Surat Al-Isra Ayat 98
ذَٰلِكَ جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا وَرُفَٰتًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Arab-Latin: żālika jazā`uhum bi`annahum kafarụ bi`āyātinā wa qālū a iżā kunnā 'iẓāmaw wa rufātan a innā lamab'ụṡụna khalqan jadīdā
Artinya: Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Surat Al-Isra Ayat 98
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 98 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penjelasan dari banyak ahli ilmu terhadap isi surat Al-Isra ayat 98, antara lain seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Siksaan yang dideskripsikan ini merupakan hukuman bagi kaum musyrikin disebabkan kekafiran mereka terhadap ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjahNya, dan juga pendustaan mereka terhadap rasul-rasulNya yang menyeru mereka untuk beribadah kepadaNya saja, dan juga karena ucapan mereka dengan penuh kesombongan (ketika diperintahkan membenarkan hari kebangkitan) ”apakah kami bila telah mati dan kami berubah menjadi tulang-belulang yang hancur berkeping-keping kami akan dibangkitkan kembali setelah itu dalam bentuk makhluk yang baru?”.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
98. Itulah tempat kembali yang jauh dari rahmat Allah sebagai balasan atas kekafiraan mereka terhadap ayat-ayat-Nya, pendustaan mereka terhadap hari kebangkitan, dan keingkaran mereka terhadap orang yang beriman dan mendakwahkannya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
98. Azab yang mereka dapatkan tersebut merupakan balasan atas kekafiran mereka terhadap ayat-ayat yang Kami turunkan kepada Rasul Kami, dan atas perkataan mereka demi mengingkari adanya Hari Kebangkitan, "Apabila kami telah mati, lalu menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur serta terpisah-pisah, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?!".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
98. ذٰلِكَ (Itulah)
Yakni azab itu.
جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا(balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami)
Yakni akibat kekafiran mereka terhadap ayat-ayat Kami, mereka tidak mempercayai ayat-ayat qur’aniyah dan tidak pula mentafakkuri ayat-ayat kauniyah.
وَقَالُوٓا۟ أَءِذَا كُنَّا عِظٰمًا وَرُفٰتًا(dan (karena mereka) berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur)
Telah dijelaskan tafsir dari kalimat ini pada ayat 49.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
98. Itulah balasan bagi mereka yaitu azab di neraka Jahannam, mereka ingkar kepada ayat-ayat Kami baik ayat kauniyah maupun Alquran. Mereka juga tidak mengambil pelajaran dari ayat-ayat itu. Mereka mengingkari kerasulan nabi dan hari kebangkitan dan perhitungan dengan berkata: "Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Itulah balasan bagi mereka karena sesungguhnya mereka ingkar kepada ayat-ayat Kami dan berkata,“Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
98. Allah tidak berbuat sewenang-wenang terhadap mereka. Akan tetapi Allah membalas kakafiran mereka terhadap ayat-ayatNya dan pengingkaran mereka terhadap Hari Kebangkitan yang telah diberitakan oleh para rasul dan dibicarakan oleh kitab-kitab. Mereka meremehkan Rabb mereka dan mengingkari kesempurnaan kekuasaanNya. “Mereka berkata, ‘Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?’ “ maksudnya itu tidak akan terjadi. Karena termasuk hal yang sangat mustahil bagi akal mereka yang rusak.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 98-99
Allah SWT berfirman bahwa Hal yang Kami balaskan kepada mereka berupa kebangkitkan dalam keadaan buta, tuli, dan bisu ini adalah balasan yang layak mereka dapatkan karena mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) yaitu bukti-bukti dan hujjah Kami, dan mereka tidak percaya dengan adanya hari kebangkitan (dan (karena mereka) berkata, "Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur”)
yang telah hancur luluh menjadi debu ("Apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”) yaitu setelah kami menjadi tulang-belulang yang telah hancur dan terpisah serta menyatu dengan tanah, lalu kami akan kembali hidup untuk kedua kalinya? Maka Allah membantah ucapan mereka dan mengingatkan mereka atas kekuasaanNya yang mampu melakukan hal itu, bahwa Dia telah menciptakan langit dan bumi. KekuasaanNya untuk mengembalikan mereka menjadi hidup kembali itu lebih mudah daripada penciptaan itu, sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia) (Surah Ghafir: 57)
Di sini Allah berfirman: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka) yaitu pada hari kiamat, Dia mengembalikan tubuh mereka dan menciptakan mereka dengan ciptaan yang baru sebagaimana Dia memulai penciptaan mereka.
Firman Allah SWT: (dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya?) yaitu, Allah telah menetapkan bagi kebangkitan mereka dari kubur mereka pada waktu yang telah ditentukan, dan pasti akan terjadi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104)) (Surah Hud)
Firman Allah: (Maka orang-orang yang zalim itu tidak menghendaki) yaitu sesudah tegaknya hujjah atas mereka (kecuali kekafiran) kecuali bertambah dalam kebathilan dan kesesatan mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Isra ayat 98: Mengingkari adanya kebangkitan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 98
Itulah neraka jahanam balasan bagi mereka, disebabkan karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat kami, baik ayat-ayat yang diturunkan melalui wahyu, yakni kitab suci, maupun ayat-ayat yang terhampar di alam raya dan karena mereka menolak hari kebangkitan dengan berkata, apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, bagaikan debu yang beterbangan apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru'Allah menjawab pertanyaan mereka dengan menyatakan, dan apakah mereka tidak memperhatikan, melihat dengan mata hatinya, bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan segala keharmonisan dan ketelitian sistemnya adalah mahakuasa pula menciptakan yang serupa dengan mereka, tidak sulit bagi Allah menjadikan kulit dan tulang belulang yang hancur menjadi makhluk yang baru, dan dia telah menetapkan waktu tertentu, yakni waktu kematian dan kebangkitan bagi mereka, yang tidak diragukan lagi, walau sedikit pun kedatangannya' maka orang zalim itu, yaitu orang-orang yang tidak percaya kepada ayat-ayat kami dan menolak hari kebangkitan, mereka tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran, meskipun telah jelas bukti-bukti dipaparkan kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penjabaran dari beragam ulama mengenai makna dan arti surat Al-Isra ayat 98 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.