Surat Al-Haqqah Ayat 2

مَا ٱلْحَآقَّةُ

Arab-Latin: Mal-ḥāqqah

Artinya: Apakah hari kiamat itu?

« Al-Haqqah 1Al-Haqqah 3 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Tentang Surat Al-Haqqah Ayat 2

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Haqqah Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjelasan dari berbagai ulama mengenai kandungan surat Al-Haqqah ayat 2, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-3. Hari Kiamat adalah hari yang pasti terjadi, padanya janji dan ancaman akan terbukti
Apakah Hari Kiamat yang pasti terjadi itu? Bagaimana sifat dan keadaannya?
Apakah ada yang memberitahumu (wahai Rasul) dan mengenalkanmu tentang hakikat Hari KIamat, dan menjelaskan untukmu ketakutan dan kedahsyatannya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

2. Kemudian Allah mengagungkan kondisinya dengan pertanyaan ini, “Apakah hari Kiamat itu?”


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

1-2. Al-Haaqah adalah kiamat yang pasti akan datang. Sebagaimana Al-Waqi’ah, Ath-Thaamah, Al-Ghasyiyah, Ash-Shaakhhah, dan Al-Qari’ah yang pada hakikatnya pasti akan terjadi. Peristiwa itu sesuatu yang pasti dicapai. Bagaimana penggambaran hari kiamat itu? Maksudnya adalah untuk memperingatkan sesuatu yang dibicarakan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Apakah al-Ḥāqqah itu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

