Surat Yusuf Ayat 94

وَلَمَّا فَصَلَتِ ٱلْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّى لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ ۖ لَوْلَآ أَن تُفَنِّدُونِ

Arab-Latin: Wa lammā faṣalatil-'īru qāla abụhum innī la`ajidu rīḥa yụsufa lau lā an tufannidụn

Artinya: Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".

« Yusuf 93Yusuf 95 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat Yusuf Ayat 94

Paragraf di atas merupakan Surat Yusuf Ayat 94 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat sekumpulan penjabaran dari beragam mufassirun berkaitan kandungan surat Yusuf ayat 94, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ketika kafilah itu telah keluar dari negeri mesir dengan membawa pakaiannya, ya’qub berkata kepada orang-orang yang bersamanya, ”sesungguhnya aku benar-benar mencium aroma yusuf, sekiranya kalian tidak menganggapku bodoh dan mgolok-oloku, dan kalian menduga bahwa perkataan ini muncul dariku di luar kesadaranku.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

94. Ketika kafilah mereka meninggalkan negeri Mesir dengan membawa baju Yusuf, Ya’qub berkata kepada orang-orang yang berada di sekitarnya: “Aku mencium aroma Yusuf, sekiranya kalian tidak menuduhku kurang akal dan sedang berkhayal.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

94. Dan ketika rombongan saudara-saudara Yusuf keluar dari negeri Mesir dan meninggalkan pemukiman penduduknya, Ya'qūb berkata kepada anak-anaknya dan orang-orang yang ada di sekitarnya di kampung halamannya, "Sesungguhnya aku benar-benar mencium aroma Yusuf, sekiranya kalian tidak menganggapku bodoh dan pikun dengan ucapan kalian, 'Orang tua ini sudah pikun. Dia mengatakan sesuatu tanpa sadar'."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

94. وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ (Tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir))
Yakni setelah kafilah meninggalakan negeri Mesir menuju negeri Syam.

قَالَ أَبُوهُمْ(berkata ayah mereka)
Yakni Nabi Ya’qub berkata kepada keluarganya yang ada di negeri Kan’an.

إِنِّى لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ ۖ( Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf)
Yakni aroma badan Yusuf.

لَوْلَآ أَن تُفَنِّدُونِ(sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal)
Seandainya kalian tidak menganggapku telah lemah akal karena umur yang sudah tua.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ayah mereka benar ketika ia mengatakan : { إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَ } "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf" , sedangkan mereka saudara-saudara Yusuf telah berbuat salah tatkala mereka megatakan : { تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلَالِكَ الْقَدِيمِ } "Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu" ; dari kisah ini setiap orang mesti mengambil pelajaran bagaimana ia memperbaiki kata-kaanya sebelum diucapkan kepada ayahnya, dan senantiasa menghormati ucapannya yang terkadang mengatakan sesuatu yang benar namun kita tidak memahaminya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

94. Ketika kafilah itu telah keluar dan meninggalkan tanah Mesir menuju Syam, Ya’kub berkata kepada orang di sekitarnya: “Aku mencium dan merasakan aroma Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku salah, atau pendapat yang salah dan pemikiran yang lemah, dan menuduhku pikun: yaitu lupa ingatan karena ketuaan.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika kafilah itu telah keluar} kafilah itu keluar pergi dari Mesir menuju Syam {ayah mereka berkata,“Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf} aku mencium bau Yusuf {seandainya kalian tidak menuduhku lemah akal”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

94. “Tatkala kafilah itu telah keluar”, dari negeri Mesir mengarah ke negeri Palestina, Ya’qub telah mencuim aroma baju Yusuf. Beliau berkata, “Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)”, maksudnya mengolok-olok diriku dan kalian mengklaim bahwa ucapan ini muncul dari diriku tanpa kesadaran. Karena beliau melihat mereka begitu terheran-heran dengan kondisinya hingga menyebabkan munculnya perkataan itu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 93-95
Nabi Yusuf berkata,”Pergilah dengan baju ini (dan letakkanlah baju ini ke wajah ayahku, niscaya ia akan dapat melihat kembali”) Saat itu nabi Ya'qub telah buta karena banyak menangis (dan bawalah keluarga kalian semuanya kepadaku) yaitu semua anak nabi Ya'qub (Tatkala kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir)) yaitu setelah meninggalkan Mesir (berkata ayah mereka) yaitu nabi Ya'qub kepada anak-anaknya yang ada bersamanya (Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kalian tidak menuduhku lemah akal (tentu kalian membenarkan aku)) yaitu kalian tidak menuduhku pikun dan tua
Terkait firman Allah: (sekiranya kalian tidak menuduhku lemah akal (tentu kalian membenarkan aku)) Ibnu Abbas, Mujahid, ‘Atha’, Qatadah, dan Sa'id bin Jubair berkata yaitu lemah akalnya.
Terkait firman Allah: (Sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu) Ibnu Abbas berkata, yaitu sungguh masih dalam kesalahanmu yang dahulu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
(وَلَمَّا فَصَلَتِ ٱلۡعِيرُ) walammaa fashalatil ‘iiru : ketika kabilah keluar dari daerah Mesir menuju Palestina.
(إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَۖ) innii la’ajidu riiha yuusuf : aku mencium wangi Yusuf, karena angin membawa aromanya kepadanya atas izin Allah ta’ala.
(لَوۡلَآ أَن تُفَنِّدُونِ) laulaa an tufanniduun : jika kalian tidak menganggapku bodoh, niscaya kalian akan mempercayai aku, aku benar-benar mencium aroma Yusuf.

Makna ayat :
Ini akhir dari kisah Yusuf ‘alaihi salam. Setelah ia mengirim bajunya kepada sang ayah yang dibawa oleh Yahuda bersama dengan kabilah yang mengarah pulang menuju Kan’an, ketika kabilah itu bertolak dari perbatasan Mesir, angin timur membawa wangi Yusuf kepada ayahnya, ia berkata, (إِنِّي لَأَجِدُ رِيحَ يُوسُفَۖ لَوۡلَآ أَن تُفَنِّدُونِ) “Jika saja kalian tidak menganggapku bodoh, karena aku benar-benar mencium wanginya.” Maka keluarga yang ada di sekitarnya berkata—mereka tidak tahu perihal Yusuf di Mesir—( إِنَّكَ لَفِي ضَلَٰلِكَ ٱلۡقَدِيمِ) kekeliruanmu dengan berlebihan dan menyayangi Yusuf.

Pelajaran dari ayat :
• Mukjizat yang besar, angin bertiup dalam jarak yang jauh membawa aroma Yusuf.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Yusuf ayat 94: Menuju Palestina.

Kepada anak yang hadir dan cucu-cucunya.

Dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta'aala angin timur telah menerbangkan bau Yusuf kepada Ya’kub sebelum datang orang yang membawa kabar gembira.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Yusuf Ayat 94

Saudara-saudara nabi yusuf mengikuti perintahnya. Mereka mempersiapkan diri untuk kembali ke kanaan. Dan demikianlah, ketika kafilah itu telah keluar dari mesir, ayah mereka yang berada jauh di kanaan berkata kepada para menantu dan cucunya yang tinggal bersamanya di kanaan, sesungguhnya aku mencium bau yusuf. Sekiranya kamu semua tidak menuduhku sudah pikun atau lemah akal, tentu kamu akan membenarkanku. Menanggapi ucapan nabi yakub yang selalu menyebut-nyebut nabi yusuf, mereka dengan kesal berkata, demi Allah, sesungguhnya engkau masih dalam kekeliruanmu yang dahulu karena engkau tetap saja mengira yusuf masih hidup.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penafsiran dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Yusuf ayat 94 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Sokonglah usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dibaca

Ada ratusan topik yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Maryam, Luqman 13, ‘Abasa, Al-Baqarah 285-286, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Lail. Termasuk Yasin 9, Al-Ma’idah 32, At-Taubah 40, An-Naas, Al-Hujurat 10, Al-Fatihah 6.

  1. Maryam
  2. Luqman 13
  3. ‘Abasa
  4. Al-Baqarah 285-286
  5. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  6. Al-Lail
  7. Yasin 9
  8. Al-Ma’idah 32
  9. At-Taubah 40
  10. An-Naas
  11. Al-Hujurat 10
  12. Al-Fatihah 6

Pencarian: surat yusuf ayat 4 dan surat thaha ayat 39 latin, surah ali imran ayat 190-191 latin, bagaimana bunyi ayat kedua surat al-ikhlas, wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin, innama ya'muru masajidallahi

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.