Surat Fussilat Ayat 11

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ٱئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَآ أَتَيْنَا طَآئِعِينَ

Arab-Latin: ṡummastawā ilas-samā`i wa hiya dukhānun fa qāla lahā wa lil-arḍi`tiyā ṭau'an au karhā, qālatā atainā ṭā`i'īn

Artinya: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

« Fussilat 10Fussilat 12 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Terkait Dengan Surat Fussilat Ayat 11

Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah menarik dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait isi surat Fussilat ayat 11, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian Allah bersemayam, yaitu menuju langit yang sebelumnya adalah kabut, lalu Dia berfirman kepada langit dan bumi, “Tunduklah kalian berdua kepada perintahKu, dengan sukarela atau terpaksa.” Maka keduanya menjawab, “Kami menghadap kepadaMu dengan tunduk, kami tidak memiliki keinginan yang mnyelisihi keinginanMu.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. Kemudian Allah -Subḥānahu- menciptakan langit yang saat itu adalah asap, Allah berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Tunduklah kalian berdua kepada perintah-Ku secara suka rela atau terpaksa, kalian berdua tidak mempunyai pilihan kecuali itu.” Maka keduanya menjawab, “Kami datang dengan suka rela, tidak ada keinginan bagi kami tanpa keinginan-Mu wahai Rabb kami.”


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

10. وَجَعَلَ فِيهَا رَوٰسِىَ (Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh)
Yakni gunung-gunung yang kokoh.

مِن فَوْقِهَا(di atasnya)
Yakni yang berada di atas bumi, karena gunung-gunung adalah bagian dari bumi.

وَبٰرَكَ فِيهَا(Dia memberkahinya)
Allah menjadikan bumi penuh keberkahan dan kebaikan karena terdapat berbagai hal yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya.

وَقَدَّرَ فِيهَآ أَقْوٰتَهَا(dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya)
Yakni rezeki-rezeki penghuninya yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka, seperti pepohonan dan berbagai hal yang dapat dimanfaatkan lainnya; dan Allah menjadikan di setiap tempat apa yang tidak ada di tempat lain agar para penghuninya dapat hidup dengan berdagang ke tempat lain. Allah menjadikan ini semua dalam empat hari, termasuk dua hari sebelumnya.

سَوَآءً لِّلسَّآئِلِينَ((Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya)
Seakan-akan dikatakan: penetapan empat hari ini adalah jawaban bagi orang-orang yang bertanya “berapa hari bumi dan seisinya diciptakan?”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

11. Kemudian Dia berkehendak atau mulai menciptakan langit yaitu kumpulan gas (kabut) yang menyerupai asap (sesuatu yang membumbung tinggi dari kobaran api). Kemudian Dia berfirman kepada langit dan bumi usai menciptakan keduanya: “Kalian berdua akan dihuni oleh orang-orang yang taat dan yang dibenci” Lalu keduanya berkata: “Berilah kami orang-orang yang menyerahkan urusannya kepadaMu tanpa ditunda-tunda”. Itu adalah gambaran betapa berpengaruhnya kekuasaan Allah SWT dalam mempersiapkan keduanya agar dapat diambil manfaatnya dan betapa mereka bergegas melaksanakan perintah sang pencipta.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kemudian dia menuju ke langit} naik dan meninggi untuk menciptakan langit {dan itu masih berupa asap} kabut asap yang tinggi {Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi,“Tunduklah kepadaKu} tunduklah kepada perintahKu {dengan patuh atau terpaksa”} terpilih dan terpaksa {Keduanya menjawab,“Kami tunduk dengan patuh”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

11. ”kemudian” setelah Dia menciptakan bumi “dia menuju” mengarah “kepada” penciptaan “langit dan ia (ketika itu) masih merupakan asap,” yang menguap di atas permukaan air “lalu dia berkata kepadanya,”oleh karena takhsish (penghususan) ini mengisyaratkan pengecualian, maka Allah menyambungnya dengan firmanNYa,”dan kepada bumi, ’datanglah kamu berdua menurut perintahku dengan suka hati atau terpaksa,” maksudnya, tunduklah pada perintahku dengan suka hati atau terpaksa, karena ia harus terlaksana “keduanya menjawab,’kami datang dengan suka hati’,” artinya, kami tidak mempunyai keinginan yang menyelisihi keinginanMu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 9-12
Ini merupakan keingkaran dari Allah SWT terhadap orang-orang musyrik, yaitu mereka yang menyembah selainNya bersama Dia, padahal Allah adalah Dzat yang Maha Pencipta, Maha Mengalahkan, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jadi Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?”) yaitu
tandingan dan sekutu yang kalian sembah bersamaNya (Yang demikian itulah Tuhan alam semesta) yaitu Dzat yang Maha Pencipta segala sesuatu itu adalah Tuhan alam semesta. Ini terkandung rincian dari apa yang disebutkan melalui firmanNya SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa) (Surah Al-A’raf: 54) Di sini dirincikan hal-hal yang berkaitan dengan bumi secara terpisah dari hal-hal yang berkaitan dengan langit. Disebutkan bahwa pada mulanya Allah menciptakan bumi karena bumi itu seperti pondasi, dan mulanya yaitu harus memulai pondasi dahulu, kemudian atap, sebagaimana Allah: (Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit) (Surah Al-Baqarah: 29) Adapun firman Allah SWT: (Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya (27) Dia meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya (28) dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang (29) Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30) Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31) Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan kokoh (32) (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu (33) (Surah An-Nazi'at) yaitu padanya bahwa penghamparan bumi itu setelah penciptaan langit. Penghamparan itu dijelaskan firmanNya: (Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya (31)) (Surah An-Nazi'at) Ini setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan bumi, maka itu sebelum penciptaan langit berdasarkan nash. Dengan ini Ibnu Abbas mengemukakan jawabannya dalam apa yang disebutkan Imam Bukhari dalam tafsir ayat ini, dari hadits shahihnya. Dia berkata,”Allah menciptakan bumi dalam dua hari, kemudian Allah SWT menciptakan langit, lalu beristiwa’ menuju ke langit dan menjadikannya dalam dua hari yang lain. Kemudian Dia menghamparkan bumi, yaitu mengeluarkan airnya, tumbuh-tumbuhannya, dan menciptakan gunung-gunung, padang pasir, dan lainnya dalam dua hari lainnya. Hal ini yang dimaksud dengan makna (menghamparkannya). Dan firman Allah: (menciptakan bumi dalam dua hari) Dia menciptakan bumi dan segala sesuatu yang ada padanya dalam empat hari, dan Dia menciptakan langit dalam dua hari. (Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya) yaitu Allah menjadikan bumi penuh berkah, yakni dapat menerima kebaikan, benih-benih, dan dapat dibajak. (dan Dia menentukan kadar makanan-makanan (penghuni)nya) yaitu apa yang dibutuhkan penghuninya berupa rezeki dan tempat-tempat yang layak untuk ditanami dan dibajak, yaituyaitu hari Selasa dan hari Rabu, yang jika digabungkan dengan dua hari yang sebelumnya menjadi empat hari. Oleh karena itu Allah berfirman: (dalam empat hari genap. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya) yaitu bagi orang yang mau bertanya tentang hal itu untuk mengetahuinya. Ikrimah berkata tentang firmanNya: (dan Dia menentukan kadar makanan-makanan (penghuni)nya) Dia menjadikan pada tiap-tiap bagian bumi yang tidak dapat dimiliki oleh bagian yang lainnya,
Qatadah, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: ((bagi orang-orang yang bertanya) yaitu, bagi orang yang ingin bertanya tentangnya.
Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah Dia menentukan kadar waktunya padanya dalam empat hari bagi orang yang menanyakannya, yaitu berdasarkan keperluan terhadap rezeki atau kebutuhan, sesungguhnya Allah SWT menentukan baginya keperluan yang dibutuhkannya. Pendapat ini serupa dengan apa yang mereka sebutkan tentang firmanNya: (Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya) (Surah Ibrahim: 34) Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (Kemudian Dia menuju ke langit dan langit itu masih merupakan asap) yaitu uap air yang naik membumbung saat bumi diciptakan (lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”) yaitu, perkenankanlah perintahKu dan tunduklah kepada perbuatanKu dengan taat atau terpaksa.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”) Allah SWT berfirman kepada langit,"Munculkanlah matahari, bulan, dan bintang-bintang" Dan berfirman kepada bumi, "Belahlah kamu untuk sungai-sungaimu dan keluarkanlah buah-buahanmu!" (Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati”) Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir. (Keduanya menjawab, "Tidak, bahkan kami datang dengan suka rela penuh ketaatan kepadaMu) yaitu kami memenuhi panggilanmu seraya taat kepadamu bersama semua makhluk yang hendak Engkau ciptakan, yaitu malaikat, jin, dan manusia yang ada pada kami, semuanya taat kepadaMu"
(Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa) yaitu, Allah selesai menyempurnakan ciptaan langit menjadi tujuh langit dalam dua hari, yaitu dua hari lainnya (dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya) yaitu Dia mengatur dan menetapkan pada tiap-tiap langit segala sesuatu yang diperlukannya berupa para malaikat dan lainnya yang tidak ada seorangpun yang mengetahuinya kecuali hanya Dia (Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang) yaitu, bintang-bintang yang bercahaya yang tampak di mata penduduk bumi (dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya) yaitu sebagai penjaga-penjaga dari setan-setan yang bermaksud mencuri dengar pembicaraan para malaikat (Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui)
yaitu Maha Perkasa yang mengalahkan dan menundukkan segala sesuatu, lagi Maha Mengetahui tentang semua gerakan dan diamnya semua makhluk


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fussilat ayat 11: (Kemudian Dia menuju) bermaksud kepada (penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap) masih berbentuk asap yang membumbung tinggi (lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya) menurut perintah-Ku (dengan suka hati atau terpaksa") kedua lafal ini berkedudukan sama dengan Hal, yakni baik dalam keadaan senang hati atau terpaksa (keduanya menjawab, "Kami datang) beserta makhluk yang ada pada kami (dengan suka hati") di dalam ungkapan ini diprioritaskan Dhamir Mudzakkar lagi Aqil; atau khithab kepada keduanya disamakan dengan jamak.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Setelah Allah menciptakan bumi.

Yang membumbung di atas permukaan air.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 11

Dari menguraikan ihwal penciptaan bumi dan sarana kehidupan bagi makhluk yang mendiaminya, Al-Qur'an kemudian beralih kepada ihwal penciptaan langit. Kemudian dia, yakni perintah atau kekuasaan-Nya menuju ke langit dan langit ketika itu masih berupa asap, lalu dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, 'datanglah kamu berdua menuruti perintah-ku dengan patuh atau terpaksa. ' mendengar perintah itu, keduanya, langit dan bumi, lalu menjawab, 'kami datang kepada-Mu ya Allah dengan tunduk dan patuh guna mengikuti aturan-Mu. '12. Ayat ini masih menjelaskan tentang penciptaan langit. Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam waktu dua masa, dan pada setiap langit dia mewahyukan dan menetapkan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat dengan bumi, kami hiasi dengan bintang-bintang yang bersinar cemerlang, dan kami ciptakan bintang-bintang itu untuk memelihara langit dengan pemeliharaan yang sempurna. Demikianlah ketentuan Allah berlaku, dan dia adalah zat yang mahaperkasa lagi maha mengetahui.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Fussilat ayat 11 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Support dakwah kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dilihat

Telaah berbagai konten yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 191, Al-A’raf, Al-Fatihah 7, Al-Baqarah 216, Ali ‘Imran 104, Yasin 40. Termasuk Al-Fatihah 1, Yunus 41, Luqman 13-14, Al-Fatihah 2, Al-Baqarah 284-286, Assalaamualaikum.

  1. Ali ‘Imran 191
  2. Al-A’raf
  3. Al-Fatihah 7
  4. Al-Baqarah 216
  5. Ali ‘Imran 104
  6. Yasin 40
  7. Al-Fatihah 1
  8. Yunus 41
  9. Luqman 13-14
  10. Al-Fatihah 2
  11. Al-Baqarah 284-286
  12. Assalaamualaikum

Pencarian: ar rahman arab latin, al ahzab 59 artinya, surat al-baqarah ayat 177 beserta arti dan kandungannya, surat waqiah arab dan latin, an naba ayat 10

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: