Surat Al-A’raf Ayat 135
فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ ٱلرِّجْزَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ هُم بَٰلِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنكُثُونَ
Arab-Latin: Fa lammā kasyafnā 'an-humur-rijza ilā ajalin hum bāligụhu iżā hum yangkuṡụn
Artinya: Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.
« Al-A'raf 134 ✵ Al-A'raf 136 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Tentang Surat Al-A’raf Ayat 135
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 135 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Ada pelbagai penjabaran dari kalangan mufassirun terkait isi surat Al-A’raf ayat 135, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tetapi, setelah Allah mengangkat dari mereka azab yang diturunkanNya pada mereka hingga batas waktu yang akan mereka akan sampai kepadanya dengan pasti, dimana mereka akan di siksa pada waktu tersebut, tidak bisa bermanfaat bagi mereka penundaan waktu dan diangkatnya siksaan hingga waktu kedatanggannya, tiba-tiba mereka mengingkari perjanjian-perjanjian mereka yang telah mereka ajukan kepada tuhan mereka dan Musa , mereka tetap tegak berdiri di atas kekafiran dan kesesatan mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
135. Setelah Kami menyingkap azab dari mereka hingga waktu yang telah Kami tetapkan -yaitu hingga waktu mereka ditenggelamkan di laut kelak-, ternyata mereka mengingkari perjanjian yang telah mereka sepakati dan melanggar sumpah yang telah mereka buat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
135. Kemudian tatkala Kami telah menghentikan azab itu dari mereka sampai batas waktu tertentu sebelum menenggelamkan mereka di laut, ternyata mereka melanggar janji mereka sendiri untuk percaya kepada Musa dan melepaskan orang-orang Bani Israil. Mereka tetap melanjutkan kekafiran mereka dan menolak membebaskan orang-orang Bani Israil bersama Musa -‘Alaihissalām-.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
135. فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ هُم بٰلِغُوهُ (Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya)
Yakni Kami angkat azab dari mereka sampai batas waktu tertentu untuk membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka kelak.
إِذَا هُمْ يَنكُثُونَ (tiba-tiba mereka mengingkarinya)
Yakni melanggar perjanjian yang mereka buat atas diri mereka dengan menolak membebaskan Bani Israil pergi bersama Musa sebagaimana yang mereka sepakati.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
135. Maka ketika Kami mengangkat azab yang lalu berupa kegersangan dan lain-lain dari mereka sampai waktu tertentu untuk mengazab mereka dengan ditenggelamkan, mereka tetap sewenang-wenang. Mereka mereka mengingkari janji yang mereka sepakati sendiri.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ketika Kami mengangkat} mengangkat {azab itu dari mereka hingga batas waktu yang harus mereka penuhi} batas waktu yang harus mereka penuhi sehingga mereka dibinasakan dengan ditenggelamkan {ternyata mereka mengingkarinya} mereka mengingkari janji
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
135 “maka setelah kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadaya.” yakni sampai waktu dimana Allah menentukan keberadaannya pada mereka, bukan pengangangkatan azab untuk seterusnya akan tetapi hanya sementara “tiba-tiba mereka mengingkarinya” yakni janji yang mereka sampaikan kepada Musa bahwa mereka akan beriman kepadanya dan membiarkan bani israil bersamanya. Mereka tidak beriman kepada Musa dan tidak pula melepas Bani israil bersamanya, justru mereka terus berjalan di atas kekufuran tanpa peduli dan tetap menyiksa Bani israil secara terus-menerus.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 132-135
Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT tentang pertentangan, kesombongan dan pembangkangan Fir'aun dan kaumnya terhadap kebenaran, serta keteguhan mereka atas kebathilan dengan berkata (Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu”) Mereka berkata,”yaitu mukjizat yang kamu bawa kepada kami, dan dalil serta hujjah yang kamu tegakkan kepada kami, maka kami tetap menolaknya. Kami tidak akan menerimanya dan tidak beriman kepadamu serta tidak pula kepada apa yang kamu bawa. Allah SWT berfirman: (Maka Kami kirimkan kepada mereka topan)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dalam riwayat lain darinya bahwa itu adalah banyaknya kematian. Demikian juga dikatakan oleh ‘Atha’.
Mujahid berkata “Ath-Thufan” adalah air bah dan wabah di berbagai keadaan.
Ibnu Jarir meriwayatkan ‘Aisyah, dia berkata,”Rasulallah SAW bersabda,””Ath-Thufan”adalah kematian”
Demikian juga yang diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih dari hadits Yahya bin Yaman dan itu adalah hadits yang gharib.
Ibnu Abbas berkata dalam riwayat lain bahwa itu adaalah perintah Allah yang meliputi mereka. Kemudian dia membacakan (lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur (19)) (Surah Al-Qalam)
Adapun “Al-jarad” yang dikenal sebagai sesuatu yang bisa dimakan, berdasarkan yang telah disebutkan dalam hadits shahih Bukhaari Muslim dari Abu Ya'fur, dia berkata,”Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa tentang “Al-Jarad” lalu dia menjawab,”Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah SAW sebanyak tujuh kali, makanan kami adalah belalang”
Imam Syafi’I, Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda,”Dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai dan dua jenis darah, yaitu ikan, belalang, hati, dan limpa” Hal itu juga diriwayatkan dari Abu Al-Qasim Al-Baghawi dari Ibnu Umar secara marfu dengan riwayat yang serupa.
Abu Dawud meriwayatkan dari dari Salman, dia berkata,”Rasulullah SAW pernah ditanya tentang “Al-Jarad”. Lalu beliau SAW bersabda: “Tentara Allah yang paling banyak. Aku tidak memakannya, tidak pula mengharamkannya”
Sesungguhnya Rasulullah SAW meninggalkan hal itu karena tidak suka, sebagaimana beliau yang mulia tidak suka memakan biawak, tetapi mengizinkan hal itu.
Al-Hafizh bin ‘Asakir meriwayatkan di bagian tentang "Belalang" yang dia kumpulkan dalam satu juz, dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW tidak memakan belalang, ginjal, biawak tanpa mengharamkannya. Adapun belalang, karena itu merupakan azab, Adapun kedua ginjal, karena kedekatannya dengan kantung kemih. Sedangkan biawak, beliau bersabda: “Aku merasa khawatir jika itu berasal dari kutukan” Kemudian dia berkata,”Riwayat ini gharib, dan aku tidak menulisnya melainkan hanya dari jalur ini”
Amirul Mukminin Umar bin Khattab sangat menyukainya. Abdullah bin Dinar meriwayatkan, dari Ibnu Umar, bahwa Umar ditanya tentang belalang. Lalu dia menjawab,"Aduhai, sekiranya kita mempunyai setumpuk atau dua tumpuk yang bisa kita makan"
Ibnu Majah meriwayatkan dari Anas bin Malik,”Dahulu istri-istri Nabi SAW saling memberi hadiah belalang di atas piring besar"
Abu Al-Qasim Al-Baghawi meriwayatkan dari Abu Umamah, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Maryam binti Imran pernah memohon kepada Tuhannya agar Dia memberinya daging yang tidak ada darahnya. Lalu Allah memberinya belalang, dan Maryam berdoa, "Ya Allah, berilah dia kehidupan tanpa menyusu (yakni lsa), dan lahirkanlah dia tanpa bersuara” Numair berkata bahwa “Asy-Syiya’” adalah tangisan.
Abu Bakar bin Abu Dawud meriwayatkan Abu Zuhair An-Numairi, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,“Janganlah membunuh belalang, karena itu adalah tentara Allah yang sangat besar”
dan ini merupakan hadits yang sangat gharib.
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya (Maka Kami kirimkan kepada mereka topan dan belalang) dia bererkata belalang-belalang itu memakan paku-paku dari pintu mereka dan menyisakan kayunya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-A’raf ayat 135: Dengan doa Nabi Musa ‘alaihis salam.
Janji mereka adalah akan beriman kepada Musa ‘alaihis salam dan akan melepaskan Bani Israil, namun mereka tidak menepatinya. Mereka tetap kafir kepada Nabi Musa ‘alaihis salam dan tetap menindas Bani Israil.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 135
Memenuhi permintaan itu, nabi musa pun berdoa kepada Allah agar azab itu dihilangkan, dan Allah pun mengabulkannya. Tetapi setelah kami hilangkan azab itu dari mereka, berkat doa nabi musa, satu demi satu, dari saat ke saat, sesuai permintaan mereka, dan ini berlanjut hingga batas waktu yang harus mereka penuhi, ternyata tiba-tiba mereka ingkar janji yang telah disampaikannya itu dan terus berada dalam kekufuran dan kesesatan. Mereka kembali seperti sedi karena mereka mengingkari janji untuk percaya kepada ajaran tauhid yang dibawa nabi musa, atau mengingkari janjinya membiarkan bani israil berhijrah bersama nabi musa, dan terus berada dalam kekufuran, maka kami membalas mereka dengan siksa yang lebih berat daripada siksa yang pernah mereka rasakan. Lalu ketika siksa itu datang, kami tenggelamkan mereka di laut, yaitu laut merah, disebabkan karena sesungguhnya mereka telah mendustakan ayat-ayat kami yang demikian agung dan jelas, dan mereka sejak dulu hingga kini adalah orang-orang yang lalai padanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beraneka penafsiran dari kalangan pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Al-A’raf ayat 135 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita semua. Support usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.