Surat Al-A’raf Ayat 70
قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ ٱللَّهَ وَحْدَهُۥ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ ءَابَآؤُنَا ۖ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Arab-Latin: Qālū a ji`tanā lina'budallāha waḥdahụ wa nażara mā kāna ya'budu ābā`unā, fa`tinā bimā ta'idunā ing kunta minaṣ-ṣādiqīn
Artinya: Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Tentang Surat Al-A’raf Ayat 70
Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Didapati berbagai penjabaran dari beragam pakar tafsir berkaitan isi surat Al-A’raf ayat 70, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kaum Ad berkata kepada Hud , ”apakah engkau menyeru kami untuk hanya menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap patung-patung yang telah kami warisi kebiasaan menyembahnya dari nenek moyang kami? Datangkanlah saja kepada kami siksaan yang engkau ancamkan kepada kami, jika engkau termasuk orang yang jujur dalam apa yang katakan. ”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
70. Namun mereka menanggapinya dengan penuh penentangan dan keangkuhan: "Hai Huud, apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah semata dan meninggalkan berhala-berhala yang telah kami sembah sejak masa nenek moyang kami? Jika kamu memang berkata benar maka datangkanlah segera apa yang kamu ancamkan kepada kami itu."
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
70. Kaumnya berkata, “Apakah kamu -wahai Hud- datang kepada kami untuk menyuruh kami menyembah Allah semata dan meninggalkan apa yang disembah oleh leluhur kami? Datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika memang kamu benar dalam hal itu.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
70. قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللهَ وَحْدَهُۥ (Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja)
Ini merupakan hal yang mereka ingkari karena mereka mendapati nenek moyang mereka berbeda dengan apa yang diserukan oleh Nabi Huud kepada mereka.
وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ ءَابَآؤُنَا ۖ (dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami?)
Yakni kami meniggalkan apa yang disembah oleh nenek moyang kami.
فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ الصّٰدِقِينَ(maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”)
Ini merupakan permintaan mereka untuk disegerakan azab yang dijanjikan oleh Nabi Huud kepada mereka disebabkan besarnya kedurhakaan mereka kepada Allah.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
70. Mereka berkata: “Apakah kamu mendatangi kami supaya kami menyembah hanya kepada Allah, dan meninggalkan apa yang telah dilakukan bapak-bapak kami, yaitu menyembah berhala, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu peringatkan untuk kami, jika ancaman dan peringatanmu memang benar”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka berkata,“Apakah kamu datang kepada kami agar kami menyembah Allah semata dan meninggalkan} meninggalkan {apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami. Datangkanlah kepada kami apa yang kamu janjikan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
70 Selanjutnya hud menasihati dan mengingatkan serta memerintah mereka kepada tauhid, dia menjelaskan siapa dirinya, bahwa dia adalah pemberi nasihat yang dipercaya. Dia memperingatkan mereka agar waspada terhadap azab Allah kepada mereka seperti yang telah Dia timpakan kepada orang-orang sebelum mereka. Dia mengingatkan mereka dengan nikmat-nikmat Allah dan pelimpahan rizki kepada mereka, tetapi mereka tidak merespon dan tidak tunduk. Mereka menjawab dengan penuh keheranan terhadap dakwahnya dan menyatakan bahwa mustahil mereka akan menaatinya. ”apakah kamu datang kepada kami agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami?” semoga Allah memperburuk mereka, mereka menjadikan perkara yang merupakan kewajiban yang paling wajib dan perkara paling sempurna termasuk perkara-perkara yang dengannya mereka mempertentangkannya dengan apa yang dianut oleh nenek moyang mereka. Mereka mendahulukan kesyirikan dan penyembahan berhala yang dianut oleh nenek moyang mereka daripada tauhid kepada Allah semata yang tiada sekutu bagiNya yang didakwahkan oleh para rasul. Dan mereka berkata ”maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” ini adalah tantangan dari mereka agar ditimpakan azab atas mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 70-72
Allah SWT memberitahukan tentang pembangkangan, kesewenang-wenangan, dan keingkaran mereka kepada nabi Hud (Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami agar kami hanya menyembah Allah saja?”) sebagaimana perkataan orang-orang musyrik dari golongan Quraisy (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih (32)) (Surah Al-Anfal)
Oleh karena itu nabi Hud: (Sungguh telah pasti kalian akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhan kalian) yaitu pasti akan menimpa kepada kalian karena ucapan kalian ini dari Tuhan kalian (rijsun) merupakan kata yang dibalik dari rijzun (kotoran).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas maknanya adalah kemarahan dan kemurkaan.
(Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama yang kalian beserta nenek moyang kalian menamakannya?) yaitu apakah kalian mendebatku tentang berhala-berhala ini yang kalian dan nenek moyang kalian sebut sebagai tuhan-tuhan. Sedangkan hal itu tidak memberikan mudharat dan manfaat, dan Allah tidak menjadikan dalil dan hujjah bagi kalian untuk menyembahnya. Oleh karena itu Allah: (padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kalian) Ini adalah ancaman dan peringatan dari rasul kepada kaumnya. Oleh karena itu Allah melanjutkan: (Maka Kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman (72))
Sungguh Allah telah menyebutkan gambaran tentang pembinasaan mereka di ayat lain dari Al-Qur'an bahwa Allah mengutus kepada mereka angin kencang yang sangat dingin. (angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk (42)) sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain (Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (6) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus; maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk) (7) Maka kamu tidak melihat seorang pun yang tinggal di antara mereka (8)) (Surah Al-Haqqah) Ketika mereka membangkang dan durhaka, maka Allah membinasakan mereka dengan angin yang sangat dingin. Angin itu membawa seseorang dari mereka, lalu di udara menjatuhkannya dengan kepala di bawah lalu kepalanya hancur dan terpisah dari tubuhnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk))
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 70
Sekalipun telah diingatkan dengan nikmat yang mereka peroleh, mayoritas kaum nabi hud tetap ingkar dan enggan mengikuti dakwahnya. Mereka berkata dengan angkuh serta tanpa dasar ilmu kecuali mengikuti tradisi nenek moyang mereka, apakah tujuan kedatanganmu kepada kami hanya untuk menyeru agar kami hanya menyembah Allah saja, tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain, tidak mengangkat perantara antara kami dan dia, dan meninggalkan apa yang biasa dan terus-menerus disembah oleh nenek moyang kami' padahal, kami telah mengikuti tradisi dan kebiasaan mereka sebelum kedatanganmu. Seruanmu ini jelas tidak bisa kami terima dan kami tidak akan menaatinya. Jika engkau mau mengancam kami karena tidak mengikuti ajakanmu, maka buktikanlah ancamanmu yang kamu katakan kepada kami, jika kamu benar dalam ucapanmu! dia, nabi hud, menjawab tantangan kaumnya, sungguh, kebencian dan kemurkaan dari tuhan sudah pasti akan menimpa kamu akibat kedurhakaan dan kekafiranmu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama berhala yang kamu dan nenek moyangmu buat dan namakan sendiri, padahal pemberian nama dengan nama-nama tuhan kepada berhala dan patung-patung itu tidak masuk akal. Begitu juga menjadikan mereka sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan Allah tidak menurunkan keterangan, dalil, dan alasan untuk membenarkan perbuatan itu' setelah nabi hud menjelaskan siksa yang akan menimpa orang yang ingkar, beliau melanjutkan, jika demikian, apabila kamu masih tetap mengikuti ajaran nenek moyangmu, tunggulah azab dan kemarahan Allah sebagaimana yang kamu minta! sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu keputusan Allah. Sesungguhnya kami yakin akan ketentuan Allah, sedang kalian meragukannya, bahkan, tidak meyakininya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penafsiran dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-A’raf ayat 70 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.