Surat Al-An’am Ayat 24
ٱنظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ
Arab-Latin: Unẓur kaifa każabụ 'alā anfusihim wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yaftarụn
Artinya: Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 24
Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 24 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjabaran dari para ulama tafsir mengenai makna surat Al-An’am ayat 24, di antaranya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Perhatikanlah (wahai rasul), bagaimana orang-orang musyrik itu berdusta kepada diri mereka sendiri, padahal di akhirat kelak mereka akan berlepas diri dari perbuatan syirik (mereka). Dan pergi dan hilanglah dari mereka apa yang mereka sangka-sangka tentang syafaat (pertolongan) sesembahan-sesembahan mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
24. Allah menjelaskan kepada Rasulullah kedustaan orang-orang musyrik dengan berfirman: Hai Muhammad, Lihatlah untuk mengambil pelajaran, bagaimana orang-orang musyrik itu berdusta terhadap diri mereka tentang kenyataan sesungguhnya kesyirikan yang mereka lakukan di dunia? Mereka di dunia berdusta terhadap diri mereka ketika berkata: sesungguhnya menyembah berhala-berhala ini dapat mendekatkan kita kepada Allah sedekat-dekatnya. Dan inilah mereka ketika di akhirat, menjadi orang-orang yang pertama kali berlepas diri dari berhala-berhala tersebut dan mengakui kebenaran yang sesungguhnya setelah kedustaan mereka telah sirna, sehingga mereka mengikrarkan ketuhanan Allah Semata.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
24. Lihatlah -wahai Muhammad- bagaimana mereka membohongi diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka tidak berbuat syirik dan tuhan-tuhan yang mereka sembah di samping mereka menyembah Allah selama hidup di dunia telah melupakan dan menelantarkan mereka?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
24. انظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ ۚ (Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri)
Dengan mengingkari perbuatan syirik mereka di dunia.
وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ (dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan)
Yakni hilanglah kedustaan mereka, dan lenyaplah apa yang mereka dahulu perkirakan bahwa sekutu-sekutu mereka dapat mendekatkan kepada Allah. Serta apa yang mereka sembah dahulu meninggalkan mereka sehingga tidak bermanfaat sedikitpun bagi mereka.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Mereka ingin mendustakan Allah, tetapi mereka membenarkan diri mereka sendiri tentang apa yang mereka dustakan, maka hakikat kebohongan itu ada pada diri mereka sendiri dan pasti itu akan berdampak buruk baginya, dan kebohongan yang paling buruk adalah : seseorang membenarkan kebohongan dirinya sendiri dan membawa untuk dirinya keburukan, dan kebohongan mereka tidak akan mendatangkan keburukan bagi Allah karena Dia maha mengetahui apa yang mereka perbuat : { وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ } "Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta" [ At-taubah : 107 ].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
24. Lihat dan perhatikanlah kebohongan mereka yang terang dengan mengingkari kesyirikan mereka sendiri, dan bagaimana rekayasa mereka lenyap, serta anggapan mereka bahwa para sekutu itu mendekatkan mereka kepada Allah itu hilang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Perhatikanlah bagaimana mereka berdusta terhadap diri sendiri. Dan telah lenyap dari mereka} hilang dari mereka {apa yang selalu mereka ada-adakan} apa yang mereka buat-buat berupa sekutu-sekutu Allah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
24. “Lihatlah,” dengan keheranan kepada mereka dan kepada keadaan mereka, “bagaimana mereka berdusta terhadap diri mereka sendiri.” Mereka melakukan kedustaan yang kerugiannya menimpa diri mereka sendiri dan memudaratkan mereka dengan berat. “Dan hilanglah dari mereka sesembahan-sesembahan yang dahulu mereka ada-adakan.” Yakni sekutu-sekutu yang mereka klaim bersama Allah. Mahasuci Allah dari apa yang mereka katakan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 22-26
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik (Dan (ingatlah), di hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya) yaitu hari kiamat nanti, lalu Allah bertanya kepada mereka tentang berhala-berhala dan tandingan-tandingan yang mereka sembah-sembah selain Dia, seraya berfirman kepada mereka: (Di manakah sembahan-sembahan kalian yang dahulu kalian katakan (sekutu-sekutu Kami)?) sebagaimana firman Allah dalam surah Al Qashash: (Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata, "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian katakan?” (62)) (Surah Al-Qashash)
Firman Allah SWT: (Kemudian tiadalah fitnah mereka) yaitu hujjah mereka.
Ibnu Jarir berkata,”Pendapat yang benar adalah bahwa tidaklah jawaban mereka ketika Kami menguji mereka itu menjadi alasan tentang kemusyrikan kepada Allah yang pernah mereka lakukan itu. (Kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah”)
Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas,”Ayat ini tentang orang-orang munafik.
Tetapi pendapat ini perlu dipertimbangkan, karena ayat ini adalah ayat Makkiyyah, dan orang-orang munafik itu ada pada ayat-ayat Madaniyyah, dan ayat yang diturunkan tentang orang-orang munafik adalah dalam surah Al-Mujadilah, ((Ingatlah) hari (ketika) mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (18)) Demikian juga Dia berfirman tentang mereka: (Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan (24)) sebagaimana Allah berfirman: (Kemudian dikatakan kepada mereka, "Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan, (73) selain Allah?" Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap dari kami.”(74)) (Surah Ghafir)
Firman Allah: (Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya) yaitu mereka datang untuk mendengarkan bacaanmu, tetapi hal itu tidak membantu sedikit pun bagi mereka, karena Allah SWT telah membuat penutup yaitu penutup pada hati mereka agar mereka tidak dapat memahami Al-Qur'an. (Dan Allah meletakkan sumbatan pada telinga mereka) ketulian dari mendengarkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan (171) (Surah Al-Baqarah). Firman Allah: (Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya) yaitu sekalipun mereka telah melihat ayat-ayat, dalil-dalil, hujjah-hujjah yang jelas, dan bukti-bukti nyata, mereka tidak beriman kepada hal itu. Sehingga mereka tidak memiliki pemahaman dan mempunyai kesadaran. Sebagaimana firmanNya: (Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar (23)) (Surah Al-Anfal)
Firman Allah SWT: (Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu) yaitu mereka membantah dan menentang kebenaran dengan kebathilan (Orang-orang kafir itu berkata, "Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu”) yaitu apa yang kamu bawa ini tidak lain hanya diambil dari kitab-kitab orang-orang yang terdahulu dan dinukil dari mereka. Firman Allah SWT: (merekaa menjauhkan orang lain dari Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) maknanya adalah bahwa mereka melarang orang lain mengikuti kebenaran, membenarkan Rasul, dan menaati Al-Qur'an (Dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) yaitu mereka menjauhinya. Mereka menggabungkan dua perbuatan buruk, jadi mereka tidak bisa mengambil manfaat dan tidak mengajak seorang pun untuk mengambil manfaat.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya: (Mereka melarang (orang lain) dari Al-Qur'an) yaitu mereka mencegah orang lain dari nabi Muhammad SAW agar mereka tidak beriman kepadanya.
Firman Allah (dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya) yaitu mereka menjauhkan diri darinya (dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedangkan mereka tidak menyadari) yaitu tidak ada yang mereka hancurkan dengan perbuatan itu, dan tidak ada bencana dari hal itu kecuali menimpa mereka, dan mereka tidak menyadarinya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-An’am ayat 24: Lihatlah, bagaimana diri mereka, dan (bagaimana) apa yang hilang dari mereka atas apa yang telah mereka ada-adakan!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sambil merasa aneh terhadapnya.
Dengan mengatakan bahwa dirinya tidak berbuat syirk.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 24
Lihatlah dan renungkan secara mendalam, wahai rasulullah, bagaimana mereka, orang-orang musyrik dan orang-orang yang mempertuhankan manusia, berbohong terhadap diri mereka sendiri dengan mengingkari nurani dan akal budi yang menjadi sumber fitrah beragama. Dan sesembahan yang mereka ada-adakan dahulu, baik manusia, setan, dan jin, maupun benda-benda yang disakralkan, akan hilang dari mereka, tidak membela, menolong, dan menyelamatkan mereka dari azab Allah. Ayat ini menjelaskan sikap orang-orang kafir terhadap Al-Qur'an. Dan di antara mereka, orang kafir dan orang yang menyekutukan Allah, ada yang mendengarkan bacaan Al-Qur'an-Mu, wahai nabi Muhammad, tetapi bacaan itu seperti air di atas daun talas. Mereka sombong, menolak, dan menutup diri rapat-rapat. Oleh sebab itu, kami telah menjadikan hati mereka tertutup karena sikap mereka sendiri sehingga mereka tidak memahaminya, dan seakan-akan telinganya tersumbat benda padat. Dan kalaupun mereka, orang-orang kafir dan musyrik, sewaktu-waktu melihat segala tanda kebenaran yang membuktikan rasulullah itu benar, mereka tetap tidak mau beriman kepadanya karena kesombongan mereka. Sehingga apabila mereka, karena kebencian mereka kepada rasulullah demikian dahsyat, datang kepadamu untuk membantahmu tentang alqur'an dan ajaran islam, orang-orang kafir itu berkata, Al-Qur'an ini bukan wahyu seperti pengakuan Muhammad, tidak lain Al-Qur'an ini hanyalah dongengan orang-orang terdahulu yang diwariskan dari mulut ke mulut secara berangkai.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian variasi penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap isi dan arti surat Al-An’am ayat 24 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Dukunglah perjuangan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.