Surat Al-An’am Ayat 47
قُلْ أَرَءَيْتَكُمْ إِنْ أَتَىٰكُمْ عَذَابُ ٱللَّهِ بَغْتَةً أَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Arab-Latin: Qul a ra`aitakum in atākum 'ażābullāhi bagtatan au jahratan hal yuhlaku illal-qaumuẓ-ẓālimụn
Artinya: Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang zalim?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Tentang Surat Al-An’am Ayat 47
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 47 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penjabaran dari para mufassir mengenai kandungan surat Al-An’am ayat 47, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai rasul) kepada kaum musyrikin, ”beritahukanlah olehkalian kepadaku apabila siksaan Allah datang kepada kalian secara mendadak sedang kalian tidak menyadarinya, atau tampak secara terang-terangan dan kalian dapat menyaksiakan dengan mata kepala kalian langsung; apakah ada yang dibinasakan (oleh Allah) selain orang-orang yang zhalim yang telah berbuat melampaui batas dengan cara memalingkan peribadahan kepada selain Allah dan dengan mendustakan rosul-rosulNya?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
47. Katakan kepadaku jika datang kepada kalian azab Allah secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda kedatangannya sebelumnya, atau azab yang jelas setelah muncul tanda-tanda kedatangannya; bukankah yang binasa hanya orang-orang yang zalim, karena mereka telah kehilangan kehidupan dunia dan kenikmatannya, dan kehidupan akhirat mereka yang dipenuhi dengan kerugian, kehinaan, dan azab di neraka.
Pertanyaan ini dimaksudkan sebagai penegasan -bahwa yang binasa hanya orang-orang zalim-.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
47. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Katakan padaku, jikalau azab Allah datang kepada kalian dengan tiba-tiba tanpa kalian sadari, atau datang kepada kalian secara terangan-terangan dan terbuka, sesungguhnya tidak ada yang dibinasakan dengan azab itu kecuali orang-orang yang zalim lantaran perilaku mereka yang ingkar kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
47. قُلْ أَرَءَيْتَكُمْ إِنْ أَتَىٰكُمْ عَذَابُ اللهِ (Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu)
Yakni jelaskanlah kepadaku apabila itu telah datang kepada kalian.
بَغْتَةً (dengan sekonyong-konyong)
Yakni tanpa didahului tanda-tanda kedatangan azab, dan mereka lalai terhadap hal itu.
أَوْ جَهْرَةً (atau terang-terangan)
Yakni kedatangan azab dapat dilihat dari tanda-tanda yang mendahuluinya, dan dengan itu mereka mengetahui bahwa azab akan mendatangi mereka.
هَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الظّٰلِمُونَ(maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang zalim?)
Yakni azab dan kemurkaan tidak membinasakan kecuali orang-orang yang zalim.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
47 Katakanlah kepada mereka wahai Nabi: “Terangkanlah kepadaku apa yang akan kalian lakukan jika datang siksaan Allah kepadamu dengan tiba-tiba tanpa peringatan atau tanda-tanda sedikitpun sebagaimana azab untuk kaum Luth. Atau datang kepadamu secara terang-terangan dengan berbagai tanda dan peringatan, sebagaimana yang menimpa kaum Nuh dan Fir’aun. Tidak ada yang dibinasakan Allah kecuali orang-orang yang zalim kepada diri mereka sendiri dan orang-orang yang ingkar lagi kafir?”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Katakanlah,“Terangkanlah kepadaku jika sampai kepada kalian siksaan Allah secara tiba-tiba atau terang-terangan} secara jelas kalian lihat ketika tiba {maka adakah yang dibinasakan selain orang-orang yang zalim
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
47. “katakanlah, ‘Teranngkanlah kepadaku’.” Beritakan kepadaku, “jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekoyong-koyong atau terang-terangan.” Maksudnya, secara tiba-tiba, atau sebelumnya telah di dahului oleh mukadimah yang dengannya kamu mengetahui terjadinya, “apakah ada yang dibinasakan Allahselain dari orang-orang yang zhalim?” yaitu orang yang menjadi pemicu turunnya azab kepada mereka akibat kezhaliman dan pengingkaranya. Waspadalah! Jangan berjalan di atas kezhaliman, karena ia adalah kebinasaan dan kesengsaraan yang kekal dan abadi.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 46-49
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan kepada RasulNya SAW,“Katakanlah kepada orang-orang yang berdusta dan membangkang itu: (Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan kalian) yaitu Dia mencabutnya dari kalian sebagaimana Dia memberikannya kepada kalian, sesungguhnya: (Dialah Yang menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran dan penglihatan) (Surah Al-Mulk: 23), Bisa juga bahwa ungkapan ini mengandung larangan untuk mengambil manfaat dari keduanya, manfaat secara syariat, Oleh karena itu Allah berfirman: (serta menutup hati kalian)
sebagaimana Allah berfirman: (atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan?) (Surah Yunus: 31) dan (dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghalang-halangi antara manusia dan hatinya) (Surah Al-Anfal: 24) dan firmanNya (siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepada kalian?) yaitu apakah ada selain Allah yang berkuasa mengembalikan hal itu kepada kalian? Jika Allah telah mencabutnya dari kalian maka tidak ada seorang pun yang mampu mencabutnya selain Dia. Oleh karena itu Allah berfirman: (Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami)) yaitu Kami menjelaskan, menerangkan, dan menafsirkannya sebagai dalil yang menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan semua yang mereka sembah selain Dia itu salah dan sesat. (kemudian mereka tetap berpaling (juga))
yaitu kemudian dengan keterangan itu, mereka berpaling dari kebenaran dan menghalang-halangi orang lain untuk mengikutinya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “Yashdifun” maknanya adalah “menyimpang”.
Mujahid dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah berpaling
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, jika datang siksaan Allah kepada kalian dengan tiba-tiba”) yaitu kalian tidak menyadarinya sehingga kedatangannya mengejutkan kalian (atau terang-terangan) yaitu dengan jelas (maka adakah yang dibinasakan (Allah), selain dari orang-orang yang zalim?) yaitu Dia meliputi orang-orang yang zalim pada diri sendiri dengan berbuat kemusyrikan. Sedangkan orang-orang yang menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukanNya itu akan diselamatkan. Tidak ada ketakutan kepada mereka, dan tidak pula bersedih hati, sebagaimana firmanNya: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik) (82)) (Surah Al-An'am).
Firman Allah SWT: (Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan) yaitu menyampaikan kabar gembira kepada hamba-hamba Allah yang beriman dengan kebaikan, dan memberi peringatan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah dengan kemurkaan dan siksaan Allah. Oleh karena itu Allah berfirman: (Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan) yaitu barangsiapa yang hatinya beriman kepada apa yang datang kepada mereka dan memperbaiki amal perbuatannya dengan mengikuti petunjuk para rasul (maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka) yaitu terkait dengan masa depan yang mereka hadapi (dan tidak (pula) mereka bersedih hati) yaitu terkait dengan apa yang telah lewat dan apa yang mereka tinggalkan berupa perkara dunia dan perbuatannya. Allah adalah pelindung mereka dari apa yang telah mereka tinggalkan dan memelihara mereka dari apa yang mereka tinggalkan. Kemudian Allah: (Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik (49)) yaitu mereka mendapatkan azab karena mereka ingkar terhadap apa yang telah dibawa oleh para rasul, dan menyimpang dari perintah-perintah Allah, ketaatan kepadaNya, serta mereka mengerjakan apa yang diharamkanNya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 47: Yakni orang-orang kafir. Oleh karena itu, takutlah jika tetap di atas kekafiran sebelum azab Allah datang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 47
Pada ayat sebelumnya dijelaskan ancaman siksaan Allah dengan menekankan aspek keterkejutan yaitu datang dengan tiba-tiba, maka ayat ini mengulang kembali ancaman Allah terhadap para pendurhaka disertai dengan aspek jelasnya kedatangan siksaan tersebut yaitu secara terang-terangan. Katakanlah, wahai nabi Muhammad kepada orangorang kafir, terangkanlah kepadaku apa yang dapat kamu lakukan dan kepada siapa kamu akan meminta pertolongan jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, pasti tidak ada satu pun yang dapat menolong, maka adakah yang dibinasakan oleh Allah selain orang-orang yang zalim' tidak ada yang lain, karena kalau mereka tidak terus-menerus berbuat zalim pastilah Allah tidak akan menyiksa mereka kalau pada akhirnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksa dari Allah, seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya, hal ini bukan karena Allah berbuat sewenang-wenang, karena telah sampai kepada mereka para rasul yang kami utus itu yang tugas utamanya adalah untuk memberi kabar gembira bagi yang taat dan memberi peringatan bagi yang durhaka. Kalau pada akhirnya mereka memilih bersikap durhaka, maka konsekuensinya mereka mendapat siksa. Maka, barang siapa beriman dengan keimanan yang benar dan mengadakan perbaikan dengan bertobat secara sungguh-sungguh, maka tidak ada rasa takut pada mereka, yaitu tidak ada kekeruhan jiwa menyangkut sesuatu yang belum terjadi baik di dunia maupun di akhirat, dan mereka tidak bersedih hati atas sesuatu yang telah terjadi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari kalangan ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-An’am ayat 47 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.