Surat Fatir Ayat 34

وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ

Arab-Latin: Wa qālul-ḥamdu lillāhillażī aż-haba 'annal-ḥazan, inna rabbanā lagafụrun syakụr

Artinya: Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.

« Fatir 33Fatir 35 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Terkait Dengan Surat Fatir Ayat 34

Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran menarik dari ayat ini. Ada beberapa penjabaran dari kalangan mufassir terkait isi surat Fatir ayat 34, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan mereka berkata saat mereka masuk surga, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan segala kesulitan dari kami, sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, dimana Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami, juga Maha membalas dengan kebaikan di mana Dia menerima kebaikan-kebaikan dari kami dan melipatgandakannya,


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

34. Mereka berkata sesudah mereka memasukinya, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami, karena kami takut sebelumnya akan dimasukkan ke dalam api Neraka. Sesungguhnya Tuhan Kami adalah Maha Pengampun bagi dosa-dosa orang yang bertobat dari hamba-hamba-Nya, menerima ketaatan mereka dan membalasnya.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

34. وَقَالُوا۟ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ (Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami)
Allah melenyapkan segala duka cita dari penghuni surga yang mereka rasakan pada saat kehidupan di dunia atau ketika mereka dibangkitkan, sebab orang yang beriman masih merasa takut dan resah dari azab Allah, apakah amalan mereka diterima Allah atau ditolak, mereka sangat berhati-hati dari akibat yang buruk atau kematian yang jelek. Oleh sebab itu keresahan dan ketakutan mereka terus berlanjut sampai mereka memasuki surga, dan mereka memuji Allah yang telah menghilangkan ketakutan dan keresahan mereka.

إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ(Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun)
Pengampun bagi orang yang bermaksiat kemudian bertaubat.

شَكُورٌ (lagi Maha Mensyukuri)
Mensyukuri orang yang mentaati-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

1 ). Ibrahim At-Taimy berkata: Barangsiapa yang tidak bersedih hendaknya takut akan
termasuk penghuni Neraka. Karena penghuni surga berkata: { ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ } "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami." dan barangsiapa yang tidak mempunyai rasa takut, hendaknya ia khawatir bahwa ia tidak termasuk penghuni surga; karena mereka berkata: { قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ } "Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)" [At-Tur: 26]

2 ). Al-Hasan Al-Bashri berkata: Orang-orang beriman adalah kaum yang telah disederhanakan pendengaran, penglihatannya, dan tubuhnya; sampai-sampai orang bodoh pun mengira mereka orang sakit, padahal mereka - demi Allah - adalah pemilik hati. Tidakkah Anda melihat Allah berfirman: { وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ } "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami" Demi Allah mereka telah mengalami kesedihan yang luar biasa di dunia ini, dan demi Allah, yang membuat mereka sedih adalah apa yang membuat sedih manusia, Namun rasa takut akan api neraka membuat mereka menangis dan sedih.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

34. Mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan ketakutan dari kami tentang bahaya masa mendatang. Sesungguhnya Tuhan Kami Maha Luas ampunanNya bagi dosa orang-orang mukmin dan Maha Bersyukur atas ketaatan mereka, yaitu memperbaiki balasan kepada mereka”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Segala puji bagi Allah Dzat yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

34. “Dan” setelah sempurna nikmat untuk mereka dan lengkap kelezatan yang mereka rasakan, “Mereka berkata, ‘ Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami’.” Ini mencakup segala bentuk rasa duka. Maka mereka sama sekali tidak merasakan rasa sedih (duka) yang disebabkan kekurangan pada keindahan mereka atau pada makanan dan minuman mereka, tidak pula pada kelezatan, pada tubuh atau pada keabadian mereka tinggal. Jadi, mereka selalu berada di dalam kenikmatan yang mereka rasakan selalu bertambah. Ia selalu bertambah terus selama-lamanya.
“Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pemgampun,” yang mana Dia mengampuni kekhilafan-kekhilafan kami, “lagi Maha Mensyukuri,” di mana Dia menerima amal-amal kebajikan kami dan melipatgandakannya, dan Dia berikan kepada kami bagian dari karunia yang sebenarnya tidak bisa dijangkau oleh amal-amal maupun oleh angan-angan kami. Maka, karena ampunanNya-lah mereka selamat dari segala yang tidak diinginkan dan yang dikhawatirkan, dan dengan syukur dan karuniaNya mereka memperoleh segala apa saja yang disuka dan diinginkan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 33-35
Allah SWT memberitahukan bahwa tempat mereka yang dipilih dari kalangan hamba-hambaNya yang diwarisi kitab yang diturunkan dari sisi Tuhan alam semesta, pada hari kiamat, dan tempat tinggal mereka adalah surga 'Adn, yaitu surga itu menjadi tempat tinggal mereka yang mereka masuki di hari mereka dibangkitkan dan tiba di hadapan Allah SWT (di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara) Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits shahih dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:”Perhiasan yang dikenakan orang mukmin mencapai batas yang dikenai air wudhunya”
(dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutra) Oleh karena itu, kain sutra diharamkan bagi mereka di dunia dan Allah membolehkannya bagi mereka di akhirat.
(Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami”) yaitu hal-hal yang menakutkan. Allah melenyapkannya dari kami dan menyelamatkan kami dari apa yang kami takutkan dan kami hindari, yaitu kesusahan-kesusahan di dunia dan akhirat
(Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya) Mereka berkata bahwa Dialah yang telah menempatkan kami di kedudukan dan tempat tinggal di surga ini sebagai karunia dan rahmatNya, sekalipun amal-amal kami tidak sebanding dengan itu. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah amal perbuatan seseorang dari kalian dapat memasukkannya ke dalam surga” Mereka bertanya, "Dan tidak juga engkau, Wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab,"Tidak juga aku terkecuali jika Allah SWT mencurahkan rahmat dan karuniaNya kepadaku"
(di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tidak pula merasa lesu) yaitu tidak lagi menyentuh kami di dalamnya kelelahan, kelesuan, dan kepayahan, seakan-akan yang dimaksud bahwa hal itu ditiadakan dari mereka; bahwa mereka tidak mengalami kelelahan pada tubuh mereka, dan pula arwah mereka, hanya Allah yang lebih Mengetahui. Di antara hal itu adalah mereka terbiasa mengerjakan ibadah ketika di dunia, dan setelah mereka masuk surga kewajiban itu digugurkan dari mereka, kemudian mereka berada di dalam kesenangan yang abadi dan terus-menerus. Allah SWT berfirman: (Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu” (24)) (Surah Al-Haqqah)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fatir ayat 34: Kemudian berkata orang-orang yang selamat tersebut setelah mereka dimasukkan ke dalam surga : Segala puju bagi Allah yang mengeluarkan kami dari kesedihan akan urusan dunia dan akhirat, sungguh Tuhan kami dengan karunia, kemulian sungguh Dia maha luas ampunan-Nya; Di mana Allah ampunkan kami atas apa yang lalai dari diri kami.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah sempurna kenikmatan dan kesenangan mereka.

Oleh karena itu, mereka tidak akan sedih karena apa pun seperti halnya di dunia, di mana mereka bersedih karena kurangnya keelokan mereka, kurangnya makanan dan minuman mereka, kurangnya kesenangan dan kurangnya penghidupan mereka. Mereka memperoleh kesenangan yang bertambah-tambah.

Karena Dia mengampuni ketergelinciran kami. Dengan ampunan-Nya mereka selamat dari segala yang tidak diinginkan dan yang ditakuti. Dengan syukur-Nya dan karunia-Nya mereka memperoleh segala yang diinginkan dan dicintai.

Karena Dia menerima kebaikan kami dan melipatgandakan, dan memberikan kepada kami karunia-Nya melebihi amal yang kami lakukan dan melebihi yang kami cita-citakan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 34

34-35. Adapun kenikmatan rohani yang mereka terima adalah ungkapan syukur kepada Allah dan ketenangan batin. Dan mereka berkata, 'segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami dengan memasukkan kami ke surga. Sungguh, tuhan kami benar-benar maha pengampun atas segala dosa, maha mensyukuri dengan memberi balasan yang baik untuk hamba-Nya yang taat. Dialah Allah yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal di surga; di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu. ' keadaan ini sangat berbeda dengan kondisi mereka saat di dunia. 34-35


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penjabaran dari kalangan ulama berkaitan makna dan arti surat Fatir ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dikaji

Terdapat ratusan topik yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: At-Takwir, Al-Baqarah 148, Al-Insyirah 8, Al-Isra 26-27, At-Tahrim 8, Al-Mu’minun. Termasuk At-Taubah 105, At-Taubah 122, Al-Alaq 1-5, Ath-Thalaq 2-3, Al-Insyiqaq, Al-Hujurat 10-12.

  1. At-Takwir
  2. Al-Baqarah 148
  3. Al-Insyirah 8
  4. Al-Isra 26-27
  5. At-Tahrim 8
  6. Al-Mu’minun
  7. At-Taubah 105
  8. At-Taubah 122
  9. Al-Alaq 1-5
  10. Ath-Thalaq 2-3
  11. Al-Insyiqaq
  12. Al-Hujurat 10-12

Pencarian: in kanat illa saihataw wahidatan fa iza hum khamidun, surat al alfalaq, surat al-luqman ayat 12 beserta artinya, at taubah ayat 59, surat al baqarah ayat 185 beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.