Surat Al-Haqqah Ayat 5

فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا۟ بِٱلطَّاغِيَةِ

Arab-Latin: Fa ammā ṡamụdu fa uhlikụ biṭ-ṭāgiyah

Artinya: Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa.

« Al-Haqqah 4Al-Haqqah 6 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Haqqah Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penafsiran dari berbagai ulama tafsir berkaitan isi surat Al-Haqqah ayat 5, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

5-8. Kaum Tsamud dibinasakan dengan suara teriakan menggelegar yang kerasnya melewati batas.
Kaum Ad dibinasakan dengah angin dingin yang kencang.
Allah mengirimkannya kepada mereka selama 7 malam dan 8 hari terus-menerus, tidak berhenti tidak terputus. Kamu melihat mereka di hari-hari dan malam-malam tersebut mati seolah-olah mereka adalah pangkal pohon kurma yang teronggok yang rapuh bagian dalamnya.
Apakah kamu melihat yang tersisa yang selamat dari mereka?


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

5. Balasan bagi kaum Tsamud -mereka adalah kaum Nabi Shalih- atas pendustaan mereka terhadap akhirat dan keingkaran mereka terhadap Allah dan rasul-Nya adalah kebinasaan dari Allah dengan suara keras yang berulang, sehingga tidak tersisa seorangpun dari mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Adapun Ṡamūd, mereka telah dihancurkan oleh Allah dengan petir yang sampai pada puncaknya dalam kedahsyatan dan kekuatannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

5. فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا۟ بِالطَّاغِيَةِ (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa)
Tsamud adalah kaum Nabi Shalih. Dan makna (الطاغية) adalah suara yang sangat keras.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

5. Adapun kaum Tsamud, mereka dihancurkan oleh kiamat (kecil) yang kedahsyatan dan kekuatannya melebihi batas. Kiamat (kecil) itu berupa suara yang amat keras atau badai petir.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Adapun kaum Tsamud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras} suara yang dahsyat melebihi batas


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

5. “Adapaun kaum Tsamud, maka mereka tidak dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa.” Yakni suara keras yang amat mengerikan, yang memutuskan hati dan menghempaskan ruh mereka. Mereka pun menjadi bangkai, dan yang terlihat hanya tempat tinggal serta bangkai mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-12
(Al-Haqqah) yaitu salah satu dari nama hari kiamat, karena di dalamnya terjadilah janji dan ancaman. Oleh karena itu Allah membesarkan perkaranya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3)) Kemudian Allah SWT menyebutkan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa (5)) yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan guncangan yang mematikan mereka. Demikian juga dikatakan Qatadah, bahwa “Ath-Thagiyah” adalah pekikan. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir.
Mujahid berkata bahwa “Ath-Thagiyah” adalah dosa-dosa. Demikian juga dikatakan Ar-Rabi' bin Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud adalah perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firmanNya: ((Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (11)) (Surah Asy-Syams)
As-Suddi berkata tentang firmanNya (maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa) dia berkata yaitu menyembelih unta.
(Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin) yaitu angin yang sangat dingin. Qatadah, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas dan Ats Tsauri berkata tentang firmanNya: (lagi sangat kencang) yaitu, sangat kuat tiupannya.
(yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka) yaitu yang Dia perintahkan untuk menguasai mereka (selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) yaitu, genap selama itu secara terus-menerus tidak ada hentinya.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ats-Tsauri, dan lainnya berkata tentang firmanNya (husuuma) yaitu terus-menerus.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Ar-Rabi' bin Khaitsam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, sebagaimana firmanNya: (dalam beberapa hari yang sial) (Surah Fushshilat: 16)
(Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka (8)) yaitu, apakah kamu melihat seseorang yang tersisa dari kalangan mereka, atau seseorang yang berketurunan dari kalangan mereka? Tidak, bahkan mereka binasa semuanya, dan Allah tidak menjadikan generasi penerus bagi mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya) Dibaca dengan dikasrah huruf qafnya, yaitu dari sisinya, dari orang yang ada pada masanya dari pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang kafir Qibti. Sedangkan ulama lainnya membacanya dengan difathah huruf qafnya, yaitu orang-orang yang sebelumnya dari kalangan umat-umat yang serupa dengannya.
Firman Allah (dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan) Mereka adalah umat-umat yang mendustakan para rasul (karena kesalahan yang besar) yaitu melakukan kesalahan, yaitu mendustakan apa yang diturunkan Allah.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka) ini merupakan isim jenis, yaitu masing-masing dari mereka mendustakan utusan Allah yang diutus kepada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan) (Surah Qaf: 14)
Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia mendustakan semua rasul. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kaum Nuh telah mendustakan para rasul (105)) (Surah Asy-Syu'ara), dan (Kaum Ad telah mendustakan para rasul (123)) (Surah Asy-Syu'ara’) serta (Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul (141)) (Surah Asy-Syu'ara’) Karena sesungguhnya yang datang kepada setiap umat hanyalah seorang rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras (10)) yaitu yang besar, keras, dan pedih.
Mujahid berkata terkait firmanNya (rabiyah) yaitu keras.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik) yaitu melampaui batasan dengan dengan izin Allah dan air naik ke alam wujud.
Ibnu Abbas dan lainnya berkata tentang firmanNya (tatkala air telah naik) yaitu air bertambah banyak. Demikian itu karena doa nabi Nuh terhadap kaumnya, ketika mereka mendustakan dan menentangnya, lalu mereka menyembah selain Allah. Maka Allah memperkenankan doanya dan seluruh penduduk bumi dilanda banjir bandang, kecuali orang-orang yang bersama nabi Nuh di bahteranya. Semua manusia sekarang berasal dari keturunan nabi Nuh.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman seraya memberi peringatan bagi manusia atas anugerahNya kepada mereka (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera (11)) yaitu perahu yang berlayar di atas air (agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagikamu) Dhamirnya merujuk kepada jenis untuk menunjukkan maknannya. yaitu, Kami membiarkan bagi kalian dari jenisnya yang dapat kalian naiki di atas lautan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu kendarai (12) supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (42)) (Surah Yasin) Qatadah berkata bahwa bahtera nabi Nuh masih tersisa sehingga masih dijumpai generasi pertama dari umat ini. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar) yaitu memahami dan mengingat nikmat ini dengan telinga yang mau mendengar.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 5: Allah mengabarkan bahwa Tsamud binasa dengan Thagiyah, yaitu suara yang mengerikan dan mematikan. Tempat kaum Tsamud dahulu di kiri Jazirah Arab, dinamakan juga Al Hajr. Masih tersisa peninggalannya dan tulisan-tulisannya di gunung yang di dalamnya mereka jadikan kuburan bagi mayat-mayat kaum mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yaitu petir yang sangat keras yang menyebabkan suara yang mengguntur yang dapat menghancurkan dan membinasakan, sehingga ruh mereka keluar dari jasad mereka dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 5

4-5. Telah banyak generasi di masa lalu yang mengingkari hari kiamat. Kelompok ayat ini mengungkap sekelumit tentang kaum yang mengingkari hari kiamat dan sanksi yang mereka terima. Kaum samud, dan 'ad telah mendustakan hari kiamat. Maka adapun kaum samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras yaitu suara guntur yang menggelegar bercampur dengan kilat, 6-8. Sedangkan kaum 'ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin dan memiliki daya rusak yang sangat kuat. Allah menimpakan angin itu sebagai bentuk siksa kepada mereka dengan kekuasaan-Nya selama tujuh malam delapan hari terus-menerus tanpa henti untuk membinasakan mereka. Maka kamu melihat kaum 'ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong yaitu telah lapuk bagian dalamnya. Maka adakah kamu wahai siapa pun kamu, melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka' tidak tersisa satu orang pun. Ltu berarti mereka sama sekali tidak memiliki keturunan yang dapat melanjutkan regenerasi kaum mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjelasan dari kalangan mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Haqqah ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikaji

Kaji ratusan halaman yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Jatsiyah, Thaha, Al-Baqarah 152, Al-Anfal, Ali ‘Imran 110, Al-Jumu’ah 10. Serta An-Nisa 146, An-Nisa 29, An-Nur 26, Al-Ahzab 56, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 168.

  1. Al-Jatsiyah
  2. Thaha
  3. Al-Baqarah 152
  4. Al-Anfal
  5. Ali ‘Imran 110
  6. Al-Jumu’ah 10
  7. An-Nisa 146
  8. An-Nisa 29
  9. An-Nur 26
  10. Al-Ahzab 56
  11. Al-Insyirah 6
  12. Al-Baqarah 168

Pencarian: inna sholata kanat alal mu'minina kitaban mauquta artinya, qs al hajj ayat 34, surah almaun ayat 6, surat yusuf 108, inna fi khalqis samawati wal ardhi wakh tila fil laili

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.