Surat Az-Zukhruf Ayat 20

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَقَالُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱلرَّحْمَٰنُ مَا عَبَدْنَٰهُم ۗ مَّا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Arab-Latin: Wa qālụ lau syā`ar-raḥmānu mā 'abadnāhum, mā lahum biżālika min 'ilmin in hum illā yakhruṣụn

Artinya: Dan mereka berkata: "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)". Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka.

« Az-Zukhruf 19Az-Zukhruf 21 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Surat Az-Zukhruf Ayat 20

Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zukhruf Ayat 20 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan penting dari ayat ini. Didapati pelbagai penjabaran dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan surat Az-Zukhruf ayat 20, di antaranya sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Orang-orang musyrik dari kaum quraisy itu berkata ”kalau Allah yang maha pengasih menghendaki, niscaya kami tidak menyembah seseorang dari makhluk-Nya. ini adalah hujjah yang batil, Allah telah menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab mereka. Hakikatnya mereka tidak memiliki ilmu tentang apa yang mereka katakan, akan tetapi mereka mengucapkannya hanya sebatas dugaan dan kebohongan, karena dalam hal ini mereka tidak memiliki bukti dan informasi dari Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

20-22. Mereka juga membuat kedustaan dengan berkata: “Seandainya Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sekutu-sekutu itu.”

Mereka sama sekali tidak memiliki bukti atas perkataan ini, tidak lain mereka sedang berdusta. Apakah Kami menurunkan suatu kitab sebelum al-Qur’an kepada orang-orang musyrik itu, yang mereka jadikan pegangan dalam beramal? Mereka sama sekali tidak mendatangkan bukti atas apa yang mereka katakan; bahkan mereka mengakui hanya mengikuti kepercayaan dan kekafiran nenek moyang mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

20. Dan mereka berkata sambil berdalih dengan takdir, “Jika Allah berkehendak kami tidak menyembah Malaikat, niscaya kami tidak akan menyembah mereka. Jadi kehendak Allah atas diri kami itu merupakan tanda keridaan-Nya.” Ucapan mereka itu sama sekali tidak didasari ilmu dan sesungguhnya mereka hanyalah mendustakan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

20. وَقَالُوا۟ لَوْ شَآءَ الرَّحْمٰنُ مَا عَبَدْنٰهُم ۗ (Dan mereka berkata: “Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)”)
Yakni orang-orang kafir berkata: “hai orang-orang beriman, jika Allah menghendaki agar kami tidak menyembah para malaikat itu niscaya kami tidak akan menyembah mereka.” Ini merupakan perkataan yang benar namun bertujuan untuk sesuatu yang batil, sebab dengan perkataan itu mereka ingin menyatakan bahwa Allah meridhai penyembahan mereka terhadap berhala-berhala.

مَّا لَهُم بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ( Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu)
Yakni mereka mengira bahwa jika Allah menghendaki susuatu berarti Allah meridhainya.

إِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ(mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka)
Yakni tidak lain mereka hanya berdusta dalam perkataan mereka dan ingin membuat tipu daya. Karena Allah menciptakan orang beriman dan orang kafir, namun Allah mencintai orang beriman dan memurkai orang kafir, serta Allah memerintahkan kepada kebenaran keimanan, dan kebaikan, namun Allah tidak meridhai kekafiran dari hamba-hamba-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

20. Orang-orang musyrik berkata: “Jika sang Maha Pengasih (sebagaimana yang kalian klaim wahai orang-orang mukmin) berkehendak, maka kami tidak akan menyembah malaikat” Maknanya adalah mereka beranggapan bahwa peribadatan itu atas kehendak dan ridha Allah. Apa yang mereka anggap itu bukanlah bukti ilmiah yang dapat diterima. Tidaklah mereka kecuali hanya pendusta. {Min} dalam firmanNya {Min ‘ilmin} menunjukkan keumuman sesuatu setelahnya dan (in) pada kalimat {In Hum} adalah huruf yang bermakna nafi (maa nafi)


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka berkata,“Sekiranya Dzat Yang Maha Pengasih menghendaki, sungguh kami tidak menyembah mereka” Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga} berdusta


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

20. Allah befiman “dan mereka berkata, ’jikalau Allah yang maha pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)’.”mereka berhujjah atas penyembahan mereka terhadap paara malaikat dengan kehendak.itukah hujjah yang tetap saja didengung-dengungkan oleh orang-orang musyrik yang merupakan hujjah batil dengan sendirinya secara logis dan syariat. semua orang yang berakal tidak menerima hujjah takdir, dan andai yang bersangkutan menempuh diantara salah satu kondisinya, pasti pendirian mereka tidak kuat. Dan secara syariat Allah tidak membenarkan berhujjah dengan takdir dan tidak menyebutnya dari selain orang-orang yang menyekutukanNya dan mendustakan rasulNYa. Allah telah menegakkan hujjah atas para hamba sehingga tidak tersisa satu hujjah pun bagi setiap orang.karena itu Allah berfirman,”mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka,” yaitu hanya menduga tanpa didasari dalil dan hanya serampangan saja.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 15-20
Allah SWT berfirman serya memberitahukan tentang orang-orang musyrik yang mengada-adakan kedustaan terhadapNya dimana mereka menjadikan sebagian dari binatang ternak untuk berhala-berhala mereka dan sebagian lainnya untuk Allah SWT, Sebagaimana Allah menyebutkan tentang mereka dalam surah Al-An'am: (Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan prasangka mereka, "Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami.” Maka sajian-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan sajian-sajian yang diperuntukkan bagi Allah; maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu (136)) (Surah Al-An'am) Demikian juga mereka menjadikan bagi Allah anak-anak perempuan di antara anak perempuan dan laki-laki yang mereka anggap paling rendah dan paling buruk di antaranya keduanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? (21) Yang demikian itu tentulah pembagian yang tidak adil (22)) (Surah An-Najm) di sini Allah SWT berfirman: (Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah) (15)) Kemudian Allah berfirman: (Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki (16)) Ini mengandung makna mengingkari perbuatan mereka dengan pengingkaran yang keras. Kemudian Dia menyebutkan pengingkaran yang sempurna dan berfirman: (Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat, sedangkan dia amat menahan sedih (17)) yaitu, ketika seseorang dari mereka yang diberi kabar gembira tentang kelahiran anak perempuan yang mereka jadikan untuk Allah SWT, maka dia sangat marah dengan hal itu sehingga mukanya seakan-akan ditutupi awan hitam karena berita buruk yang dia terima, dan dia bersembunyi dari kaumnya karena malu terhadap hal itu. Maka Allah SWT berfirman,"Bagaimana bisa kalian marah dengan hal itu, lalu kalian mennisbatkan hal itu kepada Allah SWT?”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan, sedangkan dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran? (18)) yaitu perempuan itu mempunyai kekurangan untuk menutupi kekurangannya itu dengan perhiasan sejak kecil. Dan apabila bertengkar, maka tidak ucapan baginya, bahkan dia lemah dan tidak mampu berbuat apapun. Maka apakah orang yang demikian keadaanya pantas dinisbatkan kepada Allah SWT. Perempuan itu mempunyai kekurangan secara lahir dan batin, begitu juga dalam penampilan dan karakternya. Maka untuk untuk menutupi kekurangan lahir dan penampilannya dia perhiasan dan hal lainnya yang untuk menutupi kekurangannya.
Adapun kekurangan pada karakternya bahwa sesungguh­nya perempuan itu lemah dan tidak mampu membela diri di saat dia harus membela diri, tidak dalam ungkapan dan tidak pula keinginan, sebagaimana yang dikatakan sebagian orang Arab pada saat dia diberi kabar gembira tentang anak perempuannya,"Anak perempuan itu bukanlah anak yang baik, pertolongannya adalah menangis, dan kebaikannya adalah mencuri"
Firman Allah: (Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai jenis perempuan) Mereka meyakini bahwa para malaikat itu perempuan. Maka Allah mengingkari ucapan mereka itu dengan firmanNya SWT: (Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu?) yaitu menyaksikan para malaikat saat Allah menciptakannya sebagai jenis perempuan? (Kelak akan dituliskan persaksian mereka) tentang itu (dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban) tentang hal itu pada hari kiamat. Di dalamnya terdapat ancaman yang keras dan peringatan yang tegas (Dan mereka berkata, "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)”) yaitu seandainya Allah berkehendak, tentu Dia menghalangi antara kami dan penyembahan kami terhadap berhala-berhala yang dibentuk dalam rupa para malaikat ini yang merupakan anak-anak perempuan Allah, karena sesungguhnya Dia mengetahui hal itu, jadi Dia menyetujui kami dalam hal itu.
Allah SWT berfirman dalam ayat ini setelah menyebutkan hujjah mereka: (Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu) yaitu yang membenarkan apa yang mereka katakan dan apa yang mereka jadikan hujjah (mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu berdusta dan membuat-buat kedustaan.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Mereka tidak-mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka) yaitu, mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah SWT atas hal itu


