Surat An-Nisa Ayat 91

سَتَجِدُونَ ءَاخَرِينَ يُرِيدُونَ أَن يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا۟ قَوْمَهُمْ كُلَّ مَا رُدُّوٓا۟ إِلَى ٱلْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا۟ فِيهَا ۚ فَإِن لَّمْ يَعْتَزِلُوكُمْ وَيُلْقُوٓا۟ إِلَيْكُمُ ٱلسَّلَمَ وَيَكُفُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوهُمْ وَٱقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَٰنًا مُّبِينًا

Arab-Latin: Satajidụna ākharīna yurīdụna ay ya`manụkum wa ya`manụ qaumahum, kulla mā ruddū ilal-fitnati urkisụ fīhā, fa il lam ya'tazilụkum wa yulqū ilaikumus-salama wa yakuffū aidiyahum fa khużụhum waqtulụhum ḥaiṡu ṡaqiftumụhum, wa ulā`ikum ja'alnā lakum 'alaihim sulṭānam mubīnā

Artinya: Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka.

« An-Nisa 90An-Nisa 92 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 91

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 91 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penjabaran dari para ulama berkaitan makna surat An-Nisa ayat 91, misalnya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan kalian akan mendapati satu kaum lain dari kalangan orang-orang munafik,mereka menghendaki ketenangan bagi jiwa mereka disisi kalian,sehingga mereka menampakkan keimanan kepada kalian dan menginginkan ketenangan bagi jiwa mereka disisi kaum mereka yang kafir,sehingga mereka menampakkan kekafiran dihadapan mereka.Tiap kali mereka dikembalikan ketempat kekafiran dan orang-orang kafir,mereka terjerumus dalam keadaan yang paling buruk.Mereka itu bila tidak berpaling dari sisi kalian,dan tidak memberikan kepasrahan penuh kepada kalian dan tidak menahan diri mereka untuk memerangi kalian,maka tangkaplah mereka dengan sekuat tenaga dan bunuhlah mereka di manapun mereka berada.Dan orang-orang yang telah sampai dalam cara hidup yang buruk ini pada batasan yang membedakan mereka dengan orang lain,mereka itulah orang-orang yang kami menjadikan alasan nyata bagi kalian untuk membunuh dan menawan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

91. kemudian Allah menjelaskan dan mengolok-olok segolongan orang-orang munafik. Dia berfirman: mereka adalah segolongan orang yang tidak mendapatkan hidayah Islam namun tidak berani memerangi orang-orang Islam. mereka tidak termasuk orang-orang beriman dan tidak pula termasuk orang-orang kafir. Bagi mereka arwah mereka sangat mahal namun akal mereka murah. Mereka menampakkan diri kepada kedua golongan, golongan orang beriman dan golongan orang kafir, bahwa mereka merupakan bagian dari mereka. Setiap kali Mereka ingin merasa aman dari orang-orang beriman macam mereka akan menampakan keislaman atau membuat perjanjian damai dengan orang-orang beriman. Namun apabila orang-orang musyrik mengajak mereka untuk bersama-sama memerangi orang-orang beriman maka mereka akan segera berpindah haluan dan bergabung dengan orang-orang musyrik.

Demikianlah mereka berbuat setiap kali, karena mereka telah lama hidup dengan sifat kemunafikan.

Jika mereka tidak juga meninggalkan kalian dan tetap ikut campur urusan kalian, anggaran membuat perjanjian damai yang bermanfaat bagi kalian, dan tidak mau berhenti memerangi kalian bersama orang-orang musyrik, maka tangkaplah mereka dan bunuhlah mereka dimanapun kalian temui, karena tidak ada yang dapat menghentikan perbuatan mereka itu selain dengan cara ini sebagaimana pengalaman yang selama ini telah terjadi. Kami telah menjadikan bagi kalian hujjah dan alasan yang jelas untuk memerangi mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

91. Kalian -wahai orang-orang mukmin- akan menemukan golongan lain dari kalangan munafik yang memperlihatkan iman mereka kepada kalian untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dan memperlihatkan kekafiran mereka kepada kaum mereka yang kafir ketika kembali ke tempat mereka untuk berdamai dengan mereka. Setiap kali mereka diajak kepada kekafiran atau kemusyrikan, justru mereka semakin menjadi. Apabila orang-orang seperti itu tidak mau berhenti memerangi kalian, lalu tidak tunduk kepada kalian seraya berdamai dengan kalian maupun berhenti mengganggu kalian, maka tangkaplah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun kalian menemukan mereka. Untuk orang-orang semacam itu Kami berikan alasan yang jelas bagi kalian untuk menangkap dan membunuh mereka, karena kecurangan dan tipu daya mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

91. سَتَجِدُونَ ءَاخَرِينَ يُرِيدُونَ أَن يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا۟ قَوْمَهُمْ (Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya)
Yakni dengan menunjukkan kepada kalian keislaman dan menunjukkan kepada kaumnya kekafiran agar dapat merasa aman di dua kelompok. Dan mereka adalah penduduk Tihamah yang meminta keamanan dari Rasulullah agar bisa aman darinya dan dari kaumnya.

كلما ردوا إلى الفتنة (setiap kali mereka diajak kembali kepada kemusyrikan)
Yakni kaum mereka mengajak mereka untuk kembali kepada kemusyrikan dan meminta mereka untuk memerangi kaum muslimin.

أُرْكِسُوا۟ فِيهَا ۚ (merekapun terjun kedalamnya)
Yakni berbalik dan kembali kepada kaum mereka dan urusan mereka menjadi tidak jelas sehingga mereka kebingungan, apakah mereka akan memerangi kalian atau memerangi kaum mereka atau diam saja dan membiarkan keduanya.

فَإِن لَّمْ يَعْتَزِلُوكُمْ وَيُلْقُوٓا۟ إِلَيْكُمُ السَّلَمَ (Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu)
Yakni memberi kalian perjanjian yang menenangkan hati kalian berupa ketidak-ikutsertaan mereka dalam memerangi kalian.

وَيَكُفُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ(serta (tidak) menahan tangan mereka)
Dari memerangi kalian.

فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ ۚ( maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya)
Yakni dimana saja kalian menemui mereka dan kalian mampu melakukannya.

سُلْطٰنًا مُّبِينًا (alasan yang nyata)
Yakni bukti yang jelas untuk mengalahkan mereka dan menguasai mereka sebab mereka sangat mudah kembali kepada kesyirikan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

91 Kelak kamu akan dapati golongan-golongan munafik lain, yang menampakkan keislaman mereka di depan kalian dan menampakkan kekufuran mereka di depan kaum mereka. Setiap mereka diajak kaum mereka untuk kembali kepada kesyirikan dan memerangi orang muslim, mereka pun mengikuti kaumnya dan berkubang dalam fitnah dan kekufuran yang lebih dalam. Karena itu jika mereka tetap memerangi kalian dan tidak mau mengemukakan perdamaian kepada kalian, serta tidak menahan diri mereka untuk memerangi kalian, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dimana pun kalian menemui mereka. Merekalah orang-orang munafik yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata untuk menawan dan membunuh mereka.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kalian akan mendapati orang lain yang menginginkan agar mereka hidup aman bersama kalian} mereka menunjukkan kepada kalian bahwa mereka masuk Islam agar mereka aman di sisi kalian dengan itu {dan aman pula bersama kaumnya} mereka menunjukkan kepada mereka bahwa mereka kafir agar mereka aman di sisi mereka dengan itu {Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah} mereka di ajak kembali kepada fitnah kemusyrikan {mereka pun terjerumus ke dalamnya} mereka jatuh terjerumus di dalamnya {Jika mereka tidak membiarkan kalian} mengabaikan untuk memerangi kalian{tidak pula mau menawarkan perdamaian kepada kalian, dan tidak menahan tangan mereka, maka tawanlah dan perangilah mereka di mana saja kalian menemukan mereka} mendapati mereka {Merekalah orang-orang yang Kami berikan kepada kalian alasan yang nyata atas mereka} alasan yang jelas untuk membunuh dan memerangi


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

91. Kelompok ketiga: sebuah kaum yang menhendaki kemaslahatan bagi mereka sendiri, terlepas dari penghormatan kalian mereka itu adalah orang-orang yang Allah berfirman tentang mereka, :kelak kamu akan dapati golongan-golngan yang lain,” yaitu di antara orang –orang munafik tersebut, “yang bermaksud agar mereka semua aman dari pada kamu,” yaitu karena tukut kepada kalian, “dana man pula dari kaumnya. Setiap mereka di ajak kembali kepada fitnah, merekapun terjun ke dalamnya,” maksudnya mereka tetap selalu dalam kekufuran dan kenifakan mereka, mereka ini menurut gambaranya adalah seperti kelompok yang kedua, akan tetapi pada hakikatnya sangatlah berbeda, karena sesungguhnya kelompok yang kedua itu meninggalkan perang terhadap kaum Mukminin sebagai suatu penghirmatan kepada kaum Mukminin dan bukan karena tukut akan diri mereka, adapun kelompok ini, mereka meninggalkan perang tersebut karena takut dan bukan penghormatan, bahkan bila mereka mendapatkan kesempatan untuk memerangi kaum Mukminin, pastilah mereka akan memberanikan diri untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Maka meskipun tidak begitu jelas sikap mereka dalam membiarkandan tidak memerangi kaum Mukminin, akan tetapi mereka harus di perangi, karena itulah Allah berfirma, “karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau mengemukakan perdamaian kepadamu,” yaitu mengadakan kedamaian dan perjanjian, “serta tidak menahan tangan mereka dari memerangimu, maka tawakalah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang kami berikan kepadamu alasan yang nyata untuk menawan dan membunuh mereka,” yaitu suatu alsan yang kuat dan jelas, karena mereka adalah orang-orang yang melampui batas dan berlaku zhalim terhadap kalian dan meningglkan perdamaian, maka janganlah mereka mencela kecuali diri mereka sendiri.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-91
Allah berfirman seraya menegur orang-orang mukmin terkait perbedaan mereka tentang orang-orang munafik berdasarkan dua pandangan, sehingga mereka berselisih kaarena hal tersebut. Imam Ahmad meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah SAW keluar untuk melakukan perang Uhud, kemudian beberapa orang yang ikut dengan beliau kembali, dan di antara sahabat Rasulullah ada dua kelompok. Ada kelompok yang berkata, “Kita harus membunuh mereka,” sedangkan kelompok lain berkata, “Tidak, mereka adalah orang-orang mukmin.” Lalu Allah menurunkan firmanNya, (Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik) lalu Rasulullah SAW bersabda, “Itu merupakan sesuatu yang baik dan itu menghilangkan kejelekan, sebagaimana pandai besi menghilangkan kotoran perak"
Firman Allah, (padahal Allah telah membalikkan mereka disebabkan usaha mereka sendiri) yaitu Allah membalikkan dan menjerumuskan mereka ke dalam kesalahan.
Ibnu Abbas berkata: (telah membalikkan mereka) yaitu menjerumuskan mereka.
Qatadah berkata: membinasakan mereka.
As-Suddi berkata: menyesatkan mereka.
Firman Allah: (disebabkan usaha mereka sendiri) yaitu, karena kemaksiatan dan pertentangan mereka terhadap Rasulallah SAW, dan karena mengikuti kebathilan. (Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah?) yaitu tidak ada jalan baginya dan tidak ada yang bisa membimbingnya petunjuk (Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)) yaitu mereka ingin agar kalian tersesat seperti mereka, sehingga kalian menjadi sama seperti mereka. Hal itu karena kebencian dan permusuhan mereka terhadap kalian. Oleh karena itu, Allah berfirman: (Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling) yaitu tidak mau berhijran seperti yang dikatakan oleh Al-Aufi dari Ibnu Abbas.
As-Suddi berkata: mereka menampakkan kekufuran mereka. (tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong) janganlah kalian meminta perlindungan dan pertolongan kepada mereka untuk menghadapi musuh-musuh Allah selama mereka tetap seperti itu. Kemudian Allah membuat pengecualian bagi sekelompok orang dari mereka, Dia berfirman : (kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian) yaitu kecuali orang-orang yang mencari perlindungan dan berpihak kepada suatu kaum yang memiliki perjanjian gencatan senjata dengan kalian, atau perjanjian damai. Maka perlakukan mereka sesuai dengan perjanjian tersebut. Ini adalah pendapat As-Suddi, Ibnu Zaid, dan Ibnu Jarir.
Dalam kitab shahih Imam Bukhari, tentang kisah perjanjian Hudaibiyah, ada satu kelompok yang ingin berdamai dengan suku Quraisy dan mengikuti perjanjian mereka, dan ada ingin berdamai dengan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya dan mengikuti perjanjian mereka.
Firman Allah: (atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya) Mereka adalah kaum lain yang dikecualikan dari perintah untuk memerangi mereka, dan mereka adalah orang-orang yang datang dalam barisan dengan keadaan hati yang sempit, yaitu merasa tidak nyaman untuk memerangi kalian, mereka juga tidak ingin berperang bersama kalian melawan kaumnya. Mereka tidak berpihak kepada kalian dan tidak pula mau menyerang kalian. (Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu) yaitu dari kelembutanNya kepada kalian Dia menahan mereka untuk menyerang kalian (tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu) yaitu perdamaian (maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka) yaitu jalian tidak bisa memerangi mereka selama keadaan mereka seperti itu. Mereka itu seperti sekumpulan orang yang keluar pada hari perang Badar, yang berasal dari Bani Hasyim yang datang bersama orang-orang musyrik. Mereka menghadiri peperangan, namun mereka membenci hal itu, seperti Abbas, dan orang-orang sepertinya. Oleh karena itu Nabi SAW saat itu melarang untuk membunuh Abbas dan memerintahkan untuk menawannya saja.
Firman Allah: (Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya) mereka itu menampakkan seseuatu seperti orang yang ada di hadapan mereka, akan tetapi niat mereka berbeda. Mereka itu adalah orang-orang munafikyang menampakkan kepada Nabi SAW dan para sahabatnya bahwa mereka masuk Islam agar menjadi aman apa yang ada di sisi mereka yang berupa nyawa, harta, dan keturunan mereka. Mereka juga bersekongkol dengan orang-orang kafir secara diam-diam, beribadah bersama mereka agar mereka juga aman dengan orang-orang kafir itu secara rahasia. Sebagaimana firman Allah SWT: (Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok") (Surah Al-Baqarah: 14). Dan di sini Allah berfirman (Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya) yaitu mereka bersungguh-sungguh di dalamnya
AS-Suddi berkata: "fitnah” merujuk pada kemusyrikan"
Oleh karena itu, Allah berfirman: (Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu) yaitu gencatan senjatan dan perdamaian (serta (tidak) menahan tangan mereka) dari berperang, (maka tawanlah mereka) tawanlah mereka (dan bunuhlah mereka dimana pun kamu menemui mereka) yaitu dimana pun kalian menemui mereka (dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka) yaitu penjelasan yang nyata.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata :
{السَّلَمَ} as silm: menyerahkan diri dan tunduk
{الْفِتْنَةِ} al fitnah: kesyirikan.
{ثَقِفْتُمُوهُمْ} tsaqiftumuuhum: menemukan mereka dan menguasai mereka.
{سُلْطَاناً مُبِيناً} sulthonan mubiina: alasan yang jelas atas bolehnya membunuh mereka.

Makna ayat ;
Dan ada kelompok lain, yang Allah sebutkan hukum bergaul dengan mereka di dalam ayat yang kelima (91) yaitu firman Allah: { ستجدون قوماً آخرين} “kalian akan menemukan dua kelompok yang lian” selain dua kelompok yang tadi {يُرِيدُونَ أَنْ يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ} “yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya.” Maka mereka sebenarnya sedang bermain di atas dua tali, seperti yang telah Allah sebutkan {كُلَّ مَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ} “setiap kali mereka dikembalikan ke dalam fitnah” yaitu kersyirikan {أُرْكِسُوا فِيهَا} “terjerumus ke dalamnya” terjatuh dan terperosok ke dalamnya, karena mereka adalah orang-orang munafik. Saat mereka (orang munafik) bersama dirimu menyembah Allah semata. Kala mereka bersama kaumnya, menyembah para berhala untuk sekedar diajak, para munafik pun menyambutnya, dan mereka pun murtad menuju kesyirikan. Ini adalah makna dari firman Allah: {كُلَّ مَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا فِيهَا} “Setiap kali mereka kembali, mereka terperosok”

Dan firman Allah {فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ} “Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu”, maksudnya adalah tidak menghentikan penyerangan kepadamu dan mengemukakan perdamaian kepadamu, dan itu adalah kepatuhan dan ketundukan kepadamu dan menahan tangan mereka dari memerangi kalian, {فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأُولَئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَاناً مُبِيناً} “maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka”, yaitu argumentasi yang gamblang atas bolehnya menawan mereka dan membunuh mereka selama kalian mampu untuk melakukannya terhadap mereka dalam segala keadaan. Ini adalah apa yang telah disebutkan dalam lima ayat di atas dengan maklumat bahwa menahan diri dari memerangi kaum musyrikin telah dianulir di dalam ayat-ayat yang ada dalam surat At Taubah, kecuali bahwasanya bagi pemimpin kaum muslimin boleh melakukan hal ini di saat diperlukan. Karena aturan Allah tidak akan membuat orang yang melaksanakan rugi ataupun celaka. Dan akan tetapi di luar jazirah Arab tidaklah layak untuk ada dua agama.

Pelajaran dari ayat :
• Adanya ketetapan bahwasanya terdapat anulir (naskh) di dalam Al Quran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Nisa ayat 91: 91-92. Kamu akan dapati beberapa orang lain yang hendak supaya mereka aman daripada kamu dan aman daripada kaum mereka. Tiap-tiap kali mereka dikembalikan kepada fitnah, terjerumus mereka padanya. itu, jika mereka tidak tinggalkan kamu dan (tidak) menawarkan perdamaian kepada kamu, dan (tidak) memberhentikan tangan- tangan mereka, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana-mana kamu dapati mereka, karena mereka itu Kami telah jadikan bagi kamu kekuasaan yang nyata atas mereka yaitu boleh kamu tawan, bunuh dari musyrikin yang memerangi kamu, kecuali orang tua di antara mereka, dan tidak patut bagi seseorang Mu'min membunuh seorang Mu'min, melainkan dengan keliru; dan barang siapa bunuh seorang Mu'min dengan keliru, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang hamba yang Mu'min dan satu denda yang (wajib) diserahkannya kepada keluarga (si mati); kecuali jika mereka sedekahkan, tetapı jika adalah si (mati) itu dari satu kaum yang jadi musuh bagi kamu, padahal ia seorang Mu'min maka (wajib atas pembunuh itu) merdekakan seorang hamba Mu'min dan jika adalah dari satu kaum yang antara kamu dan antara mereka ada satu perjanjian, maka (wajib atas pembunuh itu) satu denda yang (mesti diserahkan) kepada keluarga (si mati) dan (wajib ia) merdekakan seorang hamba Mu'min; tetapi barangsiapa tidak dapat, maka (wajib atasnya) puasa dua bulan berturut-turut, sebagai (pemberian) taubat dari Allah, karena Allah itu Pengetahui, Bijaksana.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan menampakkan keimanan di hadapan kamu.

Dengan kembali kafir ketika pulang ke kaumnya. Ada yang mengatakan, bahwa mereka ini adalah Bani Asad dan Bani Ghatfan.

Yakni malah memerangi kamu.

Karena mereka melampaui batas dan bersikap zalim kepadamu dan tidak mau berdamai.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 91

Kelak dalam waktu yang tidak lama akan kamu dapati, wahai orangorang yang beriman, golongan-golongan yang lain dari golongan orang-orang munafik yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat orang munafik sebelumnya, yang ingin menyatakan keimanan kepada kalian, agar dengan demikian mereka akan hidup aman bersamamu, yakni tidak mendapat gangguan dan celaan dari kalian, dan aman pula bersama kaum mereka dengan menunjukkan kekufuran mereka kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah, yaitu syirik, kufur, kemaksiatan dan semacamnya, mereka pun terjun dan terlibat ke dalamnya serta mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Karena itu, jika mereka tidak membiarkan kamu agar kamu dapat mengerjakan tuntutan agamamu dengan tidak menghalangi kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu dengan membuat perjanjian damai dengan kamu dan tetap mengganggu kamu, serta tidak menahan tangan mereka dari memerangimu, maka tawanlah mereka dengan menaklukkan mereka dengan cara apa pun yang dapat kamu lakukan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang kami berikan kepadamu alasan yang nyata untuk memerangi, menawan dan membunuh mereka akibat pelanggaran dan pengkhianatan mereka. Menurut sebagian mufasir, kedurhakaan yang digambarkan oleh ayat 89 lebih ringan dari kedurhakaan yang digambarkan pada ayat ini. Karena itu, perintah membunuh pada ayat 91 ini lebih tegas dan lebih keras dari perintah membunuh pada ayat 89. Dan tidak patut, bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali terjadi karena tersalah dan tidak sengaja, sebab keimanan akan menghalangi mereka untuk berbuat demikian. Barang siapa membunuh seorang mukmin, kecil atau dewasa, laki-laki atau perempuan, karena tersalah, maka wajiblah dia memerdekakan atau membebaskan seorang hamba sahaya yang beriman, yakni membebaskannya dari sistem perbudakan walau dengan jalan menjual harta yang dimilikinya untuk pembebasannya serta membayar tebusan (diat) yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya, yakni keluarga si terbunuh itu, kecuali jika mereka, keluarga si terbunuh memberikan maaf kepada si pembunuh dengan membebaskannya dari pembayaran itu. Jika dia, yakni si terbunuh, berasal dari kaum kafir yang memusuhimu padahal dia mukmin, maka yang diwajibkan kepada si pembunuh itu hanyalah memerdekakan hamba sahaya yang beriman, tidak disertai tebusan. Dan jika dia, si terbunuh, adalah kafir dari kaum kafir yang ada, yakni memiliki perjanjian damai dan tidak saling menyerang antara mereka dengan kamu, maka wajiblah bagi si pembunuh itu membayar tebusan yang diserahkan dengan baik-baik dan tulus kepada keluarganya si terbunuh akibat adanya perjanjian itu serta diwajibkan pula memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak mendapatkan hamba sahaya yang disebabkan karena tidak menemukannya, padahal kemampuannya ada atau karena tidak memiliki kemampuan materi untuk membebaskannya, maka hendaklah dia, si pembunuh, berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai gantinya. Allah mensyariatkan hal demikian kepada kalian sebagai tobat kalian kepada Allah. Dan Allah maha mengetahui segala yang kalian lakukan, mahabijaksana untuk menetapkan hukum dan hukuman bagi kalian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjabaran dari beragam ahli tafsir mengenai isi dan arti surat An-Nisa ayat 91 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Sokong kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikaji

Kaji berbagai materi yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Balad, Al-Fajr, Ali Imran 190-191, Al-‘Adiyat, Al-An’am, Luqman 14. Ada pula Juz al-Qur’an, Al-Maidah, Al-Insyirah 5-6, Al-Baqarah 153, Ar-Ra’d 11, Al-Baqarah 185.

  1. Al-Balad
  2. Al-Fajr
  3. Ali Imran 190-191
  4. Al-‘Adiyat
  5. Al-An’am
  6. Luqman 14
  7. Juz al-Qur’an
  8. Al-Maidah
  9. Al-Insyirah 5-6
  10. Al-Baqarah 153
  11. Ar-Ra’d 11
  12. Al-Baqarah 185

Pencarian: al ahzab 59, surat 4, as syamsiah, al baqarah 286 quotes, arti 183

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.