Surat Maryam Ayat 21

قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُۥٓ ءَايَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا

Arab-Latin: Qāla każālik, qāla rabbuki huwa 'alayya hayyin, wa linaj'alahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyā

Artinya: Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

« Maryam 20Maryam 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Mengenai Surat Maryam Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjelasan dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan surat Maryam ayat 21, antara lain sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Malaikat berkata kepadanya, ”demikianlah keadaannya sebagaimana kamu sebutkan bahwa sesungguhnya tidak ada seorang lelaki pun yang pernah menyentuhmu dan engkau bukanlah wanita pezina. Akan tetapi tuhanmu berfirman ’perkara itu mudah bagiKu dan agar anak lelaki itu menjadi bukti bagi manusia yang menunjukan tentang kuasa allah dan rahmat dari kami baginya, kedua orangtua dan sekalian manusia. Dan wujud isa dalam keadaan seperti ini merupakan satu ketetapan yang sudah berlalu lagi ditakdirkan, serta tertulis di lauhil mahfuzh, sehingga pasti akan terwujud.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21. Jibril menjawab: “Demikianlah sebagaimana yang kamu katakan, dan kelahiran anak darimu adalah sesuatu yang mudah bagi Allah, agar kelahiran itu menjadi bukti bagi manusia tentang kebesaran kuasa Allah dan rahmat dari Kami bagimu dan bagi orang yang beriman kepadanya. Dan penciptaan anak ini merupakan perkara yang telah ditetapkan Allah, dan telah berlalu ketetapannya dalam ilmu-Nya bahwa itu akan terjadi.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Jibril berkata kepadanya, "Benarlah ucapanmu bahwa tidak ada seorang suami atau laki-laki pun yang menyentuhmu, dan engkau bukan pula seorang pezina, akan tetapi Tuhanmu berfirman, "Penciptaan anak tanpa ayah sungguh mudah bagi-Ku, dan agar anak yang dikaruniakan padamu tersebut menjadi tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi manusia, dan juga sebagai rahmat Kami atasmu dan atas orang-orang beriman kepada kerasulannya. Penciptaan anakmu ini merupakan ketentuan Allah yang telah diputuskan, dan telah tertulis di Lauḥ Maḥfūẓ.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. وَلِنَجْعَلَهُۥٓ ءَايَةً لِّلنَّاسِ (dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia)
Yakni Dan agar Kami menjadikan anak ini. Atau agar penciptaan anak ini tanpa seorang ayah sebagai tanda bagi manusia yang menunjukkan kesempurnaan kuasa-Nya.

وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ( dan sebagai rahmat dari Kami)
Karena mereka akan mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan darinya, sebab seluruh nabi adalah rahmat bagi umatnya.

وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا(dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”)
Yakni ketetapan yang telah ditakdirkan Allah, dan telah kering tinta dari pena untuk menuliskan takdir itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Jibril berkata: "Memang demikian, kamu tidak perlu heran bahwa kamu akan mempunyai anak tanpa seorang suami". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; sebab Tuhanmu adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami benar-benar akan menjadikan bayi ini tanpa seorang ayah sebagai bukti bagi manusia atas kekuasaan Kami yang sempurna. Juga sebagai rahmat bagi mereka berupa petunjuk dan kebaikan yang banyak. Hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan"


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia berkata} Jibril berkata kepadanya {“Demikianlah” Tuhanmu berfirman,“Hal itu sangat mudah bagiKu dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda bagi manusia} tanda atas kekuasaan Kami kepada manusia {dan rahmat dari Kami} dan agar Kami menjadikannya rahmat bagi ibu dan orang yang mengimaninya {Hal itu adalah suatu urusan yang diputuskan”} ditakdirkan dan diputuskan di Lauhil Mahfidz


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21. “Jibril berkata, ‘Demikianlah.’ Rabbmu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagiKu, dan agar Kami menjadikannya sebagai suatu tanda bagi manusia’.” Ini menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah dan menandakan bahwa semua faktor penyebab itu tidak memberikan efek dengan sendirinya, akan tetapi yang memberikan pengaruh adalah takdir Allah. Maka, Allah memperlihatkan kepada para hambaNya pendobrakan kejadian-kejadian yang biasa pada sebagian hukum sebab-akibat yang biasa (terjadi), supaya mereka tidak hanya terpaku pada faktor penyebab saja, tanpa peduli dengan Dzat yang menakdirkan dan menyebabkannya. “Dan sebagai rahmat dari Kami,” [maksudnya] Kami hendak menjadikan anak Maryam itu sebagai rahmat dari Kami buat dirinya, ibunya, dan sekalian manusia.
Adapun wujud rahmat Allah kepada diri anak Maryam, yaitu Allah mengistimewakannya dengan pemberian wahyu kepadanya, menganugerahkan kepadanya kenikmatan yang di anugerahkan kepada para ulul azmi. Sedangkan rahmat buat ibunya, lantaran teraihnya kebanggan, pujian yang baik dan manfaat-manfaat yang besar baginya. Dan wujud rahmatnya bagi umat manusia, maka sesungguhnya nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada umat manusia adalah pengutusann seorang rasul di tengah-tengah mereka, seorang rasul yang akan membacakan ayat-ayat Allah, yang menyucikan mereka, mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan hikmah. Lalu mereka pun beriman kepada rasul itu, menaatinya sehingga akan terwujud bagi mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Dan hal itu,” eksistensi Isa dalam kondisi seperti ini, “adalah suatu perkara yang sudah diputuskan,” ketentuan yang sudah ditentukan di masa lalu. Maka ketentuan dan keputusan ini pasti terlaksana. Lalu Jibril meniupkan pada kerah baju di lehernya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-21
Setelah Allah SWT memberitahukan tentang kisah nabi Zakaria, bahwa Allah telah menciptakan bagi nabi Zakaria saat dia telah tua dan istrinya mandul seorang anak yang suci, bersih dan diberkahi. Lalu Allah menghubungkannya dengan menyebutkan kisah Maryam dan penciptaan anaknya, nabi Isa tanpa seorang ayah. Antara kedua kisah ini terdapat kecocokan dan kemiripan. Oleh karena itu keduanya disbutkan dalam surah Ali Imran, di sini, dan di surah Al-Anbiya’ secara beriringan antara kedua kisah ini karena mempunyai kedekatan makna antara keduanya untuk menunjukkan kepada para hambaNya atas kekuasaan dan keagungan Allah dan bahwa Allah itu Maha Kuasa atas sesuatu yang Dia kehendaki. Jadi Allah berfirman: (Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an) Maryam adalah putri Imran, dari keturunan nabi Dawud. Maryam berasal dari keluarga yang bersih dan baik di kalangan Bani Israil. Allah SWT telah menyebutkan kisah saat ibunya melahirkan dia di surah Ali Imran. Ibunya bernazar bahwa anak itu akan dijadikan sebagai pelayan Baitul Maqdis. Mereka biasa melakukan mendekatkan diri dengan demikian. (Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik) (Surah Ali Imran: 37) Maryam dibesarkan di kalangan Bani Israil dalam lingkungan yang agung, sehingga Maryam merupakan salah seorang wanita ahli ibadah yang terkenal yang mencurahkan hidupnya untuk ibadah dan tidak menilkah. Maryam berada dalam jaminan suami saudara perempuannya yaitu nabi Zakaria, Nabi Bani Israil saat itu dan pemimpin mereka yang menjadi tempat bertanya mereka dalam urusan agamanya. Zakaria menyaksikan pada diri Maryam kemuliaan yang agung dan luar biasa (Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam, dari manakah kamu memperoleh (makanan) ini?”Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab) (Surah Ali Imran: 37) (ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur) yaitu Maryam memisahkan diri dari mereka, menjauhi mereka, dan pergi ke arah timur Baitul Maqdis.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (suatu tempat di sebelah timur) tempat yang luas dan jauh
Firman Allah: (maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka) yaitu Maryam menutupi dirinya dan bersembunyi. Lalu Allah mengutus malaikat Jibril kepadanya (maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna) yaitu, dalam bentuk manusia yang sempurna.
Mujahid, Adh-Dhahhak, Qatadah, Ibnu Juraij, Wahb bin Munabbih, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya) yaitu malaikat Jibril. Ini adalah pendapat yang dikatakan mereka berdasarkan makna yang tampak dalam Al-Qur'an, karena sesungguhnya Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (dan dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) (193) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (194)) (Surah Asy-Syu'ara)
(Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa” (18)) Setelak malaikat Jibril manampakkan diri kepadanya dalam bentuk manusia sempurna, saat itu Maryam berada di suatu tempat yang menyendiri; antara dia dan kaumnya terdapat penghalang, Maryam merasa takut kepada Jibril, dan menduga bahwa Jibril hendak berbuat keburukan kepadanya. Jadi Maryam berkata: (Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa) yaitu,"Jika kamu seorang yang bertakwa" untuk mengingatkannya kepada Allah. Inilah yang dianjurkan syariat dalam membela diri, yaitu dengan memakai hal yang paling mudah terlebih dahulu, jadi Maryam memperingatkan terlebih dahulu tentang Allah
Ibnu Jarir berkata,”Telah bercerita kepadaku Abu Kuraib, telah bercerita kepada kami Abu Bakar, dari ‘Ashim, dia berkata, Abu Wa’il berkata dan menyebutkan kisah Maryam, dia berkata,”Aku mengetahui bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang mempunyai sesuatu untuk menahan diri. Ketika Maryam berkata: (Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa (18) Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu”) yaitu memberi jawab kepadanya untuk melenyapkan ketakutan Maryam kepadanya,"Aku tidak seperti yang kamu sangka, akan tetapi aku adalah utusan Tuhanmu, yaitu Allah mengutusku kepadamu" Dia akan memberimu seorang anak laki-laki yang suci. (Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki) yaitu Maryam merasa heran dengan hal ini, dan berkata,"Bagaimana aku bisa punya anak laki-laki?" yaitu cara manakah yang akan menjadikan kelahiran anak laki-laki dariku, sedangkan aku bukanlah wanita yang bersuami, dan tidak terbayangkan bahwa aku berbuat lacur. Oleh karena itu Maryam berkata: (sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina) Kata “Al-baghyu” adalah perbuatan zina. Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi SAW melarang mahar yang diberikan kepada pelacur.
(Jibril berkata, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku'”) yaitu maka malaikat itu berkata kepadanya seraya menjawab pertanyaannya,”Sesungguhnya Allah telah berfirman,"Sesungguhnya Dia akan menciptakan darimu seorang anak laki-laki, sekalipun kamu tidak mempunyai suami dan kamu tidak pernah melakukan perbuatan lacur" Karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa terhadap apa yang Dia kehendaki. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan agar Kami menjadikannya suatu tanda) yaitu petunjuk dan tanda bagi manusia tentang kekuasaan Pencipta mereka yang membuat mereka beraneka ragam dalam penciptaan mereka. Dia menciptakan bapak mereka nabi Adam tanpa ayah dan ibu, dan Dia menciptakan Hawa melalui laki-laki tanpa wanita. Dia juga menciptakan keturunannya melalui laki-laki dan wanita, kecuali nabi Isa, karena sesungguhnya Dia menciptakan nabi Isa melalui wanita saja, tanpa laki-laki. Maka lengkaplah empat pembagian penciptaan yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan keagungan pengaruh­Nya, maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia.
Firman Allah: (dan sebagai rahmat dari Kami) yaitu Kami menjadikan anak itu sebagai rahmat dari Kami dan seorang nabi yang menyeru manusia untuk menyembah dan mengesankan­ Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lainnya: ((Ingatlah), ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (45) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh” (46)) (Surah Ali Imran) yaitu dia menyeru manusia untuk menyembah Tuhannya dalam usia buaian dan usia dewasanya.
Firman Allah: (dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan) Kalimat ini bisa ditafsirkan bahwa ini merupakan kesempurnaan perkataan Jibril kepada Maryam, dia menceritakan kepadanya bahwa hal itu merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan dalam ilmu, kuasa dan kehendak Allah SWT. Bisa ditafsirkan juga bahwa kalimat ini merupakan berita dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dan itu merupakan ungkapan kiasan terkait tiupan ke dalam rahim Maryam. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami) (Surah At-Tahrim: 12)
Muhammad bin Ishaq berkata tentang firmanNya: (dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan) yaitu sesungguhnya Allah telah menetapkan hal itu dan harus terjadi. Pendapat ini juga dipilih Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya, dan tidak ada seorang pun yang meriwayatkannya selain dirinya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 21: Yakni diciptakan-Nya seorang anak dari kamu tanpa seorang bapak.

Yang menunjukkan sempurnanya kekuasaan Allah, dan bahwa semua sebab tidaklah berpengaruh dengan sendirinya, bahkan berpengaruh dengan taqdir Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Baik kepadanya, kepada ibunya maupun kepada manusia. Rahmat Allah kepadanya adalah dengan menjadikannya salah seorang rasul di antara rasul-rasul Allah, di mana ia akan mengajak manusia menyembah Allah dan mengesakan-Nya. Lebih dari itu, Beliau (Nabi Isa ‘alaihis salam) termasuk salah seorang rasul ulul ‘azmi. Adapun rahmat-Nya kepada ibunya adalah karena ia mendapatkan kebanggaan, pujian yang baik dan manfaat yang besar. Sedangkan rahmat-Nya kepada manusia dan menjadi nikmat terbesar bagi mereka adalah dengan mengutusnya kepada manusia, membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, membersihkan mereka, mengajarkan mereka kitab dan hikmah, di mana jika mereka mengikutinya, maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Adanya ‘Isa ‘alaihis salam dengan cara seperti itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 21

Menjawab keheranan maryam, dia, yaitu jibril, berkata, 'demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, tuhanmu berfirman, 'hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-ku. Ini adalah anugerah bagimu dan sekaligus agar kami dapat menjadikannya sebagai suatu tanda yang nyata tentang kebesaran dan kekuasaan-ku bagi manusia, dan sebagai rahmat dari kami untuk orang yang mau menjadikan peristiwa ini sebagai petunjuk. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas. '22. Ayat berikut menguraikan kondisi psikologis maryam ketika hamil. Proses kehamilannya dimulai ketika jibril meniupkan roh ke tubuh maryam, maka sesudah itu dia mengandung. Mengetahui dirinya hamil, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh dari tempatnya menetap selama ini.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari kalangan ulama berkaitan kandungan dan arti surat Maryam ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat bagi kita. Sokong dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dibaca

Terdapat ratusan materi yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Az-Zumar 53, Al-Lahab, An-Naziat, Yusuf, Al-‘Ashr, Quraisy. Ada pula An-Nashr, An-Nisa 59, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3, Bismillah, Al-Kahfi 1-10.

  1. Az-Zumar 53
  2. Al-Lahab
  3. An-Naziat
  4. Yusuf
  5. Al-‘Ashr
  6. Quraisy
  7. An-Nashr
  8. An-Nisa 59
  9. Al-Qari’ah
  10. Al-Ma’idah 3
  11. Bismillah
  12. Al-Kahfi 1-10

Pencarian: qs an nisa ayat 59 beserta artinya, wa aqimus salata wa atuz zakata, walyakhsyalladziina, surat al maidah ayat 32 latin dan artinya, latin surat at taubah ayat 105

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.