Surat Al-Ikhlas Ayat 4

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Arab-Latin: Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

« Al-Ikhlas 3Al-Falaq 1 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Berkaitan Surat Al-Ikhlas Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ikhlas Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjelasan dari kalangan ahli ilmu terhadap kandungan surat Al-Ikhlas ayat 4, antara lain seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Dia tidak punya tandingan dan padanan dari makhluk NYA, tidak dalam nama nama NYA,tidak dalam sifat-sifat NYA, tidak pula dalam perbuatan-perbuatan NYA, maha banyak kebaikan NYA, maha tinggi, dan maha Suci


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Dan tidak pula ada yang menyamai-Nya dari ciptaan-Nya.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia)
Tidak ada yang setara atau menyerupai-Nya, dan tidak pula ada yang memiliki sifat yang sempurna seperti-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3-4. Dia tidak melahirkan satupun (anak) dan tidak juga dilahirkan oleh siapapun, karena Dialah Dzat yang Maha Terdahulu, tidak terikat oleh waktu dan tidak diadakan. Dan Dia tidak menciptakan satupun yang menyerupai DzatNya, Sifat-sifatNya dan TindakanNya. Maka tidak ada satupun yang menyamaiNya dan menjadi sekutu bagiNya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{serta tidak ada sesuatu pun yang setara} serupa {denganNya}


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4. “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia,” baik dalam nama-namaNya, sifat-sifatNya maupun perbuatan-perbuatanNya. Mahasuci dan Mahatinggi Allah.
Surat ini mencakup tauhid asma’ dan sifat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-4
Telah disebutkan sebab penurunannya.
Yaitu Dialah Tuhan yang Satu, Yang Esa, Yang tidak ada tandingan bagiNya, tidak ada pembantu bagiNya, tidak ada lawan bagiNya, tidak ada yang serupa denganNya, dan tidak ada yang setara denganNya. Lafaz ini tidak boleh dikatakan secara itsbat terhadap seseorang kecuali hanya Allah SWT, karena Dia Maha Sempurna dalam segala sifat dan perbuatanNya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa maknanya adalah Tuhan Yang Maha Sempurna dalam perilakuNya, Maha Mulia yang Maha Sempurna dalam kemuliaanNya, Maha Agung yang Maha Sempurna dalam keagunganNya, Maha Penyantun yang Maha Sempurna dalam sifat penyantunNya, Maha Mengetahui yang Maha Sempurna dalam pengetahuanNya, dan Maha Bijaksana yang Maha Sempurna dalam kebijaksanaanNya.
Dialah Allah yang Maha Sempurna dalam kemuliaan dan perilakuNya. Dan hanya Dialah Allah SWT yang berhak memiliki sifat ini yang tidak layak bagi selain Dia. Tidak ada yang setara denganNya dan tidak ada yang sama denganNya, Maha Suci Allah yang Maha Esa lagi Maha Menang.
Diriwayatkan dari Abu Wa'il tentang firmanNya: (yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu) Tuhan yang perilakuNya tidak ada yang menandingiNya. ‘Ashim meriwayatkan hal yang semisal dari Abu Wa'il, dari Ibnu Mas'ud.
Ar-Rabi' bin Anas berkata bahwa maknanya adalah Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Seakan-akan pendapat ini menjadikan firman setelahnya merupakan tafsirnya, yaitu firmanNya: (Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3) Pendapat ini merupakan pendapat yang bagus. Telah disebutkan dalam hadits dari riwayat Ibnu Jarir, dari Ubay bin Ka'b tentang itu yang menerangkannya dengan jelas.
Al-Hafizh Abu Al-Qasim Ath-Thabrani berkata dalam kitab sunahnya setelah menyebutkan banyak pendapat tentang tafsir “Ash-Shamad” bahwa semuanya itu benar termasuk sifat Rabb kita SWT; yaitu yang menjadi tempat bergantung bagi segala keperluan. Dia adalah tujuan semuanya. Dia tidak berongga, tidak makan, dan tidak minum, dan Dia kekal setelah semua makhluk.
Firman Allah: (Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (3) dan tidak ada seorangpun yang setara denganNya (4)) yaitu Dia tidak memiliki anak, tidak memiliki orang tua, dan tidak mempunyai istri.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya (4)) yaitu tidak memiliki istri
Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai istri, Dia menciptakan segala sesuatu) (Surah Al-An'am: 101) yaitu Dialah Dzat yang memiliki segala sesuatu dan yang Menciptakannya, maka bagaimana mungkin Dia mempunyai tandingan dari kalangan makhlukNya yang menyamaiNya atau mendekatiNya? Maha Tinggi lagi Maha Suci Allah dari semuanya itu. Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak” (88) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar (89) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91) Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak (92) Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti (94) Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (95)) (Surah Maryam)


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)

Dan Dia ﷻ tidak punya satupun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya, apalagi yang melebihi kekuasaan-Nya ﷻ , ayat ini merupakan bantahan bagi golongan "Al-Musyabbih" yaitu golongan atau kelompok yang mensamakan Allah dengan makhluk-Nya, sebagaimana surah ini juga menjadi bantahan bagi kelompok "Al-Mu'aththilah" yang menafikan dari Allah ﷻ sifat-sifat Nya.

{ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ } Dan Dialah Allah ﷻ yang tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya, { لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } ( Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat ) [ As Syura : 11 ] .


📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 H

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد “dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia” Maknanya: Tidak ada seorang pun yang sama dalam semua sifat-Nya. Allah SUbhaanahu wa Tala’a meniadakan dari dirinya mempunyai anak, atau Dia dilahirkan, atau memiliki penyerupa. Surat ini memiliki keutamaan yang besar, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ “Sesungguhnya surah ini setara dengan sepertiga al-Qur’an”(1) Tatapi surat ini hanya sekedar setara dengan sepertiga al-quran namun tidak bisa menggantikan posisinya. Surat ini sebanding dengan sepertiga al-Quran tetapi tidak bisa menggantikan kedudukan sepertiga bagian Al-Quran. Buktinya adalah kalau saja seorang insan mengulang surat ini sebanyak tiga kali saat shalat wajib, maka surat ini tidak bisa menggantikan al-Fatihah, padahal seandainya jika ia membacanya tiga kali maka seakan-akan dia membaca seluruh al-Quran, tetapi ini tidak dianggap.

Dan jangan dianggap aneh Sesutu yang sebanding dengan yang lain, tapi tidak bisa menggantikan kedudukannya. Lihatlah Nabi ‘alaihissholaatu wassalaam memberitakan bahwa yang mengatakan: لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، فَكَأَنَّمَا أَعْتَقَ أَرْبَعَةَ أَنْفُسِ مِنْ بَنِي إِسْمَاعِيلَ أَوْ: وَلَدُ اِسْمَاعِيلَ “Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir –tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan milik-Nya lah segala pujian, dan Dialah yang Maha kuasa atas segala sesuatu- maka seakan akan ia telah memerdekakan empat jiwa dari keturunan atau anak Ismail”(2) Walau demikian, seandainya ia wajib membayar kafarah berupa seorang budak, lalu ia mengucapkan dzikir ini, itu tidak bisa menggantikan kafarat tersebut. Maka tidaklah mesti sesuatu sebanding dengan yang lainnya, bisa menggantikan kedudukannya.

Surat ini senantiasa Rasul ‘alaihissalaatu wassalaam baca pada saat shalat sunnah fajar di rakaat ke dua(3), shalat sunnah maghrib (4) dan dua raka’at thawaf(5) beliau juga membacanya ketika shalat witir (6) karena surat ini dibangun di atas keikhlasan yang sempurna kepada Allah, oleh karenanya disebut dengan surat al-Ikhlas.

(1) Dikeluarkan Bukhari (5051) dari hadits Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu dan Muslim (811) dari hadits Abud Dardaa radhiyallaahu ‘anhu.
(2) Dikeluarkan Muslim (2693) dari hadits Abu Ayub al-Anshariy radhiyallaahu ‘anhu.
(3) Dikeluarkan Muslim (726) dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.
(4) Dikeluarkan Tirmidziy (431) dan Ibnu Majah (1166) dari hadits Abdullah Bin Mus’ud radhiyallaahu ‘anhu, Al-Albani mengatakan dalam shahih at-Tirmdziy: Hasan shahih.
(5) Dikeluarkan Muslim (1218) dari hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu.
(6) Dikeluarkan At-Tirmidziy (463) dari hadits ‘Aisyah radhiyallaahui ‘anha dan dinyatakan shahih oleh al-ALbaniy dalam Al-Misykaah (1269).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ikhlas ayat 4: Allah juga memerintahkan agar mengatakan kepada mereka : Allah tidak serupa dan sama dengan apapun; Maha Suci Allah Tuhan seluruh alam.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Baik dalam nama-Nya, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya.

Surah yang mulia mengandung tauhid asmaa’ wa shifaat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ikhlas Ayat 4

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia, baik dari segi zat, sifat, maupun tidakan-Nya. 1. Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, 'aku berlindung kepada tuhan yang menguasai subuh, waktu yang membelah kegelapan malam. Allah mahakuasa menyingkirkan segala kejahatan dari hamba-Nya karena semua makhluk berada dalam genggaman-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai mufassirin mengenai makna dan arti surat Al-Ikhlas ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dilihat

Nikmati berbagai konten yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Yunus 40-41, Al-Ma’idah 2, Al-Isra 23, Al-Baqarah 286, An-Nur 2, Al-Mujadalah 11. Ada juga Al-Baqarah 83, At-Takatsur, Az-Zalzalah, Ali Imran, Al-Hujurat 12, Asy-Syams.

  1. Yunus 40-41
  2. Al-Ma’idah 2
  3. Al-Isra 23
  4. Al-Baqarah 286
  5. An-Nur 2
  6. Al-Mujadalah 11
  7. Al-Baqarah 83
  8. At-Takatsur
  9. Az-Zalzalah
  10. Ali Imran
  11. Al-Hujurat 12
  12. Asy-Syams

Pencarian: sesungguhnya allah bersama orang-orang yang sabar (qs. al-baqarah 153), surat 11 ayat 26, wa ulil amri artinya, surat 4 ayat 28, qs al jumuah ayat 9

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.