Surat Al-Kahfi Ayat 3
مَّٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا
Arab-Latin: Mākiṡīna fīhi abadā
Artinya: Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Surat Al-Kahfi Ayat 3
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu terhadap makna surat Al-Kahfi ayat 3, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
2-3. Allah menjadikannya kitab yang lurus, tidak ada pertentangan dan kontradiksi di dalamnya; untuk memberikan peringatan kepada orang-orang kafir dari siksaan yang pedih yang berasal dari sisiNya, dan memberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya yang beramal shalih bahwa sesungguhnya bagi mereka pahala melimpah, yaitu surga. Mereka akan berdiam dalam kenikmatan tersebut, tidak akan pergi terpisah darinya selamanya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
3. Mereka akan kekal abadi dalam ganjaran pahala ini, dan tak akan pernah terputus dari mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
3. مّٰكِثِينَ فِيهِ (mereka kekal di dalamnya)
Yakni dalam balasan tersebut yang berupa surga.
أَبَدًا(untuk selama-lamanya)
Tinggal di dalamnya selamanya tanpa terputus.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
3. Mereka kekal di dalam surga untuk selama-lamanya.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka kekal di dalamnya} kekal dalam pahala mereka {selama-lamanya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
3. Ditambah lagi, pahala yang baik ini, “mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.” Tidak akan pernah lenyap dari mereka, dan mereka pun tidak lepas darinya. Bahkan kenikmatan mereka senantiasa bertambah setiap waktu. Di dalam penyebutan kabar gembira terdapat sesuatu yang menuntut penyebutan amal yang mewajibkan bagi orang yang diberi kabar gembira untuk melakukannya, yaitu bahwa al-Quran ini telah mencakup tiap amal shalih yang mengantarkan kepada sesuatu yang membuat jiwa senang dan ruh berbaha
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-5
Telah dijelaskan sebelumnya di permulaan kitab tafsir telah bahwa Allah SWT memuji DzatNya Yang Maha Suci pada permulaan dan akhir segala sesuatu. Sesungguhnya Dialah Dzat yang Maha Terpuji dalam semua keadaan; bagiNyalah sesala puji, di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu Dia memuji DzatNya dalam menurunkan KitabNya yang mulia kepada rasulNya yang mulia, yaitu nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah nikmat paling besar yang Dia anugerahkan kepada penduduk bumi, karena dengan itu Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju kepada cahaya, yang mana Allah menjadikannya sebagai kitab yang iurus, tidak ada kebengkokan dan penyimpangan di dalamnya, bahkan Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada manusia menuju jalan yang lurus, terang, dan jelas, dan memberikan peringatan terhadap orang-orang kafir serta menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya) yaitu. Allah tidak menjadikannya mengandung kebengkokan, dan penyimpangan, melainkan menjadikannya pertengahan dan lurus. Oleh karena itu Allah berfirman: (sebagai bimbingan yang lurus) yaitu lurus (untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah) bagi orang yang menentangNya, mendustakanNya dan tidak beriman kepadaNya. serta memperingatkan mereka (akan pembalasan yang keras) dan siksaan yang disegerakan di dunia serta ditangguhkan sampai hari akhir (dari sisi Allah) yaitu dari sisi Allah yang berupa siksaan yang tidak ada seorang pun dapat mengazab seperti azabNya, dan tidak ada seorang pun dapat mengikat seperti ikatanNya (dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman) yaitu, dengan Al-Qur'an ini yang imannya dibuktikan dengan amal shalih (bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik) yaitu pahala yang baik dari sisi Allah (mereka kekal di dalamnya) pahala di sisi Allah, yaitu surga yang mereka kekal di dalamnya (untuk selama-lamanya) abadi selamanya, tidak pernah hilang dan habis.
Firman Allah: (Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak” (4)) Ibnu Ishaq berkata,”Mereka adalah orang-orang musyrik Arab, yang berkata,"Kami menyembah malaikat-malaikat, dan mereka adalah anak-anak perempuan Allah"
(Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan) yaitu dengan ucapan yang mereka buat-buat dan mereka dustakan dari diri mereka sendiri itu (begitu pula nenek moyang mereka) yaitu para pendahulu mereka,
(Alangkah jeleknya kata-kata) yaitu dinasab sebagai tamyiz, bentuknya adalah “Alangkah buruk kalimat mereka ini”. Dikatakan, bahwa ini adalah bentuk takjub, bentuknya adalah,”Alangkah buruknya kata-kata mereka itu”, seperti kamu berkata, "Akrim bi zaidin rajulan" (alangkah mulianya Zaid) Pendapat ini dikatakan sebagian ulama Bashrah, dan sebagian ulama’ qiraah Makkah, yaitu “kaburat kalimatan” sebagaimana dikatakan “Alangkah buruknya ucapanmu” dan “Alangkah buruknya perkaramu” Makna yang dimaksud berdasarkan bacaan mayoritas ulama lebih jelas, bahwa sesungguhnya ungkapan ini untuk ucapan mereka, dan kebohongan mereka yang besar. Oleh karena itu Allah berfirman: (Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka) yaitu tidak berdasarkan kepada suatu bukti apapun melainkan berdasarkan ucapan mereka sendiri yang mereka buat-buat sebagai kedustaan mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 3
Mereka kekal di dalamnya, yakni di dalam surga, untuk selama-lamanya. Dan kitab suci Al-Qur'an juga diturunkan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, Allah telah mengambil seorang anak sebagaimana kepercayaan orang yahudi dan nasrani.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Kahfi ayat 3 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Bantu kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.