Surat Al-Waqi’ah Ayat 42

فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ

Arab-Latin: Fī samụmiw wa ḥamīm

Artinya: Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,

« Al-Waqi'ah 41Al-Waqi'ah 43 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Tentang Surat Al-Waqi’ah Ayat 42

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 42 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Tersedia beraneka penjabaran dari berbagai ulama berkaitan kandungan surat Al-Waqi’ah ayat 42, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

41-44. Dan Ashabusy Syimal (golongan kiri), betapa buruk balasan dan keadaan mereka. Dalam hawa panas dari hawa panas api Neraka Jahanam yang menyusup ke dalam nafas mereka, air panas yang mendidih, naungan dari asap hitam pekat, tempat mereka tidak dingin dan pemandangan mereka tidak bagus.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

42. Mereka berada di angin yang sangat panas, dan di air yang sangat panas.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

42. yaitu dalam nyala api neraka atau berada dalam angin yang sangat panas yang menusuk pori-pori kulit dan air yang sangat panas.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dalam angin yang sangat panas} angin yang panas {dan air yang mendidih} air yang sangat panas


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

41-44. Yang dimaksud dengan golongan kiri ialah para penghuni neraka dan orang-orang yang beramal buruk.
Dalam ayat ini Allah menyebutkan bagi mereka siksaan yang berhak mereka dapatkan, di mana Allah mengabarkan bahwasanya mereka, “dalam (siksaan) angin yang amat panas,” yakni angin panas yang (terhembus) dari panasnya api Neraka Jahanam, yang membuat mereka sesak nafas dan gundah yang teramat sangat, “dan air yang panas yang mendidih,” yaitu air mendidih yang dapat melelehkan usus-usus mereka, “dan dalam naungan asap yang hitam” yakni jilatan api yang bercampur dengan asap panas. “tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” Maksudnya bahwa asap yang hitam tersebut tidak mengandung kesejukan sama sekali dan tidak pula menyenangkan.
Maksud ayat ini adalah bahwa dalam kondisi tersebut (mereka ditimpa) kegundahan, kegalauan, dan kesengsaraan yang tidak mengandung kebaikan sama sekali. Karena penafian sesuatu berarti penetapan sesuatu yang berlawanan dengannya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 41-56
Setelah Allah SWT menyebutkan tentang golongan kanan, Dia menghubungkannya dengan menyebutkan golongan kiri. Maka Dia berfirman: (Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu (41)) yaitu siapa sajakah yang termasuk golongan kiri? Kemuian Allah menjelaskan mereka dengan berfirman: (Dalam (siksaan) angin yang amat panas) yaitu angin yang panas, dan (dan air yang mendidih) yaitu air yang sangat panas (dan dalam naungan asap yang hitam (43)) Ibnu Abbas berkata bahwa makna yang dimaksud adalah naungan asap yang hitam dan sangat panas. Demikian juga dikatakan Mujahid, Ikrimah, dan Qatadah. Ini sebagaimana firmanNya: ((Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat),"Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya (29) Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai liga cabang (30) yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka” (31) Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana (32) Seolah-olah ia iringan unta yang kuning (33) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (34)) (Surah Al-Mursalat) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (dan dalam naungan asap yang hitam (43)( yaitu asap yang hitam pekat (Tidak sejuk dan tidak menyenangkan (44)) yaitu tiupannya tidak menyejukkan dan pemandangannya tidak menyenangkan, sebagaimana yang dikatakan Al-Hasan dan Qatadah tentang firmanNya: (dan tidak menyenangkan) yaitu tidak menyenangkan pemandangannya.
Ibnu Jarir berkata bahwa orang-orang Arab biasa menggunakan kalimat ini secara bergandengan dalam ungkapan nafi, sehingga mereka mengatakan bahwa makanan ini tidak enak dan tidak menyenangkan, daging ini tidak empuk dan tidak menyenangkan, atau rumah ini tidak bersih dan tidak menyenangkan. Demikian juga diriwayatkan Ibnu Jarir melalui dua jalur lain dari Qatadah dengan kalimat yang serupa.
Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa mereka berhak mendapatkannya, maka Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah (45)) yaitu mereka di dunia hidup senang dan bergelimangan dalam kemewahan dan mengejar kesenangan diri mereka tanpa memperhatikan apa yang disampaikan para rasul kepada mereka (Dan mereka terus-menerus) yaitu, selalu bersikeras dengan sikapnya dan tidak mau bertaubat (mengerjakan dosa yang besar) yaitu kafir kepada Allah dan menjadikan berhala-berhala dan tandingan-tandingan sebagai tuhan-tuhan selain Allah.
Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya (mengerjakan dosa yang besar) yaitu menyekutukan Allah. Demikian juga dikatakan Mujahid. Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, dan lainnya.
(Dan mereka selalu mengatakan, "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (47) Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?” (48)) yaitu bahwa mereka mengatakan demikian dengan maksud mendustakan dan menganggap mustahil kejadiannya. Maka Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian (49) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal (50)) yaitu, beritahukanlah kepada mereka wahai Muhammad bahwa orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian dari anak cucu nabi Adam akan dikumpulkan di padang Mahsyar pada hari kiamat, tidak ada seorangpun dari mereka yang ketinggalan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk) (103) Dan Kami dadulah mengundur­kannya, melainkan sampai waktu yang tertentu (104) Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan seizin­nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia (105)) (Surah Hud) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal (50)) yaitu telah ditetapkan waktunya, tidak dapat dimajukan dan diundurkan, serta tidak dapat ditambahi dan dikurangi.
(Kemudian sesungguhnya kamu, hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan (51) benar-benar akan memakan pohon zaqqum (52) dan akan memenuhi perutmu dengannya (53)) Demikian itu karena mereka ditangkap dan diseret untuk memakan buah zaqqum sehingga perut mereka penuh dengannya (Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas (54) Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum (55)) yaitu unta yang sangat kehausan; bentuk tunggalnya adalah “Ahyam”. sedangkan bentuk muannastnya adalah “Haima”. Dikatakan juga bentuknya “ha’im” dan “ha’imah”.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, dan Ikrimah berkata bahwa “al-him” adalah unta yang selalu merasa kehausan
Kemudian Allah SWT berfirman: (Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan (56)) Apa yang telah kami sebutkan merupakan sajian untuk mereka di hadapan Tuhan mereka pada hari penghisaban mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman tentang hal orang-orang mukmin (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal (107)) (Surah Al-Kahfi) yaitu sebagai penghormatan dan kemuliaan