1-3. “Hari KIamat.” Ini adalah salah satu nama lain Hari Kiamat. (disebut demikian) karena kiamat terwujud, menempatkan seluruh manusia dan menampakkan berbagai hakikat masalah dan rahasia-rahasia hati. Allah membesar-besarkan perihalnya dengan menyebutnya berulang-ulang dengan berfirman, “Hari Kiamat, apakah Hari KIamat itu?” dan tahukah kamu apa Hari Kiamat itu?” Hari Kiamat adalah hari besar dan huru-hara yang dahsyat. Di antara dahsyatnya kiamat; Allah membinasakan umat-umat yang mendustakannya dengan siksaan yang disegerakan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-12
(Al-Haqqah) yaitu salah satu dari nama hari kiamat, karena di dalamnya terjadilah janji dan ancaman. Oleh karena itu Allah membesarkan perkaranya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3)) Kemudian Allah SWT menyebutkan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa (5)) yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan guncangan yang mematikan mereka. Demikian juga dikatakan Qatadah, bahwa “Ath-Thagiyah” adalah pekikan. Inilah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir.
Mujahid berkata bahwa “Ath-Thagiyah” adalah dosa-dosa. Demikian juga dikatakan Ar-Rabi' bin Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud adalah perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firmanNya: ((Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (11)) (Surah Asy-Syams)
As-Suddi berkata tentang firmanNya (maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa) dia berkata yaitu menyembelih unta.
(Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin) yaitu angin yang sangat dingin. Qatadah, As-Suddi, Ar-Rabi' bin Anas dan Ats Tsauri berkata tentang firmanNya: (lagi sangat kencang) yaitu, sangat kuat tiupannya.
(yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka) yaitu yang Dia perintahkan untuk menguasai mereka (selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus) yaitu, genap selama itu secara terus-menerus tidak ada hentinya.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ats-Tsauri, dan lainnya berkata tentang firmanNya (husuuma) yaitu terus-menerus.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Ar-Rabi' bin Khaitsam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, sebagaimana firmanNya: (dalam beberapa hari yang sial) (Surah Fushshilat: 16)
(Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka (8)) yaitu, apakah kamu melihat seseorang yang tersisa dari kalangan mereka, atau seseorang yang berketurunan dari kalangan mereka? Tidak, bahkan mereka binasa semuanya, dan Allah tidak menjadikan generasi penerus bagi mereka.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya) Dibaca dengan dikasrah huruf qafnya, yaitu dari sisinya, dari orang yang ada pada masanya dari pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang kafir Qibti. Sedangkan ulama lainnya membacanya dengan difathah huruf qafnya, yaitu orang-orang yang sebelumnya dari kalangan umat-umat yang serupa dengannya.
Firman Allah (dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan) Mereka adalah umat-umat yang mendustakan para rasul (karena kesalahan yang besar) yaitu melakukan kesalahan, yaitu mendustakan apa yang diturunkan Allah.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka) ini merupakan isim jenis, yaitu masing-masing dari mereka mendustakan utusan Allah yang diutus kepada mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (semuanya telah mendustakan rasul-rasul, maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan) (Surah Qaf: 14)
Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia mendustakan semua rasul. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kaum Nuh telah mendustakan para rasul (105)) (Surah Asy-Syu'ara), dan (Kaum Ad telah mendustakan para rasul (123)) (Surah Asy-Syu'ara’) serta (Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul (141)) (Surah Asy-Syu'ara’) Karena sesungguhnya yang datang kepada setiap umat hanyalah seorang rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras (10)) yaitu yang besar, keras, dan pedih.
Mujahid berkata terkait firmanNya (rabiyah) yaitu keras.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik) yaitu melampaui batasan dengan dengan izin Allah dan air naik ke alam wujud.
Ibnu Abbas dan lainnya berkata tentang firmanNya (tatkala air telah naik) yaitu air bertambah banyak. Demikian itu karena doa nabi Nuh terhadap kaumnya, ketika mereka mendustakan dan menentangnya, lalu mereka menyembah selain Allah. Maka Allah memperkenankan doanya dan seluruh penduduk bumi dilanda banjir bandang, kecuali orang-orang yang bersama nabi Nuh di bahteranya. Semua manusia sekarang berasal dari keturunan nabi Nuh.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman seraya memberi peringatan bagi manusia atas anugerahNya kepada mereka (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera (11)) yaitu perahu yang berlayar di atas air (agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagikamu) Dhamirnya merujuk kepada jenis untuk menunjukkan maknannya. yaitu, Kami membiarkan bagi kalian dari jenisnya yang dapat kalian naiki di atas lautan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu kendarai (12) supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya) (Surah Az-Zukhruf) dan (Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (42)) (Surah Yasin) Qatadah berkata bahwa bahtera nabi Nuh masih tersisa sehingga masih dijumpai generasi pertama dari umat ini. Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar) yaitu memahami dan mengingat nikmat ini dengan telinga yang mau mendengar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Haqqah ayat 2: 1-3. Al Haqah adalah nama di anatara nama-nama hari kiamat. Dinamakan dengannya karena kedatangan hari kiamat adalah pasti benarnya. Di ulang-ulang lafadz Al Haqah dengan sebab kengerian keadaannya, kedahsyatannya dan kehebatannya. Kemudian Allah mengarahkan perkataan-Nya kepada Nabi ﷺ, Allah berkata : Apakah engkau wahai Nabi, tahu dengan keadaan pada hari kiamat (yang meskipun engkau berkhayal atau membayangkan hari kiamat, maka keadaannya masih jauh di atas khayalan itu) ?


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Haqqah Ayat 2

1- 3. Pada surah sebelumnya disinggung sekilas tentang hari kiamat, pada awal surah ini dimulai dengan kata al-h'qqah yang secara kebahasaan berarti yang pasti kehadirannya yaitu hari kiamat, apakah hari kiamat yang sungguh dahsyat itu' dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu'1- 3


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjelasan dari para ulama mengenai isi dan arti surat Al-Haqqah ayat 2 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita. Sokonglah usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dicari

Baca banyak konten yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Jumu’ah 10, An-Nisa 29, Al-Ahzab 56, Thaha, Ali ‘Imran 110, Al-Anfal. Termasuk Al-Baqarah 168, Al-Jatsiyah, An-Nisa 146, Al-Insyirah 6, An-Nur 26, Al-Baqarah 152.

  1. Al-Jumu’ah 10
  2. An-Nisa 29
  3. Al-Ahzab 56
  4. Thaha
  5. Ali ‘Imran 110
  6. Al-Anfal
  7. Al-Baqarah 168
  8. Al-Jatsiyah
  9. An-Nisa 146
  10. Al-Insyirah 6
  11. An-Nur 26
  12. Al-Baqarah 152

Pencarian: surat al maun dan artinya latin, bacaan latin al mulk, al muthaffifin ayat 9, alam yajidka yatiiman fa-awa, surat al dzariyat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.