Surat Al-Ma’arij Ayat 2

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

لِّلْكَٰفِرِينَ لَيْسَ لَهُۥ دَافِعٌ

Arab-Latin: Lil-kāfirīna laisa lahụ dāfi'

Artinya: Orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya,

« Al-Ma'arij 1Al-Ma'arij 3 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-Ma’arij Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’arij Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdapat variasi penjelasan dari berbagai mufassir terkait makna surat Al-Ma’arij ayat 2, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Salah seorang dari kalangan orang-orang musyrik berdoa meminta keburukan atas dirinya dan kaumnya agar diturunkan azab atas mereka, dan azab tersebut pasti menimpa mereka pada Hari Kiamat, tidak ada yang dapat menolaknya, (yaitu azab) dari Allah, Pemilik ketinggian dan keagungan. Para malaikat dan malaikat Jibril naik kepadaNya pada hari yang kadarnya 50 ribu tahun dari tahun-tahun dunia, dan itu bagi seorang Muslim adalah seperti shalat fardhu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. untuk orang-orang yang kafir kepada Allah. Tidak ada orang yang mampu menolak siksa itu.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

2. لِّلْكٰفِرِينَ (orang-orang kafir)
Yakni azab itu bagi orang-orang yang kafir.

لَيْسَ لَهُۥ دَافِعٌ (tidak seorangpun dapat menolaknya)
Yakni tidak ada orang yang dapat menolak azab yang menimpa itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

2. Azab itu pasti ditimpakan kepada orang-orang kafir. Tidak ada satupun dari mereka yang mampu menolak dan mencegahnya. An-Nasai dan Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas berkata: “Dia adalah Nadhar bin Harits. Dia mengucapkan ayat: {Allahumma in kaana hadza huwal haqqu minka, fa amthir ‘alaina hijaaratan minas samaa’} [QS Al-Anfal: 8/32]”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{bagi orang-orang kafir. Tidak seorang pun yang menolaknya} orang yang biaa menolaknya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-4. Allah berfirman menjelaskan kebodohan para penentang dan permintaan mereka untuk disegerakan azab Allah kepada mereka seraya memperolok-olok, membangkang dan memperlemah, “Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi,” yakni seorang telah meminta dan meminta dibuka, “untuk orang-orang kafir,” karena mereka berhak mendapatkannya lantaran kekufuran, “yang tidak seorang pun dapat menolaknya, (yang datang) dari Allah,” artinya, tidak seorang pun yang bisa menolak datangnya azab yang diminta segera oleh para pembangkang kaum musyrikin sebelum waktunya tiba atau tidak seorang pun yang bisa melenyapkannya ketika azab menimpa. Hal ini terjadi pada saat al-Nadhr bin Harits al-Quraisy atau para dedengkot lainnya yang mendustakan memintanya seraya berkata,
“Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”.
-Al-anfal:32-
Azab dari Allah pasti menimpa mereka, bisa disegerakan untuk mereka di dunia atau disimpan di akhirat kelak untuk mereka. Andai saja mereka mengenal Allah dan mengenal keagunganNya serta luasnya kuasa, sempurnanya nama-nama dan sifatNya, niscaya mereka tidak meminta untuk disegerakannya azab dan niscaya mereka memiliki sopan santun. Karena itu Allah menyebutkan salah satu keagunganNya yang bertentangan dengan perkataan buruk mereka, “Mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan ruh-ruh naik (menghadap) kepada Rabb,” yakni pemilik keluhuran, keagungan, kemuliaan, dan hak mengatur seluruh makhluk, kepadaNya para malaikat naik dengan tugas yang diberikan pada mereka, ruh naik padanya. Ruh adalah isim jenis yang mencakup seluruh ruh, yang baik maupun yang buruk. Hal ini terjadi pada saat kematian. Ruh orang-orang suci naik kepada Allah, mereka diberi izin dari satu langit ke langit lain hingga berhenti di langit di mana Allah berada. Menyampaikan ucapan penghormatan kepada Allah dan mengucapkan salam serta mendekat ke arahnya. Mereka senang berada di dekat Allah dan mendapatkan pujian, penghormatan, perlakuan baik dan pengagungan dari Allah. Sedangkan ruh para pendosa, ketika naik ke langit dan meminta izin, mereka tidak diberi izin dan dikembalikan lagi ke bumi.
Selanjutnya Allah menyebutkan jarak yang ditempuh oleh para malaikat dan ruh menuju Allah. Para malaikat dan ruh naik dalam sehari dengan sebab-sebab yang Allah mudahkan baginya serta pertolongan Allah berupa kemudahan, keringanan dan cepatnya perjalanan, padahal jarak tersebut sejauh jarak lima puluh ribu tahun perjalanan normal, mulai dari saat naik hingga sampai yang telah ditentukan hingga sampai pada golongan malaikat tertinggi. Kerajaan yang amat besar ini dan alam yang agung ini, baik yang berada di atas maupun bawah, seluruhnya diciptakan dan diatur oleh Allah Yang Mahaluhur lagi Tinggi. Allah mengetahui kondisi-kondisi mereka, baik yang lahir maupun yang batin. Allah mengetahui apa yang ada dan apa yang tersimpan. Allah memberikan rahmat dan kebaikanNya pada seluruh makhluk. Allah memberlakukan hukumNya, baik yang bersifat takdir ataupun syariat pada mereka, serta memberlakukan hukum pembalasanNya. Celakalah bagi kaum yang tidak mengerti keagungan Allah dan tidak memuliakan Allah dengan sebenarnya. Mereka meminta agar segera diturunkan azab sebagai pengujian dan anggapan memperlemah. Mahasuci Allah Yang Maha Penyabar yang memberi mereka tempo, tapi tidak lalai terhadap mereka. Mereka menyakiti Allah tapi Allah bersabar terhadap mereka, memberi keselamatan dan rizki pada mereka.
Inilah salah satu kemungkinan penafsiran ayat tersebut. Sehingga yang dimaksud dengan naik dalam ayat ini adalah naik di dunia, sebab kontekstual pertama menunjukkan hal tersebut. Kemungkinan juga hal ini berlaku pada hari Kiamat dan Allah memberitahukan keagungan, keluhuran, dan kebesaranNya pada semua hambaNya. Tidak ada bukti yang lebih besar yang dapat mereka saksikan untuk dapat mengenal Allah selain peristiwa naiknya para malaikat dan ruh. Mereka naik dan turun berdasar pengaturan Allah serta urusan rabbani pada hari itu yang berjarak lima puluh ribu tahun karena panjang dan beratnya perjalanan. Tapi Allah meringankan perjalanan tersebut bagi orang yang beriman.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
(Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi (1)) Di dalamnya terkandung lafazh yang ditunjukkan dengan huruf “ba’”,, seakan-akan lafazh itu diperkirakan, bentuknya adalah seseorang meminta agar disegerakan datangnya azab yang akan terjadi, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janjiNya) (Surah Al-Hajj: 47) yaitu azabNya pasti terjadi.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Seseorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi (1)) dia berkata bahwa itu adalah An-Nadhr bin Al-Harits bin Kildah. Diriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (Seseorang peminta telah meminta) Seseorang berdoa, meminta agar azab yang terjadi di akhirat itu diturunkan. Mujahid berkata bahwa hal ini seperti ucapan mereka: (Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini dialah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih) (Surah Al-Anfal: 32)
Firman Allah SWT (yang bakal terjadi (1) untuk orang-orang kafir) yaitu disiapkan untuk orang-orang kafir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya ((Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik) yaitu memiliki ketinggian dan keutamaan-keutamaan.
Mujahid berkata tentang firmanNya (yang memiliki tempat-tempat naik) yaitu tempat-tempat naik ke langit.
Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Dzat yang mempunyai keutamaan-keutamaan dan kenikmatan.
Firman Allah SWT: (Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan) dari Qatadah bahwa (ta'ruju) adalah naik.
Kami telah menjelaskan lafazhnya dalam firman Allah SWT: (Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki (27)) (Surah Ibrahim)
Firman Allah SWT: (dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun) dia berkata yaitu hari kiamat.
Allah SWT menjadikannya bagi orang-orang kafir, yaitu lima puluh ribu tahun.
Firman Allah SWT: (Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik (5)) yaitu bersabarlah, wahai Muhammad, dalam menghadapi kaummu yang mendustakanmu dan permintaan mereka agar azab itu segera diturunkan terhadap mereka, karena ketidakpercayaan mereka dengan kejadiannya. Sebagaimana firmanNya: (Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi)) (Surah Asy-Syura: 18) Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil) (6)) yaitu kejadian azab itu, orang-orang kafir menganggap bahwa hari kiamat itu mustahil terjadi (Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi) (7)) yaitu orang-orang yang beriman meyakini bahwa hari kiamat itu sudah dekat, sekalipun mereka tidak mengetahui kapan kejadiannya, kecuali Allah saja. Akan tetapi, sesuatu yang pasti terjadi itu sudah dekat, karena itu pasti terjadi


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ma’arij ayat 2: 1-3. Allah mengabarkan tentang salah seorang dari kaum musyrikin yang mengingkari hari kebangkitan dan hisab. Ia menyeru kepada dirinya dan kaumnya agar Allah menurunkan adzab kepada mereka, dimana telah Allah janjikan sebelumnya kepada mereka orang-orang kafir yang tetap terhadap kekafiran mereka dan penolakan mereka. Berkata Ibnu Abbas : Orang yang bertanya tersebut adalah An Nadhar bin Al Harits, maka Allah membantah pendosa ini bahwasanya adzab adalah kebenaran yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir yang tak diragukan lagi atasnya; Entah ia memintanya atau tidak, dan adzab ini tak seorangpun mampu menghalanginya, sebab Allah Yang Maha Tinggi, Mulia dan Agung (yang menurunkannya). Dan telah tertimpa adzab bagi orang-orang kafir di dunia, seperti binasanya petarung Quraisy di medan peperangan Badr. Akan tetapi adzab yang sempurna adalah di hari kiamat yang mereka dimasukkan ke dalam neraka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Karena mereka berhak mendapatkannya.

Oleh karena itu, azab dari Allah akan menimpa mereka, bisa saja Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyegerakan untuk mereka di dunia dan bisa saja Allah Subhaanahu wa Ta'aala menunda di akhirat. Kalau sekiranya mereka mengenal Allah Subhaanahu wa Ta'aala, mengenal keagungan-Nya, luasnya kekuasaan-Nya, sempurnanya nama dan sifat-Nya, tentu mereka tidak akan meminta disegerakan azab dan tentu mereka akan tunduk serta beradab terhadap-Nya. Oleh karena itulah, Allah Subhaanahu wa Ta'aala di ayat selanjutnya memberitahukan tentang keagungan-Nya yang bertentangan dengan kata-kata mereka yang buruk.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’arij Ayat 2

1-3. Surah al-h'qqah menjelaskan sangat jelas tentang peristiwa kiamat, pada awal surah ini dikemukakan adanya seseorang yang bertanya dengan tujuan untuk mengejek tentang kiamat. Seseorang bertanya tentang tentang azab yang pasti terjadi, siksa yang pasti akan dijatuhkan Allah bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya, azab itu datangnya dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik yaitu tempat naiknya para malaikat atau amal-amal manusia1-3


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penjelasan dari beragam ulama mengenai makna dan arti surat Al-Ma’arij ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Banyak Dicari

Ada berbagai topik yang banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Insyirah 6, Al-Anfal, An-Nisa 146, An-Nur 26, Ali ‘Imran 110, An-Nisa 29. Ada pula Al-Ahzab 56, Al-Baqarah 152, Thaha, Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, Al-Jumu’ah 10.

  1. Al-Insyirah 6
  2. Al-Anfal
  3. An-Nisa 146
  4. An-Nur 26
  5. Ali ‘Imran 110
  6. An-Nisa 29
  7. Al-Ahzab 56
  8. Al-Baqarah 152
  9. Thaha
  10. Al-Baqarah 168
  11. Al-Jatsiyah
  12. Al-Jumu’ah 10

Pencarian: rabbighfirli waliwalidayya walil mu'minina amin artinya, al maidah 92, arti surat al imran 159, surat al baqarah arab, qs 30 ayat 21

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: