Surat Al-Baqarah Ayat 244

وَقَٰتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Wa qātilụ fī sabīlillāhi wa'lamū annallāha samī'un 'alīm

Artinya: Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

« Al-Baqarah 243Al-Baqarah 245 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 244

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 244 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan bermacam penjabaran dari kalangan mufassir terhadap isi surat Al-Baqarah ayat 244, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan perangilah (wahai orang-orang muslim) orang-orang kafir itu demi menolong agama Allah. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah maha mendengar ucapan-ucapan kalian, lagi maha mengetahui niat-niat dan perbuatan-perbuatan kalian.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

244. Setelah pelajaran yang Allah berikan ini, Dia memerintahkan orang-orang beriman untuk berperang demi membela agama-Nya. Dan berjihad di jalan Allah tidak dapat mendekatkan atau menjauhkan ajal. Kemudian Allah menekankan hukum ini dengan menyatakan bahwa Dia Maha Mendengar perkataan mereka dan Maha Mengetahui perbuatan mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

244. Dan perangilah -wahai orang-orang mukmin- musuh-musuh Allah untuk membela agama-Nya dan menjunjung tinggi kalimat-Nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar ucapan kalian lagi Maha Mengetahui niat dan perbuatan kalian, dan akan memberi kalian balasan yang setimpal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

244. Wahai orang-orang muslim, berperanglah untuk meninggikan kalimat Allah. Dan ketahuilah bahwa Allah itu Maha Mendengar doa kalian dan Maha Mengetahui urusan dan keadaan kalian.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Berperanglah di jalan Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

244-245. Allah menggabungkan antara perintah berperang dijalanNya dengan harta dan anggota badan (jiwa), karena jihad itu tidaklah akan tegak kecuali dengan kedua perkara tersebut. Lalu Allah menganjurkan untuk ikhlas dalam melakukannya yaitu seorang hamba berperang hanya untuk meninggikan kalimat Allah, karena sesungguhnya Allah “maha mendengar” segala perkataan walaupun tersembunyi, “lagi maha mengetahui” segala hal yang diliputi hati berupa niat yang baik ataupun lawannya. Dan juga bila seorang Mujahid di jalan Allah mengetahui bahwasanya Allah itu maha mendengar lagi Maha Mengetahui, pastilah perkara jihad itu akan ringan dalam pandangannya dan ia mengetahui bahwa dengan dirinya sendiri orang-orang yang tegar sekalipun sekalipun tidak dapat bersabar untuk jihad dan bahwa pastilah mereka harus dibantu dengan pertolonganNya dan kelembutanNya.
Perhatikanlah anjuran yang lembut ini untuk memberi nafkah, dan bahwasanya orang yang menafkahkan hartanya sesungguhnya Dia memberi pinjaman kepada Allah yang Maha kaya lagi maha mulia, dan Allah menjadikan baginya balasan berlipat ganda yang melimpah sebagaimana Allah berfirman:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." QS al-baqarah ayat 261
Ketika penghalang terbesar untuk berinfak adalah takut kemiskinan, Allah mengabarkan bahwa kekayaan dan kemiskinan itu berada di tangan Allah, dan bahwa Dia menahan rezeki dari siapa yang dikehendakiNya dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya. Maka janganlah menunda-nunda wahai orang yang hendak berinfak karena takut akan kemiskinan, dan janganlah ia berpikir bahwa hartanya itu hilang begitu saja, namun tempat kembali seluruh hamba adalah kepada Allah, lalu orang-orang yang berinfak dan beramal akan mendapatkan pahala mereka tersimpan di sisiNya untuk suatu kebutuhan yang paling mereka butuhkan dan memiliki kepentingan begitu besar yang tidak mungkin dapat diungkapkan oleh kata-kata.
Maksud dari pinjaman yang baik adalah perkara yang menyatukan dengan sifat dan ciri kebajikan dari niat yang shalih, kelapangan dada dalam berinfak, dan tepat sasarannya, dan orang yang berinfak itu tidak mengiringinya dengan mengungkit-ungkit nya dan tidak pula perkataan yang menyakitkan, tidak membatalkannya dan tidak pula menguranginya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 243-245
Abu Shalih berkata: “Sembilan ribu orang”. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Empat puluh ribu orang”
Wahb bin Munabbih dan Abu Malik mengatakan: “Sekitar tiga puluh lima ribu orang.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati) Dia berkata: “Mereka ada empat ribu orang yang keluar melarikan diri dari wabah penyakit, mereka berkata: “Kami akan pergi ke suatu tanah yang tidak ada kematian di dalamnya”. Sampai ketika mereka berada di suatu tempat tertentu, Allah berfirman kepada mereka: (Matilah kamu) lalu mereka mati. Kemudian telah melewati mereka seorang nabi, dia berdoa kepada TuhanNya untuk menghidupkan mereka, maka Dia menghidupkan mereka. Inilah yang dimaksud dengan firmanNya: (Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati)
Dalam peristiwa menghidupkan mereka terdapat pelajaran dan bukti yang jelas tentang terjadinya kebangkitan secara jasmani pada hari kiamat. Oleh karena itu, Allah berfirman: (Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia), yaitu dengan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda yang nyata, bukti-bukti yang kuat, dan dalil-dalil yang jelas, (tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur), yaitu mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, baik dalam agama maupun dunia mereka. Dalam kisah ini terdapat pelajaran dan bukti bahwa takdir tidak akan dapat dihindari, dan tidak ada tempat berlindung dari Allah kecuali hanya kepadaNya. Orang-orang ini keluar melarikan diri dari wabah penyakit, mencari kelangsungan hidup, namun mereka diperlakukan sebaliknya. Kematian datang kepada mereka dengan cepat dalam satu waktu.
Firman Allah: (Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (244)) yaitu sebagaimana tidak akan bisa menghindar takdir, demikian pula menghindari dan melarikan diri dari jihad tidak akan memperpendek atau memperpanjang umur seseorang. Akan tetapi, waktu yang ditentukan untuk mati dan rezeki yang dibagikan itu telah ditetapkan tidak akan ditambah dan tidak akan dikurangi, sebagaimana Allah berfirman: (Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar" (168)) (Surah Ali Imran), dan (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun (77) Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh) (Surah An-Nisa').
Firman Allah: (Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak) Allah mendorong hamba-hambaNya untuk berinfak di jalanNya. Allah mengulang-ulang ayat ini dalam kitabNya di berbagai tempat. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman: "Siapakah yang mau memberi Allah pinjaman yang tidak akan habis dan tidak akan dizalimi?”
Diriwayatkan ari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: Ketika turun ayat (Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak), Abu Dahdah Al-Anshari berkata, "Wahai Rasulullah, apakah Allah benar-benar membutuhkan pinjaman dari kita?" Rasulullah SAW menjawab, "Iyaa, wahai Abu Dahdah" Lalu Abu Dahdah berkata, "Tolong tunjukkan tanganmu kepada saya, wahai Rasulullah" Rasulullah SAW mengulurkan tangannya. Lalu Abu Dahdah berkata, "Sesungguhnya aku telah meminjamkan kepada Tuhanku sebuah tembok" dan melanjutkan,"Tembok yang di dalamnya terdapat enam ratus pohon kurma,” Ummu Dahdah dan keluarganya ada di dalam sana, Lalu Abu Dahdah memanggilnya seraya berkata, "Wahai Ummu Dahdah!" Dia menjawab, "Saya mendengar dan saya datang." Abu Dahdah berkata, "Keluarlah, sesungguhnya aku telah meminjamkannya kepada Tuhanku"
Firman Allah: (pinjaman yang baik) telah diriwayatkan dari Umar dan ulama’ salaf lainnya bahwa ini adalah infak di jalan Allah.
Dikatakan juga bahwa ini adalah memberi nafkah untuk keluarga
Dikatakan bahwa ini adalah mensucikan Allah.
Firman Allah: (maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak) sebagaimana Allah berfirman: (Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki) [Surah Al-Baqarah: 261], dan pembahasan tentang ayat itu akan disampaikan selanjutnya.
Firman Allah: (Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki)) yakni, berinfaklah dan janganlah ragu. Allahlah yang memberikan rezeki, Dia menyempitkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, dan Dia melapangkan rezeki bagi yang lainnya. Terdapat hikmahNya yang nyata dalam perkara tersebut. (dan kepadaNyalah kamu dikembalikan) yaitu pada hari kiamat.


📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna kata:
{ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ } Fî sabîlillâh: Jalan yang mengantarkan kepada keridhaanNya, yaitu ketaatan kepadaNya dengan melaksanakan perintah Nya dan menjauhi laranganNya, di antaranya adalah berjihad melawan orang kafir dan zhalim sampai tidak timbul fitnah.

Makna ayat:
Maka berperanglah wahai orang-orang muslim di jalan Allah dan jangan sampai tertinggal kapan saja kalian dipanggil untuk berangkat jihad baik dengan jiwa ataupun harta. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala Maha mendengar ucapan kalian dan Maha mengetahui niat-niat kalian maka waspadalah.

Pelajaran dari ayat:
• Kewajiban untuk berperang di jalan Allah apabila telah diwajibkan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 244: Allah menasehati hamba-hamba yang beriman untuk berjihad dijalan Allah mengakkan kalimatullah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Untuk membela dan meninggikan agama Allah. Oleh karena itu, perbaikilah niat, carilah keridhaan Allah dan ketahuilah bahwa berdiam diri tidak berperang bukanlah cara untuk menjaga kehidupan dan menyelamatkan diri sebagaimana dalam kisah orang-orang yang yang pergi melarikan diri karena takut mati, ternyata mereka ditimpa kematian.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 244

Usai menjelaskan bahwa kematian pasti akan tiba, pada ayat ini Allah mengikutinya dengan penjelasan tentang salah satu sebab kematian, yakni terbunuh dalam peperangan. Dan berperanglah kamu di jalan Allah ketika situasi menuntut demikian, dan ketahuilah bahwa Allah maha mendengar apa yang kamu katakan, maha mengetahui apa yang kamu sembunyikan dalam hati, seperti keinginan untuk tidak turut berperang. Barang siapa mau meminjami atau menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan pinjaman yang baik berupa harta yang halal disertai niat yang ikhlas, maka Allah akan melipatgandakan ganti atau balasan kepadanya dengan balasan yang banyak dan berlipat sehingga kamu akan senantiasa terpacu untuk berinfak. Allah dengan segala kebijaksanaannya akan menahan atau menyempitkan dan melapangkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan pada hari kebangkitan untuk mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang diniatkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Baqarah ayat 244 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dibaca

Telaah ratusan halaman yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Yunus 40-41, Al-Ma’idah 2, Asy-Syams, An-Nur 2, Ali Imran, Al-Baqarah 83. Termasuk Az-Zalzalah, Al-Baqarah 286, At-Takatsur, Al-Hujurat 12, Al-Isra 23, Al-Mujadalah 11.

  1. Yunus 40-41
  2. Al-Ma’idah 2
  3. Asy-Syams
  4. An-Nur 2
  5. Ali Imran
  6. Al-Baqarah 83
  7. Az-Zalzalah
  8. Al-Baqarah 286
  9. At-Takatsur
  10. Al-Hujurat 12
  11. Al-Isra 23
  12. Al-Mujadalah 11

Pencarian: qs yusuf ayat 11, orang yang berinfak dan bersedekah akan dihapus, an nisa ayat 76, annisa surat, al naba

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.