Surat Al-Haqqah Ayat 29
هَلَكَ عَنِّى سُلْطَٰنِيَهْ
Arab-Latin: Halaka 'annī sulṭāniyah
Artinya: Telah hilang kekuasaanku daripadaku".
« Al-Haqqah 28 ✵ Al-Haqqah 30 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Terkait Surat Al-Haqqah Ayat 29
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari para ahli tafsir berkaitan kandungan surat Al-Haqqah ayat 29, sebagiannya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
25-29. Adapun orang yang diberi kitab catatan amalnya dengan tangan kirinya, dia berkata dengan penuh kesedihan dan penyesalan, “Celaka diriku, seandainya aku tidak diberi kitabku,seandainya aku tidak tahu balasanku. Seandainya kematian yang aku alami di dunia adalah akhir segala urusanku dan aku tidak dibangkitkan sesudahnya. Harta yang aku kumpulkan di dunia tidak berguna bagiku, alasanku lenyap menghilang dan aku tidak punya alasan apa pun.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
29. hujahku, kekuatan dan kedudukan yang biasa aku jadikan sandaran telah hilang dariku.”
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
29. هَلَكَ عَنِّى سُلْطٰنِيَهْ (Telah hilang kekuasaanku daripadaku)
Yakni habis dan hilang sudah alasanku.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan (السلطان) adalah kedudukan dan kekuasaan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
29. Sirnalah hujjahku (argumen-argumenku). Hujjahku itu menyesatkanku. Kekuasaan dan otoritasku atas manusia telah sirna.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Telah hilang dariku} telah lenyap dariku {kekuasaanku} dalil dan kekuatanku
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25-29. Mereka adalah orang-orang yang celaka. Catatan amal mereka yang mencakup amalan-amalan buruk diterima dengan tangan kiri sebagai tanda yang membedakan mereka dengan yang lain dan sebagai tanda kehinaan,aib, dan dipermalukan. Salah satu dari mereka berkata dengan bersedih dan berduka, “Aduhai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini),” karena ia diberi kabar gembira akan masuk neraka dan kerugian abadi, “dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku,” alangkah baiknya aku terlupakan dan tidak dibangkitkan serta amalku tidak diperhitungkan. Karena itu ia berkata, “Aduhai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu,” maksudnya, alangkah baiknya (jika) kematianku itu adalah kematian yang tidak lagi dibangkitkan.
Kemudian ia menengok harta dan kekuasaannya. Itulah yang mengundang bencana baginya dan sama sekali tidak membawa guna untuk hari akhirnya andai dijadikan tebusan dari siksaan. Ia berkata, “Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.” Maksudnya, tidak berguna bagiku, tidak di dunia karena tidak aku gunakan untuk amal baik sama sekali dan tidak pula di akhirat. Waktu memanfaatkan harta telah habis. “Telah hilang kekuasaan dariku,” yakni lenyap dan sirna. Bala tentara tidak lagi berguna,tidak pula banyaknya segala sesuatu, tidak jumlah maupun persiapan dan tidak pula wibawa. Semua itu lenyap bagai diterbangkan angin. Karenanya, pedagang kehilangan laba. Yang datang adalah penggantinya berupa kesedihan dan duka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-37
ini merupakan pemberitahuan tentang keadaan orang-orang yang celaka ketika seseorang dari mereka diberi kitab catatan amalnya dari sebelah kirinya di tempat penghisaban. Maka pada hari itu dia amat sangat menyesal (maka dia berkata, "Wahai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini) (25) Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku (26) Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu" (27))
Qatadah berkata bahwa orang kafir saat itu menginginkan kematian, padahal ketika di dunia tidak ada sesuatupun yang lebih dia benci selain itu (Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku (28) Telah hilang kekuasaanku dariku (29)) yaitu harta dan kedudukanku tidak dapat membelaku dari azab dan pembalasan Allah, bahkan segala sesuatu ditanggung oleh diriku, tidak ada yang menolongku dan tidak ada orang yang melindungiku. Maka di saat itulah Allah SWT berfirman: (Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya (30) Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala (31)) yaitu, Allah SWT memerintahkan malaikat Zabaniyah untuk memegangnya dengan kasar dari padang Mahsyar, lalu lehernya dibelenggu, kemudian diseret ke neraka Jahanam, lalu dimasukkan ke dalamnya, yaitu membenamkannya ke dalamnya.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar (33) Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin (34)) yaitu dia tidak pernah menunaikan hak Allah atas dirinya, berupa amal ketaatan dan menyembahNya, tidak mau memberi manfaat kepada makhlukNya serta tidak mau menunaikan hak mereka. Karena sesungguhnya kewajiban para hamba kepada Allah itu mengesakanNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, dan kewajiban kepada hamba lainnya satu sama lain berupa melakukan kebaikan dan saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan. Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat.
Firman Allah SWT: (Maka pada hari ini tiada seorang teman pun baginya di sini (35) Dan tiada (pula) makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah (36) Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa (37)) yaitu pada hari ini, tidak ada seorangpun yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah. Hamim adalah teman dekat. Tidak ada pemberi syafaat yang didengar, dan tidak ada makanan baginya di sini kecuali nanah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “Al-gislin” adalah nanah penduduk neraka
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Haqqah ayat 29: 25-29. Kemudian Allah mengabarkan barangsiapa yang diberikan kitab dengan tangan kiri (dan) jika ia melihat amalan buruknya, maka ia berkata : Seandainya aku tidak diberikan kitabku, sebab ini bukti bahwasanya aku berhak untuk diadzab dan dimasukkan neraka. Ia melanjutkan perkataannya : Seandainya aku tidak tahu sesuatupun dari hisabku, dan tidak tahu apa balasanku, dan seandainya kematian di dunia adalah kematian terakhir dan kematian yang tak akan pernah dibangkitkan kembali. Kemudian ia berkata dengan penyesalan : Apa yang dapat aku gunakan dari hartaku, yang telah aku kumpulkan di dunia ? Sungguh ia tak bermanfaat bagiku, dan tak dapat menjagaku dari suatu adzab Allah. Sungguh aku telah tersungkur di hadapannya (harta), sedangkan ia pergi tanpa mampu memenuhi keinginanku, hartaku tak bermanfaat bagiku pada hari ini, tak ada kekuasaan, tak ada kedudukan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Tentara yang banyak telah menghilang, perlengkapan yang kuat telah sirna dan kedudukan telah tiada.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 29
27-29. Wahai, kiranya kematian yang telah kualami di dunia itulah yang menyudahi segala sesuatu yaitu yang mengakhiri hidupku sehingga tidak perlu mengalami kehidupan seperti ini di akhirat. Ternyata hartaku yang dengan susah payah kukumpulkan sama sekali tidak berguna bagiku. Demikian juga dengan kekuasaanku yang dahulu kubanggakan di dunia kini telah hilang dariku. '30-32. Sudah terjatuh tertimpa tangga. Begitulah gambaran para pendurhaka di akhirat. Di tengah kesedihan yang bercampur ketakutan melihat catatan amalnya kemudian Allah berfirman, 'tangkaplah dia lalu belenggulah yaitu ikatlah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-Nyala. Siksaan itu tidak hanya sampai di situ, kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta maksudnya rantai yang sangat panjang. ".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari beragam mufassir terhadap isi dan arti surat Al-Haqqah ayat 29 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.