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Az-Zukhruf ayat 20: (Dan mereka berkata, "Jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka") tidak menyembah malaikat; maka ibadah atau penyembahan kami kepada mereka berdasarkan kehendak dari-Nya, Dia rela kami melakukan hal itu. Lalu Allah berfirman, "(Tiadalah bagi mereka tentang hal itu) yakni dugaan mereka yang mengatakan bahwa Allah rela mereka menyembah malaikat (suatu pengetahuan pun, tidak lain) tiada lain (mereka hanya menduga-duga belaka) hanya berdusta belaka tentang itu, karenanya mereka harus menerima siksaan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Mereka ketika menyembah para malaikat berhujjah dengan kehendak Allah; hujjah yang senantiasa dipakai orang-orang musyrik, hujjah yang batil dengan sendirinya secara akal maupun syara’. Semua orang yang berakal tidak akan menerima berhujjah dengan qadar, dan jika tetap dilakukannya, maka pendiriannya tidak akan teguh karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah memberikan kekuasaan kepada mereka untuk memilih jalan yang benar dan jalan yang salah, dan Dia telah menegakkan hujjah dengan mengutus Rasul-Nya untuk menerangkan jalan yang benar, tetapi mereka malah memilih jalan yang salah dengan kesadaran mereka. Adapun secara syara’ adalah karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala membatalkan berhujjah dengannya, Dia telah menegakkan hujjah sehingga tidak ada hujjah bagi seorang pun terhadapnya. Oleh karena itu Dia berfirman, “Mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zukhruf Ayat 20

Dan hal yang lebih buruk lagi dari sikap mereka adalah ketika mereka berkata, 'sekiranya Allah yang maha pengasih menghendaki agar kami tidak menyembah para malaikat-malaikat itu, tentulah kami tidak menyembah mereka. ' mereka, orang-orang musyrik yang menyatakan bahwa para malaikat itu berjenis kelamin perempuan, tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka dan mengada-ada, bahkan mereka berbohong. 21. Atau kalau mereka tidak pernah menyaksikan penciptaan para malaikat dan menyaksikan wujudnya, apakah pernah kami berikan informasi atau pengetahuan yang menjelaskan mengenai hal itu melalui sebuah kitab yang diturunkan kepada mereka sebelumnya, yaitu sebelum Al-Qur'an diturunkan, lalu mereka berpegang teguh dengannya, yaitu dengan informasi di dalam kitab itu' sama sekali tidak. Mereka tidak pernah memiliki informasi mengenai hal itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjabaran dari berbagai ulama mengenai kandungan dan arti surat Az-Zukhruf ayat 20 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Support usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikaji

Terdapat berbagai konten yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 11, An-Najm 39-42, Al-Baqarah 261, Al-Qalam, Al-Baqarah 285, Al-‘Ashr 3. Juga Ali Imran 26-27, Al-Ahzab 43, Ar-Ra’d 31, Al-Anbiya 19, Al-Baqarah 282, Ar-Rahman 33.

  1. Al-Hujurat 11
  2. An-Najm 39-42
  3. Al-Baqarah 261
  4. Al-Qalam
  5. Al-Baqarah 285
  6. Al-‘Ashr 3
  7. Ali Imran 26-27
  8. Al-Ahzab 43
  9. Ar-Ra’d 31
  10. Al-Anbiya 19
  11. Al-Baqarah 282
  12. Ar-Rahman 33

Pencarian: surah al nasr latin, qs luqman ayat 13 14, terjemah surah ar rahman, surat al ahzab ayat 53, surah al-maidah ayat 3 beserta artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: