Surat Al-Mu’min Ayat 26

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِىٓ أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُۥٓ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَن يُظْهِرَ فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْفَسَادَ

Arab-Latin: Wa qāla fir'aunu żarụnī aqtul mụsā walyad'u rabbah, innī akhāfu ay yubaddila dīnakum au ay yuẓ-hira fil-arḍil-fasād

Artinya: Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi".

« Al-Mu'min 25Al-Mu'min 27 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Mu’min Ayat 26

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 26 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia pelbagai penafsiran dari kalangan ahli ilmu mengenai isi surat Al-Mu’min ayat 26, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Fir’aun berkata kepada para pembesar kaumnya, “Biarkan aku membunuh Musa dan biarkan dia memanggil Tuhannya yang dia anggap Dia mengutusnya kepada kita agar Dia bisa melindunginya dari apa yang hendak dia lakukan terhadapnya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan mengganti agama yang telah kalian pegang atau akan menghadirkan kerusakan di bumi Mesir ini.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

26. Fir’aun berkata kepada pasukannya dengan penuh keangkuhan: “Biarkanlah aku membunuh Musa, dan hendaklah dia berdoa kepada Tuhannya agar Dia dapat menyelamatkannya dariku. Jika aku tidak membunuhnya maka aku takut dia akan mengubah keyakinan kalian atau membuat kerusakan di negeri Mesir dengan menyebarkan berbagai fitnah.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

26. Fir'aun berkata, “Biarkanlah aku membunuh Musa sebagai hukuman baginya. Silakan dia memanggil Rabbnya agar melindunginya dariku, aku tidak peduli bila dia memanggil Rabbnya, sesungguhnya aku khawatir dia akan merubah agama yang kalian pegang atau melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh dan menghancurkan.”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

26. وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِىٓ أَقْتُلْ مُوسَىٰ (Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa)
Yakni “biarkan aku membunuhnya.”

وَلْيَدْعُ رَبَّهُۥٓ ۖ( dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya)
Yang telah mengutusnya seperti yang dia katakan, sehingga Dia dapat menghalangi pembunuhan ini jika Dia mampu, sebab Dia bukan Tuhan yang sebenarnya, namun akulah Tuhan yang maha tinggi itu.

إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ (karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu)
Yakni agama kalian sekarang yang menyembah selain Allah, dan memasukkan kalian ke dalam agamanya yang hanya menyembah Allah.

أَوْ أَن يُظْهِرَ فِى الْأَرْضِ الْفَسَادَ (atau menimbulkan kerusakan di muka bumi)
Yakni menimbulkan permusuhan dan perselisihan di antara manusia.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

26. Fir’aun berkata: “Biarkan aku yang akan membunuh Musa dengan tanganku sendiri. Suruh dia berdoa kepada Tuhannya agar selamat dariku” Ucapan Fir’aun itu mengandung tipu daya, kedengkian dan kesombongan. “Jika aku tidak membunuhnya, aku khawatir kalian akan berubah halauan dalam beribadah. Yaitu dalam menyembahku dan menyembah para berhala. Atau juga merusak tanah Mesir ini dengan warisan fitnah dan pertentangan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Fir‘aun berkata,“Biarkan aku} biarkan aku {yang membunuh Musa dan agar dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir bahwa dia akan menukar} menukar {agama kalian atau menimbulkan kerusakan di bumi} negeri Mesir


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

26. ”Dan fir’aun berkata” dengan rasa sombong, congkak dan memperdaya kaumnya yang dungu “biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Rabbnya.” Yakni ia menyangja -semoga Allah menghinakannya- bahwa kalau saja tidak karena menjaga perasaan kaumnya tentu ia telah membunuhnya; dan mengklaim bahwa doa Nabi Musa kepada Tuhannya tidak akan bisa menghalanginya. Kemudian fir’aun menjelaskan hal yang menyeretnya untuk membunuh nabi Musa, yaitu sebagai kesetiaannya kepada kaum (rakyat)nya dan keinginan memberantas kejahatan di muka bumi ini, seraya berkata, ”karena sesungguhnya aku khawatir ia akan menukar agama kalian,” yang kalian anut ini, “atau menimbulkan kerusakan di muka bumi,” sungguh sangat mengherankan! Bagaimana manusia yang paling jahat menasihati masyarakat untuk tidak mengikuti manusia pilihan! Itu semua tindakan pengelabuan dan propaganda yang tidak akan ada yang mengikutinya kecuali akal orang yang disebutkan oleh Allah,” maka fir’aun membodoh-bodohi kaumnya( dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguyhnya mereka adalah kaum yang fasik,” (az-zukhruf:54)


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 23-27
Allah SWT berfirman seraya menghibur hati NabiNya, Muhammad SAW dalam menghadapi pendustaan dari kaum beliau, seraya memberitahukan tentang berita gembira kepada beliau bahwa akibat yang baik dan kemenangan bagi beliau di dunia dan akhirat, sebagaimana yang terjadi kepada nabi Musa. Sesungguhnya Allah SWT mengutusnya dengan membawa ayat-ayat yang terang dan dalil-dalil yang jelas. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata) kata “as-sulthan” adalah hujjah dan bukti (kepada Fir’aun) yaitu raja suku Qibti di negeri Mesir (Haman) yaitu menteri dalam kerajaannya (dan Qarun) orang paling kaya di zamannya dalam harta dan perdagangannya (maka mereka berkata, "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta”) yaitu mereka mendustakan dan menuduhnya sebagai seorang penyihir, gila, kesurupan, dan pendusta dalam pengakuannya Allah mengutusnya. Ini sebagaimana firmanNya: (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila” (52) Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas (53)) (Surah Adz-Dzariyat)
(Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami) yaitu dengan membawa bukti yang pasti yang menunjukkan bahwa Allah SWT mengutusnya kepada mereka (mereka berkata, "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka”) Ini merupakan perintah yang kedua dari Fir'aun untuk membunuh anak-anak laki-laki dari kaum Bani Israil. Adapun perintah pertama adalah untuk mencegah agar nabi Musa tidak dilahirkan, atau untuk menghina kaum ini dan memperkecil jumlah mereka, atau karena kedua perkara itu. Adapun perintah yang kedua karena alasan yang lain, juga untuk menghinakan bangsa ini agar mereka merasa sial dengan adanya nabi Musa. oleh karena itu mereka berkata: (Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab, Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi-(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu”) (Surah Al-A'raf: 129)
Qatadah berkata bahwa ini merupakan perintah sesudah perintah. Allah SWT berfirman: (Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah sia-sia (belaka)) yaitu tidak ada lain tipu daya dan tujuan mereka untuk mengurangi jumlah kaum Bani Israil agar mereka tidak mempunyai kekuatan melawan mereka, melainkan sia-sia dan kehancuran (Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya), "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya") Ini merupakan tekad Fir'aun (semoga laknat Allah bagi mereka) untuk membunuh nabi Musa, yaitu untuk membunuh nabi Musa demi kalian" (dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya) yaitu aku tidak peduli denganNya. Ini merupakan untuk menunjukkan keingkaran, kekerasan, dan kekeras kepalaan. Perkataan Fir'aun (semoga laknat Allah baginya): (karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi) yaitu nabi Musa, Fir'aun merasa khawatir jika nabi Musa menyesatkan manusia dan mengganti tradisi dan kebiasaan mereka. Ini sebagaimana yang dikatakan dalam suatu ungkapan,”Fir'aun berpura-pura sebagai seorang yang mengharapkan kebaikan bagi manusia, yaitu dia memperingatkan manusia dari nabi Musa. Kebanyakan dari mereka membaca (An yubaddila diinakum wa an yuzhira fil ardhil fasaada) dan ulama lainnya membacanya (aw yuzhira fil ardhil fasaada) dan sebagian ulama membacanya (yazhara fil ardhil fasaadu) dengan didhammah. Nabi Musa berkata: (Dan Musa berkata, "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”) yaitu setelah perkataan Fir'aun itu sampai kepadanya: (Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya) Maka nabi Musa berkata,”Aku memohon perlindungan dan meminta pertolongan kepada Allah dari kejahatan Fir'aun dan orang-orang yang serupa dengannya" Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu) wahai orang-orang yang diajak bicara (dari setiap orang yang menyombongkan diri) yaitu dari kebenaran dan jahat (yang tidak beriman kepada hari penghisaban)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 26: (Dan berkata Firaun kepada pembesar-pembesarnya, "Biarkanlah aku membunuh Musa) karena mereka mencegahnya melakukan pembunuhan terhadap Musa (dan hendaklah ia memohon kepada Rabbnya) supaya Dia mencegah niatku yang akan membunuhnya (karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agama kalian) mencegah kalian menyembahku, lalu kalian mengikutinya (atau menimbulkan kerusakan di muka bumi") seperti melakukan pembunuhan dan lain sebagainya. Menurut suatu qiraat lafal Au dibaca Wa. Dan menurut qiraat lainnya dibaca Ay Yazhhara Fil Ardhil Fasaadu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan sikap sombong dan kejam.

Hal itu karena para pembesarnya menghalangi Fir’aun membunuh Musa.

Inilah yang mendorong Fir’aun harus membunuh Musa ‘alaihis salam, dengan maksud menipu kaumnya. Ini termasuk hal yang sangat mengherankan, yaitu manusia yang paling buruk (Fir’aun) mengaku memberi nasihat kepada kaumnya. Ini tidak lain melainkan untuk mengelabui dan menyembunyikan hakikat yang sebenarnya, seperti halnya maling teriak maling. Hal ini diterangkan pula dalam surah Az Zukhruf: 54, “Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 26

Dan fir'aun berkata kepada pembesar-pembesarnya, 'biar aku sen-diri yang membunuh musa, dan sebelum itu suruh dia memohon kepada tuhannya untuk mendapatkan perlindungan. Apabila musa tidak dibunuh, sesungguhnya aku sangat khawatir dia akan menukar agamamu, wahai penduduk mesir, dengan agama yang dia bawa, atau dia pasti akan menimbulkan kerusakan di bumi sehingga bisa mengganggu kehidupan kita. '27. Rencana jahat fir'aun itu diketahui oleh nabi musa, dan nabi musa pun berkata, 'sesungguhnya aku berlindung kepada Allah, tuhanku dan tuhanmu juga, dari kejahatan setiap orang yang menyombongkan diri. Aku juga berlindung dari kejahatan orang yang tidak beriman kepada hari perhitungan. '.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Mu’min ayat 26 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dikunjungi

Baca ratusan topik yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Bersyukur, Yunus, Ad-Dhuha 3, Al-Hujurat 6, Ali ‘Imran 14, Yunus 40. Ada juga Al-‘Ankabut 57, Ali ‘Imran 31, Al-Bayyinah 5, Luqman, Al-Isra 27, Al-A’raf 26.

  1. Bersyukur
  2. Yunus
  3. Ad-Dhuha 3
  4. Al-Hujurat 6
  5. Ali ‘Imran 14
  6. Yunus 40
  7. Al-‘Ankabut 57
  8. Ali ‘Imran 31
  9. Al-Bayyinah 5
  10. Luqman
  11. Al-Isra 27
  12. Al-A’raf 26

Pencarian: qs al, surah al mujadalah ayat 11 menjelaskan tentang, dakhola artinya, surah yunus ayat, ayat 3

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: