Surat Al-An’am Ayat 94

وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَٰدَىٰ كَمَا خَلَقْنَٰكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُم مَّا خَوَّلْنَٰكُمْ وَرَآءَ ظُهُورِكُمْ ۖ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَآءَكُمُ ٱلَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَٰٓؤُا۟ ۚ لَقَد تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنكُم مَّا كُنتُمْ تَزْعُمُونَ

Arab-Latin: Wa laqad ji`tumụnā furādā kamā khalaqnākum awwala marratiw wa taraktum mā khawwalnākum warā`a ẓuhụrikum, wa mā narā ma'akum syufa'ā`akumullażīna za'amtum annahum fīkum syurakā`, laqat taqaṭṭa'a bainakum wa ḍalla 'angkum mā kuntum taz'umụn

Artinya: Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).

« Al-An'am 93Al-An'am 95 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Berkaitan Surat Al-An’am Ayat 94

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 94 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah berharga dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu berkaitan isi surat Al-An’am ayat 94, misalnya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sunguh kalian kelak akan datang kepada kami sendiri-sendiri untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasanya, sebagai mana dahulu kami ciptakan di dunia pertama kali dalam keadaan tanpa alas kaki dan telanjang. Dan kalian tinggalkan di belakang kalian apa yang dahulu kami kuasakan kepada kalian dari apa yang kalian bangga-banggakan berupa kekayaan di dunia. Dan kami tidaklah melihat beserta kalian di akhirat berhala-berhala yang dahulu kalian yakini bahwa mereka bapat memberikan syafa’at bagi kalian dan kalian klaim menjadi sekutu-sekutu Allah dalam ibadah. Sesunguhnya telah sirna hubungan yang kalian jalin antara kalian di dunia , dan hilanglah dari apa yang kalian klaim bahwa sesembahan-sesembahan kalian merupakan sekutu Allah dalam perkara peribadahan dan menjadi tampak jelas bahwa kalian telah merugi bagi diri kalian, keluarga dan harta benda kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

94. kalian telah datang kepada Kami pada hari kiamat untuk menjalani hisab satu persatu, sebagaimana kalian Kami ciptakan di dunia pertama kali, yaitu dalam keadaan tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan belum dikhitan; dan kalian sama sekali tidak memiliki harta, keturunan, atau pengikut, karena itu semua telah kalian tinggalkan di dunia; dan kami tidak melihat berhala-berhala yang kalian jadikan sebagai tuhan itu bersama kalian, padahal kalian mengatakan bahwa mereka adalah pemberi syafaat di sisi Allah bagi kalian pada hari kiamat.

Pada hari ini telah terputus dalam hubungan dan terpecah belah golongan kalian. Apa yang kalian akui dan percayai dahulu merupakan kedustaan kalian sehingga pada hari ini telah jelas bahwa Kalian adalah orang-orang yang merugi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

94. Dan pada hari kebangkitan kelak akan dikatakan kepada mereka, “Kalian telah datang kepada Kami hari ini sendiri-sendiri, tanpa kekayaan dan jabatan, sebagaimana Kami menciptakan kalian pertama kali, tanpa alas kaki, tanpa pakaian, dan tidak berkhitan. Dan kalian terpaksa meninggalkan apa yang telah Kami berikan kepada kalian di dunia. Dan hari ini Kami tidak melihat kalian bersama berhala-berhala yang dahulu kalian anggap dapat menolong kalian dan kalian anggap sebagai sekutu-sekutu Allah yang berhak disembah. Hubungan kalian benar-benar terputus. Dan kalian telah kehilangan anggapan kalian bahwa mereka dapat menolong kalian dan mereka adalah sekutu-sekutu Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

94. وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرٰدَىٰ (Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri)
Yakni satu persatu. Setiap orang terpisah dari keluarga, harta, penolong, dan apa yang mereka sembah selain Allah; ia tidak mendapat manfaat sedikitpun dari mereka.

كَمَا خَلَقْنٰكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ (sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya)
Yakni sebagaimana keadaan kalian ketika baru keluar dari perut ibu kalian, telanjang dan belum disunat.

وَتَرَكْتُم مَّا خَوَّلْنٰكُمْ (dan kamu tinggalkan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu)
Yakni yang Kami berikan kepada kalian.
Makna (الخول) adalah kenikmatan dunia yang diberikan Allah kepada manusia, namun tidak mereka bawa atau manfaatkan sedikitpun.

وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَآءَكُمُ (dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at)
Yakni dari orang-orang yang kalian sembah dan yang kalian katakan dalam hal ini: “kami tidak menyembah mereka kecuali agar dapat mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya”. Dan kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Allah yang berhak untuk diibadahi sebagaimana Allah berhak untuk diibadahi.

لَقَد تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنكُم مَّا كُنتُمْ تَزْعُمُونَ (Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap)
Yakni putuslah hubungan antara kalian dengan sekutu-sekutu tersebut.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

94 Dikatakan kepada mereka di akhirat: sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri untuk dihisab sebagaimana kamu Kami ciptakan pada awal mula kali saat kalian lahir telanjang. Kamu tinggalkan dunia berupa harta dan lainnya. Kami tidak melihat pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu itu ,menyertaimu. Sungguh telah terputuslah pertalian di antara kalian, yaitu kalian dengan sesembahan kalian. Telah lenyap dan pergi sesembahan berhala yang dahulu kalian anggap sebagai sekutu Allah.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sungguh kalian benar-benar datang kepada Kami sendiri-sendiri} sendiri-sendiri {sebagaimana Kami menciptakan kalian pada mulanya. Kalian sudah meninggalkan apa yang Kmi berikan} Kami berikan {di belakang} di belakang punggung kalian. Kami tidak melihat bersama kalian para pemberi syafaat kalian yang kalian anggap sebagai sekutu-sekutu(Ku). Sungguh telah terputus antara kalian}telah putus hubungan antara kalian {dan telah lenyap} telah hilang {dari kalian apa yang dahulu kalian sangka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

94. Ini adalah keadaan mereka di alam Barzakh. Adapun pada Hari Kiamat, maka mereka menghadirinya dalam keadaan tidak membawa apa-apa, sendiri-sendiri tanpa keluarga, tanpa harta, tanpa anak, tanpa tentara dan penolong sebagaimana keadaannya saat pertama kali diciptakan oleh Allah, ia telanjang dari setelah itu dengan sebab-sebabnya, dan pada hari itu segala perkara yang berhubungan dengan hamba di dunia terputus kecuali amal baik dan amal buruk yang menjadi bahan rumah akhirat yang tumbuh darinya. Kebaikan, keburukan, kebahagiaan, kesedihan, azab dan nikmatnya adalah berdasarkan amal.
Maka Amal-lah yang bermanfaat atau bermudarat, menyedihkan atau membahagiakan, sedang selain itu berupa keluarga, anak, harta dan penolong, maka semua itu adalah faktor luar, dan semua itu tidak termasuk kriteria. Oleh karena itu Allah berfirman, “Dan sungguh kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana Kami menciptakanmu pada mulanya, dan kamu tinggalkan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu,” yakni, yang Kami berikan sebagai nikmat kepadamu, “di belakangmu,” karena ia tidak berguna apa pun untukmu. “Dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu.”
Orang-orang musyrik menyekutukan Allah, mereka menyembah para malaikat, para Nabi, orang-orang shalih, dan lain-lain bersamaNya, padahal mereka semua adalah milik Allah, akan tetapi mereka memberikan bagian dari diri mereka kepada makhluk-makhluk ini dan melakukan kesyirikan dalam beribadah. Ini adalah klaim batil dan kezhaliman dari mereka, karena semuanya adalah hamba Allah, Allah adalah Maharaja yang berhak mereka sembah. Kesyirikan mereka dalam ibadah dengan memberikannya kepada para hamba adalah mengangkat mereka menduduki posisi pencipta dan pemilik. Maka pada Hari Kiamat mereka dicela dan dikatakan kepada mereka ucapan ini, “Dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu TUhan di antara kamu, sungguh terputuslah pertalian antara kamu.” Maksudnya, terputuslah hubungan dan ikatan antara kamu dengan sekutu-sekutumu dalam bentuk syafaat dan lain-lain. Ia tidak bermanfaat dan tidak berguna apa pun. “Dan telah lenyap darimu sesuatu yang dahulu kamu berdusta dengannya (di dunia),” berupa keuntungan, keamanan, kebahagiaan, dan keselamatan yang dihiasi dan dijadikan indah oleh setan dalam hatimu, dan lisanmu mengucapkan itu. Kamu terkecoh dengan klaim batil yang tidak ada hakikatnya pada waktu terbuktinya lawan dari klaimmu, dan ternyata kamu adalah orang yang merugi pada diri, harta, dan jiwamu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 93-94
Firman Allah SWT: (Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah) yaitu tidak ada satu orang pun yang lebih zalim daripada orang yang membuat mendustakan Allah, lalu dia menjadikan bagiNya, sekutu-sekutu atau anak, atau menganggap bahwa dirinya telah diutus oleh Allah kepada manusia, Oleh karena itu Allah berfirman: (atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepada saya, "padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya)
(dan orang yang berkata, "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah") yaitu orang yang mengaku bahwa dia menandingi wahyu yang datang dari sisi Allah dengan perkataan yang dia buat-buat, sebagaimana firman Allah: (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini). Kalau kami menghendaki, niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini” (31)) (Surah Al-Anfal).
Firman Allah SWT: (sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut) yaitu dalam sakaratul maut, kesakitan dan penderitaannya (sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya) yaitu memukulinya sebagaimana firmanNya: (Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku) (Surah Al-Maidah: 28) dan (dan niscaya mereka melepaskan tangan dan lidah mereka kepada kalian dengan menyakiti (kalian)) (Surah Al-Mumtahanah: 2) Adh-Dhahhak dan Abu Shalih berkata bahwa ayat (memukul dengan tangannya) yaitu dengan siksaan. Sebagaimana firmanNya: (Kalau kamu melihat ketika para malaikat itu mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka) (Surah Al-Anfal) Oleh karena itu Allah berfirman: (sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya) yaitu dengan memukul mereka sampai jiwa mereka keluar dari jasadnya. Oleh karena itu para malaikat berkata kepada mereka: ("Keluarkanlah nyawa kalian”)
Hal itu bahwa orang kafir ketika dihadiri oleh kematian, para malaikat datang kepadanya dengan azab, ssiksaan, belenggu, rantai, api, air mendidih dan murka dari Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Lalu ruhnya terpisah-pisah dalam tubuhnya, membangkang, dan tidak mau keluar. Maka para malaikat memukulinya sampai ruh mereka keluar dari jasadnya seraya berkata: (Keluarkanlah nyawa kalian! Di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kalian selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar) yaitu pada hari ini kalian dihinakan dengan sehinanya, sebagaimana kalian telah mendustakan Allah, dan kalian enggan mengikuti ayat-ayatNya, dan tidak mau taat kepada rasul-rasulNya
Firman Allah: (Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kalian Kami ciptakan pada mulanya) yaitu dikatakan kepada mereka pada hari mereka dikembalikan, Sebagaimana Allah berfirman: (Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kalian datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kalian pada yang pertama kali) (Surah Al-Kahfi: 48) yaitu sebagaimana Kami memulai penciptaan kalian, maka Kami mengembalikan kalian, namun kalian mengingkarinya dan menjauhinya, maka inilah hari kebangkitan.
Firman Allah SWT: (dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian) yaitu kenikmatan dan harta yang kalian pelihara di dunia, kalian tinggalkan.Disebutkan dalam
hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Anak Adam berkata, "Hartaku-hartaku!" Padahal tiada yang engkau miliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan, lalu engkau habiskan; atau apa yang engkau pakai, lalu engkau lapukkan; atau apa yang engkau sedekahkan, lalu engkau kekalkan, sedangkan selain dari itu semuanya pergi dan ditinggalkan untuk orang lain”
Firman Allah SWT: (dan Kami tidak melihat besertamu pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian) kecaman dan celaan terhadap mereka, atas apa yang mereka lakukan di dunia dengan menjadikan tandingan-tandingan dan berhala-berhala sebagai tuhan, dengan menduga bahwa semua itu memberi manfaat bagi kehidupan dan waktu kembali mereka, jika mereka menganggap bahwa hari kembali itu ada. Jika hari kiamat datang, maka terputuslah dari mereka sebab-sebab itu, lenyaplah kesesatan, dan hilanglah apa yang mereka buat-buat, lalu Tuhan menyeru mereka di hadapan semua makhluk: ("Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu katakan?") (Surah Al-Qashash: 62) dan dikatakan kepada mereka ("Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya) (92) selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?"(93)) (Surah Asy-Syu’ara’) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (dan Kami tiada melihat beserta kalian pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian) yaitu menyembah mereka, dan dalam diri kalian ada bagian bahwa mereka itu layak untuk kalian sembah.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian) Dibaca dengan rafa' yaitu mencakup kalian semua, dan dibaca nashab maknanya yaitu “terputuslah semua sebab-sebab dan hubungan antara kalian (dan telah lenyap dari kalian) yaitu lenyap dari kalian (apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah)) harapan kepaada berhala dan sekutu-sekutu itu. Sebagaimana firman Allah SWT: ((Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya dan mereka melihat siksa, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (166) Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesatan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka (167)) (Surah Al-Baqarah) dan (Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya (101)) (Surah Al-Mu’minun)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 94: Akan dikatakan kepada mereka saat mereka dibangkitkan.

Tanpa membawa anak, istri dan harta selain amalan.

Dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan belum dikhitan.

Berupa harta.

Kata-kata ini diucapkan sebagai sindiran terhadap mereka.

Seperti patung, berhala, malaikat, para nabi dan para wali yang mereka anggap sebagai sekutu bagi Allah.

Berupa keberuntungan, keamanan serta kebahagiaan yang disangka akan mereka peroleh.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 94

Setelah menjelaskan keadaan para pendurhaka ketika menghadapi tekanan sakratulmaut, ayat ini menjelaskan tentang keadaan mereka setelah roh terpisah dari jasad mereka. Dan kamu, setelah dicabut rohmu dan sekian lama menunggu di alam barzakh, akan benar-benar datang sendiri-sendiri kepada kami sebagaimana kami ciptakan kamu pada mulanya, yakni ketika lahir ke dunia, dan apa yang telah kami karuniakan kepadamu seperti harta benda, anak, kerabat, dan lainnya, kamu tinggalkan di belakangmu di dunia. Kami tidak melihat pemberi syafaat, yakni pertolongan, besertamu yang dulu kamu sembah dan yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu bagi Allah. Sungguh, telah terputuslah semua pertalian antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka sebagai sekutu Allah. Setelah menguraikan aneka argumentasi keesaan Allah dalam ayat sebelumnya, ayat berikut ini menjelaskan kembali bukti keesaan Allah melalui argumen yang berbeda. Sungguh, Allah yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan, padi-padian, dan biji kurma serta buah-buahan lainnya. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah bukti kekuasaan Allah, maka mengapa kamu masih berpaling'


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 94 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dikunjungi

Ada ratusan materi yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Maidah, Juz al-Qur’an, Al-‘Adiyat, Al-Baqarah 185, Al-Insyirah 5-6, Al-An’am. Juga Al-Fajr, Ar-Ra’d 11, Ali Imran 190-191, Al-Balad, Luqman 14, Al-Baqarah 153.

  1. Al-Maidah
  2. Juz al-Qur’an
  3. Al-‘Adiyat
  4. Al-Baqarah 185
  5. Al-Insyirah 5-6
  6. Al-An’am
  7. Al-Fajr
  8. Ar-Ra’d 11
  9. Ali Imran 190-191
  10. Al-Balad
  11. Luqman 14
  12. Al-Baqarah 153

Pencarian: surah al imran beserta artinya, surat al mudatsir 1-7, latin surat al baqarah ayat 285, an nisa ayat 102, as sajdah ayat 11

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.