Surat Ali ‘Imran Ayat 32

قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ

Arab-Latin: Qul aṭī'ullāha war-rasụl, fa in tawallau fa innallāha lā yuḥibbul-kāfirīn

Artinya: Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

« Ali 'Imran 31Ali 'Imran 33 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Mengenai Surat Ali ‘Imran Ayat 32

Paragraf di atas merupakan Surat Ali ‘Imran Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah penting dari ayat ini. Ada bermacam penafsiran dari berbagai mufassirun mengenai kandungan surat Ali ‘Imran ayat 32, sebagiannya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Katakanlah olehmu (wahai rasul), ”ta’atlah kepada Allah dengan mengikuti kitabNYA, dan taatilah rasul dengan mengikuti sunnahnya saat beliau masih hidup dan sepeninggal beliau.” Maka apabila mereka berpaling darimu dan terus menerus pada apa yang ada pada mereka dari kekafiran dan kesesatan ,maka mereka bukanlah orang yang pantas mendapat cinta Allah, karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

32. Katakanlah -wahai Rasul-, “Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada Rasul-Nya dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.” Apabila mereka berpaling dari hal itu, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir yang melanggar perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

32. قُلْ أَطِيعُوا۟ اللهَ وَالرَّسُولَ ۖ (Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya)
Yakni dalam seluruh perintah dan larangan.

فَإِن تَوَلَّوْا۟ (jika kamu berpaling)
Yakni jika kalian menolak untuk mentaati Allah dan rasul-Nya dan mencintai keduanya, maka Allah tidak akan mencintai kalian.

فَإِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِينَ (maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir)
Sebagai bentuk isyarat atas kemarahan dan kemurkaan-Nya kepada mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

32 Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad: “Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dalam segala perintah dan larangan-Nya. Jika kamu berpaling dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai kalian dan murka kepada orang-orang kafir yang membangkang dari kebenaran”.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Katakanlah.“Taatilah Allah dan taatilah Rasul. Jika kalian berpaling} berpaling dari ketaatan kepada Allah dan Rasulullah {sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

31-32. Ayat ini merupakan patokan dimana dengannya kita dapat membedakan orang yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya dengan orang yang hanya sekedar mengaku-ngaku semata. Tanda-tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah, Muhammad dimana Allah menjadikan tindakan mencontohi rasulullah sholallohu alaihi wasallam dan mengikuti segala yang diserukan beliau sebagai jalan kecintaan kepadaNya dan keridhanNya. Oleh karena itu tidak akan diperoleh kecintaan Allah dan keridhaanNya serta pahalaNya kecuali dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad sholallohu alaihi wasallam berupa al-quran dan as-Sunnah dan menaati perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu, niscaya Allah akan mencintainya lalu membalasnya dengan balasan orang-orang yang dicintai, mengampuni dosa-dosanya dan menutupi aib-aibnya. Kemudian seolah-olah dikatakan “dan bersama itu semua, maka apakah sebenarnya hakikat mengikuti rasul dan tata caranya?’ Maka Allah menjawab dengan firmanNya, ”katakanlah taatilah Allah dan RasulNya,” yaitu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan serta mempercayai kabar berita.”jika kamu berpaling” dari hal itu, maka inilah kekufuran, dan Allah “tidak menyukai orang-orang kafir.”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 31-32
Ayat ini menentukan hukum bagi siapa saja yang mengklaim kecintaannya kepada Allah tetapi tidak mengikuti jalan yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Dia adalah orang yang berdusta atas klaimnya pada perkara yang sama, sehingga dia mengikuti syariat dan agama nabi Muhammad dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaannya, sebagaimana yang ada dalam hadits shahih dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak Kami perintahkan padanya, maka itu ditolak” Oleh karena itu, Allah berfirman: (Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu) yaitu kalian akan mendapatkan lebih dari apa yang kalian minta dari kecintaan kalian kepadaNya, yaitu kecintaanNya kepada kalian, yang lebih besar dari sebelumnya, sebagaimana sebagian ahli hikmah yang alim: “Perkaranya bukanlah mencintai, tetapi yang penting adalah dicintai.”
Kemudian Allah SWT berfirman: (dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) yaitu dengan mengikuti Rasulullah SAW, akan membuat kalian mendapatkan semua ini berupa berkah dari utusanNya. Kemudian Allah SWT memberi perintah kepada semua orang, baik pribadi maupun umum: (Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling) yaitu kalian menyimpang dari perintahNya, (maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir) Dia menunjukkan bahwa penyimpangan dari jalanNya adalah kekufuran, dan Allah tidak menyukai mereka yang memiliki ciri-ciri seperti itu. Jika seseorang mengklaim dan menganggap bahwa dia mencintai Allah dan ingin mendekatkan diri kepadaNya, maka dia harus mengikuti Rasul yang ummi, penutup para nabi dan rasul, serta utusan Allah kepada seluruh makhluk: jin dan manusia. Bahkan jika para nabi (bahkan para rasul ulul azmi) yang hidup pada zamannya, mereka hanya akan mengikutinya, menaatinya, dan mengikuti syariatnya, sebagaimana yang akan dijelaskan dalam firmanNya: (Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi) (Surah Ali 'Imran: 81) Jika Allah SWT menghendaki.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Ali ‘Imran ayat 32: Katakanlah: "Hendaklah kamu ta'at kepada Allah dan Sesudah itu, jika kamu berpaling, Rasul. maka Allah tidak cinta kepada orang-orang yang kafir".


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Seperti melaksanakan perintahnya, yaitu mentauhidkan Allah.

Jika mereka berpaling, maka tidak ada yang mereka ikuti selain kekufuran dan mentaati setan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

"Telah ditetapkan terhadap setan itu, bahwa barang siapa yang berkawan dengannya, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka." (Terj. Al Hajj: 4)

Oleh karena Dia tidak mencintai mereka, maka Dia akan menghukum mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali ‘Imran Ayat 32

Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan. Setelah Allah menunjukkan siapa yang berhak memperoleh cintanya, maka ayat berikut menjelaskan beberapa sosok yang telah memperoleh cinta Allah. Sesungguhnya Allah dengan pengetahuan-Nya yang bersifat azali telah memilih adam sebagai khalifah-Nya, nuh sebagai penerima syariat pertama, keluarga ibrahim, yaitu ismail, ishak dan keturunannya yang banyak menjadi nabi dan rasul, dan keluarga imran yaitu maryam yang melahirkan anak tanpa bapak, dan isa sebagai rasul bagi bani israil melebihi segala umat pada masa masing-masing.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu terhadap makna dan arti surat Ali ‘Imran ayat 32 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi ummat. Sokong usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dilihat

Terdapat ratusan topik yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Bismillah, Al-Kahfi 1-10, An-Nashr, Yusuf, Al-Lahab, Al-Ma’idah 3. Ada pula Quraisy, Az-Zumar 53, An-Naziat, Al-‘Ashr, An-Nisa 59, Al-Qari’ah.

  1. Bismillah
  2. Al-Kahfi 1-10
  3. An-Nashr
  4. Yusuf
  5. Al-Lahab
  6. Al-Ma’idah 3
  7. Quraisy
  8. Az-Zumar 53
  9. An-Naziat
  10. Al-‘Ashr
  11. An-Nisa 59
  12. Al-Qari’ah

Pencarian: an nisa ayat 172, quran surat annisa ayat 59, latin al hujurat ayat 12, yasin beserta artinya, surat al mudatsir ayat 38

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.