Surat Qaf Ayat 3

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۖ ذَٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيدٌ

Arab-Latin: A iżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj'um ba'īd

Artinya: Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.

« Qaf 2Qaf 4 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Terkait Surat Qaf Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat Qaf Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjabaran dari beragam ahli ilmu terhadap kandungan surat Qaf ayat 3, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah bila kami sudah mati dan menjadi tanah, bagaimana kami yang sudah demikian itu dikembalikan hidup kembali? Itu adalah pengembalian yang mustahil terjadi.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. Apakah kami akan dibangkitkan jika kami telah mati dan telah menjadi tanah? Kebangkitan itu, dan kembalinya kehidupan ke tubuh-tubuh kami setelah hancur adalah sesuatu yang jauh dari nalar, tidak mungkin terjadi.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

3. أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۖ (Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?)
Yakni apakah Allah akan membangkitkan kami seperti yang kamu katakan, dan mengembalikan kami kepada-Nya setelah kami tercerai-berai di kubur dan menjadi tanah?

ذٰلِكَ (itu)
Yakni kebangkitan itu.

رَجْعٌۢ بَعِيدٌ(suatu pengembalian yang tidak mungkin)
Yakni tidak dapat diterima oleh akal, karena itu adalah hal yang mustahil –menurut anggapan mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3. Apakah kami akan dibangkitkan setelah mati dan menjadi tanah yang berserakan untuk dihisab dan dibalas? Kebangkitan itu dalah kebangkitan atau kembali hidup setalah mata, yang mana hal itu sulit dilakukan dan tidak masuk akal


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah setelah kami mati dan sudah menjadi tanah. Itu adalah pengembalian} kembali hidup {yang tidak mungkin


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

3-4. Kemudian Allah menyebutkan alasan mengapa merasa heran, Allah berfirman (tentang ucapan mereka), “Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” Mereka menyamakan Kuasa Allah yang Mahakuasa atas segala sesuatu dan Mahasempurna dari segala hal, dengan kuasa manusia yang memerlukan pertolongan dan lemah dalam berbagai hal. Mereka menyamakan orang bodoh yang tidak mengetahui apa pun, dengan Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, yang mengetahui “apa yang dihancurkan oleh bumi,” berupa jasad-jasad mereka selama mereka berada di alam barzakh. Dan Allah telah mencatat semua yang terjadi pada mereka, baik ketika mereka hidup maupun setelah mati, itulah catatan di sisi Allah yang terjaga dari perubahan dan penggantian. Ini adalah sebagai bukti sempurnanya ilmu Allah yang hanya Dia semata yang mengetahui segala sesuatu, Dia mampu untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-5
(Qaf) salah satu dari huruf Hijaiyah yang telah disebutkan pada permulaan surah-surah Al-Qur'an, sebagaimana firmanNya (Shad), (Nun), (Alif Lam Mim), (Ha Mim), (Tha Sin), dan lainnya. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid dan lainnya
Pembahasannya telah kami jelaskan dalam permulaan surah Al-Baqarah sehingga tidak perlu diulangi lagi.
Firman Allah SWT: (Demi Al-Qur'an yang sangat mulia) yaitu sangat mulia dan agung (yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (42)) (Surah Fushshilat) Para ulama berbeda pendapat tentang dengan jawab dari qasam itu, apakah itu?. Ibnu Jarir meriwayatkan dari sebagian ulama Nahwu bahwa jawab qasamnya adalah firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara (mencatat) (4)) Pendapat ini perlu ditinjau, bahkan sebenarnya jawab qasamnya terkandung di dalam kalimat setelahnya, yaitu menetapkan kenabian dan hari kiamat, yaitu mengukuhkan dan meyakinkan keberadaannya, sekalipun hal itu tidak disebutkan secara lafazh. Hal ini banyak dalam qasam-qasam yang ada dalam Al-Qur'an, seperti dalam firmanNya: (Shad, demi Al-Qur’an yang mempunyai keagungan (1) Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit (2)) (Surah Shad) Demikian juga di sini Allah berfirman: (Qaf. Demi Al-Qur'an yang sangat mulia (1) (Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, "Ini adalah suatu yang amat ajaib” (2)) yaitu mereka merasa heran dengan adanya seorang rasul dari kalangan manusia yang diutus kepada mereka. sebagaimana firmanNya: (Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, "Berilah peringatan kepada manusia”) (Surah Yunus: 2) yaitu hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan, karena sesungguhnya Allah memilih dari kalangan malaikat dan manusia menjadi utusanNya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang keheranan mereka tentang adanya hari kebangkitan yang mereka anggap mustahil keberadaannya (Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin) (3)) yaitu Mereka mengatakan, "Apakah jika kita telah mati dan menjadi tulang belulang serta semua tulang-tulang kita tercerai-berai, dan kita menjadi tanah, apakah mungkin setelah itu kita akan dihidupkan kembali seperti semua alam bentuk dan susunan yang sekarang ini?" (Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin) yaitu mustahil terjadi. Makna yang dimaksud adalah mereka tidak meyakini adanya hari kebangkitan dan beranggapan bahwa itu mustahil. Maka Allah SWT menjawab mereka: (Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka) yaitu, Kami mengetahui apa yang dimakan bumi dari tubuh-tubuh mereka yang telah hancur. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Kami dimanakah tubuh mereka dan menjadi apakah tubuh mereka (dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara (mencatat)) yaitu yang mencatat semua itu. Ilmu Allah meliputi semuanya. Segala sesuatu telah dicatat dalam kitab di sisiNya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka) yaitu memakan daging, kulit, tulang, dan rambut mereka. Demikian juga dikatakan Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan lainnya.
Kemudian Allah SWT menjelaskan penyebab kekafiran, keingkaran dan anggapan mustahil mereka terhadap hal yang tidak mustahil. Maka Allah SWT berfirman: (Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau (5)) Demikianlah keadaan setiap orang yang menyimpang dari kebenaran, bagaimanapun alasan yang dia katakan adalah kebathilan setelah itu. Kata “Al-marij” adalah pertentangan, kekacauan, kepalsuan, dan kemungkaran, sebagaimana firmanNya: (sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat (8) dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yang dipalingkan (9)) (Surah Adz-Dzariyat)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Qaf ayat 3: Allah menjelaskan tentang sisi keheranan mereka, mereka berkata: Apakah jika suatu saat nanti kami mati wahai Muhammad, tertimbun jasad-jasad kami dengan tanah, Apakah kami akan dihidupkan kembali serta akan dikembalikan sebagaimana kami saat ini ? Kemudian mereka menjawab: Tidak akan mungkin atas hal itu; Bahkan mereka berkata: Kembalinya kami di dunia ini untuk hidup adalah sebuah kemustahilan; Mustahil akan hal itu; Karena akal kami berpendapat adanya kedustaan.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya Allah menyebutkan sisi keheranan mereka.

Mereka menyamakan kemampuan Allah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu lagi sempurna dari berbagai sisi dengan kemampuan hamba yang fakir dan lemah dari berbagai sisi, serta menyamakan yang jahil yang tidak mengetahui sesuatu dengan yang mengetahui segala sesuatu, dimana Dia mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh-tubuh) mereka selama mereka berada dalam kubur mereka, dan Dia mencatat dalam kitab-Nya yang terpelihara dari perobahan (Lauh Mahfuzh) semua yang terjadi pada mereka ketika masih hidup dan setelah mereka mati.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Qaf Ayat 3

Setelah menyaksikan bahwa kehadiran rasul itu membawa peringatan tentang hari kebangkitan, dengan penuh rasa keingkaran dan cemoohan, orang-orang kafir itu berkata, "apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah akan kembali lagi' itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin, dan sangat jauh dari penerimaan akal. Karena bagaimana mungkin jasmani yang sudah bercampur dengan tanah dapat kembali seperti semula. "4. Hal itu tidak aneh. Sungguh, kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari tubuh mereka baik sebelum maupun sesudah kematiannya, sebab pada kami ada kitab yang berisi catatan tentang keadaan dan perbuatan mereka yang terpelihara baik. Dengan demikian tidak ada keraguan sedikit pun tentang kebangkitan dan bahwa itu pasti terjadi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari banyak mufassirin terhadap isi dan arti surat Qaf ayat 3 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Sering Dicari

Tersedia ratusan konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 261, Al-‘Ashr 3, An-Najm 39-42, Ar-Rahman 33, Al-Baqarah 285, Al-Hujurat 11. Ada juga Al-Qalam, Ar-Ra’d 31, Al-Anbiya 19, Ali Imran 26-27, Al-Ahzab 43, Al-Baqarah 282.

  1. Al-Baqarah 261
  2. Al-‘Ashr 3
  3. An-Najm 39-42
  4. Ar-Rahman 33
  5. Al-Baqarah 285
  6. Al-Hujurat 11
  7. Al-Qalam
  8. Ar-Ra’d 31
  9. Al-Anbiya 19
  10. Ali Imran 26-27
  11. Al-Ahzab 43
  12. Al-Baqarah 282

Pencarian: alquran surah al kahfi, watawa saubis sobri artinya, quran surah albaqarah ayat 285, nabi dan rasul berasal dari golongan, dalil perintah haji

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: