Surat Al-An’am Ayat 52

وَلَا تَطْرُدِ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Wa lā taṭrudillażīna yad'ụna rabbahum bil-gadāti wal-'asyiyyi yurīdụna waj-hah, mā 'alaika min ḥisābihim min syai`iw wa mā min ḥisābika 'alaihim min syai`in fa taṭrudahum fa takụna minaẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).

« Al-An'am 51Al-An'am 53 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-An’am Ayat 52

Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Ditemukan beraneka penafsiran dari beragam pakar tafsir mengenai isi surat Al-An’am ayat 52, sebagiannya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan janganlah engkau (wahai nabi), menjauhka dari majelismu orang-orang islam lemah yang menyembah tuhan mereka di pagi dan di petang hari, sedang mereka itu mengharapkan dengan amal-amal shalih yang mereka perbuat wajah Allah. Engkau tidak terkena tanggung jawab sedikitpun atas perbuatan-perbuatan orang-orang faqir itu. Allah lah yang memintai pertanggungjawaban kepada mereka. Dan merekapun tiadk memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu. Maka jika engkau mengusir mereka, niscaya engkau termasuk orang-orang yang melampaui batas rambu-rambu Allah yang meletakan sesuatu tidak pada tempatnya yang tepat.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

52. Allah membantah orang-orang musyrik yang meminta Rasulullah untuk mengusir para sahabat yang lemah dan miskin, dengan melarangnya melakukan permintaan mereka.

Hal ini karena para sahabat itu adalah orang-orang yang senantiasa ikhlas beribadah kepada Allah di pagi dan petang hari tanpa mengharap balasan dari siapapun kecuali Allah; maka mengapa kamu akan mengusir mereka? Kamu tidak bertanggungjawab memikul kesalahan-kesalahan mereka, tidak pula dibebani menanggung rezeki mereka; dan merekapun tidak bertanggung jawab akan hal itu terhadapmu; maka jika kamu mengusir mereka maka kamu termasuk orang-orang yang melanggar hukum Allah dan syariat-Nya. Dan Rasulullah tidak akan menjadi bagian dari orang-orang yang zalim.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

52. Janganlah kamu -wahai Rasul- menjauhkan dari majelismu orang-orang miskin dari kalangan muslimin yang senantiasa beribadah kepada Allah di waktu pagi dan petang hari secara ikhlas. Janganlah kamu mengusir mereka karena kamu ingin meluluhkan hati para pembesar orang-orang musyrik. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang-orang miskin itu. Karena tanggung jawab mereka ada di sisi Allah. Sungguh, jika kamu mengusir mereka dari majelismu, kamu akan termasuk orang-orang yang melanggar aturan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

52. وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَوٰةِ وَالْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya)
Yakni yang berdoa kepada Allah siang dan malam serta berzikir kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, tidak mengharapkan kecuali keridhaan Allah.

مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ (Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu)
Yakni perhitungan (hisab) terhadap mereka adalah tanggungan mereka, kamu tidak memiliki tanggung jawab atas mereka sedikitpun, dan perhitungan terhadapmu adalah tanggunganmu, mereka tidak memiliki tanggung jawab atas kamu sedikitpun. Maka atas alasan apa kamu akan mengusir mereka?
Yakni oleh sebab itu datangilah mereka dan ajak mereka duduk dan jangan usir mereka, untuk menjaga perasaan orang yang tidak serupa dengan mereka dalam hal beragama dan kemuliaan.

فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظّٰلِمِينَ(yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim)
Yakni jika kamu mengusir mereka maka kamu termasuk orang-orang yang zalim.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Bahkan orang shalih sekalipun bisa setara dengan orang-orang zhalim, yakni ketika ia mengusir orang-orang shalih dari majlisnya atau menyakiti mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

52 Dan janganlah kamu mengusir orang-orang fakir miskin dari majlismu wahai rasul, sedangkan mereka juga menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka hanya mengharap keridhoan Tuhannya dalam beribadah. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka atas dasar bahwa mereka tidak sederajat dengan orang-orang yang selain mereka dalam agama dan keutamaan, lalu engkau menjadi orang zalim jika mengusir mereka. Ayat ini turun untuk Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdullah bin Mas’ud dan Urbiah, mereka berkata kepada Rasulullah: Usirlah mereka, karena kami malu jika kami menjadi pengikutmu seperti mereka itu.” Riwayat ini adalah riwayat Ibnu Hubban dan Hakim yang menerangkan Ibnu Mas’ud bersama para pembesar Qurays, dan riwayat yang sahih adalah riwayat Muslim yang menerangkan bahwa orang enam itu yang meminta untuk mengusir orang-orang fakir miskin itu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Janganlah kamu mengusir} janganlah kamu menjauhkan {orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang} pada permulaan siang dan akhir siang {mereka mengharapkan keridhaanNya} dengan amal itu mereka mengharapkan ridha Allah yang Maha Mulia {Kamu tidak bertanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka} kamu sedikitpun tidak bertanggung jawab atas mereka {dan mereka tidak bertanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu} mereka sedikitpun tidak bertanggung jawab atas dirimu {sehingga kamu mengusir mereka} menjauhkan mereka {(jika melakukannya} maka kamu termasuk orang-orang yang zalim


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

52. “ Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhanmu di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki wajahNya.” Janganlah kamu mengusir orang-orang ahli ibadah dan ihklas dari dirimu dan dari teman bergaulmu karena kamu ingin bergaul dengan selain mereka. Janganlah kamu mengusir orang-orang yang selalu berdo’a kepada tuhanmu dengan do’a ibadah melalui dzikir, shalat dan lain-lain serta doa permintaan di awal dan akhir siang dan yang mereka cari adalah Wajahullah.
Mereka tidak mempunyai tujuan selain tujuan yang mulia ini, mereka tidak layak untuk diusir dan diacuhkan. Justru mereka layak untu diberi loyalitas, dicintai, dibantu, dan didekati, karena mereka adalah manusia pilihan walaupun mereka adalah orang-orang yang miskin orang-orang yang mulia dalam arti sebenarnya, walaupun di mata manusia mereka di remehkan.
“ Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka, dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu.” Maksudnya, masing-masing memiliki hisab dan amalannya yang baik dan yang buruk, “ yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” Rasululoh telah benar-benar menaati perintah ini, jika orang-orang Mumin duduk bersamanya, maka beliau menyabarkan dirinya terhadap mereka, bergaul baik dengan mereka, berdikap ramah, berprilaku baik, dan mendekatkan dirinya kepada mereka, bahkan mereka adalah mayoritas ahli majelisnya.
Penyebab turunnya ayat-ayat ini adalah beberapa kalangan orang-orang Quraisy atau orang-orang Arab yang keras berkata kepada Nabi, “ Jika kamu ingin kami beriman dan mengikutimu, maka usirlah fulan dan fulan orang-orang fakir dari kalangan sahabat karena kami malu jika orang Arab melihat kami duduk dengan orang-orang miskin itu.” Karena buguti nabi ingi mengislamkan mereka , dan agar mereka mengikutinya, maka hatinya mempunyai cenderung kesana, maka Allah memperingatkan dengan ayat-ayat ini dan sejenisnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 50-54
Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Katakanlah, "Aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku") yaitu aku tidak memiliki dan mengaturnya (dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib) yaitu aku tidak berkata kepada kalian bahwa sesungguhnya aku mengetahui perkara ghaib, karena sesungguhnya itu merupakan ilmu Allah SWT; dan aku tidak mengetahuinya kecuali yang diperlihatkan oleh Allah kepadaku (dan tidak (pula) aku mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah malaikat) yaitu aku tidak mengklaim bahwa bahwa diriku adalah malaikat. Aku hanya seorang manusia yang diberi wahyu oleh Allah SWT. Dia memuliakan dan memberiku nikmat dengan itu. Oleh karena itu Allah berfirman: (Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku) yaitu aku tidak menyimpang darinya meskipun hanya sejengkal, dan tidak pula kurang dari itu.
(Katakanlah, "Apakah sama orang yang buta dan orang yang melihat?”) yaitu apakah orang yang mengikuti kebenaran dan mendapat petunjuk kepada kebenaran itu sama dengan orang yang tersesat dari kebenaran sehingga dia tidak mengikutinya? (Maka apakah kalian tidak memikirkannya?) Ini semabagimana firman Allah: (Adakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran (19)) (Surah Ar-Ra'd). Firman Allah (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedangkan bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu berilah peringatan dengan Al-Qur'an ini, wahai Muhammad! (orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka) (Surah Al-Mu’minun: 57) yaitu orang-orang (yang takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk) (Surah Ar-Ra’d:21) (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) yaitu hari kiamat (sedangkan bagi mereka tidak ada) pada hari itu (seorang pelindung dan pemberi syafaat pun) yaitu tidak ada kerabat dan orang yang memberi syafaat bagi mereka dari azabNya, jika Allah menghendakinya (agar mereka bertakwa) yaitu peringatkanlah tentang hari yang tidak ada hakim saat itu selain Allah SWT (agar mereka bertakwa) jadi mereka beramal (shalih) di dunia ini, yang membuat Allah menyelamatkan mereka pada hari kiamat dari azabNya, dan Dia akan melipatgandakan kepada mereka pahalaNya dengan sangat banyak.
Firman Allah (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu janganlah kamu menjauhkan orang-orang yang disifati dengan sifat itu darimu, melainkan jadikanlah mereka sebagai teman-teman duduk dan teman-teman dekatmu. Sebagaimana firmanNya: (Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (28)) (Surah Al-Kahfi). Firman Allah: (orang-orang yang menyeru Tuhannya) yaitu mereka menyembah dan memohon kepadaNya (di pagi hari dan petang hari)
Sa'id bin Al-Musayyib, Mujahid, dan Qatadah berkata yang dimaksud adalah shalat fardu. Ini sebagaimana firman ALlah: (Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku (serulah Aku), niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian”) (Surah Ghafir: 60) yaitu Aku menerima doa kalian. Firman Allah: (sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya) yaitu dengan amal itu mereka mengharapkan ridha Allah yang mulia, mereka kerjakan ikhlas dalam melakukan ibadah dan ketaatan.
Firman Allah: (Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka, dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu) sebagaimana nabi Nuh berkata untuk menjawab orang-orang yang berkata, (Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (112) Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kalian menyadari (113)) (Surah Asy-Syu'ara) yaitu sesungguhnya hisab mereka intu di sisi Allah SWT, dan aku tidak bertanggung jawab sedikitpun atas hisab mereka, sebagaimana mereka tidak bertanggung jawab sedikit pun atas hisabku. Firman Allah: (Yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim) yaitu jika kamu melakukan itu, dan keadaannya seperti itu.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Para pemuka Quraisy lewat di hadapan Rasulullah SAW dan di sisi beliau terdapat Khabbab, Shuhaib, Bilal, dan Ammar. Lalu mereka berkata, "Wahai Muhammad, apakah kamu rela bersama dengan orang-orang itu?" Lalu turunlah ayat: (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) sampai dengan firmanNya: (Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?)
Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dia berkata,”Sa'd berkata,”Ayat ini diturunkan terkait enam sahabat Nabi SAW, di antaranya adalah Ibnu Mas'ud” Dia berkata,"Kami menemani dan dekat Rasulullah SAW”. Lalu orang-orang Quraisy berkata, “Kamu selalu mendekati mereka dan menjauh dari kami" Lalu turunlah ayat: (Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan di petang hari)
Firman Allah SWT: (Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan sebagian yang lain) yaitu Kami menguji mereka satu sama lain (supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?”) Demikian itu karena di awal pengutusan Rasulullah SAW seringkali diikuti oleh orang-orang yang dari kalangan laki-laki, wanita, budak-budak lelaki, dan budak-budak perempuan, dan tidak ada yang mengikuti beliau dari golongan orang-orang terpandang kecuali sedikit. Sebagaimana yang dikatakan kaum nabi Nuh kepadanya (Dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja) (Surah Hud: 27) Tujuan orang-orang musyrik Quraisy itu adalah menghina orang-orang mukmin dari kalangan orang-orang yang lemah. Mereka menyiksa siapa saja dari orang-orang lemah yang berada di bawahnya. Mereka berkata,(Orang-orang seperti inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?) yaitu bahwa Allah tidak layak memberi petunjuk kepada orang-orang ini berupa, jika apa yang mereka ikuti itu baik, dan kami dibiarkan" Sebagaimana firman Allah: (Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tidak mendahului kami (beriman) kepadanya) (Surah Al-Ahqaf: 11) dan (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuannya)?" (73)) (Surah Maryam) Allah SWT berfirman untuk hal itu: (Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata (74)) (Surah Maryam) Allah SWT juga menjawab mereka ketika mereka berkata: (Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? (Allah berfirman menjawab mereka), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?) yaitu tidaklah Allah itu lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur kepadaNya dengan ucapan, perbuatan, hati mereka. Allah memberi taufik dan memberi petunjuk kepada keselamatan (Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (16)) (Surah Al-Maidah) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (69)) (Surah Al-'Ankabut) dan dalam hadits shahih disebutkan,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk kalian, dan tidak (pula) kepada warna kulit kalian, tetapi Allah memandang kepada kalbu dan amal perbuatan kalian”
Firman Allah: (Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun 'alaikum.”) yaitu muliakanlah mereka dengan menjawab salam mereka, dan sampaikan kabar gembira kepada dengan rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua. Oleh karena itu Allah: (Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang) yaitu Dia mewajibkan rahmat atas DzatNya Yang Maha Mulia sebagai bentuk karunia, kebaikan, dan anugerahNya untuk mereka (Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan)
Beberapa ulama salaf berkata, setiap orang bermaksiat kepada Allah adalah orang yang bodoh.
(kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan) yaitu kembali dari apa yang mereka lakukan sebelumnya berupa perbuatan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan memperbaiki amal perbuatannya di waktu mendatang (maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-An’am ayat 52: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk-duduk bersama orang mukmin yang dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan duduk bersama mukmin itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang mukmin itu diusir saja, lalu turunlah ayat ini.

Imam Muslim meriwayatkan dari Sa'ad ia berkata, "Tentang aku turun ayat, "Wa laa tathrudilladziina yad'uuna rabbahum bil ghadaati wal 'asyiyy." Sa'ad berkata, "Ayat ini turun tentang enam orang; saya dan Ibnu Mas'ud termasuk di antaranya. Ketika itu kaum musyrik berkata kepada Beliau, "(Apakah) kamu mendekatkan mereka ini?"

Jika memang jiwa mereka tidak diridhai.

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengikuti perintah Allah ini, oleh karenanya jika kaum fakir dari kaum mukmin duduk, Beliau menahan diri duduk bersama mereka, berbuat baik dengan mereka dan mendekatkan mereka kepadanya, bahkan mereka adalah orang yang paling banyak berada di majlis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 52

Ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa ketika nabi Muhammad sedang bersama para sahabat dari golongan kurang mampu seperti bilal bin rabah dan kawan-kawan, maka datang para tokoh musyrik yang katanya mau mendengar dakwah nabi dengan syarat beliau mengusir orang-orang miskin tersebut. Allah mengingatkan nabi untuk tidak melakukan itu. Janganlah engkau, wahai nabi, mengusir orang-orang miskin yang menyeru tuhannya, yaitu beribadah dengan sungguh-sungguh, pada pagi dan petang hari. Mereka hanya mengharapkan keridaan-Nya. Sedangkan atas para tokoh musyrik tersebut engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu. Karena itu, wahai nabi, engkau tidak perlu khawatir yang menyebabkan engkau mengusir mereka. Jika itu engkau lakukan, maka engkau termasuk orangorang yang zalim. Pelajaran utama ayat ini adalah dalam menyampaikan dakwah tidak boleh membeda-bedakan dan bersikap diskriminatif terhadap objek dakwah berdasarkan status sosialnya. Orang-orang musyrik menganggap bahwa kemuliaan hidup dinilai dari sisi materi, seperti dalam kasus yang menjadi sebab turunnya ayat 52 surah ini, maka ayat 53 ini menegaskan bahwa demikianlah kami telah menguji sebagian mereka, yaitu orang yang kaya dengan berbagai macam kesuksesannya, dengan sebagian yang lain, yaitu orang yang miskin dengan segala kekurangannya, sehingga mereka, orang yang kaya dan berkuasa itu, berkata dengan penuh kesombongan, orang-orang semacam inikah yang status sosialnya rendah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah, yaitu beriman dan mengikutimu' Allah berfirman untuk meluruskan kekeliruan mereka, tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur kepada-Nya' benar adanya, bahwa Allah menganugerahkan berbagai nikmat kepada siapa yang dikehendakinya. Dengan demikian, kekayaan materi yang dianugerahkan kepada seseorang bukanlah pertanda Allah meridai-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penafsiran dari para mufassirin terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 52 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dilihat

Telaah ratusan materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: An-Nisa 59, Al-Ma’idah 3, Az-Zumar 53, Bismillah, Al-Lahab, Quraisy. Serta Al-‘Ashr, An-Naziat, Yusuf, Al-Qari’ah, An-Nashr, Al-Kahfi 1-10.

  1. An-Nisa 59
  2. Al-Ma’idah 3
  3. Az-Zumar 53
  4. Bismillah
  5. Al-Lahab
  6. Quraisy
  7. Al-‘Ashr
  8. An-Naziat
  9. Yusuf
  10. Al-Qari’ah
  11. An-Nashr
  12. Al-Kahfi 1-10

Pencarian: al maidah ayat 17, al mulk lengkap arab, an nisa ayat 49, surat yusuf ayat 15, an nisa 159

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.