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 42: 41-44. Allah memulai menjelaskan golongan kiri, yaitu mereka adalah orang-orang kafir, musyrik, ateis dan munafik secara aqidah, dan selain dari mereka dari firqah-firqah yang kufur, maka bagaimanakah keadaan mereka dan apa balasan bagi mereka ? Sungguh mereka ditimpakan api pada kulit-kulit (jasad) mereka, dan minuman bagi mereka adalah dari air panas mendidih, mereka dipayungi dengan asap hitam; Asap ini panas dan tidak enak dilihat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yang memotong usus-usus mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 42

41-42. Beralih dari uraian tentang golongan kanan, Allah pada ayat-ayat berikut menerangkan golongan kiri. Dan orang-orang yang termasuk golongan kiri adalah mereka yang ingkar pada Allah dan selalu berbuat menyimpang. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu karena mereka akan menerima azab sesuai dengan perilakunya di dunia. Mereka disiksa dalam pusaran angin yang membawa udara amat panas hingga membuat seluruh tubuh mereka melepuh, dan bagi mereka disediakan pula minuman dari air panas yang mendidih sehingga lidah mereka terbakar saat meminumnya. 43-44. Demikian pedih azab bagi golongan kiri itu, dan mereka selalu dalam naungan asap yang hitam dari api neraka. Asap hitam itu membuat suasana di neraka sama sekali tidak sejuk dan tidak pula menyenangkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beragam penjelasan dari banyak mufassir berkaitan makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 42 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dicari

Telaah berbagai halaman yang tersering dicari, seperti surat/ayat: An-Nisa 146, Al-Jumu’ah 10, Ali ‘Imran 110, Thaha, Al-Anfal, An-Nisa 29. Juga Al-Baqarah 168, Al-Baqarah 152, Al-Jatsiyah, An-Nur 26, Al-Ahzab 56, Al-Insyirah 6.

  1. An-Nisa 146
  2. Al-Jumu’ah 10
  3. Ali ‘Imran 110
  4. Thaha
  5. Al-Anfal
  6. An-Nisa 29
  7. Al-Baqarah 168
  8. Al-Baqarah 152
  9. Al-Jatsiyah
  10. An-Nur 26
  11. Al-Ahzab 56
  12. Al-Insyirah 6

Pencarian: arti dari surat al-maidah ayat 48, alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda artinya, surat al a'raf ayat 26 menjelaskan tentang, ayat al ahzab ayat 59, bagaimanakah penggalan ayat ke 3 surat al-kautsar

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.