Surat Al-Haqqah Ayat 12

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَآ أُذُنٌ وَٰعِيَةٌ

Arab-Latin: Linaj'alahā lakum tażkirataw wa ta'iyahā użunuw wā'iyah

Artinya: Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

« Al-Haqqah 11Al-Haqqah 13 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Tentang Surat Al-Haqqah Ayat 12

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 12 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir penting dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari berbagai ahli ilmu terkait isi surat Al-Haqqah ayat 12, sebagiannya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

11-12 Manakala air sudah melewati ambang batasnya, di mana ia naik dan lebih tinggi dari segala sesuatu, Kami angkut nenek moyang kalian bersama NUh dalam kapal yang berjalan di atas air.
Kami hendak menjadikan peristiwa yang padanya orang-orang beriman selamat dan orang-orang kafir tenggelam, sebagai nasihat dan pelajaran, di mana setiap pemilik telinga yang biasanya mengingat dan memahami apa yang ia dengar dari Allah akan mengingatnya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

12. Agar Kami jadikan bahtera itu dan cerita tentangnya sebagai nasihat sekaligus bukti atas penghancuran orang-orang kafir dan keselamatan bagi orang-orang yang beriman serta agar didengar oleh telinga yang mengingat apa yang didengarnya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

12. لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ (agar Kami jadikan peristiwa itu bagi kamu)
Yakni menjadikan kisah kebinasaan kaum Nuh itu untuk kalian hai umat Muhammad.

تَذْكِرَةً(sebagai peringatan)
Sebagai ibrah dan pelajaran yang menunjukkan keagungan kuasa Allah dan kerasnya siksaan-Nya.

وَتَعِيَهَآ أُذُنٌ وٰعِيَةٌ(dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar)
Yakni agar dapat dihafalkan oleh telinga yang dapat menghafal apa yang telah ia dengar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

12. Sungguh kami menjadikan peristiwa itu (saat kami memberi pertolongan bagi kaum mukmin dan membinasakan kaum kafir) sebagai contoh bagi kamu, supaya dijaga (diperhatikan) oleh telinga yang mau menjaganya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{agar Kami menjadikan itu sebagai peringatan} pelajaran {bagi kalian dan agar diperhatikan} diperhatikan {oleh telinga yang mau mendengar} yang mau menjaganya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11-12. DI antara sebagian besar kaum pendusta terdapat kaum Nuh. Allah menenggelamkan mereka dalam lautan ketika air menggenangi seluruh permukaan bumi dan melampaui ambang batas tertingginya. Allah memberi karunia seluruh makhluk yang ada setelah mereka yang berada “dalam bahtera,” semua makhluk yang ada setelah mereka berada di tulang punggung ayah dan ibu mereka yang diselamatkan Allah. Mereka memuji dan dan bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkan mereka pada saat kaum yang melampaui batas dibinasakan. Mereka menjadikan tanda-tanda kebesarnNYa sebagai pelajaran yang menunjukkan keesaanNya. Karena itu Allah berfirman, “Agar Kami jadikan,” perahu dan yang dimaksudkan adalah jenisnya, sebagai “peringatan bagi kamu,” ingatan kalian pada perahu pertama yang dibuat dan bagaimana kisahnya dan bagaimana Allah menyelamatkan orang yang beriman kepadaNya dan mengikuti RasulNya di atas perahu itu dan bagaimana Allah membinasakan seluruh penduduk bumi, karena jenis sesuatu itu mengingatkan pada aslinya.
Allah berfirman, “Dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar,” yang dicerna oleh mereka yang berakal dan dimengerti maksudnya, serta arah tanda-tanda kebesaranNya. Lain halnya dengan mereka yang berpaling, orang-orang yang lalai, orang-orang tolol, dan tidak memiliki kecerdasan. Mereka ini tidak bisa mengambil manfaat dari tanda-tanda kebesaran Allah karena tidak adanya pemahaman mereka mengenai Allah dan tidak mau memikirkan tanda-tanda kebesaranNya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-12
(Al-Haqqah) yaitu salah satu dari nama hari kiamat, karena di dalamnya terjadilah janji dan ancaman. Oleh karena itu Allah membesarkan perkaranya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3)) Kemudian Allah SWT menyebutkan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa (5)) yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan guncangan yang mematikan mereka. Demikian juga dikatakan Qatadah, bahwa “Ath-Thagiyah” adalah pekikan. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir.
Mujahid berkata bahwa “Ath-Thagiyah” adalah dosa-dosa. Demikian juga dikatakan Ar-Rabi' bin Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud adalah perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firmanNya: ((Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (11)) (Surah Asy-Syams)
As-Suddi berkata tentang firmanNya (maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa) dia berkata yaitu menyembelih unta.
(Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin) yaitu angin yang sangat dingin. Qatadah, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas dan Ats Tsauri berkata tentang firmanNya: (lagi sangat kencang) yaitu, sangat kuat tiupannya.
(yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka) yaitu yang Dia perintahkan untuk menguasai mereka (selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) yaitu, genap selama itu secara terus-menerus tidak ada hentinya.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ats-Tsauri, dan lainnya berkata tentang firmanNya (husuuma) yaitu terus-menerus.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Ar-Rabi' bin Khaitsam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, sebagaimana firmanNya: (dalam beberapa hari yang sial) (Surah Fushshilat: 16)
(Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka (8)) yaitu, apakah kamu melihat seseorang yang tersisa dari kalangan mereka, atau seseorang yang berketurunan dari kalangan mereka? Tidak, bahkan mereka binasa semuanya, dan Allah tidak menjadikan generasi penerus bagi mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya) Dibaca dengan dikasrah huruf qafnya, yaitu dari sisinya, dari orang yang ada pada masanya dari pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang kafir Qibti. Sedangkan ulama lainnya membacanya dengan difathah huruf qafnya, yaitu orang-orang yang sebelumnya dari kalangan umat-umat yang serupa dengannya.
Firman Allah (dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan) Mereka adalah umat-umat yang mendustakan para rasul (karena kesalahan yang besar) yaitu melakukan kesalahan, yaitu mendustakan apa yang diturunkan Allah.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka) ini merupakan isim jenis, yaitu masing-masing dari mereka mendustakan utusan Allah yang diutus kepada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan) (Surah Qaf: 14)
Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia mendustakan semua rasul. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kaum Nuh telah mendustakan para rasul (105)) (Surah Asy-Syu'ara), dan (Kaum Ad telah mendustakan para rasul (123)) (Surah Asy-Syu'ara’) serta (Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul (141)) (Surah Asy-Syu'ara’) Karena sesungguhnya yang datang kepada setiap umat hanyalah seorang rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras (10)) yaitu yang besar, keras, dan pedih.
Mujahid berkata terkait firmanNya (rabiyah) yaitu keras.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik) yaitu melampaui batasan dengan dengan izin Allah dan air naik ke alam wujud.
Ibnu Abbas dan lainnya berkata tentang firmanNya (tatkala air telah naik) yaitu air bertambah banyak. Demikian itu karena doa nabi Nuh terhadap kaumnya, ketika mereka mendustakan dan menentangnya, lalu mereka menyembah selain Allah. Maka Allah memperkenankan doanya dan seluruh penduduk bumi dilanda banjir bandang, kecuali orang-orang yang bersama nabi Nuh di bahteranya. Semua manusia sekarang berasal dari keturunan nabi Nuh.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman seraya memberi peringatan bagi manusia atas anugerahNya kepada mereka (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera (11)) yaitu perahu yang berlayar di atas air (agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagikamu) Dhamirnya merujuk kepada jenis untuk menunjukkan maknannya. yaitu, Kami membiarkan bagi kalian dari jenisnya yang dapat kalian naiki di atas lautan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu kendarai (12) supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (42)) (Surah Yasin) Qatadah berkata bahwa bahtera nabi Nuh masih tersisa sehingga masih dijumpai generasi pertama dari umat ini. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar) yaitu memahami dan mengingat nikmat ini dengan telinga yang mau mendengar.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 12: 11-12. Ingatlah wahai manusia apa yang terjadi pada kaum Nuh, ketika mereka jelas atas kekafiran dan kesewenang-wenangannya, lalu ingatlah bagaimana Allah menenggelamkannya dengan banjir bandang. Dan Allah selamatkan mereka yang seiman dengan Nuh yang ia (Nuh) bawa mereka di atas kapal yang ia buat atas petunjuk dari wahyu Allah. Allah menjelaskan bahwa dijadikannya nikmat ini, yang Ia berikan nikmat-Nya kepada orang-orang yang beriman, yang menjadi pelajaran (nasihat) yang tejaga dari zaman ke zaman setelah mereka semua, agar supaya mereka (yang setelahnya) mengambil pelajaran.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni penyelamatan kaum mukmin dan penenggelaman orang-orang kafir. Ada pula yang menafsirkan dhamir (kata ganti nama) ‘haa’ dengan kapal, yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjadikan kapal itu sebagai pengingat terhadap kapal pertama yang dibuat, kisahnya dan bagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan mengikuti Rasul-Nya, dan bagaimana Dia membinasakan penghuni bumi semuanya.

Yaitu orang-orang yang berakal, dimana mereka akan memikirkannya dan mengetahui maksudnya. Berbeda dengan orang yang berpaling dan lalai, maka mereka tidak dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah karena tidak mau mendengarkan dan memikirkan ayat-ayat Allah Subhaanahu wa Ta'aala.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 12

11-12. Tidak semua umat para nabi itu dibinasakan mereka yang taat akan diselamatkan, di antaranya adalah para pengikut nabi nuh, seperti yang ditegaskan pada ayat ini. Sesungguhnya ketika air naik membumbung sampai ke puncak gunung kami membawa nenek moyang kamu ke dalam kapal, agar kami jadikan peristiwa itu, akan diselamatkan nya mereka yang beriman dibinasakannya mereka yang durhaka , sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. 13-15. Di awal surah diuraikan tentang kiamat, kini diuraikan tentang proses terjadinya kiamat. Maka apabila sangkakala ditiup oleh malaikat lsrafil sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung dengan sangat mudahnya, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan maka bumi menjadi datar, tidak ada lagi gunung dan lembah (lihat: surah t'h'/20:105-106). Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari para mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-Haqqah ayat 12 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Tersering Dicari

Baca berbagai konten yang tersering dicari, seperti surat/ayat: An-Nur 26, Al-Baqarah 168, An-Nisa 146, Al-Baqarah 152, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal. Termasuk Al-Ahzab 56, Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Jatsiyah, An-Nisa 29, Al-Jumu’ah 10.

  1. An-Nur 26
  2. Al-Baqarah 168
  3. An-Nisa 146
  4. Al-Baqarah 152
  5. Ali ‘Imran 110
  6. Al-Anfal
  7. Al-Ahzab 56
  8. Thaha
  9. Al-Insyirah 6
  10. Al-Jatsiyah
  11. An-Nisa 29
  12. Al-Jumu’ah 10

Pencarian: kul in kuntum tuhibbunallah, al kahfi dan latinnya, falamma alqaw qala moosa, surah shad ayat 26, tuliskan surat an nur ayat 2 beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.