Surat Al-An’am Ayat 154

ثُمَّ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ تَمَامًا عَلَى ٱلَّذِىٓ أَحْسَنَ وَتَفْصِيلًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَّعَلَّهُم بِلِقَآءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ

Arab-Latin: ṡumma ātainā mụsal-kitāba tamāman 'alallażī aḥsana wa tafṣīlal likulli syai`iw wa hudaw wa raḥmatal la'allahum biliqā`i rabbihim yu`minụn

Artinya: Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.

« Al-An'am 153Al-An'am 155 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Berkaitan Surat Al-An’am Ayat 154

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 154 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari para mufassir mengenai makna surat Al-An’am ayat 154, antara lain seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian katakanlah (wahai rasul), kepada kaum musyrikin, ”sesungguhnya Allah , Dia lah yang memberi musa kitab taurat sebagai penyempurna nikmatNya bagi orang-orang yang berbuat baik dari para pengikut ajaran agamanya dan untuk menjelaskan segala sesuatu terkait perkara-perkara agama mereka, serta sebagai petunjuk dan panduan menuju jalan yang lurus dan menjadi rahmat bagi mereka. Harapannya, mereka mengimani hari kebangkitan setelah kematian, hisab dan balasan amal perbuatan dan kemudian beramal untuk menyiapkannya. ”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

154. Hai Muhammad, kemudian setelah itu katakanlah, Allah memberitahukan kenikmatan besar yang telah diberikan kepada Bani Israil: Dengan keagungan dan kekuasaan Kami yang sempurna, Kami berikan Taurat kepada Musa sebagai penyempurna karunia dan kenikmatan bagi orang yang telah berbuat baik, dan sebagai penjelasan agama yang dibutuhkan oleh Bani Israil, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi mereka di dunia dan di akhirat, agar mereka mempercayai hari kebangkitan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

154. Setelah memberitahukan hal-hal tersebut di atas, Kami beritahukan bahwa Kami telah memberikan kitab suci Taurat kepada Musa untuk menyempurnakan nikmat yang Kami berikan sebagai balasan atas amal baiknya. Juga untuk menjelaskan segala hal yang dibutuhkannya dalam masalah agama. Dan juga untuk menunjukkan kebenaran serta sebagai wujud kasih sayang-Nya supaya mereka percaya akan perjumpaan dengan Rabb mereka di hari Kiamat. Dengan demikian mereka akan bersiap-siap untuk menyambut hari itu dengan melakukan amal saleh.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

154. ثُمَّ ءَاتَيْنَا مُوسَى الْكِتٰبَ (Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa)
Yakni kemudian Kami memberikan al-kitab kepada Musa sebelum diturunkannya al-qur’an kepada Muhammad.

تَمَامًا عَلَى الَّذِىٓ أَحْسَنَ (untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan)
Yakni Kami sempurnakan kitab itu dalam keadaan yang paling sempurna.
Pendapat lain mengatakan, maknanya adalah penyempurna kenikmatan sebagai balasan atas kebaikan Nabi Musa dengan ketaatannya kepada Allah.

وَتَفْصِيلًا لِّكُلِّ شَىْءٍ (dan untuk menjelaskan segala sesuatu)
Yakni untuk memutuskan segala hukum.


155. وَهٰذَا كِتٰبٌ أَنزَلْنٰهُ مُبَارَكٌ (Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati)
Ayat ini diisyaratkan kepada al-qur’an.
Makna dari (المبارك) yakni memiliki banyak keberkahan, karena ia mengandung berbagai manfaat kedunia andan keagamaan.

وَاتَّقُوا۟ (dan bertakwalah)
Yakni jauhkanlah diri kalian dari menyelisihinya dan mendustakan isinya.

لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (agar kamu diberi rahmat)
Yakni jika kalian menerimanya dan tidak menyelisihinya semoga kalian mendapatkan rahmat Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

154 Kemudian katakanlah: Kami telah memberikan Taurat kepada Musa as sebelum turunnya Al-quran kepada Muhammad saw untuk menyempurnakan nikmat Kami kepada orang yang berbuat kebaikan dan senantiasa berpegang teguh padanya. Dia adalah Musa dan semua orang yang baik perbuatannya. Juga untuk menjelaskan segala sesuatu pada zamannya. Sehingga Taurat dan Al-quran adalah sebagai dasar hujjah kuat dan meyakinkan atas orang-orang musyrik yang telah berkata bahwa: Al-quran bukanlah diturunkan dari Allah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kemudian Kami telah menganugerahkan} memberikan {kepada Musa kitab} Taurat {untuk menyempurnakan (nikmat) kepada orang yang berbuat kebaikan, merincikan} menjelaskan {setiap sesuatu, dan memberi petunjuk dan rahmat agar mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhan mereka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

154. “Kemudian” di sini tidak menunjukan urutan waktu, karena waktu Musa mendahului waktu pembacaan Rasululoh , Muhammad terhadap kitab ini, akan tetapi yang maksud adalah urutan pemberitahuan. Allah memberi tahukan bahwa Dia telah memberi “Al-Kitab kepada Musa,” yaitu Taurat, “ untuk menyempurnakan” nikmatNya dan pelengkap kebaikanNya “kepada orang-orang yang berbuat kebaikan,” dari kalangan umat Musa. Karena Allah telah memberi nikmat terhadap orang-orang yang berbuat baik diantara mereka dengan nikmat-nikmat yang tidak terhitung, dimana salah satu dari kesempurnaanya adalah di turunkannya Taurat kepada mereka, maka sempurnalah nikmat Allah kepada mereka dan mereka wajib mensyukurinya. “dan untuk menjelaskan segala sesuatu,” berupa halal, haram, larangan, perintah, akidah dan lain-lain, yang perinciannya diperlukan oleh mereka, “Dan sebagai petunjuk.” Maksudnya, memberi mereka petunjuk kepada kabaikan dan mengenalkan keburukan kepada mereka dalam perkara-perkara dasar dan cabang. “Dan sebagai rahmat,” dengannya mereka mendapatkan kebahagiaan, rahmat dan kebaikan yang banyak. “Agar mereka,” karena ia meliputi dalil-dalil yang pasti tentang balasan amal dan kebangkitan, Allah mengharuskan mereka beriman pada pertemuan dengan Allah dan bersiap diri karenanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 154-155
Di sini ketika Allah memberitahukan tentang Al-Qur'an dengan firmanNya: (dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia) (Surah Al-An'am: 153) Allah menghubungkannya dengan pujian kepada kitab Taurat dan rasul yang membawanya. Lalu Dia berfirman: (Kemudian Kami memberikan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa) Seringkali Allah menghubungkan antara penyebutan Al-Qur'an dengan Taurat,sebagaimana firmanNya: (Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab) (Surah Al-Ahqaf: 12) dan firman Allah SWT di permulaan firmanNya: (Katakanlah, "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kalian jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kalian perlihatkan (sebagiannya) dan kalian sembunyikan sebagian besarnya) (Surah Al-An'am: 91) dan ayat sesudahnya (Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi. (Surah Al-An'am: 92)
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik: (Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata.”Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu?”) lalu Allah berfirman: (Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu? Mereka dahulu telah berkata, "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang saling membantu" Dan mereka (juga) berkata, "Sesungguhnya kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu”) (Surah Al-Qashash: 48)
Allah SWT juga berfirman seraya memberitahukan tentang jin, bahwa mereka berkata: (Mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran) (Surah Al-Ahqaf: 30)
Firman Allah SWT: (untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan dan untuk menjelaskan segala sesuatu) yaitu Kami memberikan kitab kepadanya yang Kami turunkan dengan lengkap, sempurna, dan mencakup semuanya yang diperlukan di dalam syariatnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan telah Kami tuliskan untuk Musa luh-luh (Taurat) segala sesuatu) (Surah Al-A'raf: 145), dan firman Allah SWT: (kepada orang yang berbuat kebaikan) yaitu sebagai balasan atas kebaikannya dalam beramal, menegakkan perintah Kami, dan taat kepada Kami. Sebagaimana firmanNya: (Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (60)) (Surah Ar-Rahman)
Firman Allah SWT: (dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat) Di dalamnya terdapat pujian kepada kitab yang diturunkan oleh Allah kepadanya (agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka (144) Dan Al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kalian diberi rahmat (145)) di dalamnya terdapat ajakan untuk mengikuti Al-Qur'an yang mana Allah memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk menyukai kitabNya, dan memerintahkan mereka untuk merenunginya, mengamalkannya, dan menyerukan orang lain untuk mengikutinya. Allah juga menyifatinya dengan keberkahan bagi siapa saja yang mengikuti dan mengamalkannya, di dunia dan akhirat


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 154: Di antara umat Nabi Musa ‘alaihis salam, karena sesungguhnya Allah telah memberikan nikmat yang banyak kepada mereka yang berbuat baik, yang di antaranya sekaligus sebagai penyempurnanya adalah kitab Taurat.

Yang dibutuhkan dalam agama, seperti yang halal dan yang haram, perintah dan larangan, ‘Aqidah, dan lainnya.

Yang menunjukkan mereka kepada kebaikan dan mengenalkan mereka keburukan. Baik terkait dengan masalah ushul (dasar-dasar agama) maupun furu’ (cabang)

Di mana dengannya mereka memperoleh kebahagiaan, rahmat dan kebaikan yang banyak.

Bani Israil.

Karena di dalamnya mengandung dalil pasti yang menunjukkan adanya kebangkitan dan pembalasan terhadap amal, di mana hal itu mengharuskan mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhan mereka serta mempersiapkan diri untuk menghadapinya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 154

Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa islam sebagai jalan kebenaran yang harus diikuti bukanlah sesuatu yang baru, tetapi telah dibawa oleh para nabi terdahulu, antara lain adalah nabi musa. Kemudian kami telah memberikan kepada nabi musa kitab taurat sebagai anugerah dari Allah. Manusia tanpa wahyu pasti akan sesat karena mereka akan memilih jalan sendiri-sendiri atas dasar kepentingan masing-masing. Pemberian kitab suci itu adalah untuk menyempurnakan nikmat kami kepada orang yang berbuat kebaikan karena ketaatannya kepada Allah dalam menyampaikan pesan-pesan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik karena Allah akan diberi tambahan nikmat-Nya untuk menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh kaumnya, baik urusan agama maupun urusan dunia. Dan juga sebagai petunjuk ke jalan yang benar dan sebagai rahmat bagi mereka yang mengamalkannya agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan tuhannya untuk mendapatkan balasan dari semua amal yang dilakukan di dunia. Keimanan terhadap hari akhir menjadikan manusia lebih berhati-hati dalam bertindak dan banyak melakukan amal saleh. Ayat ini menjelaskan peranan Al-Qur'an bagi manusia. Dan ini adalah kitab Al-Qur'an yang kami turunkan melalui malaikat jibril dengan penuh berkah, yakni segala macam kebaikan, baik lahir maupun batin, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Ikutilah apa yang ada di dalamnya, amalkanlah isinya, dan bertakwalah, jagalah dirimu dari api neraka, waspadalah, dan taatilah ketentuan yang ada di dalam kitab itu. Itu semua agar kamu mendapat rahmat kasih sayang dari Allah. Orang yang diberi kasih sayang dari Allah akan men-dapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir terkait makna dan arti surat Al-An’am ayat 154 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Support kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Cukup Banyak Dikunjungi

Ada ratusan materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Fajr, Al-Insyirah 5-6, Luqman 14, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 153, Al-Maidah. Termasuk Al-Balad, Al-‘Adiyat, Ar-Ra’d 11, Al-An’am, Ali Imran 190-191, Al-Baqarah 185.

  1. Al-Fajr
  2. Al-Insyirah 5-6
  3. Luqman 14
  4. Juz al-Qur’an
  5. Al-Baqarah 153
  6. Al-Maidah
  7. Al-Balad
  8. Al-‘Adiyat
  9. Ar-Ra’d 11
  10. Al-An’am
  11. Ali Imran 190-191
  12. Al-Baqarah 185

Pencarian: hadits pernikahan bahasa arab, surat yasin artinya, al fathir 37, awal al baqarah ayat 5, surat al isra ayat 27 latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.