Surat Al-Kahfi Ayat 85

فَأَتْبَعَ سَبَبًا

Arab-Latin: Fa atba'a sababā

Artinya: Maka diapun menempuh suatu jalan.

« Al-Kahfi 84Al-Kahfi 86 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Terkait Surat Al-Kahfi Ayat 85

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 85 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat beraneka penafsiran dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat Al-Kahfi ayat 85, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dia lalu menempuh cara-cara dan jalan-jalan tersebut dengan mengerahkan usaha dan sungguh-sungguh.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

85. Maka ia menggunakan segala pemberian Kami berupa sarana dan jalan untuk mencapai keinginannya, lalu ia pun menempuh jalan ke arah barat.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

85. فَأَتْبَعَ سَبَبًا (maka diapun menempuh suatu jalan)
Yakni jalan yang mengantarkannya ke tempat terbenamnya matahari.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

85. Maka diapun menempuh suatu jalan dengan arah barat


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka dia menyusuri suatu jalan} maka dia ingin mencapai daerah barat, lalu dia mengambil jalan untuk mencapainya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

84-85. “Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi,” maksudnya Allah menjadikannya raja dan memudahkannya untuk menerobos penjuru-penjuru bumi dan memudahkan tunduknya mereka kepadanya. “Dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,” maksudnya Allah memberinya sebab kausalitas yang dapat mengantarkan dirinya kepada apa yang telah dicapai, untuk dipergunakan melumpuhkan negeri-negeri dan memudahkannya masuk ke wilayah-wilayah yang jauh, dan dia telah beramal dengan sebab-sebab yang Allah berikan kepadanya. Maknanya, dia mempergunakan fasilitas-fasilitas tersebut sebagaimana mestinya. Tidak setiap orang yang mempunyai sebab kausalitas mampu menjalankannya, dan tidak setiap orang sanggup memperoleh sebab kausalitas. Bila sudah terpadukan antara kesanggupan memperoleh sebab kausalitas yang hakiki dan menjalankannya, niscaya terwujudlah tujuan. Bila keduanya tidak ada atau salah satunya (tidak terpenuhi), maka tujuannya tidak terealisasikan. Sebab kausalitas yang Allah berikan kepadanya, tidak diberitahukan oleh Allah dan RasulNya kepada kita, dan riwayat-riwayat pun tidak banyak menyinggungnya dalam bentuk yang mengarah kepada keyakinan.
Oleh karena itu, tidak ada kelonggaran yang bisa kita lakukan selain diam saja tentang persoalan tersebut, tidak menoleh kepada riwayat-riwayat israiliyyat yang dikutip oleh para pembawa riwayat dan kisah semacamnya. Tetapi, kita sudah mengetahui secara global bahwa ia adalah sebab kausalitaas yang kuat, variatif, bersifat internal atau eksternal. Dengan itu, ia mempunyai pasukan besar yang berjumlah banyak dan bersenjatakan memadai serta penuh keteraturan. Dengan itu pula, dia mampu menumbangkan msuuh-musuh, memudahkan perjalanan menuju belahan bumi bagian timur dan barat serta penjuru-penjuru dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 85-88
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka dia pun menempuh suatu jalan (85)) yaitu tempat dan jalan antara bumi timur dan barat,
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah maka dia menempuh tempat-tempat di bumi dan semua tanda-tanda yang ada padanya.
Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (maka dia pun menempuh suatu jalan (85)) yaitu tempat-tempat,
Firman Allah: (Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenamnya matahari) yaitu, dia menempuh jalan sehingga sampai dalam perjalanan­nya itu ke ufuk barat bagian bumi, yakni belahan bumi barat. Adapun untuk sampai ke tempat terbenamnya matahari yang ada di langit, maka itu mustahil. Firman Allah: (dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam) yaitu sesuai pandangan matanya dia melihat matahari tenggelam di lautan. Ini adalah keadaan setiap orang yang sampai di pantai yang akan melihatnya seakan-akan terbenam di dalamnya. Padahal matahari itu tidak pernah meninggalkan garis edar yang telah ditetapkan baginya Kata “hami’ah” adalah kata turunan dari salah satu dari dua jenis bacaan yaitu dari kata “al-hama’ah” yang artinya adalah tanah, Sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk) (Surah Al-Hijr: 28) yaitu tanah yang halus, dan telah disampaikan penjelasannya.
Diriwayatkan dari Nafi' bin Na'im,”Aku mendengar Abdurrahman Al-A'raj berkata bahwa Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (di dalam laut yang berlumpur hitam) kemudian dia menafsirkannya dengan bahwa air laut itu berwarna hitam. Nafi' berkata,”Ditanyakan kepada Ka'b Al-Ahbar tentang hal itu. Lalu dia menjawab, "Kalian lebih mengetahui tentang Al-Qur'an daripada aku, tetapi aku mendapati keterangan di dalam suatu kitab, bahwa matahari itu terbenam ke dalam tanah yang berwarna hitam" Demikian juga diriwayatkan oleh banyak ulama’ dari Ibnu Abbas. Pendapat inilah juga dikatakan oleh Mujahid dan lainnya.
Firman Allah: (dan dia mendapati di situ segolongan umat) yaitu salah satu umat yang disebutkan bahwa mereka adalah umat yang besar dari anak cucu nabi Adam. Firman Allah: (Kami berkata, "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka”) Maknannya adalah bahwa Allah SWT memberinya kedudukan, kekuasaan dan memenangkannya atas mereka. Jika menghendaki dia memberi hukuman mati atau menjadikan tawanan, dan jika mau dia memberi kebebasan atau mewajibkan tebusan, keadilan dan keimannnya dapat diketahuia dalam apa yang dia tampakkan berupa keadilan dan penjelasannya, disebutkan dalam firmanNya: (Adapun orang yang aniaya) yaitu terus dalam kekafiran dan kemusyrikannya terhadap Tuhannya (maka kami kelak akan mengazabnya)
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah hukuman mati.
Firman Allah: (kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya) yaitu yang keras, menyakitkan, dan sangat pedih. Dalam ayat ini terdapat penegasan bahwa hari kembali dan hari pembalasan itu ada.
Firman Allah: (Adapun orang-orang yang beriman) yaitu mengikuti apa yang kami serukan kepadanya, yaitu menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. (maka baginya pahala yang terbaik) yaitu di akhirat di sisi Allah SWT (dan akan kami firmankan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.”) Mujahid berkata bahwa maknannya adalah sesuatu yang baik.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 85: Yakni jalan menuju arah barat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 85

Zulkarnain ingin memperluas wilayah kekuasaannya, maka untuk mewujudkannya dia pun menempuh suatu jalan dengan menggunakan cara yang telah kami ajarkan kepadanya. 86. Zulkarnain melanjutkan perjalanannya hingga ketika dia telah sampai di suatu tempat yang sangat jauh di wilayah barat, yaitu lokasi matahari terbenam, dia melihatnya terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di wilayah sana ditemukannya suatu kaum yang kafir dan durhaka. Kami berfirman kepadanya, 'wahai zulkarnain! engkau boleh menghukum mereka karena kedurhakaan mereka, atau kamu boleh berbuat kebaikan kepada mereka dengan mengajak mereka beriman dan berbuat kebajikan sehingga mereka menyadari kesesatan mereka dari jalan Allah. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penafsiran dari beragam ahli tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 85 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Bantulah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dikunjungi

Terdapat berbagai topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Luqman 13, Al-Fatihah 6, An-Naas, Al-Ma’idah 32, Al-Lail, At-Taubah 40. Ada pula Al-Hujurat 10, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Yasin 9, Al-Baqarah 285-286, ‘Abasa, Maryam.

  1. Luqman 13
  2. Al-Fatihah 6
  3. An-Naas
  4. Al-Ma’idah 32
  5. Al-Lail
  6. At-Taubah 40
  7. Al-Hujurat 10
  8. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  9. Yasin 9
  10. Al-Baqarah 285-286
  11. ‘Abasa
  12. Maryam

Pencarian: al fahr, al baqarah 65, qs al ahqaf 15, surat al kahfi ayat 16, arti minal jinnati wannas

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.