Surat Al-Haqqah Ayat 34

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Arab-Latin: Wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn

Artinya: Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.

« Al-Haqqah 33Al-Haqqah 35 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Haqqah Ayat 34

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penjelasan dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan surat Al-Haqqah ayat 34, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

30-34. Dikatakan kepada para malaikat penjaga Jahanam, “Ambillah penjahat penuh dosa ini, tariklah kedua tangannya ke lehernya dengan belenggu, kemudian masukkanlah dia ke dalam Neraka Jahim agar dia merasakan panasnya, kemudian ikatlah dalam rantai besi yang panjangnya 70 hasta, masukkanlah dia kedalamnya, sesungguhnya dia tidak membenarkan bahwa Allah adalah Tuhan yang haq semata, tidak ada sekutu bagiNya, tidak mengamalkan petunjukNya, tidak mendorong orang-orang untuk memberi makan orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang miskin dan lainnya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

34. Dan tidak mengajak orang lain untuk memberi makan kepada orang miskin.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

34. Dia juga tida menganjurkan manusia untuk memberi makan orang yang membutuhkan, yaitu fakir miskin


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan dia tidak mendorong} tidak mendorong {untuk memberi makan orang miskin


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

30-37. Pada saat itu ia diperintahkan untuk disiksa, dikatakan kepada Zabaniyah malaikat yang bengis dan kejam, “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.” Maksudnya, kenakan belenggu di lehernya hingga tercekik, “kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” Maksudnya, bolak-balikkan dia di atas bara dan kobarannya, “kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta,” yang berasal dari belenggu Neraka Jahanam yang amat panas membara. Belitlah dia dengan dimasukkan dari anusnya hingga menusuk keluar dari mulutnya kemudian digantung dan terus disiksa dengan azab yang mengerikan. Alangkah buruknya azab dan siksa. Duhai meruginya dia dengan penghinaan dan celaan. Penyebabnya sampai di tempat itu adalah, “sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha agung.” Ia kufur terhadap Rabbnya, membangkang para RasulNya, dan menolak kebenaran yang dibawa oleh para rasul, “dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” Maksudnya, di hatinya tidak ada belas kasih terhadap fakir miskin. Ia tidak pernah memberi mereka makan dari hartanya dan tidak mendorong orang lain untuk memberi mereka makan, karena tidak adanya nilai Agama dalam dirinya.
Oleh karena itu, pusat dan unsur kebahagiaan itu ada dua; ikhlas karena Allah semata yang akarnya ada pada keimanan terhadap Allah dan berbuat baik terhadap sesama dengan segala bentuk kebaikan yag diantara bentuk terbesarnya adalah menghilangkan kemadorotan dari orang yang membutuhkan dengan memberi mereka makanan pokoknya, sedangkan pada diri mereka penghuni nereka tadi tidak ada keikhlasan dan tidak ada kebaikan, Karena itulah mereka berhak mendapatkan apa yang mereka peroleh. “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini.” Pada Hari Kiamat tidak ada seorang “teman” dan sahabat pun yang bisa menolongnya agar bisa selamat dari azab Allah dan bisa membuatnya mendapatkan pahala Allah.
Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya. Ghafir:18
Ia tidak mendapat “makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.” Yaitu darah bercampur nanah penduduk neraka yang amat panas, pahit, busuk, dan tidak enak. Tidak ada yang memakan makanan seperti ini “kecuali orang-orang yang berdosa.” Yaitu orang-orang yang tersesat dari jalan yang lurus dan menempuh jalan lain yang mengantarkan mereka menuju Neraka Jahim. Karena itu mereka berhak mendapatkan siksaan yang pedih.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 25-37
ini merupakan pemberitahuan tentang keadaan orang-orang yang celaka ketika seseorang dari mereka diberi kitab catatan amalnya dari sebelah kirinya di tempat penghisaban. Maka pada hari itu dia amat sangat menyesal (maka dia berkata, "Wahai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini) (25) Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku (26) Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu" (27))
Qatadah berkata bahwa orang kafir saat itu menginginkan kematian, padahal ketika di dunia tidak ada sesuatupun yang lebih dia benci selain itu (Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku (28) Telah hilang kekuasaanku dariku (29)) yaitu harta dan kedudukanku tidak dapat membelaku dari azab dan pembalasan Allah, bahkan segala sesuatu ditanggung oleh diriku, tidak ada yang menolongku dan tidak ada orang yang melindungiku. Maka di saat itulah Allah SWT berfirman: (Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya (30) Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala (31)) yaitu, Allah SWT memerintahkan malaikat Zabaniyah untuk memegangnya dengan kasar dari padang Mahsyar, lalu lehernya dibelenggu, kemudian diseret ke neraka Jahanam, lalu dimasukkan ke dalamnya, yaitu membenamkannya ke dalamnya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar (33) Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin (34)) yaitu dia tidak pernah menunaikan hak Allah atas dirinya, berupa amal ketaatan dan menyembahNya, tidak mau memberi manfaat kepada makhlukNya serta tidak mau menunaikan hak mereka. Karena sesungguhnya kewajiban para hamba kepada Allah itu mengesakanNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, dan kewajiban kepada hamba lainnya satu sama lain berupa melakukan kebaikan dan saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan. Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat.
Firman Allah SWT: (Maka pada hari ini tiada seorang teman pun baginya di sini (35) Dan tiada (pula) makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah (36) Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa (37)) yaitu pada hari ini, tidak ada seorangpun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah. Hamim adalah teman dekat. Tidak ada pemberi syafaat yang didengar, dan tidak ada makanan baginya di sini kecuali nanah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “Al-gislin” adalah nanah penduduk neraka


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 34: 30-35. Dikatakan kepada penjaga neraka jahannam yang menyala-nyala dengan hebat : Masukkan oleh kalian, mereka (kafir) pendosa ini dan ikatlah tangannya di lehernya, kemudian lemparkan ke dalam neraka jahannam yang terbakar, dan timpakan adzab nereka, kemudian ikatlah dengan rantai yang panjangnya 70 hasta dengan rantai dari api yang sangat panas, ikat dengannya. Berkata Sufyan : Sesungguhnya masuk api dalam duburnya dan keluar melalui mulutnya. Kami berlindung kepada Allah dan semoga Allah memberi kami kebaikan. Diberikan adzab ini karena di dunia tidak beribadah kepada Allah saja secara ikhlas; Akan tetapi ia menyekutukan Allah bersamaan dengan tuhan-tuhan selain-Nya. Dan dalam hatinya tidak hinggap kasih sayang bagi orang faqir dan yang membutuhkan; Ia tidak pernah memberikan dari hartanya,dan tidak juga menganjurkan selain dirinya agar memberikan makan kepada mereka orang-orang faqir. Maka tidak ada pertolongan baginya di hari kiamat, dan tidak ada pula kebahagiaan, begitu juga tidak aka didapati siapapun yang menjadi juru selamatnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam hatinya tidak ada rasa kasih sayang kepada orang-orang miskin, tidak memberi mereka makan, atau jika tidak mempunyai harta untuk disedekahkan, mereka tidak juga mau mendorong orang lain untuk memberi makan orang-orang miskin.

Ayat ini dan ayat sebelumnya menunjukkan bahwa sumber kebahagiaan terletak pada dua, yaitu ikhlas yang asalnya adalah beriman kepada Allah, dan berbuat ihsan kepada makhluk dengan berbagai macam bentuknya, dimana di antara yang paling besarnya adalah menutupi kebutuhan pokok orang-orang yang membutuhkan seperti memberi mereka makan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 34

33-34. Mengapa si pendurhaka itu disiksa sedemikian hebat' inilah yang menjadi penyebabnya. Sesungguhnya dia dahulu ketika di dunia adalah orang yang tidak beriman kepada Allah yang mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong dirinya dan orang lain untuk memberi makan orang miskin, padahal dia memiliki kemampuan. 35-37. Atas segala perbuatan buruk yang dilakukan di dunia, maka akhirnya pada hari ini yaitu hari di akhirat, di sini yaitu di neraka, tidak ada seorang teman pun baginya yang dapat menolong atau meringankan siksa yang dia terima. Dan tidak ada pula baginya makanan sedikit pun kecuali berupa gislin yaitu makanan yang terbuat dari darah penghuni neraka dan juga nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa yaitu yang secara terus menerus berbuat durhaka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penafsiran dari banyak ulama tafsir terhadap makna dan arti surat Al-Haqqah ayat 34 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikunjungi

Nikmati banyak materi yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: An-Nisa 146, Al-Jumu’ah 10, Al-Anfal, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 152, An-Nisa 29. Ada pula Al-Ahzab 56, An-Nur 26, Ali ‘Imran 110, Al-Jatsiyah, Thaha, Al-Baqarah 168.

  1. An-Nisa 146
  2. Al-Jumu’ah 10
  3. Al-Anfal
  4. Al-Insyirah 6
  5. Al-Baqarah 152
  6. An-Nisa 29
  7. Al-Ahzab 56
  8. An-Nur 26
  9. Ali ‘Imran 110
  10. Al-Jatsiyah
  11. Thaha
  12. Al-Baqarah 168

Pencarian: an naba 1, surat yasin latin full, surat al baqarah ayat 147, surat at taubah ayat 18 dan artinya, surah alhujurat ayat 10 menegaskan bahwa orang-orang mukmin itu

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: