Surat Maryam Ayat 46
قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ ءَالِهَتِى يَٰٓإِبْرَٰهِيمُ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَٱهْجُرْنِى مَلِيًّا
Arab-Latin: Qāla a rāgibun anta 'an ālihatī yā ibrāhīm, la`il lam tantahi la`arjumannaka wahjurnī maliyyā
Artinya: Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Menarik Berkaitan Dengan Surat Maryam Ayat 46
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 46 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Ada pelbagai penjabaran dari beragam ahli ilmu mengenai makna surat Maryam ayat 46, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Ayah ibrahim berkata kepada anaknya, ”apakah engkau berpaling dari menyembah sesembahanku, wahai ibrahim? jika engkau tidak berhenti mencelanya, niscaya aku akan benar-benar membunuhmu dengan lemparan batu-batuan (kepadamu) pergilah dariku, jangan engkau temui aku, dan jangan biicara kepadaku untuk waktu yang lama.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
46. Ayahnya, Azar menjawabnya dengan kasar dan penuh pengingkaran: “Hai Ibrahim, apakah kamu berpaling dari penyembahan tuhan-tuhanku?” Kemudian dia mengancamnya akan membunuh dan mengusirnya: “Jika kamu tidak menghentikan ucapan dan keyakinanmu, maka aku akan membunuhmu dengan melemparimu batu; pergilah dari hadapanku karena aku tidak ingin melihatmu lagi.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
46. Āzar berkata kepada putranya Ibrahim -'alaihissalām-, "Apakah engkau benci dan berpaling dari patung-patung yang aku sembah wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti dari mencela patung-patung sesembahanku pasti aku akan merajammu dengan bebatuan, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama, jangan sekali-kali berbicara dan tinggal bersamaku."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
46. قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ ءَالِهَتِى يٰٓإِبْرٰهِيمُ ۖ (Berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim?)
Yakni apakah kamu berpaling dari berhala-berhala itu dan condong kepada selain mereka?
لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ (Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam)
Yakni aku lempari dengan batu.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah aku akan mencelamu.
وَاهْجُرْنِى مَلِيًّا (dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama)
Yakni tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
46. Sambil mengancam bapak nabi Ibrahim, Azar mengatakan: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Sehingga kamu berpaling dari mereka kepada tuhan lain? Jika kamu tidak berhenti berkata dan menentang mereka, maka niscaya kamu akan kurajam dengan batu dan akan aku kutuk engkau. Takutlah engkau padaku. Tinggalkanlah aku, pergilah dalam waktu yang lama".
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dia berkata} Ayahnya menjawabnya {“Apakah kamu membenci} membenci {tuhan-tuhanku} menyembah berhala-berhalaku {wahai Ibrahim. Jika tidak berhenti, kamu pasti akan kurajam} sungguh aku pasti akan melemparimu batu {Tinggalkanlah aku} tinggalkanlah aku {untuk waktu yang lama”} waktu yang lama
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
46. Namun, dakwah ini tidak mempan bagi bapaknya yang celaka itu. Bahkan dia meresponnya dengan jawaban orang yang jahil. Bapaknya mengatakan, “Apakah kamu benci kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim?” dan membanggakan diri dengan tuhan-tuhannya yang terbuat dari batu dan berhala, lalu mencela Ibrahim karena benci kepada tuhan-tuhan ini. Sikap ini termasuk bentuk kebodohan yang parah dan kekufuran yang begitu buruk. Dia memuji diri sendiri dengan peribadatannya kepada setan dan (ditambah dengan) menyeru kepadanya. “JIka kamu tidak berhenti,” maksudnya berhenti dari mencela tuhan-tuhanku dan tidak berhenti mendakwahiku kepada peribadahan kepada Allah “maka niscaya kamu akan kurajam” yaitu dibunuh dengan batu “dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama,” maksudnya, janganlah engkau mengajakku berbicara dalam waktu yang lama.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 46-48
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang jawaban ayah nabi Ibrahim saat nabi Ibrahim menyerunya untuk menyembah Allah. dia berkata: ("Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim?”) yaitu, jika kamu tidak ingin menyembahnya dan tidak menyukainya, maka hentikanlah cacian dan penghinaanmu terhadapnya. Jika kamu tidak mau menghentikannya, maka aku akan menghukummu, mencacimu dan menghinamu. Demikianlah ucapannya: (niscaya kamu akan aku rajam) Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, As-Suddi, Adh-Dhahhak, dan lainnya.
