Surat Ali ‘Imran Ayat 192
رَبَّنَآ إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ ٱلنَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Arab-Latin: Rabbanā innaka man tudkhilin-nāra fa qad akhzaitah, wa mā liẓ-ẓālimīna min anṣār
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
« Ali 'Imran 191 ✵ Ali 'Imran 193 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Ali ‘Imran Ayat 192
Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 192 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdapat beraneka penafsiran dari banyak mufassir mengenai isi surat Ali ‘Imran ayat 192, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Wahai tuhan kami,selamatkanlah kami dari neraka, karena sesungguhnya Engakau (ya Allah),barangsiapa yang Engkau masukan kedalam neraka karena dosa-dosanya, maka sungguh Engkau telah mempermalukan dan menghinakannya. Dan tidak ada bagi orang-orang yang berbuat dosa lagi berbuat kezhaliman terhadap diri mereka seorangpun yang dapat mencegah dari mereka siksaan Allah pada hari kiamat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
192-194. Allah mengajarkan orang-orang beriman cara berdoa kepada-Nya: “Wahai Pencipta kami, Barangsiapa dari hamba-Mu yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh ia telah Engkau hinakan, dan orang-orang yang zalim tidak akan terlepas dari azab.
Wahai Tuhan kami, kami telah mendengar seseorang yang menyeru kepada keimanan yang bernama Muhammad, ‘Berimanlah kepada Pencipta kalian’, maka kami menyambut seruan itu dan kami telah beriman, maka janganlah Engkau siksa kami akibat dosa-dosa kami dan ampunilah perbuatan maksiat kami serta ambillah nyawa kami bersama orang-orang shalih.
Wahai Tuhan kami, realisasikanlah apa yang Engkau janjikan kepada kami melalui lisan para rasul-Mu berupa kemenangan dan rahmat, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari ditampakkan amal kami kepada-Mu. Sungguh kami mengetahui Engkau tidak akan mengingkari janji.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
192. Karena sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam Neraka adalah orang yang Engkau hinakan dan Engkau permalukan. Dan orang-orang yang zalim itu kelak di hari Kiamat tidak akan mendapatkan penolong yang dapat melindungi mereka dari azab dan hukuman Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
192. رَبَّنَآ إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ (Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia)
Yakni Engkau hinakan dan rendahkan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Bukanlah suatu kehinaan ketika Anda menyampaikan dakwah kepada ummat atau menyeru mereka kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran, kemudian Anda ditolak dengan dengan kemuliaan ini, atau Anda dihinakan dihadapan orang banyak, tetapi kehianaan yang sesungguhnya adalah kemarahan yang engkau terima dari sang Maha agung, dan sisksaan yang amat sangat pedih, dihadapan seluruh ummat dari awal zaman sampai akhirnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
192. Wahai Tuhan kami, Sesungguhnya hambaMu yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh dia telah Engkau hinakan dan rendahkan. Dan tidaklah bagi orang-orang zalim terhadap diri sendiri itu penolong yang melindungi mereka dari azabMu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, benar-benar Engkau hinakan} menghinakan dia {dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
192. “Ya Tuhan Kami,sesunggunya barang siapa yang engbkau masukan ke dalam neraka,maka sungguh telah engkau hinakan dia,”yaitu karena dia telah memperoleh murka dari Allah,para malaikatNya,para waliaNya,dan terjadinya kehinaan yang tidak ada keselamatan dan pelarian darinya.
Itulah sebabnya Allah berfitman,”dan tida ada bagi orang-orang yang zhalim seorang penolong pun,”yang menyelamatkan mereka dari siksanya.ayat ini menunjukan bahwa mereka masuk neraka disebabkan kezhaliman mereka sendiri.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 190-194
Makna dari ayat ini adalah bahwa Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi) ini dalam tinggi dan luasnya langit, serta dalam rendah dan padatnya bumi, serta apa yang ada di antara keduanya, terdapat tanda-tanda yang bisa disaksikan lagi agung berupa planet-planet yang berputar dan tetap pada orbitnya, lautan, gunung-gunung, padang pasir, pepohonan, tumbuhan, tanaman, buah-buahan, hewan-hewan, mineral-mineral, serta manfaat-manfaat dengan beragam warna, aroma, rasa, dan keistimewaannya.
(dan silih bergantinya malam dan siang) yaitu pergantian antara malam dan siang dengan panjang dan pendek waktunya, terkadang ini lebih panjang dan itu lebih pendek, kemudian keduanya seimbang, kemudian bagian yang itu mengambil bagian yang ini sehingga bagian yang pendek waktunya menjadi panjang, dan bagian yang sebelumnya panjang menjadi pendek.. Semua ini adalah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal) akal yang sempurna dan cerdas, yang dapat memahami hakikat dalam kejadian alam ini dengan semua kejelasannya. Mereka tidak seperti orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak berakal, orang-orang yang telah disebutkan oleh Allah tentang mereka: (Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya (105) Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain) (106)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT menggambaarkan orang-orang yang memiliki akal sehat, Lalu Dia berfirman: ((yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring) sebagaimana yang terdapat dalam hadits Imam Bukhari dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu maka shalatlah dengan berbaring” yaitu mereka tidak putus-putus mengingatNya dalam segalaa keadaan mereka dalam hati dan lisan mereka (dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi) mereka memahami apa yang ada di antara keduanya berupa ketentuan yang menunjukkan kepada keagungan, kekuasaan, pengetahuan, hikmah, pilihan, dan rahmat Allah yang Maha Pencipta.
Sungguh Allah SWT mencela orang yang tidak memperhatikan ciptaanNya yang menunjukkan kepada DzatNya, sifat-sifatNya, hukumNya, ketentuanNya, dan ayat-ayatNya. Allah SWT berfirman, (Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya (105) Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain) (106)) (Surah Yusuf) dan memuji hamba-hambaNya yang mukmin ((yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi) seraya berkata (Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia) yaitu Engkau tidak menciptaan semua ciptaan ini sia-sia, melainkan dengan kebenaran, agar engkau membalas orang-orang yang berbuat keburukan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, dan membalas orang-orang yang berbuat kebaikan dengan kebaikan. Kemudian mereka mensucikanNya dari sesuatu yang sia-sia dan penciptaan sesuatu yang bathil, lalu mereka berkata (Maha Suci Engkau), yaitu dari menciptakan sesuatu yang ssia-sia (maka peliharalah kami dari siksa neraka), yaitu wahai Dzat yang menciptakan makhluk dengan benar dan adil, wahai Dzat yang terhindar dari kekurangan, aib dan kesia-siaan, peliharalah kami dari azab neraka dengan kekuasaan dan kekuatanMu, dan tetapkanlah kami untuk melakukan amal yang engkau ridhai, dan bantulah kami untuk tetap melakukan amal shalih yang engkau tunjukkan surga yang penuh kenikmatan kepada kami melalui amal itu yang akan membawa mereka ke surga kenikmatan, serta lindungilah kami dari siksaMu yang pedih. Kemudian mereka berkata, (Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia) yaitu engkau hinakan dia dan engkau tampakkan kehinaannya kepada semua penghuni seluruh alam (dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun) yaitu pada hari kiamat tidak ada satupun pelindung bagi mereka dariMu, dan tidak ada yang mampu menghindarkan mereka dari apa yang engkau kehendaki atas mereka (Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman) yaitu seorang penyeru yang mengajak kepada keimanan, dia adalah Rasulullah SAW ("Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman), yaitu beliau bersabda, berimanlah kepada Tuhan kalian, maka kami beriman, yaitu kami menjawab dan mengikutinya (Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami) yaitu dengan kami beriman dan mengikuti nabiMu (Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami) yaitu tutupilah dosa-dosa itu (dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami) yaitu kesalahan antata kami kepadaMu (dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbuat kebajikan) yaitu gabungkanlah kami dengan orang-orang shalih (Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami) dikatakan bahwa maknanya adalah atas keimanan kepada para rasulMu, dan dikatakan bahwa maknanya melalui lisan para rasulMu, dan ini yang lebih jelas
(Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat) yaitu di depan para makhluk (Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji) Yaitu bahwa pasti janji yang engkau beritahukan kepada para rasulMu itu pasti akan terjadi pada hari kiamat di hadapanMu.
Telah disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah Ali Imran ini ketika bangun pada malam hari untuk melaksanakan tahajud. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Aku menginap di rumah bibiku Maimunah dan Rasulullah SAW berbicara dengan keluarganya sebentar, lalu tidur. Ketika sepertiga malam terakhir tiba, beliau bangun dan melihat ke langit seraya berkata: (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190)] sampai ayat-ayat selanjutnya. Kemudian beliau berwudhu, bersiwak, dan melaksanakan shalat sebanyak sebelas rakaat. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan, lalu beliau melaksanakan shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau keluar dan shalat subuh bersama orang-orang
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ali ‘Imran ayat 192: "Hai Tuhan kami! Sesungguhnya siapa-siapa yang Engkau masukkan neraka, sesungguhnya Engkau telah celakakan dia; dan tidak ada pembantu-pembantu bagi orang-orang yang menganiaya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Karena ia mendapatkan kemurkaan dari Allah, malaikat-Nya, wali-wali-Nya dan mendapatkan aib yang tidak dapat lolos daripadanya.
Yang menolong mereka dari azab. Ayat ini menunjukkan bahwa mereka masuk ke dalam neraka karena kezaliman mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 192
Mereka berdoa kepada Allah sang pencipta yang menghidupkan dan mematikan. Ya tuhan kami, sesungguhnya orang yang engkau masukkan ke dalam neraka karena menyekutukan-Mu dan akibat keangkuhannya, maka sungguh, engkau telah menghinakannya dengan menimpakan azab yang pedih, dan tidak ada seorang penolong pun yang dapat memberikan pertolongan bagi orang yang zalim. Karena orang-orang zalim pantas mendapatkan murka dan siksaan dari Allah lalu mereka memohon lagi. Ya tuhan kami, pencipta dan pemberi karunia! sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, yaitu nabi Muhammad dengan Al-Qur'an, mengajak seluruh umat untuk mengesakan-Mu, menaati perintah-Mu, dan menjauhi laranganmu, seraya menyeru, berimanlah kamu kepada tuhanmu, pencipta alam semesta, dan pemberi karunia kepada seluruh hamba-Nya, maka kami pun beriman dan mematuhi petunjuknya dan mengikuti jalannya. Oleh karena itu, ya tuhan kami, kiranya engkau tutupi aib kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, yang telah kami lakukan akibat kelalaian kami, dan matikanlah kami dalam kebaikan, tetapkanlah kami pada kebenaran beserta orang-orang yang berbakti yaitu para pengikut rasul-rasul-Mu, di bawah naungan rida-Mu dalam keadaan memeluk agama islam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penjabaran dari beragam ulama tafsir terkait makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 192 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.