Surat Al-An’am Ayat 36
۞ إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ ٱلَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ وَٱلْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ ٱللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Arab-Latin: Innamā yastajībullażīna yasma'ụn, wal-mautā yab'aṡuhumullāhu ṡumma ilaihi yurja'ụn
Artinya: Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Mengenai Surat Al-An’am Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai makna surat Al-An’am ayat 36, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya yang menyambutmu (wahai rasul), kepada apa yang engkau dakwahkan yang berisi hidayah, hanyalah orang-orang yang mendengarkan perkataan dengan pendengaran untuk menerimanya. Adapun orang-orang kafir, mereka itu terhitung manusia-manusia yang telah mati, sebab hidup yang hakiki hanya dengan dasar islam. Dan orang-orang yang telah mati akan Allah keluarkan mereka dari kubur-kubur mereka dalam keadaan hidup, dan kemudian akan kembali kepada Allah pada Hari Kiamat untuk menerima perhitungan dan balasan (perbuatan) mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36. Hai Muhammad, sesungguhnya orang-orang yang menerima dakwahmu adalah orang-orang yang mendengar dengan telinga yang sadar dan hati yang jujur yang mencintai petunjuk dan mentaati apa yang didengarnya. Ini merupakan ciri-ciri orang-orang yang benar-benar beriman yang tetap teguh bersamamu dan bersabar dalam menjalankan dakwah.
Adapun orang-orang yang tidak menerima dakwahmu seperti orang-orang kafir dan musyrik, mereka adalah mayat-mayat meskipun mereka masih hidup, karena kehidupan sesungguhnya bagi manusia tersembunyi pada penerimaannya terhadap cahaya iman dan Islam. Orang-orang kafir itu adalah orang-orang mati dalam rupa manusia hidup; Allah akan membangkitkan mereka setelah kehidupan dunia mereka berakhir, mereka akan kembali kepada-Nya dan akan ditanya tentang amal perbuatan mereka di dunia.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Sesungguhnya yang mau menerima agama yang kamu bawa hanyalah orang-orang yang bisa mendengar dan memahami kata-kata. Sedangkan orang-orang kafir adalah orang-orang mati yang tidak punya kemampuan untuk itu. Karena hati mereka telah mati. Dan orang-orang yang mati itu akan dibangkitkan kembali oleh Allah kelak pada hari Kiamat. Kemudian mereka semua akan dikembalikan kepada-Nya untuk menerima balasan yang setimpal atas perbuatan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ (Hanya mereka yang mendengar sajalah yang mematuhi)
Yakni dengan pendengaran yang digunakan untuk memahami sesuai dengan akal sehat dan pemahaman yang benar. Adapun orang-orang kafir tidak memiliki pendengaran tersebut, akan tetapi mereka seperti halnya orang mati yang tidak bisa mendengar.
وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللهُ(dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah)
Yakni sebagaimana Allah akan membangkitkan orang-orang mati, begitu juga orang-orang kafir bisa jadi akan menghadap Allah dengan hati mereka untuk memahami apa yang kamu (Muhammad) datangkan kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36 Hanya mereka yang mendengar, memahami dan menelaah sajalah yang akan mematuhi seruanmu untuk beriman kepada Allah wahai Nabi. Dan orang-orang yang mati hatinya atau orang-orang kafir, mereka akan dibangkitkan oleh Allah di akhirat, kemudian kepada-Nya-lah mereka dikembalikan dan akan diberi balasan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Hanya orang-orang yang menyimak sajalah yang menjawab. Adapun orang-orang yang mati} orang-orang kafir {akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepadaNya mereka dikembalikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
36. Allah berfirman kepada NabiNya, “ Yang mematuhi” seruanmu dan mengikuti risalahmu seerta taat kepada perintah dan laranganmu, hanyalah “ orang-orang yang mendegar” dengan hatinya apa yang bermanfaat untuknya. Mereka itu adalah orang-orang yang berkal dan mendengar. Yang di maksud dengan “mendengar” di sini adalah mendengar dengan hati dengan penuh rasa ketaatan, kalau bukan itu maksudnya, maka mendengar adalah kegiatan yang bisa di lakukan oleh orang baik dan jahat. Semua mukalaf dengan mendengar ayat-ayatNya berarti hujjah Allah telah tegak atasnya dan tidak ada alasan baginya untuk menolak.
“Dan orang-orang mati (hatinnya), akan di bangkitkan oleh Allah, kemudian kepadanya-lah mereka di kembalikan.” Ada kemungkinan maknanya adalah makna yang mengimbangi makna sebelumnya, yakni yang menjawabmu hanyalah orang yang hatinya hidup. Adapun orang yang hatinya mati yang tidak merasakan kebahagiaan, tidak menyadari sesuatu yang menyelamatkannya, maka mereka itu tidak menjawabmu, tidak tunduk kepadamu, dan waktu yang dijanjikan bagi mereka adalah Hari Kiamat, di mana Allah membangkitkan mereka lalu kepadaNya dia di kembalikan. Ada kemungkinan bahwa yang di maksud dengan ayat adalah secara zhahirnya, bahwa Allah menetapkan hari kebangkitkan dan bahwa dia akan membangkitkan yang mati pada hari kiamat kemudian memberi tahu kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. Dan ini mengandung dorongan untuk menjawab panggilan Allah dan rasulNya serta ancaman meninggalkannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 33-36
Allah SWT berfirman seraya menghibur nabiNya SAW dalam menghadapi perbuatan dusta dan pertentangan kaumnya terhadap dirinya: (Sesungguhnya Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu) yaitu pengetahuan Kami telah meliputi pendustaan mereka terhadapmu, kesedihan serta kekecewaanmu atas mereka. Sebagaimana firmanNya: (maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka) (Surah Fathir: 8) Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman (3)) (Surah Asy-Syu'ara) dan (Maka barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an) (6)) (Surah Al-Kahfi: 6). Firman Allah: (karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu) yaitu tidak menuduhmu sebagai seorang pendusta dalam hal tersebut (tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah) yaitu tetapi mengingkari dan menolak kebenaran dengan dada mereka, sebagaimana yang dikatakan Najiyah bin Ka'b, dari Ali,”dia berkata,”Abu Jahal berkata kepada Nabi SAW, "Sesungguhnya kami tidak menuduhmu berdusta, kami mendustakan apa yang kamu bawa itu." Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya: (karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah)
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka) Ini merupakan penghiburan dan dukungan bagi Nabi SAW, dalam menghadapi orang-orang yang mendustakannya dari kaumnya, dan sebagai perintah agar bersabar sebagaimana kesabaran orang-orang yang berhati teguh dari para rasul, serta janji baginya dengan pertolongan sebagaimana para rasul itu ditolong, dan pemberian kemenangan sehingga mereka mendapatkan hasil baik setelah menerima pendustaan dan gangguan dari kaumnya. Kemudian datanglah kepada mereka pertolongan dan kemenangan di dunia dan sebagaimana pertolongan bagi mereka di akhirat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah) yang telah ditetapkan di dunia dan akhirat bagi hamba-hambaNya yang mukmin. Sebagaimana Allah berfirman: (Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul (171 (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan (172) Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang (173)) (Surah Ash-Shaffat) dan (Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa (21)) (Surah Al-Mujadilah)
Firman Allah: (sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu) yaitu dari berita mereka, bagaimana mereka ditolong dan diberi dukungan atas orang-orang yang mendustakan mereka dari kaumnya. Jadi kamu memiliki tauladan pada diri mereka. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu) yaitu jika berat olehmu keberpalingan mereka darimu. (maka jika kamu dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas,””nafaq” adalah lubang. yaitu lalu masuk ke dalam lubang itu, lalu datang kepada mereka dengan membawa ayat; atau kamu membuat tangga sampai ke langit, lalu kamu menaikinya dan mendatangkan kepada mereka suatu ayat yang lebih baik daripada yang kamu sampaikan kepada mereka, maka lakukanlah.
Demikian juga yang dikatakan oleh Qatadah, As-Suddi, dan lainnya
Firman Allah SWT: (Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk. Sebab itu, janganlah kalian sekali-kali termasuk orang-orang yang jahil) Sebagaimana firmanNya: (Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya) (Surah Yunus: 99).
Ali bin Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk) dia berkata, Rasulullah SAW ingin agar semua manusia beriman dan mengikuti beliau di jalan petunjuk. Lalu Allah memberitahukan kepada beliau bahwa tidak ada seorang pun yang beriman kecuali orang yang telah ditakdirkan Allah mendapat kebahagiaan pada masa permulaan penciptaan.
Firman Allah SWT: (Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah)) yaitu sesungguhnya orang yang menerima ajakanmu, wahai Muhammad, hanyalah orang yang mendengar, menyadari, dan memahaminya. Sebagaimana firmanNya: (supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir (70)) (Surah Yasin)
Firman Allah: (dan orang-orang yang mati (hatinya) akan dibangkitkan oleh Allah) yaitu dengan orang-orang kafir. Karena mereka itu mati hatinya, maka Allah menyerupakan mereka dengan orang-orang yang mati jasadnya. Lalu Allah SWT berfirman: (dan orang-orang yang mati akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nyalah mereka dikembalikan) Ini merupakan celaan dan penghinaan terhadap mereka
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-An’am ayat 36: Yakni dengan hatinya hal yang bermanfaat bagi mereka, karena jika semata-mata mendengar, maka orang yang baik dan jahat pun sama mendengar. Namun mendengar di sini adalah mendengar yang masuk ke hati lalu mematuhinya.
Orang yang mati di sini ada dua makna:
Pertama, mati dalam arti mati hatinya, sehingga artinya hanya orang-orang yang hidup hatinya yang mendengarkan seruanmu, adapun orang-orang yang telah mati hatinya, maka mereka tidak mendengarnya.
Kedua, mati dalam arti yang sesungguhnya, sehingga maksudnya bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan membangkitkan orang-orang yang telah mati.pada hari kiamat kemudian akan memberitahukan apa yang mereka kerjakan. Sehingga ayat di atas merupakan dorongan untuk memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya, serta ancaman melakukan sebaliknya.
Lalu Dia akan memberikan balasan kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 36
Ayat sebelumnya berbicara tentang kaum yang durhaka dan karena mereka berpaling maka mereka tidak akan beriman, maka pada ayat ini menegaskan bahwa hanya orang-orang yang berusaha sungguhsungguh untuk mendengar sajalah yang akan mematuhi seruan Allah, karena mereka bukan orang-orang yang mati sehingga mereka dapat memetik pelajaran dari apa yang mereka dengarkan, dan orang-orang yang mati, baik mati hati nuraninya maupun mati dalam arti yang sebenarnya, kelak akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan mereka. Setelah menjelaskan situasi yang akan dialami para pendurhaka, Allah mengingatkan nabi Muhammad dan juga umat islam tentang beberapa ucapan dan usul para pendurhaka itu. Dan mereka, orangorang musyrik, berkata, mengapa tidak diturunkan kepadanya, yakni nabi Muhammad, suatu bukti berupa mukjizat dari tuhannya' katakanlah, wahai nabi, sebagai jawaban atas usul mereka yang telah menolak bukti-bukti yang telah ada, sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu bukti berupa mukjizat seperti yang mereka usulkan atau selainnya, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui, yakni enggan menggunakan akal pikirannya secara benar. Kalau mereka tidak dapat meraih petunjuk atas aneka macam bukti dari Allah, itu karena sikap mereka yang memang berpaling dari kebenaran. (lihat: surah ashshaff/61: 5).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari para mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 36 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.