Firman Allah: (dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”) Mujahid, Ikrimah, Sa’id bin Jubair, dan Muhammad bin Ishaq berkata bahwa maknannya adalah satu tahun.
Ali bin Abi Thalhah dan Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah selamat sebelum kamu tertimpa siksaan dariku. Demikian juga dikatakan Adh-Dhahhak, Qatadah, ‘Athiyyah Al-Jadali, Abu Malik dan lainnya. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Pada saat itu nabi Ibrahim berkata kepada ayahnya: (Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu) Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam menceritakan sifat orang-orang mukmin: (dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan) (Surah Al-Furqan: 63) Allah SWT berfirman: (Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata, "Bagi kami amal-amal kami dan bagi kalian amal-amal kalian, kesejahteraan atas diri kalian, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil” (55)) (Surah Al-Qashash)
Makna ucapan nabi Ibrahim kepada ayahnya: *Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu) adalah adapun aku, maka aku tidak akan menimpakan hal yang tidak kamu sukai terhadapmu, adn tidak pula yang menyakitimu, karena aku menghormatimu sebagai ayah (aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku) tetapi sebaliknya aku akan memohonkan kepada Allah semoga Allah memberimu petunjuk dan mengampuni dosa-dosamu (Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku) Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknannya adalah baik. Karena itulah aku mendapat petunjuk untuk menyembahNya dan ikhlas kepadaNya.
Orang-orang muslim di masa awal Islam memintakan ampun untuk kerabat dan keluarga mereka yang musyrik. Demikian itu mengikuti jejak nabi Ibrahim yang, hingga Allah SWT menurunkan firmanNya: (Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, ”Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu”) (Surah Al-Mumtahanah: 4) yaitu kecuali dalam ucapan ini maka janganlah mengikutinya. Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa nabi Ibrahim berlepas diri dari hal itu. Lalu Allah SWT berfirman: (Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya), setelah jelas bagi mereka, bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka Jahanam (113) Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun (114)) (Surah At-Taubah)
Firman Allah SWT: (Dan aku akan menjauhkan diri dari kalian dan dari apa yang kalian seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku) yaitu, aku akan menjauhi kalian, berlepas diri dari kalian dan sembahan-sembahan yang kalian sembah selain Allah (dan aku akan berdoa kepada Tuhanku) yaitu aku hanya menyembah kepada Tuhanku, tidak ada sekutu bagiNya (Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku) yaitu, mudah-mudahan doaku diperkenankan dengan pasti. sesungguhnya dia adalah pemimpin para nabi sesudah nabi Muhammad SAW
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 46: Sehingga engkau mencelanya.
Yakni dari mencela sesembahan-sesembahanku dan dari mengajakku beribadah kepada Allah.
Yakni kulempari dengan batu atau aku caci-maki dengan kata-kata yang jelek.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 46
Peringatan ibrahim yang disampaikan dengan lembut, santun, dan berkali-kali tetap tidak mampu menyadarkan ayahnya. Karena keyakinan salah itu sudah mendarah daging pada diri ayahnya, dia berkata dengan kesal, 'bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai ibrahim, sehingga engkau terus mengajakku meninggalkan sesembahan itu dan memintaku beribadah hanya kepada tuhan yang esa' jika engkau tidak berhenti dari permintaanmu dan tetap mencela tuhanku, pasti engkau akan kurajam, kulempari dirimu dengan batu sampai mati. Bila engkau tidak ingin hal ini terjadi, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama agar amarahku reda dan engkau tidak lagi mencela sesembahanku. '47. Mendapat ancaman itu ibrahim sadar ayahnya sudah tidak dapat diperingatkan. Dengan tetap santun, dia berkata, 'selamat berpisah, ayah tercinta. Semoga keselamatan selalu dilimpahkan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku akan terus memohonkan ampunan bagimu kepada tuhanku yang maha pengampun. Sesungguhnya dia sangat baik kepadaku dan mengabulkan doaku.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penafsiran dari berbagai mufassir mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 46 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.