Surat At-Taubah Ayat 78
أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَىٰهُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّٰمُ ٱلْغُيُوبِ
Arab-Latin: A lam ya'lamū annallāha ya'lamu sirrahum wa najwāhum wa annallāha 'allāmul-guyụb
Artinya: Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.
« At-Taubah 77 ✵ At-Taubah 79 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Berkaitan Dengan Surat At-Taubah Ayat 78
Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 78 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjabaran dari para ahli ilmu terhadap isi surat At-Taubah ayat 78, misalnya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidaklah orang-orang munafik itu tahu bahwa sesengguhnya Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka dan apa yang mereka ceritakan di tempat-tempat berkumpul mereka, berupa tipu daya dan makar jahat, dan sesungguhnya Allah mahamengetahui perkara-perkara ghaib? kemudian Dia akan memberi balasan kepada mereka atas perbuatan-perbuatan yang telah Allah perhitungkan atas mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
78. Tidakkah orang-orang munafik itu mengetahui bahwa Allah Maha Mengetahui tipu daya dan makar yang mereka rahasiakan di majelis-majelis mereka dan Maha Mengetahui segala hal ghaib? Sehingga tidak ada yang tersembunyi dari-Nya, dan Allah akan membalas mereka atas apa yang telah mereka lakukan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
78. Tidakkah orang-orang munafik itu menyadari bahwa Allah mengetahui tipu daya dan makar yang mereka sembunyikan di tempat-tempat berkumpul mereka, dan sesungguhnya Allah -Subḥānahu- Maha Mengetahui perkara-perkara gaib? Maka tidak ada sedikit pun amal perbuatan mereka yang luput dari pengetahuan-Nya dan Dia akan memberi mereka balasan yang setimpal dengan amal perbuatan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
78. أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ (Tidaklah mereka tahu)
Yakni orang-orang munafik.
أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَىٰهُمْ(bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka)
Yakni tuduhan atas Rasulullah, para sahabatnya, dan agama Islam yang mereka bisikkan diantara mereka.
وَأَنَّ اللهَ عَلّٰمُ الْغُيُوبِ(dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.)
Sehingga tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, termasuk apa yang diperbuat oleh orang-orang munafik.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
78. Apakah orang-orang munafik itu tidak tahu bahwa Allah mengetahui apa yang terselip dalam dada mereka berupa kekufuran dan niat jahat, dan apa yang mereka bicarakan secara rahasia di rumah mereka berupa pembicaraan sia-sia tentang Islam, Nabi SAW dan orang-orang mukmin. Dan sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang luput dari Allah.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia mereka} apa yang mereka sembunyikan dalam diri mereka {dan bisikan mereka} apa yang mereka bicarakan di antara mereka secara rahasia {dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
78. Karena itu Allah mengancam orang yang melakukan hal ini dengan FirmanNya, “Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?” Allah akan membalas mereka atas apa yang mereka kerjakan yang diketahui oleh Allah.
Ayat-ayat ini turun mengenai seorang munafik yang bernama Tsa’labah, dia datang kepada Nabi memohon kepadanya untuk berdoa kepada Allah agar memberinya karunia, dan bahwa jika Allah memberinya maka dia akan bersedekah, bersilaturahim, dan menolong orang yang dalam musibah, maka Nabi mendoakannya. Dia memiliki kambing, kambingnya itu terus berkembang biak sehingga dia menggembalakannya sampai ke luar Madinah, akibatnya dia tidak menghadiri kecuali sebagian shalat lima waktu, lalu dia semakin menjauh, akibatnya dia tidak lagi menghadiri kecuali Shalat Jum’at, kambingnya bertambah banyak maka dia semakin jauh menggembalakannya, akibatnya adalah dia tidak menghadiri jamaah dan Jum’at. Nabi merasa kehilangan dia, beliau diberi tahu tentang keadaannya, maka Nabi mengutus orang untuk mengambil zakat dari orang-orang yang wajib zakat. Ketika mereka mendatangi Tsa’labah, maka Tsa’labah berkata, “Ini tidak lain kecuali jizyah. Ini tidak lain kecuali saudaranya jizyah.” Ketika Tsa’labah tidak mau membayar zakat, mereka datang kepada Nabi dan menyampaikan hal itu.
Ketika ayat ini turun padanya dan pada orang semisalnya, maka sebagian keluarganya menyampaikannya kepada Tsa’labah. Dia pun datang membawa zakatnya kepada Nabi, tetapi Nabi tidak mau menerimanya. Setelah Nabi wafat, zakatnya dibawa kepada Abu bakar, Abu bakar juga tidak mau menerimanya, lalu kepada Umar setelah Abu Bakar, dan Umar pun tidak mau menerimanya. Dikatakan bahwa Tsa’labah meninggal pada masa Utsman.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 75-78
Allah SWT berfirman,”Di antara orang-orang munafik itu terdapat seseorang yang memberikan janji kepada Allah,"Jika Allah memberinya kecukupan dari keutamaanNya, maka dia benar-benar akan menyedekahkan sebagian dari hartanya, dan dia benar-benar termasuk orang-orang yang shalih" Lalu dia tidak memenuhi apa yang telah dia ucapkan, tidak pula membenarkan apa yang dia klaim. Lalu Allah menghukum mereka akibat perbuatan itu karena kemunafikan yang menetap dalam hatinya sampai hari mereka bertemu dengan Allah SWT pada hari kiamat nanti, Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.
Firman Allah SWT: (karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya) yaitu Allah menimbulkan kemunafikan dalam hati mereka karena mereka mengingkari sumpah mereka dan berdusta. Sebagaimana dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda,”Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berbicara, dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya dia berkhianat” Hadits ini memiliki banyak bukti yang menguatkannya. Hanya Allah yang lebih mengetahui
Firman Allah SWT: (Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Dia mengetahui isi hati mereka, sekalipun mereka menampakkan bahwa jika mereka mendapatkan harta, mereka akan menyedekahkan sebagian dari harta itu dan bersyukur atas harta itu. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui tentang mereka daripada diri mereka sendiri. Allah Maha Mengetahui semua yang ghaib, yakni mengetahui semua yang ghaib dan tampak, semua rahasia dan bisikan hati. Dia mengetahui semua yang tampak dan yang tersembunyi.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat At-Taubah ayat 78: Seperti bisikan mereka yang isinya mencela Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat, serta mencela agama Islam.
Sehingga Dia akan membalas semua amal mereka meskipun tersembunyi bagi orang lain.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 78
Mereka berani melakukan kemunafikan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka yang mendorong kepada keburukan dan kejahatan, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib' sungguh, mereka mengetahui akan hal itu. Ayat sebelumnya menjelaskan sifat-sifat buruk orang-orang munafik, antara lain kikir, bersumpah palsu, dan tidak bersyukur. Bukan saja itu, di antara mereka bahkan ada yang secara terus-menerus mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dengan menyebutnya pamrih jika yang disedekahkan besar; dan juga mencela orang-orang yang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkan kecuali sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka, orang-orang mukmin. Akibat perbuatannya itulah Allah akan membalas penghinaan mereka di dunia dengan tersingkapnya kebusukan hatinya, dan mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beberapa penjelasan dari berbagai ulama tafsir mengenai makna dan arti surat At-Taubah ayat 78 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.