Surat Al-Fath Ayat 28

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا

Arab-Latin: Huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ 'alad-dīni kullih, wa kafā billāhi syahīdā

Artinya: Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.

« Al-Fath 27Al-Fath 29 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Fath Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fath Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beragam penjelasan dari beragam ulama tafsir terhadap isi surat Al-Fath ayat 28, di antaranya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dia-lah Yang mengutus RasulNya, Muhammad, dengan penjelasan yang terang dan agama Islam, untuk Allah menangkan atas seluruh agama. Cukuplah Allah bagimu wahai Nabi, sebagai saksi bahwa Dia pasti menolongmu dan memenangkan agamamu atas semua agama.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

28. Dengan kemurahan dan karunia-Nya, Allah mengutus Nabi Muhammad dengan membawa petunjuk menuju kebaikan dan agama Islam, untuk memenangkannya atas agama-agama yang lain. Cukuplah Allah sebagai saksi bagi kebenaran risalahmu dan Penolongmu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Allah lah yang mengutus Rasul-Nya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan keterangan yang jelas dan agama kebenaran yaitu Islam supaya Allah meninggikannya di atas semua agama-agama lain yang menyelisihinya. Allah telah bersaksi atas hal itu, dan cukuplah Allah sebagai saksi.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. هُوَ الَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِالْهُدَىٰ (Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk)
Maka Rasulullah mendatangkan kalian dengan petunjuk itu dan menununjukkan kepada kalian bahwa di dalamnya mengandung keridhaan Tuhan kalian.

وَدِينِ الْحَقِّ(dan agama yang hak)
Yakni agama Islam.

لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِۦ ۚ( agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama)
Yakni meninggikan agama Islam di atas seluruh agama yang lain. Pendapat lain mengatakan, yakni agar Allah memenangkan Rasul-Nya. Dan dengan segala puji bagi Allah, agama Islam telah menang di atas segala agama lainnya.

وَكَفَىٰ بِاللهِ شَهِيدًا(Dan cukuplah Allah sebagai saksi)
Atas kemenangan yang dijanjikan bagi orang-orang Islam ini, serta atas kebenaran kenabian Rasulullah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Allah adalah Dzat yang mengutus utusanNya Muhammad SAW dengan Al-Qur’an dan agama Islam yang benar untuk meninggikannya di atas semua agama. Cukup Allah yang menjadi saksi atas terwujudnya janjiNya dan kebenaran wahyu utusanNya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk} keterangan yang jelas {dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama.} untuk meninggikannya di atas semua agama {Cukuplah Allah sebagai saksi


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

28. Mengingat peristiwa ini memperkeruh hati sebagian orang Mukmin di mana mereka tidak dapat mengetahui hikmahnya, Allah pun menjelaskan hikmah dan manfaatnya dan seperti itulah halnya seluruh hukum-hukum syariat, semua hukum adalah petunjuk dan rahmat yang diberitahukan secara umum. Allah berfirman, “Dialah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk,” yaitu dengan ilmu yang bermanfaat yang bisa menyelamatkan manusia dari kesesatan serta menjelaskan berbagai jalan yang baik dan buruk, “ dan agama yang haq,” yaitu agama yang disifati dengan kebenaran yang berupa keadilan, kebaikan dan rahmat, semuanya adalah amal shalih yang bisa membersihkan hati , menyucikan jiwa, menumbuhkan akhlak baik dan meninggikan derajat diri, “agar dimenangkanNya,” dengan membawa agama yang diembankan oleh Allah “terhadap semua agama,” dengan hujjah dan bukti nyata yang menjadi penyebab untuk menundukkan mereka, baik dengan pedang, dan lisan. “ Dan cukuplah Allah sebagai saksi.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 27-28
Rasulullah SAW telah bermimpi bahwa beliau memasuki Makkah dan melakukan thawaf di Baitullah, lalu beliau menceritakan mimpinya kepada para sahabat, sedangkan beliau saat itu berada di Madinah. Dan ketika mereka berangkat di tahun perjanjian Hudaibiyah, tidak ada suatu golongan pun dari kalangan sahabat-sahabat yang merasa ragu bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan tahun itu. Akan tetapi, ketika terjadi perjanjian damai dan gencatan senjata, lalu mereka kembali ke Madinah untuk tahun itu dan mereka baru boleh kembali ke tahun depannya. Maka sebagian dari kalangan sahabat ada yang mengalami tekanan, sehingga Umar bin Khattab menanyakan hal itu dan berkata kepada Nabi SAW, "Bukankah engkau telah memberi tahu kepada kami bahwa kami akan datang ke Baitullah dan melakukan thawaf padanya?" Nabi SAW menjawab, "Benar, tetapi apakah aku menceritakan kepadamu bahwa kamu akan mendatanginya tahun ini?" Umar menjawab,"Tidak" Nabi SAW bersabda, "Maka sesungguhnya kamu akan mendatanginya dan thawaf padanya" Hal yang serupa dikatakan Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika Umar bertanya kepadanya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, Insya Allah) Ini merupakan pengukuhan bagi terbuktinya berita dan sama sekali bukan sebagai pengecualian yang tidak pasti.
(dalam keadaan aman) yaitu saat kalian memasuki Masjidil Haram
Firman Allah (dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya) ini merupakan keadaan bagi kalimat yang tidak disebutkan karena saat mereka memasukinya tidak dalam keadaan telah mencukur rambut dan tidak pula mengguntingnya. Melainkan hal itu terjadi dalam keadaan lain . Sebagian dari mereka mencukur rambut kepalanya, dan sebagian yang lainnya hanya mengguntingnya.
Firman Allah SWT: (sedangkan kamu tidak merasa takut) sebagai “hal” yang menegaskan maknannya; pada mulanya ditetapkan bagi mereka keamanan saat memasuki Makkah, kemudian dinafikan dari mereka ketakutan saat mereka menetap di Makkah, tanpa harus merasa takut terhadap seseorang.
Peristiwa ini terjadi di masa umrah qadha’, yaitu di bulan Dzulqa'dah, tahun tujuh Hijriyah. Karena sesungguhnya setelah Nabi SAW kembali dari Hudaibiyah pada bulan Dzulqa'dah dan pulang ke Madinah, lalu beliau SAW tinggal di Madinah dalam bulan Dzulhijjah dan Muharam, kemudian dalam bulan Safar beliau menuju Khaibar dan Allah menaklukkan sebagiannya kepada Nabi SAW dengan paksa, sedangkan sebagian lainnya secara damai.
Firman Allah: (Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat) yaitu pengetahuan Allah SWT yang telah memilih kebaikan dan kemaslahatan bagi kalian adalah memalingkan kalian dari Makkah dan kalian tidak dapat memasukinya tahun itu, hal adalah sesuatu yang tidak kalian ketahui (dan Dia memberikan sebelum itu) yaitu, sebelum kalian memasukinya, seperti apa yang diperlihatkan kepada Nabi SAW melalui mimpi beliau kemenangan yang dekat, yaitu perjanjian antara kalian dengan musuh-musuh kalian dari kalangan orang-orang musyrik. Kemudian Allah SWT menyampaikan berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa Rasulullah SAW akan mendapat pertolongan dariNya atas musuh beliau dan semua penduduk bumi (Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak) yaitu pengetahuan yang bermanfaat dan amal shalih. Syariat adalah sesuatu yang mencakup dua hal, yaitu ilmu dan amal. Dan ilmu yang sesuai syariat itu benar dan amal yang sesuai syariat itu diterima. Semua yang diberitakan dengan syariat itu benar, dan semua perintah serta larangannya merupakan keadilan (agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama) yaitu atas semua agama di bumi, baik dari kalangan orang-orang Arab maupun non Arab; baik yang beragama maupun yang musyrik (Dan cukuplah Allah sebagai saksi) yaitu bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusanNya dan Dialah Yang menolongnya


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Fath ayat 28: Ketahuilah wahai manusia bahwa Allah dialah yang mengutus nabi nya Muhammad dengan petunjuk yaitu ilmu yang bermanfaat yang menunjuki dari jalan kesesatan, dan melindungi sesuatu yang berbahaya dan beliau juga membawa agama yang benar yaitu agama Islam untuk meninggikan kalimatullah di atas semua agama. Cukuplah Allah yang jadi saksi atas kebenaran yang dibawa oleh utusan-Nya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Oleh karena peristiwa itu membuat hati kaum mukmin menjadi bingung dan mereka tidak mengetahui hikmahnya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan hikmahnya dan manfaatnya -demikian pula semua hukum-hukum syar’i isinya petunjuk dan rahmat- Maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan dengan hukum yang umum, firman-Nya, “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama.”

Yaitu ilmu yang bermanfaat; yang menunjuki seseorang agar tidak tersesat dan menerangkan jalan yang baik dan jalan yang buruk.

Yakni agama yang keadaannya hak (benar), penuh dengan keadilan, ihsan dan rahmat. Agama yang hak di sini maksudnya menurut mufassir adalah amal saleh yang menyucikan hati, membersihkan jiwa, memperbaiki akhlak dan meninggikan kedudukan.

Dengan hujjah dan bukti serta dengan kekuatan.

Bahwa engkau wahai Muhammad adalah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fath Ayat 28

Dialah yang mengutus rasul-Nya, nabi Muhammad, dengan membawa petunjuk, ilmu yang bermanfaat dan amal saleh, dan agama yang benar, yaitu agama islam agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan-Nya. 29. Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam, dan orang-orang yang bersama dengan dia yakni sahabat-sahabat-Nya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang menentang agama-Nya, tetapi berkasih sayang dan saling mencintai sesama mereka yang beriman. Kamu senantiasa melihat mereka rukuk dan sujud dan itu dilakukan semata-mata untuk mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Engkau saksikan pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud berupa cahaya yang menunjukkan ketakwaan dan kesalehannya. Demikianlah sifat-sifat mereka yang sangat agung yang diungkapkan dalam taurat yang diturunkan kepada nabi musa. Dan sifat-sifat me-reka yang diungkapkan dalam injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya. Demikian perumpamaan orang-orang mukmin pengikut nabi Muhammad. Sesungguhnya mereka itu mula-Mula sedikit saja, kemudian ia bertambah semakin banyak, bagaikan tunas yang menumbuhkan tanaman yang subur dan banyak buahnya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya. Sifat-sifat yang luhur dan mulia dinyatakan karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan menunjukkan semakin banyaknya jumlah orang-orang mukmin dan semakin besarnya kekuatan mereka dari masa ke masa. Demikianlah akhir surah al-fat' ini ditutup dengan janji Allah bahwa Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan atas dosa dan kesalahan mereka dan pahala yang besar yaitu surga. Semoga kami termasuk orang-orang yang memperoleh anugerah yang agung itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penafsiran dari banyak mufassirun berkaitan makna dan arti surat Al-Fath ayat 28 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita bersama. Bantu syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Ada ratusan konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Fatihah, Al-Qadr, Al-Isra 32, Al-A’la, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan. Termasuk Al-Falaq, An-Naba, Adh-Dhuha, Yusuf 28, Seribu Dinar, Al-Hujurat 13.

  1. Al-Fatihah
  2. Al-Qadr
  3. Al-Isra 32
  4. Al-A’la
  5. Al-Kafirun
  6. Do’a Setelah Adzan
  7. Al-Falaq
  8. An-Naba
  9. Adh-Dhuha
  10. Yusuf 28
  11. Seribu Dinar
  12. Al-Hujurat 13

Pencarian: al insyiqaq ayat 21, surat as syams, surah al falaq dan artinya, dua ayat terakhir surat al baqarah, surat al baqarah 284-286

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: