Surat Al-Anfal Ayat 53

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: żālika bi`annallāha lam yaku mugayyiran ni'matan an'amahā 'alā qaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim wa annallāha samī'un 'alīm

Artinya: (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

« Al-Anfal 52Al-Anfal 54 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Tentang Surat Al-Anfal Ayat 53

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan berharga dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli tafsir mengenai kandungan surat Al-Anfal ayat 53, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Balasan buruk tersebut, karena sesungguhnya Allah ketika melimpahkan kenikmatan tercurah pada suatu kaum, Dia sekali-kali tidak akan mencabutnya dari mereka sampai mereka sendiri mengubah keadaan mereka yang baik menuju keadaan buruk, dan sesungguhnya Allah maha mendengar ucapan-ucapan makhlukNya, maha mengetahui terhadap segala kondisi mereka, dan Dia akan membalas kepada mereka sesuai dengan apa yang ditentukan ilmuNya dan kehendakNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

53. Siksaan yang diberikan kepada kaum Quraisy kerena mengingkari kenikmatan-kenikmatan Allah, seperti siksaan yang diberikan kepada umat-umat sebelumnya akibat dosa-dosa mereka.

Telah ditetapkan sunnatullah bahwa suatu kenikmatan yang diberikan kepada suatu kaum tidak akan diubah, hingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri sesuai dengan apa yang layak bagi kenikmatan tersebut. Allah Maha Mendengar apa yang dikatakan orang-orang yang mendustakan para rasul, dan Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat dan apa yang tidak mereka perbuat. Allah akan membalas mereka atas perkataan dan perbuatan mereka. Jika mereka berbuat kebaikan maka Dia akan membalas kebaikan, begitu juga sebaliknya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

53. Hukuman yang berat itu terjadi karena apabila Allah memberikan nikmat-Nya kepada suatu kaum maka Allah tidak akan mencabutnya dari mereka sampai mereka sendiri mengubah perilaku mereka, yaitu dari iman, istikamah, dan mensyukuri nikmat menjadi kafir, durhaka, dan mengingkari nikmat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

53. ذٰلِكَ (yang demikian itu)
Yakni siksaan yang diturunkan Allah kepada mereka.

بِأَنَّ اللهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ (karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum)
Yakni karena sunnatullah yang berlaku bagi hamba-hamba-Nya adalah bahwa Allah tidak akan merubah nikmat-nikmat-Nya yang telah dikaruniakan kepada mereka.

حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ (hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri)
Seperti perbuatan dan sikap-sikap yang menunjukkan keingkaran atas nikmat Allah, menutup mata atas kebaikan yang diberikan-Nya, dan melalaikan perintah dan larangan-Nya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ayat ini menjadi dalil bahwasanya Allah akan mengangkat suatu kenikmatan dari seorang hamba karena kemaksiatan yang berlaku dalam dirinya, Allah tidak akan mengubah apa yang ada pada diri mereka sampai mereka melakukan sesuatu yang dapat diterima di sisi Allah sebagai ampunan bagi mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

53 Siksaan untuk orang-orang kafir itu disebabkan bahwa sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum dengan murka. Atau mengubah nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada suatu kaum hingga mereka menggantinya dengan kekufuran sehingga mereka ingkar dengan nikmat Allah, kemudian meninggalkan perintah dan larangan Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar atas setiap perkataan lagi Maha Mengetahui atas segala perbuatan dan maksud hati


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah} mengubah {suatu nikmat yang telah dianugerahkan kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah} mengganti {apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

53. “Yang demikian (siksaan) itu.” Yakni siksa yang Allah timpakan kepada umat-umat yang mendustakan dan melenyapkan nikmat yang mereka rasakan adalah disebabkan oleh dosa-dosa mereka dan pengubahan terhadap apa yang ada pada diri mereka sendiri, karena “sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada suatu kaum”, dari nikmat agama dan dunia, tetapi Dia membiarkannya dan akan menambahnya jika mereka mensyukurinya, “hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri”, dari ketaatan kepada kemaksiatan, kemudian mereka mengkufuri nikmat Allah, menggantinya dengan kekufuran, maka Dia pun menariknya kembali dan merubahnya sebagaimana mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan dalam semua itu Allah memiliki hikmah, keadilan, dan kebaikan kepada hamba-hambaNya, yang mana Allah tidak menyiksa mereka kecuali karena kezhaliman mereka dan Allah menarik hati para waliNya agar selalu ingat kepadaNya dengan melihat azab yang menimpa hamba-hambaNya yang menyelisihi perintahNya. “Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”, mendengar semua yang diucapkan orang yang berucap,baik yang dikeraskan maupun yang dirahasiakan. Dan Allah mengetahui apa yang disimpan oleh hati dan dipendam dalam dada, maka Dia memberlakukan takdir kepada hamba-hambaNya sesuai dengan ilmu dan kehendakNya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 53-54
Allah SWT memberitahukan tentang kesmpurnaan keadilanNya dan kebijaksanaan hukumNya bahwa Dia tidak akan mengubah nikmat yang telah Dia berikan kepada seseorang kecuali disebabkan dosa yang dia kerjakan, sebagaiman firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia) (Surah Ar-Ra'd: 11). Firman Allah SWT: (serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya) yaitu seperti perbuatan Fir'aun dan para pengikutnya serta orang-orang yang serupa dengan mereka, ketika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Dia membinasakan mereka karena dosa-dosa mereka, dan mencabut nikmat yang Dia berikan kepada mereka berupa taman-taman, mata air, tanaman-tanaman, harta, kedudukan yang mulia, dan nikmat yang mereka nikmati. Allah sekali-kali tidak berbuat zalim terhadap mereka dalam hal itu, melainkan mereka menzalimi diri mereka sendiri.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anfal ayat 53: Berubah menjadi azab.

