Surat Az-Zukhruf Ayat 49

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَقَالُوا۟ يَٰٓأَيُّهَ ٱلسَّاحِرُ ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ إِنَّنَا لَمُهْتَدُونَ

Arab-Latin: Wa qālụ yā ayyuhas-sāḥirud'u lanā rabbaka bimā 'ahida 'indak, innanā lamuhtadụn

Artinya: Dan mereka berkata: "Hai ahli sihir, berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.

« Az-Zukhruf 48Az-Zukhruf 50 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Mengenai Surat Az-Zukhruf Ayat 49

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan beraneka penjelasan dari banyak mufassirun terkait isi surat Az-Zukhruf ayat 49, sebagiannya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

49-50 Fir’aun dan para pembesarnya berkata kepada musa, ”wahai tukang sihir (tukang sihir dihormati dikalangan mereka dan sihir bukan merupakan sifat tercela) berdo’alah kepada tuahnmu untuk kami dengan janjiNya yang telah dijanjikanNya kepadamu dan kemuliaan-kemuliaan yang Dia berikan kepadamu agar Dia menghilangkan azab ini, bila Dia menghilangkan azab ini dari kami, maka kami akan menjadi orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan beriman kepada apa yang kamu bawa.” Maka ketika musa berdoa agar azab tersebut diangkat dari mereka, dan Kami pun mengangkatnya dari mereka, ternyata mereka menyelisihi dan tetap bersikukuh diatas kesesatan mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

49-50. Fir’aun dan tentaranya berkata: “Hai orang pintar -mereka menyebut penyihir sebagai orang pintar-, berdoalah kepada Allah bagi kami dengan perjanjian yang Dia berikan kepadamu, agar Dia menghilangkan azab dari kami; dengan begitu kami akan beriman kepada risalahmu.”

Maka Musa berdoa untuk mereka, dan Allah menghilangkan azab dari mereka. Akan tetapi mereka tidak menepati janji mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

49. Maka mereka berkata kepada Musa -'alaihissalām- tatkala merasakan sebagian azab, “Wahai penyihir! Mohonkan untuk kami kepada Rabbmu apa yang disebutkan Rabbmu untuk menyingkirkan azab ini jika kami beriman. Sesungguhnya kami benar-benar akan mendapat petunjuk kepada-Nya apabila azab ini disingkirkan dari kami.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

49. وَقَالُوا۟ يٰٓأَيُّهَ السَّاحِرُ (Dan mereka berkata: “Hai ahli sihir)
Terdapat pendapat mengatakan bahwa mereka dahulu menyebut orang yang berilmu dengan sebutan penyihir, dan mereka sangat menghormati dan mengagungkan para penyihir.

ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ(berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu)
Yakni dengan janji Allah kepadamu yang telah kamu sebutkan kepada kami, bahwa jika kami beriman maka siksaan ini akan diangkat dari kami.

إِنَّنَا لَمُهْتَدُون(sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk)
Yakni kelak kami akan termasuk orang yang mendapat petunjuk dan beriman kepada apa yang kamu bawa.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

49. Fir’aun dan kaumnya berkata kepada Musa ketika mereka melihat azab: “Wahai kau penyihir atau orang yang berilmu, ini adalah panggilan mereka kepada ulama’ mereka. Doakanlah kami kepada Allah atas apa yang kalian sampaikan kepada kami dari zaman itu sampai ke zamanmu ini, jika kami beriman maka kami akan terbebas dari azab. Atau itu berarti doa kalian telah diterima Allah, karena engkau adalah seorang rasul, kami sungguh beriman dan membenarkan apa yang telah Allah turunkan kepadamu.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Wahai penyihir} wahai orang yang sangat berilmu {berdoalah kepada Tuhanmu untuk kami sesuai dengan apa yang telah Dia janjikan kepadamu} sesuai dengan apa yang kamu beritahukan kepada kami berupa janjiNya kepadamu bahwa jika kami beriman maka azab itu akan diangkat dari kami {Sesungguhnya kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

49. “dan mereka berkata,” ketika azab menimpa mereka “hai ahli sihir,” maksud mereka adalah nabi musa. Perkataan ini mungkin merupakan celaan atau mungkin perkataan ini bagi mereka adalah sebuah pujian. Mereka tunduk padanya dengan menggunakan nada bicara layaknya berbicara dengan pembesar-pembesar mereka, yaitu para tukang sihir, mereka berkata, ”hai ahli sihir, berdoalah kepada Rabbmu untuk melepaskan kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikanNYa kepadamu,” dengan sesuatu yang dikhususkan Allah padamu dan dilebihkan padamu dengan berbagai kelebihan dan kebajikan agar Dia melenyapkan siksaan dari kami, “sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk,” bila Allah melenyapkan siksaan ini dari kami.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 46-50
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan rasulNya, Musa bahwa Allah SWT telah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya yang terdiri dari para pemuka, menteri, pemimpin, pengikut, dan rakyat dari bangsa Qibti dan Bani Israil. Nabi Musa diperintahkan untuk menyeru mereka menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan melarang mereka menyembah kepada selainNya. Dan Allah SWT memberinya berbagai mukjizat yang luar biasa, seperti tangannya, tongkatnya, dan apa yang dikirim bersamanya berupa banjir, belalang, kutu, katak, dan darah. Selain itu juga kekurangan hasil tanaman dan buah-buahan serta banyak jiwa yang mati. Sekalipun demikian, mereka menyombongkan diri dan tidak mau mengikuti dan tunduk kepadanya, bahkan mereka mendustakan, mengejek, dan menertawakan rasul yang menyampaikan mukjizat-mukjizat itu kepada mereka (Dan tidaklah Kami memperlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar daripada mukjizat-mukjizat yang sebelumnya) Sekalipun demikian, mereka tetap tidak mau kembali dari sikap melampaui batas, kesesatan, kebodohan dan perilaku merusak mereka. Dan setiap kali datang kepada mereka salah satu dari mukjizat-mukjizat itu, mereka merendahkan diri meminta kepada nabi Musa seraya memohon belas kasihannya, melalui ucapan mereka: (Hai ahli sihir) yaitu orang yang pandai. Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir,
Ulama di masa mereka adalah para ahli sihir. Di masa itu sihir bukan merupakan suatu hal yang tercela di kalangan mereka. Dan ungkapan ini bukan mereka maksudkan untuk merendahkan karena keadaannya adalah keadaan darurat, sehingga tidak sesuai dengan hal itu, bahkan itu merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan dari mereka untuk nabi Musa, menurut keyakinan mereka. Setiap kali mereka tertimpa azab dari mukjizat itu, mereka berjanji kepada nabi Musa bahwa jika dia dapat melenyapkannya dari mereka, maka mereka akan beriman kepadanya dan melepaskan kaum Bani Israil bersamanya. Tetapi setiap kali janji itu terpenuhi, mereka mengingkari apa yang mereka janjikan kepadanya. Sebagaimana firmanNya: (Maka Kami kirimkan kepada mereka banjir bandang, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa (133) Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu), mereka pun berkata, "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu” (134) Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya (135)) (Surah Al-A'raf)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 49: (Dan mereka berkata) kepada Musa tatkala mereka melihat adanya azab itu, ("Hai ahli sihir!) maksudnya, hai orang yang alim lagi sempurna ilmunya! Dikatakan demikian karena menurut mereka ilmu sihir itu adalah ilmu yang paling diagungkan di kalaagan mereka (Berdoalah kepada Rabbmu untuk kami, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu) yakni Dia akan melepaskan kami dari azab ini jika kami beriman (sesungguhnya kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk") atau mau beriman.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ketika azab itu menimpa mereka.

Yang mereka maksud dengan pesihir di sini ialah Nabi Musa ‘alaihis salam. Ucapan ini bisa maksudnya memperolok-olok Beliau dan bisa maksudnya sebagai ucapan penghormatan mereka kepada Beliau, karena mereka menyangka bahwa ulama mereka adalah para pesihir.

Yakni dengan keistimewaan yang Allah berikan kepadamu berupa keutamaan dan kelebihan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 49

Dan setiap ada bencana yang ditimpakan kepada fir'aun dan kaumnya, mereka berkata, 'wahai pesihir, maksudnya nabi musa, berdoalah kepada tuhanmu untuk mengangkat bencana itu dan melepaskan kami dari bencana yang menimpa kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya jika doamu dikabulkan, hai musa, kami akan menjadi orang yang mendapat petunjuk. '50. Maka dengan begitu cepat ketika kami hilangkan dan hindarkan azab itu dari mereka karena doa yang dimohonkan oleh nabi musa itu, seketika itu juga dari waktu ke waktu dan secara terus-menerus mereka ingkar janji.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penjelasan dari berbagai pakar tafsir terhadap makna dan arti surat Az-Zukhruf ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Dukunglah dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dibaca

Kami memiliki ratusan topik yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Ali Imran 26-27, Al-Qalam, Al-Hujurat 11, An-Najm 39-42, Al-‘Ashr 3, Ar-Rahman 33. Serta Al-Baqarah 261, Ar-Ra’d 31, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 282, Al-Baqarah 285, Al-Ahzab 43.

  1. Ali Imran 26-27
  2. Al-Qalam
  3. Al-Hujurat 11
  4. An-Najm 39-42
  5. Al-‘Ashr 3
  6. Ar-Rahman 33
  7. Al-Baqarah 261
  8. Ar-Ra’d 31
  9. Al-Anbiya 19
  10. Al-Baqarah 282
  11. Al-Baqarah 285
  12. Al-Ahzab 43

Pencarian: surat al baqarah ayat 133, surat an-nisa ayat 145, berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana allah swt telah, al imran 175, alfatihah ayat 1

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: