mereka (Kemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka) yaitu pergi ke tempat sembahan-sembahan mereka setelah mereka keluar, maka dengan cepat dan sembunyi-sembunyi (lalu ia berkata, "Apakah kamu tidak makan?") Demikian itu karena mereka meletakkan di hadapan berhala-berhala itu makanan dan kurban dengan tujuan untuk mendapatkan berkah dari berhala-berhala itu.
Firman Allah SWT: (Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulinya dengan tangan kanannya (dengan kuat) (93)) Al-Farra’ berkata bahwa maknannya nabi Ibrahim menghadapinya sambil memukulnya dengan tangan kanannya. Qatadah dan Al-Jauhari berkata bahwa nabi Ibrahim menghadapi mereka sambil memukulnya dengan tangan kanan.
Sesungguhnya dia memukul mereka dengan tangan kanan karena pukulan tangan kanannya lebih kuat. Setelah itu dia meninggalkan berhala itu hancur ber­keping-keping, kecuali yang paling besar barangkali menunggu mereka kembali. Sebagaimana yang telah disebutkan tafsir tentang itu dalam surah Al-Anbiya.
Firman Allah SWT di sini: (Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas (94)) Mujahid dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah bergegas. Kisah ini disini diringkas, sedangkan dalam surah Al-Anbiya panjang lebar. Ketika mereka kembali, pada awal mulanya mereka tidak mengetahui siapa yang melakukan itu, sampai mereka menyelidiki dan mencari berita, lalu mereka mengetahui bahwa nabi Ibrahim yang melakukan hal itu. Ketika mereka datang ke untuk mencaci maki perbuatannya itu, maka nabi Ibrahim mengambil persiapan untuk mengecam dan mencela perbuatan mereka. Jadi dia berkata: (Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?), yaitu apakah kalian menyembah berhala-berhala yang kalian pahat dan kalian buat dengan tangan kalian itu selain Allah (Padahal Allah-lah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Bisa juga bahwa huruf “maa” di sini adalah “maa mashdariyah”, sehingga bentuknya adalah “Allah adalah Dzat yang menciptakan dan mengetahui apa yang kalian lakukan” Bisa juga bahwa huruf “maa” itu bermakna “alladzi” yang bentuknya adalah Allah adalah Dzat yang menciptakan kalian dan yang mengetahui apa yang kalian lakukan kepadaNya” Kedua pendapat itu saling berkaitan dan pendapat yang pertama adalah yang lebih jelas, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Af’a Al-Ibad”
Diriwayatkan dari Hudzaifah secara marfu’:,”Sesungguhnya Allah SWT yang menciptakan semua pekerja dan hasil kerjanya” Sebagian mereka membacanya: (Padahal Allahlah Yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (96)) Ketika itu saat hujjah ditegakkan kepada mereka, mereka menyerangnya dengan tangan dan kekuatan, lalu mereka berkata: (Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim: lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu) Perkara mereka telah disebutkan di dalam surah Al-Anbiya’. Allah menyelamatkan nabi Ibrahim dari api itu dan memenangkannya atas mereka, menolongnya, dan meninggikan hujjahnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina (98))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 88: Kemudian Ibrahim memandang ke arah bintang dengan penuh heran, bahwasanya bintang tersebut memiliki pengaruh sebagaimana yang kaumnya yakini, dan dia berpikir untuk mencari cara agar dapat memiliki udzur untuk tidak datang dalam perayaan mereka; Dimana mereka mengundang untuk hadir dalam perayaan mereka dan kemudian Ibrahim (berencana) ingin mengosongkan sesembahan-sesembahan mereka dan mengancurkannya (ketika kaumnya hadir dalam satu perayaan).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Kaum Nabi Ibrahim adalah orang-orang yang biasa mempelajari ilmu nujum, maka pada suatu hari mereka keluar mendatangi tempat mereka berhari raya dan meninggalkan makanannya di dekat patung-patung sambil bertabarruk (ngalap berkah) dari patung-patung itu, di mana jika mereka kembali, maka mereka akan makan makanan itu. Ketika mereka hendak keluar, mereka berpapasan dengan Nabi Ibrahim dan berkata kepadanya, “Keluarlah bersama kami.” Lalu Nabi Ibrahim memandang sekilas ke bintang dan berkata, “Sesungguhnya aku sakit,” dengan maksud agar ia tetap di situ untuk melaksanakan rencananya menghancurkan sesembahan mereka. Dalam sebuah hadits yang shahih disebutkan, bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam tidaklah berdusta kecuali dalam tiga keadaan; dua di antaranya dilakukan karena Allah ‘Azza wa Jalla, yaitu ucapannya, “Sesungguhnya saya sakit,” ucapannya, “Bahkan patung yang besar inilah yang melakukannya (yang menghancurkannya),” dan ucapannya tentang istrinya, “Sesungguhnya dia saudariku.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 88

Demikianlah nabi ibrahim mengingatkan ayah dan kaumnya agar meninggalkan kemusyrikan, lalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang untuk berpikir, 89. Kemudian dia menemukan alasan untuk tidak pergi bersama kaumnya dalam acara perayaan, lalu dia berkata, 'sesungguhnya aku sakit. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjelasan dari kalangan ulama berkaitan isi dan arti surat As-Saffat ayat 88 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dikunjungi

Telaah berbagai konten yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Insyiqaq, Al-Baqarah 148, Ath-Thalaq 2-3, At-Tahrim 8, Al-Isra 26-27, Al-Alaq 1-5. Ada juga Al-Insyirah 8, Al-Hujurat 10-12, Al-Mu’minun, At-Taubah 105, At-Taubah 122, At-Takwir.

  1. Al-Insyiqaq
  2. Al-Baqarah 148
  3. Ath-Thalaq 2-3
  4. At-Tahrim 8
  5. Al-Isra 26-27
  6. Al-Alaq 1-5
  7. Al-Insyirah 8
  8. Al-Hujurat 10-12
  9. Al-Mu’minun
  10. At-Taubah 105
  11. At-Taubah 122
  12. At-Takwir

Pencarian: tulisan surah al mulk, surat ke 26 dalam al quran, surah al tariq, arti nisa, fitnah lebih kejam dari membunuh ayat

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: