Surat Al-An’am Ayat 84
وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ ۚ كُلًّا هَدَيْنَا ۚ وَنُوحًا هَدَيْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَمِن ذُرِّيَّتِهِۦ دَاوُۥدَ وَسُلَيْمَٰنَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Arab-Latin: Wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụb, kullan hadainā wa nụḥan hadainā ming qablu wa min żurriyyatihī dāwụda wa sulaimāna wa ayyụba wa yụsufa wa mụsā wa hārụn, wa każālika najzil-muḥsinīn
Artinya: Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 84
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 84 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan pelbagai penjabaran dari kalangan ulama tafsir terkait makna surat Al-An’am ayat 84, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan kami menganugerahi Ibrahim karunia dengan memberikan kepadanya putra yang bernama ishaq dan cucu bernama ya’qub, dan sungguh kami telah memberikan taufik kepada mereka berdua untuk meniti jalan yang lurus. Demikian juga sebelumnya kami telah memberikan taufik menuju kebenaran kepada Nuh, (sebelum Ibrahim, ishaq, dan ya’qub). Demikian juga kami telah memberikan taufik menuju kebenaran bagi keturunan Nuh, yaitu dawud, sulaiman, Ayyub, yusuf, muusa, dan harun . Sebagaimana kami telah memberikan balasan baik bagi para nabi itu atas perbuatan-perbuatan baik mereka, kami pun akan memberikan balasan baik pula bagi setiap orang yang berbuat baik.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
84. Setelah Allah memberi Nabi Ibrahim kemenangan atas musuh-musuhnya, kemudian Allah mengingatkannya kenikmatan lain, yaitu mengaruniai Ishak dan Yakub. Allah telah memberi mereka semua hidayah, mulai dari kakek, anak, dan cucu; Allah menjadikan mereka semua nabi-nabi yang penuh kebaikan dan senantiasa menyeru kepada Allah.
Sebelum itu Allah telah memberi hidayah kepada Nabi Nuh, dan menjadikan keturunan Nabi Ibrahim sebagai nabi-nabi dan rasul-rasul; mereka adalah Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan Harun; mereka semua adalah orang-orang yang senantiasa berbuat baik sehingga Allah membalas mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Mereka memiliki kenabian dan kerasulan, dan kerajaan serta kekuasaan. Allah telah menjadikan Daud dan Sulaiman sebagai nabi sekaligus raja, sehingga mereka berdua memiliki kekuatan dan kekuasaan yang luas.
Adapun Ayub, dahulu adalah seorang pemimpin kemudian mendapat banyak cobaan, san dia memiliki kesabaran dan kenabian.
Dan Yusuf dahulu adalah seorang menteri, dia juga banyak mendapat cobaan namun tetap bersabar, maka Allah mengaruniakan kepadanya kekuasaan di samping kenabiannya.
Adapun Musa dan Harun telah Allah karuniakan kepada mereka kenabian, dan dahulu Mereka berdua adalah hakim yang memiliki banyak pengikut.
al-Qur'an menyebut mereka semuanya sesuai urutan ketinggian derajat mereka dalam agama; yang paling baik dari mereka adalah musa dan Harun kemudian Ayub dan Yusuf, dan kemudian Daud dan Sulaiman.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
84. Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim putranya, Ishāq dan cucunya, Ya’qūb. Dan keduanya Kami bimbing ke jalan yang lurus. Sebelum itu Kami telah membimbing Nuh (ke jalan yang lurus). Dan Kami pun telah membimbing sebagian dari keturunan Nuh, Daud beserta putranya yaitu Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa beserta saudaranya yaitu Harun -‘Alaihimussalām- ke jalan yang benar. Dan balasan seperti yang Kami berikan kepada para nabi sebagai imbalan atas kebaikan mereka itu pun akan Kami berikan kepada orang-orang yang berbuat baik dari golongan lain sebagai imbalan atas kebaikan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
84. وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحٰقَ (Dan Kami telah menganugerahkan Ishak)
Yakni seorang anak sebagai anugrah dari Kami, Kami juga anugerahkan kepadanya Ya’kub sebagai anak dari Ishaq.
كُلًّا هَدَيْنَا ۚ (Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk)
Yakni Kami telah menjadikan keduanya sebagai nabi.
وَمِن ذُرِّيَّتِهِۦ (dan kepada sebahagian dari keturunannya)
Yakni keturunan Nabi Nuh, kerena Nabi Yunus dan Luth tidak termasuk keturunan Nabi Ibrahim, akan tetapi Nabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim.
دَاوُۥدَ وَسُلَيْمٰنَ (yaitu Daud, Sulaiman)
Allah memasukkan pemberian petunjuk kepada para nabi tersebut termasuk kedalam nikmat-nikmat yang diberikan kepada Nabi Ibrahim, karena kemuliaan anak cucu merupakan kemuliaan bagi para pendahulunya.
وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِينَ (Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik)
Yakni sebagaimana Kami membalas para nabi tersebut yang telah berbuat baik dalam amalan mereka dengan jihad, dakwah, dan sabar, maka begitu pula Kami akan membalas setiap orang yang berbuat baik.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
84 Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’qub bin Ishak kepada Ibrahim. Kepada masing-masing keduanya telah Kami beri petunjuk kepada kebenaran serta Kami jadikan keduanya sebagai Nabi. Serta kepada Nuh sebelum itu juga telah Kami beri petunjuk, Kami jadikan Nuh sebagai Rasul pertama untuk manusia. Kami jadikan keturunan Nuh sebagai Nabi, yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Itu adalah jumlah keturunan yang baik dari Ibrahim, sebab kemuliaan anak bersambung kepada kemuliaan para leluhurnya. Sebagaimana Kami beri balasan [ara Nabi yang telah berbuat kebaikan dengan berjuang dan berdakwah, maka Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan petunjuk agama dan menuntun manusia.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami telah menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya‘qub. Masing-masing mereka telah Kami beri petunjuk. Sebelumnya Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh. dan sebagian dari keturunannya} dari keturunan Nuh AS {yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Ketika Allah menyebutkan hamba dan KhalilNya, Ibrahim dan menyebutkan nikmatNya kepadanya dalam bentuk ilmu, dakwah, dan kesabaran, maka Allah menyebutkan anugerahnya kepadanya berupa anak keturunan yang shalih dan baik, dan bahwa Allah menjadikan makhluk tersuci dari keturunannya. Alangkah utama dan mulianya dia, yang tidak ada contoh semisal yang membandinginya. Dia berfirman,
84. “Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya’qub kepadanya.” Ya’qub adalah putra Ishaq. Ya’qub digelari Israil, bapak beberapa suku bangsa yang mana Allah mengutamakannya di alam dunia. “Kepada keduanya masing-masing,” Kami telah memberinya petunjuk ke jalan yang lurus pada ilmu dan amalnya. “Dan kepada Nuh,” Kami juga memberinya petunjuk “sebelum itu (juga).” Dan hidayahnya termasuk bentuk hidayah tertinggi yang bersifat khusus yang hanya didapatkan oleh beberapa orang di alam ini, dan mereka adalah ulul azmi yang berasal dari para Rasul yang mana salah satunya adalah dia. “Dan kepada sebagian dari keturunannya.” Ada kemungkinan kata gantinya adalah kembali kepada Nuh, karena dialah yang disebut paling dekat, karena Allah menyebutkan Luth bersama yang lain, dan ia termasuk keturunan Nuh, bukan Ibrahim, karena dia adalah keponakannya. Ada kemungkinan juga kata gantinya kembali kepada Ibrahim karena konteks ayat ini tentang pujian dan sanjungan kepadanya, dan Luth walaupun dia bukan termasuk keturunannya, tetapi dia termasuk yang beriman berkat dirinya, maka keutamaan dan keunggulan Ibrahim al-Khalil lebih tinggi daripada sekedar sebagai anaknya. “Yaitiu Dawud, Sulaiman” bin Dawud. “Dan Ayyub dan Yusuf” bin Ya’qub. “Dan Musa dan Harun.” Keduanya adalah putra Imran. “Demikianlah,” sebagaimana Kami menjadikan anak keturunan Ibrahim sebagai orang-orang yang baik karena dia telah beribadah kepada Tuhannya dengan baik dan memberi manfaat kepada makhluk dengan baik. Begitu pula “Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,” dengan menjadikan nama yang baik dan keturunan yang shalih untuk mereka sesuai dengan kebaikan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 84-90
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia mengaruniakan kepada nabi Ibrahim nabi Ishaq, setelah dia mencapai usia lanjut. Dia dan istrinya Sarah telah putus asa untuk mendapatkan seorang anak. Lalu malaikat datang kepadanya dan mereka pergi ke kaum nabi Luth. Lalu mereka menyampaikan berita gembira tentang nabi Ishaq Lalu istrinya terkejut dengan hal itu dan berkata: ("Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.” (72) Para malaikat itu berkata,”tApakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya. dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (73)) (Surah Hud) Lalu para malaikat itu menyampaikan berita gembira tentang kenabiannya, dan bahwa dia mempunyai keturunan, Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh (112)) (Surah Ash-Shaffat)
Ini lebih sempurna dalam hal pemberian berita gembira dan lebih besar dalam hal nikmat. Allah berfirman: (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq, Ya'qub (Surah Hud) yaitu dilahirkan seorang seorang cucu dalam keadaan kalian masih hidup, sehingga hatimu menjadi senang dengan itu, sebagaimana senang dengan kelahirannya. Sesungguhnya kebahagiaan mendapatkan cucu itu sangat besar, karena kelangsungan keturunannya. dan karena seorang yang sudah sangat tua tidak akan dapat melahirkan anak karena sudah lemah. Lalu datanglah kabar gembira dengan lahirnya seorang anak dan cucu dengan nama Ya'qub yang berasal dari kata cucu atau keturunan. Hal ini merupakan imbalan bagi nabi Ibrahim, ketika dia menarik diri dan meninggalkan kaumnya lalu berhijrah dari negeri mereka menuju ke tempat yang jauh untuk beribadah kepada Allah SWT. Lalu Allah mengganti kaum dan masyarakatnya itu dengan memberikan anak-anak yang shalih dari tulang sulbinya yang berpegang teguh pada agamanya, agar hatinya senang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya'qub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi (49)) (Surah Maryam)
dan di sini Allah berfirman: (Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk)
Firman Allah: (dan kepada Nuh. sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk) yaitu sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada nabi Nuh, sebagaimana Kami telah memberi petunjuk kepada nabi Ibrahim. Kami juga menganugerahkan kepadanya keturunan yang shalih. Masing-masing dari keduanya mempunyai keistimewaan sendiri yang agung. Adapun nabi Nuh, maka sesungguhnya Allah ketika menenggelamkan semua penduduk bumi kecuali orang-orang yang beriman kepadanya, yaitu orang-orang yang menemaninya di bahtera. Allah menjadikan keturunannya sebagai orang-orang yang tersisa. Semua manusia itu merupakan keturunannya. Adapun nabi Ibrahim, Allah tidak mengutus seorang nabi pun sesudahnya melainkan dari keturunannya, sebagaimana firmanNya: (dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab) (Surah Al-Hadid: 26) dan (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab) (Surah Al-Hadid: 26) serta (Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis (58)) (Surah Maryam)
Firman Allah dalam ayat ini: (dan dari keturunannya) yaitu Kami memberi petunjuk kepada sebagian dari keturunannya (yaitu Daud dan Sulaiman) dhamir pada ayat itu kembali kepada nabi Nuh karena itu adalah kata yang paling dekat di antara kata-kata yang disebutkan yang tampak. Pendapat itulah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah SWT: (dan Kami lebihkan (pula) derajat sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka) Dia menyebutkan asal-usul dan cabang-cabang keturunan mereka, serta orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka serta bahwa petunjuk dan pilihan mencakup mereka semuanya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami telah memilih mereka, dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus) Kemudian Allah berfirman: (Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya) yaitu hal itu karena taufik dan petunjuk dari Allah kepada mereka (Seandainya mereka mempersekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan) peringatan keras dan hukuman yang berat bagi perbuatan syirik, dan dosa besar bagi oerang yang melakukannya, sebagaimana firman Allah: (Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelum kamu, "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalanmu.”) (Surah Az-Zumar: 65) Ini merupakan syarat, dan syarat itu belum tentu pasti terjadi; sebagaimana firmanNya: (Katakanlah "Jika benar Tuhan yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (memuliakan anak itu)" (81)) (Surah Az-Zukhruf), (Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya) (17)) (Surah Al-Anbiya’) dan (Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya Mahasuci Allah Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan (4)) (Surah Az-Zumar)
Firman Allah: (Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka kitab, hikmat, dan kenabian) yaitu Kami memberikan nikmat kepada mereka dengan itu sebagai rahmat bagi hamba-hamba Kami dengan adanya mereka, dan kelembutan Kami kepada semua makhluk (Jika ingkar terhadapnya) yaitu dengan kenabian. Bisa juga bahwa dhamir itu kembali kepada tiga hal itu, yaitu Kitab, hikmah, dan kenabian. Firman Allah: (orang-orang itu) yaitu penduduk Makkah. Itu adalah pendapat Ibnu Abbas, Sa'id bin Al-Musayyib, Adh-Dhahhak, Qatadah, As-Suddi dan lainnya. (maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya) yaitu jika nikmat ini diingkari oleh orang-orang dari kaum Quraisy dan lainnya dari penduduk bumi, baik Arab maupun non Arab, baik orang yang beragama maupun Ahli Kitab, maka sungguh Kami menyerahkannya kepada kaum lain yaitu kaum Muhajirin, kaum Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari kiamat.
(yang sekali-kali mereka tidak akan mengingkarinya) yaitu mereka tidak mengingkarinya sedikitpun dan tidak menolak satu huruf pun darinya, bahkan mereka beriman kepada semuanya, baik ayat muhkamat maupun ayat mutasyabihat. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka dengan karunia, kemurahan, dan kebaikanNya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya berbicara kepada hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW (Mereka itulah) yaitu para nabi yang disebutkan serta orang-orang yang disebutkan bersama mereka dari orang tua, keturunan dan saudara-saudara dan yang serupa dengan mereka (Orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah) yaitu Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, bukan selain mereka (maka ikutilah petunjuk mereka) yaitu ikutilah mereka. Jika hal itu diperintahkan kepada Rasulallah SAW, maka umatnya mengikut beliau dalam semua yang disyariatkan dan diperintahkan kepada mereka.
Firman Allah: (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam menyampaikannya (Al-Qur'an))
yaitu aku tidak meminta suatu upah kepada kalian dalam menyampaikan Al-Qur’an ini. Dan aku tidak menginginkan sesuatu apapun dari kalian. (Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat)
yaitu dengan Al-Qur’an mereka merenung dan mendapat petunjuk dari kebutaan dan kesesatan menuju petunjuk dan dari kekafiran menuju kepada keimanan
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 84: Setelah Allah menyebutkan tentang hamba-Nya dan kekasih-Nya, yaitu Nabi Ibrahim 'alaihis salam, serta karunia-Nya kepadanya berupa ilmu, dakwah dan sabar, Allah menyebutkan pemberian-Nya kepada Ibrahim sebagai pemuliaan terhadapnya dari-Nya berupa keturunan yang saleh.
Ya'qub putera Ishak, ia disebut juga Israil.
Ke jalan yang lurus.
Nuh atau Ibrahim.
Putera Dawud.
Putera Ya'qub.
Musa dan Harun adalah kedua putera Imran.
Karena mereka telah berbuat ihsan dalam beribadah kepada Tuhannya dan dalam memberi manfaat kepada orang lain. Allah sebut nama baik mereka, memberi mereka keturunan yang saleh, meninggikan derajat mereka dan akan memasukkan mereka ke surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 84
Di samping anugerah berupa hujah seperti dijelaskan kelompok ayat di atas, anugerah lain yang diberikan kepada nabi ibrahim adalah diberikannya putra dan keturunan yang menjadi utusan Allah. Dan kami telah menganugerahkan ishak putra ibrahim bersama sarah, dan yakub putra ishak kepadanya. Kepada masing-masing telah kami beri petunjuk, yakni tugas kerasulan untuk membimbing manusia ke jalan tauhid. Dan sebelum itu kami telah memberi petunjuk kepada nuh yang merupakan salah seorang leluhur nabi ibrahim, dan kepada sebagian dari keturunannya, yakni keturunan ibrahim, yaitu dawud dan sulaiman yang memegang kekuasaan pada masanya, ayyub yang tabah, yusuf yang menerima amanah kekuasaan serta menggunakan kekuasaannya untuk menyejahterakan masyarakat, dan musa, dan harun yang berhasil mengalahkan penguasa yang zalim. Dan demikianlah kami memberi balasan yang sempurna kepada orang-orang yang berbuat baik dengan sungguh-sungguh. Dan juga zakaria, yahya, yang menjadi korban kekejaman penguasa yang zalim ketika berdakwah, demikian juga isa, dan ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh dan berusaha untuk mengajak kaumnya masing-masing untuk menjadi saleh. Dan demikian juga ismail putra ibrahim bersama hajar yang dikenal sangat tabah, juga alyasa' yang sangat santun dalam membimbing kaumnya, yunus yang mendapat cobaan tinggal di perut ikan, dan lut yang merupakan anak saudara nabi ibrahim. Masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat lain pada masanya. Ayat ini menyebut 18 dari 25 nabi yang wajib diimani kenabian mereka. Tujuh sisanya disebut pada ayat lain, yaitu nabi adam, nabi idris, nabi hud, nabi syuaib, nabi saleh, nabi zulkifli, dan nabi Muhammad
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penjelasan dari berbagai mufassirin mengenai isi dan arti surat Al-An’am ayat 84 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.