Dari taat kepada maksiat. Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada suatu kaum, bahkan akan mengekalkan dan menambahnya selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah. Tetapi jika mereka kufur, maka Allah akan cabut nikmat itu. Seperti yang dilakukan kaum kafir Quraisy, mereka diberi makan oleh Allah Ta’ala ketika lapar dan diamankan dari ketakutan (lihat surat Quraisy), lalu mereka mendustakan utusan Allah dan menghalangi manusia dari jalan-Nya serta memerangi orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Sehingga Dia tetapkan taqdir untuk mereka sesuai ilmu-Nya dan kehendak-Nya yang berlaku.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 53

Turunnya azab atas orang-orang kafir merupakan bukti keadilan Allah, sebab yang demikian itu, yakni turunnya azab, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang tampak pada penglihatan dan bisa dirasakan langsung, seperti rasa aman, kemakmuran, kesuburan, dan lain-lain, yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri menyangkut perubahan sikap mental dan perilaku, seperti dari peduli menjadi tidak peduli, adil menjadi tidak adil, berani berkorban menjadi serakah, dan lain-lain. Sungguh, Allah maha mendengar lagi maha mengetahukeadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut fir'aun terhadap nabi musa dan orang-orang yang sebelum mereka, seperti kaum nabi nuh, kaum 'ad, kaum samud, kaum sodom, dan lain-lain. Mereka men-dustakan ayat-ayat tuhannya melalui sikap dan perilakunya, maka kami menurunkan azab yang membinasakan mereka dengan bentuk yang bermacam-macam (lihat : surah al-'ankabut/29: 40), disebabkan oleh dosa-dosanya. Dosa-dosa yang mereka lakukan bukan sematamata terkait dengan akidah atau keyakinan, akan tetapi kejahatan sosial yang dapat mengancam kehidupan kemanusiaan secara umum, seperti membudayanya kejahatan ekonomi (madyan, kaum nabi syuaib), penyimpangan seksual (sodom, kaum nabi lut), dan lain-lain, dan karena itulah kami juga menenggelamkan fir'aun dan pengikut-pengikutnya; sebab mereka adalah orang-orang yang zalim yaitu dengan menjadikan kekuasaannya sebagai alat untuk menindas orangorang lemah dan bahkan memperbudak mereka. Perilaku fir'aun ini esensinya sama dengan perilaku umat-umat terdahulu. Inilah hukum Allah (sunatullah) yang bersifat pasti dan universal dalam perjalanan kehidupan manusia sepanjang masa, bahwa siapa pun yang memiliki sifat dan perilaku yang sama dengan mereka pasti akan mendapat hukuman atau azab dari Allah dengan bentuknya yang berbeda-beda, tanpa memandang kebenaran akidahnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjabaran dari para ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anfal ayat 53 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dikaji

Kami memiliki banyak topik yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Ma’idah 3, An-Nisa 59, An-Nashr, Al-Kahfi 1-10, An-Naziat, Quraisy. Termasuk Yusuf, Al-Qari’ah, Al-Lahab, Az-Zumar 53, Al-‘Ashr, Bismillah.

  1. Al-Ma’idah 3
  2. An-Nisa 59
  3. An-Nashr
  4. Al-Kahfi 1-10
  5. An-Naziat
  6. Quraisy
  7. Yusuf
  8. Al-Qari’ah
  9. Al-Lahab
  10. Az-Zumar 53
  11. Al-‘Ashr
  12. Bismillah

Pencarian: surat an-nahl ayat 78, surat al-ahzab ayat 38, al an'am ayat 151, surat al an'am ayat 48 beserta artinya, al baqarah ayat 237

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.